KA - 35

Candra menarik kerah seragam Kevin, lalu membawanya ke luar cafe, banyak pasang mata memperhatikan mereka, namun Candra tak peduli dengan itu.

Candra mendorong Kevin keras hingga punggungnya terbentur pada dinding. "Kamu apa-apaan Candra?"

Bugh!

Satu pukulan mendarat ke pipi Kevin, Ridho datang memisahkan mereka. "Jangan buat keributan di sini," peringat Ridho pada Candra.

"Gue punya urusan sama dia!"

"Bicara yang baik-baik, ini wilayah saya, saya bisa melaporkan kamu ke polisi jika masih membuat keributan di sini."

Candra harus tenang? Tidak untuk sekarang, dia harus memberi Kevin peringatan. 

"Bang, gak apa-apa, Bang, kayaknya ada kesalah pahaman yang harus kita selesaikan." Kevin menepuk pundak Ridho meyakinkan.

"Lo yakin?" Kevin mengangguk yakin. Kemudian Ridho melepas cekalan tangan Candra. Ridho melangkah pergi, meskipun tak benar-benar pergi, dia masih memantau keduanya dari jarak jauh.

"Apa tujuan lo ke sini dan tonjok gue?"

Candra tersenyum sinis. "Ternyata selama ini drama di depan Arunika."

"To the point aja, ada apa?" Kevin bertanya sembari mengusap sudut bibirnya yang terluka akibat pukulan keras Candra.

"Sebenarnya, kemarin kalian ke mana? Ke mana lo bawa Arunika?"

"Lo peduli sama dia?"

"Dia cewek gue!"

Kevin terkekeh kecil. "Cewek lo? Sekarang mengakui?"

"Jawab aja pertanyaan gue, Bangsat!"

Kevin mengalihkan pandanganya, mengingat keadaan Arunika saat itu membuat hatinya sakit. "Lo pacarnya, tapi lo gak tau keadaan dia dan masalah dia. Ke mana aja lo selama ini? Dia itu lagi terpuruk."

"Kalau dia gak merasa dengan gosip murahan di sekolah, kenapa juga dia harus pikirin? Dia itu terlalu berlebihan dalam menyikapi sebuah masalah."

"Gobl*k! Itu gosip besar, lo gak tau, kan? Dia terancam di keluarin dari sekolah. Sebagai pacar seharusnya lo ada di saat-saat terpuruknya dia."

"Mana gue tau dia terpuruk, dia aja gak pernah terbuka sama gue."

"Bukan dia yang gak terbuka, tapi lo yang gak pernah ada buat dia!" Pekik Kevin emosi.

Mencoba meredam emosinya, ketika beberapa pasang mata memandang mereka dengan penasaran, Kevin menarik napas dalam. "Gue pernah temui dia waktu itu, dalam keadaan Aru sudah menyayat nadinya." Candra terkejut mendengarnya. "Dia melakukan percobaan bunuh diri," sambung Kevin.

"Perlu gue percaya omongan lo?" Kevin mengeluarkannya ponselnya, di sana terdapat foto Aru yang sedang tertidur dalam keadaan terinfus.

"Sampai bunuh diri?" Candra terdengar mencemooh.

"Mental lo dan dia beda, kalaupun lo berada di posisi dia, belum tentu lo kuat." Candra memutar kedua bola matanya. "Dia menjadi korban pemerkosaan, Dra!" Kevin bicara setengah berbisik.

Candra menoleh cepat pada Kevin. "Maksud lo?"

"Dokter melakukan pemeriksaan menyeluruh dan hasil membuktikan jika Arunika menjadi korban pemerkosaan." 

Candra terhenyak, tubuhnya terasa kaku, lalu apa yang dia lakukan pada Arunika hari ini? Bagaimana dengan keadaan mental gadis itu?

"Dia gak cerita sama gue, Dra, gue ada di sisinya, tapi dia masih ketakutan, setiap malam dia selalu mimpi buruk, dia ketakutan, Dra. Dia sendiri di sini, dia hadapi semuanya sendiri."

