↳ ❁ཻུ۪۪⸙͎.D U A
Untuk pembaca lama yang kepo apa ini sama persis seperti yang dulu, enggak ya. Sebagian ada yang aku potong, rubah nama, dan rubah di beberapa bagian tertentu. Semoga semakin baik dan kalian semakin suka.
Belum bisa revisi banyak-banyak🙏🏻
Jangan lupa vote, komen, share cerita, dan follow akun penulis. Terima kasih banyak, mau di follback? Boleh banget, tulis aja di papan pesan aku dear💜❤
Boleh mampir ke cerita lainnya dari baby couple yang aku buat.
Salam kelinci dan kucing imut🐰😼
Happy Reading 💜
-
Sosok tegap King Alpha berdiri di depan sebuah gedung pencakar langit, JJ Group atau biasa dikenal dengan sebutan J Twins Group. Dia melepas kacamata hitam yang sedari tadi dia pakai. Meneliti lingkungan sekitar melalui energi spiritual. Jejak Vampir terasa jelas disekitar sini, para perusuh itu berani menginvasi kawasan pribadinya.
Jeon Jungkook mulai berjalan masuk bersama dua pengawal manusia biasa serta Beta yang senantiasa mengikuti dari belakang. Beta ibaratkan tangan kanan seorang King Alpha ataupun Alpha biasa, sehingga sebisa mungkin selalu berada di dekat Tuannya.
Para pegawai kantor serentak berdiri begitu Jeon Jungkook muncul dari pintu masuk gedung. Semuanya merendahkan tubuh dengan kepala tertunduk dalam.
"Selamat datang, Presdir!" Teriak mereka semua bersamaan. Direktur Utama semalam telah memberikan informasi secara mendadak bahwa Presdir akan datang ke Perusahaan.
Semua orang sangat ingin tahu tentang Presdir dari JJ Group yang amat tersembunyi serta misterius, yang mana awak media sampai kesulitan ingin mengintai kehidupan sang Presdir hebat pada usia muda.
Song Hun—Gama, tak luput untuk ikut serta dalam perjalanan dari Korea Selatan ke Shanghai, China.
Sebagai respon dengan gaya khas selayaknya pemimpin besar, Jeon Jungkook mengangkat tangan kanan pertanda dia menerima salam, dan semua orang bisa kembali bekerja.
Kawanan pegawai perempuan diam-diam saling melemparkan tatapan penuh arti, Presdir mereka sangat tampan, penuh wibawa, misterius, kaya, dan penuh aura dominasi seorang pria dewasa. Bukankah kecantikan yang mereka punya bisa digunakan untuk sedikit mencicipi harta benda Presdir?
Hang Yul bergumam rendah dengan ekspresi parah sembari menggelengkan kepala, "Pikiran kotor dan siasat jahat, manusia memang lebih tamak dari pada kaum kami."
Song Hun tanpa sadar menoleh ke samping sebagai gerakan spontan usai mendengar gumaman rendah sahabat baiknya. "Ada apa denganmu?"
"Tidak, hanya tanpa sengaja pikiran jahat mereka terlintas dalam pikiranku."
Hang Yul sedari kecil tumbuh bersama Alpha, Gama, dan Delta. Diantara mereka berempat, kepribadian Hang Yul paling stabil dan bijaksana. Memiliki berkah dapat membaca pikiran orang lain membuat dia langsung diangkat sebagai Beta diusia muda tak selang lama setelah Jeon Jungkook naik takhta.
Lalu Song Hun diangkat menjadi Gama, karena kepribadian dan keahliannya cocok dengan pekerjaan tersebut, sebagai komando sekaligus pelatih para warrior. Dibantu oleh Song Yan, adiknya—selaku Delta.
Song Hun dan Hang Yul sama-sama terdiam sesudahnya. Terus melangkah menuju lift. Jeon Jungkook berbalik ketika sampai di dalam lift, berdiri dengan punggung lurus dari awal hingga akhir. Ia melepas kaca mata hitam, bertutur tegas kepada dua bawahannya, "Gunakan indra penciuman kalian sebaik mungkin. Jangan sampai kita kebobolan atau kita akan mempermalukan leluhur serigala Bulan Darah Hitam."
