13. Intermezo with Biya

🔊 sodara ... sodara ... dimohon untuk meninggalkan jejak. Mohon maaf atas typo (jika ada), terima kasih 🙏

   Kilatan Blitz, menyadarkan ku dari lamunan. Selesai sudah acara berdandan ku. Semua hal yang telah disiapkan pun kini sudah terpasang diluar tubuhku.

   "Bagus banget, Mbak. CAN-TIK!"

   Biya menunjukkan hasil tangkapan lensanya, padaku.

   "Bagus sih. Tapi kalo mau foto, bilang-bilang dong!. Kan bisa lebih banyak gaya"
   "Ehm.. dasar Miss. Narsis!" Sanggahnya , memprotes ucapan ku

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

   Dengan penuh penasaran, Aku bertanya kepada Biya..

   "Dek.."
   "Hemh.."
   "Kayaknya rame banget, emang ada siapa aja dibawah?"

   "Kalo dari keluarganya Mama ya pasti, Tante Vita sama Om Sandi. Dari Papa udah ada keluarganya Bude Wulan, Tante Rana, sama Tante Rani. Tinggal nunggu Om Faris."

   "Lengkap dong!. Kalo dari sana berapa orang?"
   "Sana, mana? Keluarga calon suami Mbak, maksudnya?!"
   Aku mengangguk

   "Katanya sih, dua puluh lima atau tiga puluh lima orang gitu!"
   "Haahh!!... ini lamaran beneran dong, ya?!" Aku benar-benar kaget mendengarnya

   "Eh.. berarti abis ini, Aku nikah ya?!" tanyaku pada Biya

   Yaa Allah, Mith... pertanyaan mu itu loh... Antara bodoh atau lemot, kok nggak bisa dibedain.

*Dalam hati Biya :
Alhamdulillah Yaa Allah... Aku belum percaya dengan semua ini. Mbak Mitha bisa kembali bereaksi seperti manusia normal. Bibirnya dengan mudah mengucapkan kata "Lamaran, Nikah" bahkan tanpa beban. Seolah hatinya tak pernah luka, apalagi membeku.

😘😘😘😘😘😘😘😘😘

   Kulihat Biya, menyusut air matanya.

   "Kamu kenapa, Dek?"
   "Eh.. nggak pa-pa, Mbak. Seneng aja bisa liat Mbak senyum lagi!"
   "Dih.. biasanya aku juga senyum kok, ramah lagi.."

   Aku menggodanya, dan Biya terlihat mulai kesal

   "Dek, tau gitu Organizer nya pake punya sendiri aja. Pasti lumayan kan, ini?"
   "Heehh.. sak karep mu (terserah kamu), Mbak!" balasnya dengan nada kesal

Entah mengapa, Aku benar-benar enggan diam untuk saat ini...

   "Dek, menurut mu anak itu gimana?"
   "Haahh.. anaknya siapa!?"
   "Anaknya temen Mama ini loh!... Yang mau dateng!"

   "Oalah.. calon suaminya, Mbak!. Tinggal bilang ca-lon su-a-mi aja, susah"
   ujarnya sambil menggelengkan kepala dan menghembuskan napas kasar

    "Iya, itu. CALON SUAMI. Baik nggak, Dia? Cakep nggak, ya? Bisa ngaji, nggak?"

    "Liat aja sendiri, nanti!"

*Aku justru nggak sabar, pengen liat reaksi Mbak, kalo ternyata yang dateng ...
Yaa Allah.. lancarkanlah acara Mbak Mitha malam ini ... Aamiin yaa rabbal'Aalamiin (Ucap batin Biya)

To be continued ...

***Terkesan lebih pendek dari biasanya, karena kemeriahan ada di bagian selanjutnya

Pc : ²³juli²0¹9
Published -> 23.7.19 18:16

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top