Wrong Shop | 2019

"Online Shop sialan!" seru Xavic dengan kekesalan puncak. Sayangnya, suara serak pria itu tertelan oleh dentuman meriam dan tembakan dari senapan laser yang menyasar ke arahnya.

Dia berlari di antara bebatuan di planet Brioer yang tandus dan cadas, satu-satunya hal yang membuatnya tetap hidup walau diberondong peluru. Pria berbaju coklat itu menempelkan punggungnya di dinding goa sambil memandang ke arah pesawat pengintai yang melewati tempatnya bersembunyi. Untuk sesaat dia menghela napas lega.

Sial! Sial! Sial!

Xavic ingin mengumpat lebih kasar dan lebih banyak tapi terlalu lelah untuk melakukannya. Tubuhnya melorot ke lantai sambil napasnya terengah. Dia mengutuk dirinya dan kecenderungannya untuk membeli barang tanpa berpikir.

Pria itu mengeluarkan sebuah bola berwarna biru yang berpendar pelan. Benda itu memancarkan energi yang kuat sehingga Xavic tahu benda itu lah yang membawa masalah padanya.

Hanya gara-gara dia tidak tahan melihat model terbaru dari senjata laras panjang yang bisa menembakkan seratus peluru secara beruntun dalam waktu satu detik, Xavic mendapati dirinya menunggu-nunggu paket yang dikirimkan kepadanya. Namun, ketika yang datang adalah sebuah kubus dari besi padat berisi orb aneh bercahaya, Xavic tahu kalau toko tempat dia berbelanja sudah salah kirim.

Seakan belum cukup sial, di hari yang sama, dirinya dikejar-kejar oleh entah siapa yang menginginkan benda tersebut. Semuanya mungkin lebih mudah bila dia mengklaim bahwa paket yang dia terima salah dan menuntut toko itu mengembalikan uang, tapi dia belum sempat melakukannya.

Bagaimana bisa dia komplain kalau setelah itu dia mati-matian menyelamatkan nyawanya?

Ingin sekali Xavic membuang benda itu, tapi tabungannya kosong. Dia tetap tidak akan hidup bila dia menyerahkan orb itu dan orang-orang yang mengejarnya tidak bisa diajak bicara dengan kepala dingin.

Lamunannya berhenti ketika mulut guanya diberondong oleh peluru. Para pengejar itu menemukannya!

Xavic kembali bergerak, memasukkan benda itu ke dalam tas pinggang lalu berlari lebih dalam ke arah gua hingga dia keluar di sisi lain bukit. Dia melompat turun lalu berguling ke sisi yang lebih rendah hanya untuk kembali berlari.

Hingga tiba-tiba dirinya berhadapan dengan sebaris prajurit bersenjata lengkap. Semua menodongkan senjata ke arahnya. Reflek, Xavic mengangkat tangan, menyerah.

"Kami tidak akan melukaimu. Namun yang ada padamu adalah sumber energi tak terbatas yang sedang dikembangkan oleh salah satu orang paling jenius di alam semesta." Salah satu prajurit maju dan berbicara. "Ikut bersama kami ke federasi. Kami akan menjamin keselamatanmu."

Xavic menatap logo dan seragam yang dipakai mereka dan benar, itu adalah logo federasi yang menaungi ribuan planet di tiga galaxi. Dia menghela napas lega walau bertanya-tanya mengapa benda sepenting itu bisa tersasar dalam paket yang dia pesan.

Pria itu mengangkat tangan di udara dan berjalan mendekat ke arah barisan prajurit. Dengan cepat dia dikawal masuk ke dalam kapal induk federasi dan benda itu diamankan. Namun saat dia merasa semuanya selesai, dia melihat puluhan kapal berlambang tengkorak menghadang kapal milik federasi.

"Mereka adalah republik Forges yang menginginkan bola energi itu," jelas sang kapten kapal. "Dia dan sekutunya sudah lama ingin menghancurkan federasi. Bola energi itu adalah salah satu alat yang mereka incar untuk mengembangkan senjata."

Xavic menatap ngeri ke arah pria setengah baya itu yang memerintahkan serangan penuh. Dia masih ingat bagaimana di suatu sore, dia melakukan pembelian menggunakan konektor bututnya.

Bagaimana caranya sebuah pembelian impulsif mencetuskan perang skala besar?

===============

Ah sudahlah .....

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top