"Ya, Alpha."
Pintu lift sedikit lagi sudah tertutup secara sempurna andaikan sebuah telapak tangan berjari mungil terselip di antara celah pintu. "Tunggu!" Suara perempuan terdengar dari luar. Pintu lift kembali terbuka bersamaan suara otomatis kembali berbunyi.
Chou Tzuyu membenarkan cara dia memegang banyak map berisi kertas-kertas penting untuk persiapan rapat bersama Presdir dari JJ Group bersama CEO, Direktur, Manager berbagai bidang, serta beberapa orang penting lain. Ia terlambat datang karena semalam tidak bisa tidur lelap akibat hampir termakan oleh Vampir aneh.
Perempuan tinggi dengan mata karamel indah selebar kacang almond itu tampak menoleh saat merasa seseorang mengawasi dirinya dengan intens, dia menemukan seorang pria tinggi berdiri disisinya. Siapa ini? Tamu Perusahaan?
Tanpa pikir panjang Chou Tzuyu menundukkan kepala hormat dan bersalam sapa ramah, "Selamat pagi, Tuan-Tuan."
Hang Yul balik tersenyum ramah, sedangkan Song Hun mengangguk sekilas. Hanya Jeon Jungkook yang diam dan bungkam bagai orang bisu, namun menatapi Chou Tzuyu seakan ingin melubangi kepala kecil pihak lawan.
Hang Yul tiba-tiba bertanya, "Nona ingin ke lantai berapa?"
"Oh?" Chou Tzuyu sadar dari renungan dan tersenyum simpul karena canggung. Pria didekatnya .... sangat aneh. Ia beralih menatap tombol, ternyata benar tiga pria ini sepertinya akan ikut rapat sebab menuju lantai sepuluh. "Saya juga ingin ke lantai sepuluh untuk ikut rapat."
"Kalau begitu kita sama." Balas Hang Yul lalu kembali berdiri di belakang, sejajar dengan Song Hun, kemudian kembali diam.
Entah mengapa Chou Tzuyu rasa atmosfer berubah menjadi sangat dingin? Delusi atau kenyataan?
Lantaran rasanya suhu udara semakin lama semakin dingin dan perjalanan ke lantai sepuluh terasa begitu lama seolah sedang menuju lantai lima puluh, Chou Tzuyu perlahan bergeser ke sudut. Mencari udara bebas, dia takut bila bernafas didekat pria asing tadi.
Hang Yul dan Song Hun bertukar pandang. Mereka juga merasakan perubahan suhu udara disekitar.
"Apa kau merasakan kekuatan Alpha yang tiba-tiba membaur dengan udara? Ini cukup kuat, seperti kekuatan Alpha Cillian." Hang Yul berbicara bersama Song Hun lewat hubungan Mid Link—cara komunikasi khusus antara sesama manusia serigala.
"Sepertinya kita akan memiliki Luna? Benar bukan?" Sahut Song Hun justru melemparkan pertanyaan, bukannya menjawab pertanyaan dari Hang Yul.
"Sepertinya begitu, ah. Luna kita sangat cantik bukan?" Seutas senyuman jahil tetapi sopan timbul pada bibir tipis Hang Yul.
"Katakan itu didepan Alpha, maka besok jabatan Beta akan menjadi milikku."
Mau tak mau Hang Yul menginjak salah satu kaki sahabat baiknya yang lebih tua lima puluh tahun. Sikap inilah yang selalu dia tunjukkan ketika marah. Yaitu injak kaki lawan.
Lift berhenti, Jeon Jungkook berhenti melirik Chou Tzuyu. Keengganan jelas terlintas sepersekian detik dalam cerminan kornea mata sehitam tinta. Namun berusaha untuk ditutupi agar dunia pun tidak menyadari. Tepat saat lift terbuka, Jeon Jungkook langsung pergi dan menyisakan kebingungan pada Chou Tzuyu.
