Kisah Keempatbelas - Kepada Orangtua | 2018

"Illa, apa kau pernah mengenal orang tuamu?" tanya James di sela-sela istirahat mereka dari latihan berpedang.

Kedua remaja itu terduduk di atas rumput, berusaha mengumpulkan napas. Dua pedang kayu tergeletak di samping mereka. Sang guru berada tak jauh sana, menggunakan sihirnya untuk mengembalikan kehancuran akibat latihan sihir sebelumnya.

Illa terdiam sejenak. "Kurasa. Saat itu aku masih sangat kecil, jadi tidak banyak yang kuingat," ucapnya sambil memandangi gurunya menumbuhkan rerumputan dan mengagumi sosok kecil berada di antara kilauan sihir berwarna hijau tua.

"Aku juga tidak terlalu ingat ibuku," balas James menatap rumput yang bergoyang pelan ditiup angin.

"Seandainya ibumu masih hidup, apa yang ingin kau katakan kepadanya?"

Pemuda berambut pirang itu berpikir. "Aku akan berterima kasih. Walau aku tidak terlalu ingat, tapi aku tahu beliau sangat menyayangiku. Lagipula, tanpa beliau, aku tidak akan ada, bukan?" Dia tertawa. "Bagaimana denganmu?"

"Sama." Illa berdiri sambil mengambil pedang kayunya. "Aku juga akan berterima kasih. Walau aku masih menganggap bahwa mereka membuangku, tapi berkat itu aku bisa bertemu guru dan dirimu."

Sebuah senyum muncul di wajahnya. Dia memandang ke arah James, sahabatnya sebelum beralih pada sang guru. Gadis itu sudah selesai dengan sihirnya dan memanggil mereka untuk kembali ke kastel. Sudah waktunya belajar aritmatika.

Benar, masa lalunya tidak lagi penting. Dia tidak lagi peduli alasan mengapa orang tuanya pergi dan tidak kembali. Dia sudah mendapatkan segala yang terbaik dan untuk saat ini dia tidak lagi mencari-cari tempatnya berada di dunia yang luas ini.

"Aku datang, Guru!" sahutnya seraya berlari ke arah gadis berambut coklat yang memanggilnya sekali lagi.

Tempatnya adalah berada di samping gurunya.

==========================

Maaf, aku masih kena hype game Food Fantasy jadi mood menulisku terdistraksi haha! Jadi feel cerita ini agak ... off ....

Satu lagi serpihan dari ceritaku sebelumnya, Reminiscentiam. Aku kangen sama Illa (lagi muak sama Spade yang ga ada unyu2nya :'( ))

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top