Candra terdiam, seketika hening, pikiran Candra berkelana pada sikapnya ke Arunika selama ini. Ternyata gadis yang menurutnya terlihat kuat itu sangat rapuh.

"Kalau sekiranya lo gak bisa jaga dan hargai dia. Lepasin Aru, Dra, biar Aru gue yang lindungi."

Candra menoleh pada Kevin, tatapannya tajam. "Cuma mimpi lo!"

Candra pergi, tak peduli apa yang telah dia lakukan pada Aru hari ini, dia hanya ingin bertemu dengan gadis itu. Ya, ada rasa penyesalan yang ingin sekali dia tebus. Entah itu rasa ingin melindungi, tanggung jawab atau memang rasa yang mulai tumbuh, hanya saja saat ini Candra ingin bertemu dengan Arunika.

***

Hujan turun dengan derasnya, Candra terpaksa meminggirkan motornya, sesekali melirik jam tangan yang terus berputar, hujan tak kunjung reda, namun dia merasa cemas dan khawatir. Pikiran buruk sedari tadi menghantui isi kepalanya.

Apa Aru akan kembali mencoba bunuh diri lagi?

Apa yang akan gue temui setelah sampai di sana?

Apa gue masih bisa melihat mata Aru lagi?

Sungguh, Candra merasa takut. Ya, dia takut kehilangan Arunika, rasa takut yang selama ini tak pernah dia bayangi sebelumnya, kini seakan menghantuinya.

Mengabaikan hujan yang semakin deras, Candra kembali mengemudikan motornya, menancap gas menyusuri jalan licin yang mulai lompong.

Naasnya, jalan yang licin akibat hujan, membuat Candra kesulitan untuk mengendarai dengan benar, hingga dia tergelincir dan nyaris terlindas.

Brukk!

Candra menghela napas lega, ketika mobil dengan jarak setengah meter dihadapannya berhenti sebelum melindas tubuhnya.

"Ayo, bangun, Nak." Seorang wanita paruh baya turun dari mobil, dan membantunya berdiri, sementara sang suami mencoba mendirikan motor Candra.

"Kamu gak apa-apa?" tanya sang pria paruh baya, tampak kekhawatiran terlihat di wajahnya.

Candra menggeleng. "Saya gak apa-apa, Pak, terima kasih."

"Sedang hujan, Nak, sebaiknya jangan ngebut," saran dari wanita tersebut.

"Iya, Bu, terima kasih. Maaf sebelumnya, saya lagi buru-buru." Wanita dan pria tersebut hanya manggut-manggut. "Kalau begitu saya permisi dulu, Pak, Bu."

Tanpa menunggu jawaban, Candra kembali menunggangi motornya, beberapa detik kemudian, dia pergi dari sana.

Beberapa saat kemudian. Candra telah sampai ke kontrakan Arunika, pintu tertutup, namun tidak terkunci.

Candra membuka pintu itu, ruangan pertama yang dia tuju adalah kamar Arunika. Takut, satu kata yang kini dirasakan Candra. Ia belum siap jika menemukan Arunika sudah dalam keadaan tak bernyawa karena bunuh diri.

Namun, yang terjadi, kamar tersebut kosong, Candra mulai menyusuri ruangan demi ruangan di rumah yang sebenarnya tidak terlalu besar itu. Hasilnya nihil, tak ada Arunika di mana pun.

Apa Aru bunuh diri di tempat lain? Batin Candra. Tanpa menunggu waktu, Candra berlari keluar untuk mencari Arunika menggunakan motornya.

"Tolong, Tuhan, tolong temui aku dengan Arunika."

***

Setelah sekian lama, akhirnya aku kembali dengan cerita yang entah kapan tamatnya 😭😭

Semoga kalian suka ya, dan semoga kalian gak lupa sama cerita aku.

Untuk yang masih penasaran sama cerita ini, tolong vote dan komennya ya, aku butuh dukungan dari kalian. Makasih banyak 🥰🥰

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top