Hang Yul dan Song Hun terheran-heran, King Alpha melintasi Nona ini begitu saja? Serius? Tetapi mereka tidak demikian, sebelum pergi keluar, keduanya menunduk hormat.
"Perkenalkan saya Hang Yul, Nona."
"Lalu saya adalah Song Hun, Nona."
Chou Tzuyu terkesiap oleh perubahan aneh sikap dua orang dibelakang pria tadi. Namun karena sepertinya mereka tamu penting, dia jangan sampai mengecewakan. "Sa-salam kenal, saya Chou Tzuyu."
Amukan Cillian bergema memenuhi seluruh ruang kepala Jeon Jungkook. Kepalanya seakan bisa pecah detik kemudian. Teriakan berontak yang terus berlanjut menyebabkan lantai kakinya goyah. "Cillian, tenangkan dirimu. Kita harus menyelesaikan masalah Vampir lebih dulu."
"Persetan! Aku mau dia! Cepat hampiri dia dan tandai dia sebagai takdirku, jika kau tidak mau, maka berikan saja dia padaku, biarkan aku yang mengurusnya!"
Cillian adalah serigala yang lahir bersama Jeon Jungkook dan hidup didalam pikiran pria tersebut selama kurang lebih dua ratus lima puluh tahun. Serigala King Alpha merupakan serigala berbulu emas dengan mata biru langka—sebab serigala berbulu emas dengan mata biru dahulunya hanya ada dalam sejarah masa silam Klan Serigala.
Temperamen serigala berbulu emas lebih susah ditangani dari pada serigala dengan warna bulu dan jenis umum. Cillian semenjak dibangkitkan terus saja diam dan berkomunikasi beberapa kali dengan Jeon Jungkook. Namun ketika bertemu takdir mereka, Cillian bagaikan anak anjing liar.
Jeon Jungkook tak jauh berbeda dari Cillian. Dia pun ingin menerjang Chou Tzuyu disaat yang sama. Tetapi prinsip hidupnya melarang dia bertindak gegabah. Takdirnya ini—manusia biasa. Moon Goddess memberikan dia takdir dari ras manusia biasa? Bukankah ini tidak adil?
"Selamat datang, Presdir," sapa Jang Eun Suh selaku CEO JJ Group.
Jeon Jungkook bergumam sekali, bergerak masuk ke ruangan dan duduk ke kursi khusus pemimpin rapat. Para anggota dengan kedudukan tinggi di JJ Group semua sudah berkumpul, tersisa dua kursi kosong. Sepertinya milik CEO dan sekretaris utama—perempuan sebelumnya.
Tzuyu keluar dari kamar mandi, dia sudah memoles wajahnya agar terlihat lebih segar, tak lupa dengan menyanggul rambut hitamnya yang panjang. Membuat leher putih mulusnya terekspos, begitu cantik. Banyak karyawan pria yang menyapa Tzuyu saat mereka berpapasan, gadis berdarah Indonesia-Taiwan tersebut sudah memancarkan daya tarik tersendiri untuk memikat para kaum Adam sejak pertama kali bertemu.
"Tzuyu, cepat! Pak Jeon sudah datang!" Teriak Andi saat melihat Tzuyu yang berjalan dengan membawa cukup banyak berkas.
Tzuyu mengangguk dan mempercepat laju jalannya, dia harus tetap anggun agar penampilannya tidak berantakan. Huh, kenapa pagi hari ini cukup menyebalkan bagi Tzuyu?
Dia membuka pintu ruangan dan nenunduk hormat, tubuhnya mendadak kaku saat melihat tiga pria asing yang ada di lift tadi. Dan orang yang menatapnya intens duduk di kursi khusus Presiden Perusahaan JJ Group. Tamat riwayatmu Chou Tzuyu! Dia tadi sudah sangat tidak sopan pada pimpinannya.
