Kuberikan Bintang di Bawah Kakimu | 2019
Mata wanita itu terbelalak melihat ledakan demi ledakan terpantul di jendela kedap udara. Kerlip bintang yang melewati ribuan tahun cahaya tak sebanding dengan kembang api yang dia lihat. Sebuah planet meledak menjadi serpihan. Inti yang terbuat dari logam panas ikut terlempat ke kehampaan luar angkasa.
Jantung Magda berdetak kencang di dalam dada. Biasanya dia bahkan tidak mengedipkan mata melihat kehancuran di hadapannya. Dia terbiasa mematikan nurani melihat kematian, karena bila tidak, saat ini dia pasti sudah kehilangan kewarasannya. Namun kali ini, wanita itu tidak bisa menyembunyikan horor yang merenggut kedamaian hatinya.
Planet Cicla 71, planet utama dari seluruh persatuan galaksi, diledakkan dari intinya oleh orang yang tak lain dan tak bukan adalah kakak kandungnya sendiri. Tak terhitung berapa puluh nyawa yang melayang belum lagi seluruh pusat pemerintahan dan para petinggi.
Terdengar bip pelan lalu suara pintu dibuka. Magda tahu siapa yang datang tapi tubuhnya terlalu kaku untuk berbalik. Sejak menjadi tahanan di kapalnya sendiri, hanya ada satu orang yang bisa menemuinya.
Sepasang tangan merengkuh pinggangnya dan menariknya lekat dalamn pelukan.
"Kau lihat, adikku? Kupersembahkan seluruh jagad raya ke bawah kakimu," bisik suara halus penuh racun di telinganya. "Dengan hancurnya pusat federasi, tidak ada lagi yang menghalangiku untuk menguasai semesta. Impian orang tua kita akan terwujud. Tidak ada lagi yang bisa menindas kita. Tidak ada lagi yang bisa memisahkan kau dan aku."
Napas Magda tercekat. Ini di luar hal yang bisa dia toleransi. Kali ini dia tidak bisa membiarkan kakaknya melangkah lebih jauh, harus ada yang menghentikan sang kakak, bahkan jika itu bukan dirinya.
Wanita berambut panjang dan digelung menjadi sanggul sederhana itu melepaskan lengan sang kakak dan menjauhkan diri untuk bisa memandang wajah sang penghancur. Dilihatnya wajah tampan yang begitu mirip dengan Magda, seakan menatap cermin. Rambut putih dan mata emas adalah ciri yang mencolok. Namun mata yang ditatap Magda yang memancarkan hawa dingin.
"Hentikan ini. Terlalu banyak yang mati karena ambisi Kakak!"
Pria itu melangkah maju, membuat Magda tanpa sadar mundur hingga punggungnya menempel di kaca yang masih menunjukkan proses ledakan. Dia masih sama seperti dua puluh tahun silam, takut pada tatapan kosong saudaranya.
Tangan kokoh berbalut baju lengan panjang berwarna perak meraih dagu Magda, dia merapatkan tubuh mereka lalu mengecup bibir adiknya.
"Tunggu sebentar lagi, akan kupersembahkan seluruh bintang sebagai mas kawin untukmu."
Sebuah senyum merekah di bibir pucat itu, membuat hati Magda mencelus. Pria itu mundur dan terus memandang ke sang adik hingga dia keluar dari pintu dengan bunyi 'bip' kecil.
Magda merasakan kakinya lemas dan dia terduduk di lantai yang terbuat dari keramik, menyerupai struktur batu alam yang dipanen dari bumi ribuan tahun silam. Kakaknya benar-benar menjadi gila.
Wanita itu berusaha bangkit dan bejalan menuju nakas walau terhuyung. Dia membuka laci paling bawah dan mengeluarkan belati yang selama ini dia simpan.
Kali lain kakaknya datang, Magda sendiri yang akan menghabisinya.
==================
Apa iniiiiiiii???
AAAAAAAAAAAAAAAAA
Entah masuk genre space opera atau tidak. Menurutku dah kaya opera sabun yang dipindah setting ke luar angkasa.
Kakakku seorang psikopat
Kalo mau dikasih judul ala ala ftv WKAKAKAKAKAKA
Ah sudahlah.
Bye.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top