Tzuyu mencoba kembali merilekskan tubuhnya agar tidak gugup dan membuat masalah. Rapat sudah dimulai, Tzuyu menyalakan layar monitor dan menunjukan perkembangan perusahaan dalam satu tahun ini. Perusahaan JJ Group mendapatkan keuntungan yang berkali-kali lipat, dan kini masalah yang terakhir. Masalah vampire yang tiba-tiba datang ke JJ Group dengan memakai topeng setengah wajah.
"Mereka akan aku urus, aku memiliki beberapa kerja sama dengan badan intelegensi swasta maupun negeri yang cukup handal. Aku juga akan merekrut beberapa hunter negara untuk membasmi para vampire," jelas Jungkook dengan wajah yang sangat datar.
Semua orang yang ada di dalam ruangan mengangguk begitu saja, mereka terlalu takut dengan wajah datar sang pimpinan.
Jungkook memidlink Hangyul dan Suga, menyuruh mereka untuk mempersiapkan beberapa warior Pack yang akan dia masukan kedalam JJ Group untuk mengawasi dan memantau suasana JJ Group. Yang dia katakan tadi hanyalah kebohongan, mana mungkin dia menyewa hunter? Bukanya membasmi Vampire, hunter itu malah akan mengenali identitasnya dan justru berbalik membasmi bangsanya.
Jungkook berdiri, diikuti dengan semua orang. Dia menundukan badannya 45° dan diikuti juga oleh orang-orang.
"Rapat selesai, kalian boleh pergi. Kecuali Nona Chou Tzuyu," ucap Jungkook yang tidak bisa lagi di ganggu gugat.
Tzuyu menatap memelas pada Vira yang menatap Tzuyu kasihan, tatapan yang seolah memberitahu Tzuyu jika dia akan tamat sekarang juga.
Semua orang kini sudah pergi, hanya tinggal Hangyul, Suga, Tzuyu, dan Jungkook yang ada di ruangan itu.
"Kalian juga pergi," titah Jungkook.
"Baik Alpha."
Hangyul dan Namjoon menunduk hormat di depan Tzuyu, membuat gadis itu cukup kaget. Tapi dia juga membalas dengan menunduk hormat pula.
"Kami pamit, Luna."
Tzuyu mengernyit, Luna? Siapa Luna? Namanya Chou Tzuyu, hanya itu. Tidak ada tambahan kata Luna di namanya. Pikirannya pecah saat Jungkook menarik tangannya dan membanting tubuh rampingnya ke dinding ruangan dengan cukup keras.
"Kenapa kau harus sememabukan ini?! Argh! Sialan, aku sudah menahannya sejak tadi!"
Tzuyu berdiri dengan tubuh bergetar mendengar teriakan Jungkook yang cukup frontal. "P-Pak, sa-saya minta maaf karena tadi di lift saya sudah tidak sopan."
Jungkook merapatkan tubuhnya dengan tubuh Tzuyu yang menempel di dinding. Tangan kirinya berada di sisi kanan wajah Tzuyu, tangan kanannya bergerak membelai rahang Tzuyu. Dia menunduk seraya mengatur nafas.
Aroma Susu mawar bercampur Strawberry milik Tzuyu benar-bebar memabukan bagi dirinya. Tidak, dia tidak boleh menandai Tzuyu. Gadis ini manusia, sedangkan dia adalah makhluk Mitos yang keberadaanya sama sekali tidak di anggap oleh manusia.
"P-pak—,"
"Ssttt."
Jungkook meraih pinggang Tzuyu dan semakin merapatkan tubuhnya dengan tubuh Tzuyu. Dia bisa merasakan sengatan kecil dari gesekan kulit mereka meski masih terlapisi kain pakaian.
Matanya menatap bibir merah penuh milik Tzuyu, dia menyambar bibir Tzuyu dengan rakus. Cillian melolong senang didalam pikirannya, hal aneh dia rasakan saat ini. Hatinya seakan menghangat, pasti ini karena perasaan Cillian yang sangat senang untuk pertama kalinya.
Bibir Tzuyu memiliki rasa strawberry yang begitu manis, membuat Jungkook semakin rakus memainkan bibir bawah Tzuyu. Sedangkan gadis dia itu hanya diam, matanya terpejam menahan air mata yang mungkin sudah akan turun. Jika dia melawan, Jungkook pasti akan marah dan dia bisa saja di pecat dari perusahaan ini.
Terpaksa dia hanya pasrah saat Jungkook semakin jauh mengakses bibir dan mulutnya. Nafasnya tersengal, matanya sudah meneteskan air mata. Kedua tanganya terkepal erat, ayolah, jangan menangis Chou Tzuyu atau karirmu akan hancur.
Jungkook melepas ciuman mereka, dia menatap datar pada air mata yang mendarat di pipi Tzuyu. Mate-nya manusia, berarti matenya sangatlah lemah dan benar-benar hanya akan menjadi beban bagi dirinya.
Lebih baik dia merejectnya dan mencari pasangan yang lebih kuat dari beberapa pack terkenal yang memiliki putri-putri mahkota tangguh.
"Jika kau merejectnya, maka jangan harap kau bisa hidup."
Cillian menggeram marah dalam pikiran Jungkook saat tahu jika Jungkook akan mereject matenya.
"Jika kau membunuhku, maka kau juga akan mati, Cillian."
"Aku tidak perduli, lebih baik mati daripada hidup tanpa MATEKU!"
Cillian menekan kata 'Mateku' membuat Jungkook sedikit tidak terima, Tzuyu adalah mate mereka berdua. Dia membuang fikiran konyol di dalam otaknya dan kembali menatap Tzuyu yang menunduk. Isakan kecil keluar dari bibir mungilnya yang bengkak akibat ulah Jungkook.
Jungkook menatap bibir Tzuyu, sial. Dia menginginkan benda itu lagi, sepertinya dia benar-benar gila saat ini. Dan itu karena Chou Tzuyu, matenya yang lemah sebab gadis itu manusia biasa.
Jungkook meninggalkan Tzuyu begitu saja didalam ruang rapat. Kepala Tzuyu mendongak menatap punggung Jungkook yang menghilang di balik pintu.
Apa dia semurah itu dimata Pimpinannya?
Kim Taehyung, nama vampire yang mengambil ciuman pertamanya semalam lewat di dalam fikirannya. Vampire tampan itu ya?
Tzuyu menghapus air matanya dan terkekeh pelan mengingat sikap 'sok' Taehyung yang sama sekali tidak mirip dengan vampire yang selalu dia baca di novel-novel dan komik.
─────•~❉✿❉~•─────
"Jennie, itu milikku. Aku membelinya dengan tabunganku selama dua tahun."
Tzuyu menatap nahas tas kesayangan yang saat ini ada di tangan Jennie—saudara tirinya. Tas berwarna merah maroon yang terbuat dari kulit ular. Edisi terbatas pada saat dia SMA dulu, dia membeli tas tersebut dengan uang tabungan selama dua tahun lamanya. Dan tentu saja dia sangat sayang dengan tas itu.
"Kenapa kau pelit sekali? Kau bekerja di perusahaan yang besar di provinsi ini, pasti gajimu besar dan kau bisa membeli banyak tas yang seperti ini bukan? Biar ini aku simpan saja sekarang, ini adalah milikku mulai saat ini!"
"Bukan masalah uang ataupun harga Jennie, tapi tas tersebut aku beli dengan uang tabunganku saat sekolah. Aku mohon, aku sangat sayang dengan tas itu. Aku akan membelikanmu tas yang lain apapun itu, tapi jangan tas ku yang itu."
Jennie tersenyum menang, dia berhasil menjebak Tzuyu kedalam perangkapnya, "Berikan aku 100 juta sekarang juga," pinta Jennie.
Tzuyu menganga, "Jen, itu terlalu banyak bukan? Minggu lalu kau baru saja meminta 30 juta pada diriku, dan Mama juga sudah mengambil 90 juta dari rekeningku. Aku beri 10 juta saja, ya?"
Jennie melempar tas Tzuyu dan mencengkeram rahang Tzuyu, "Oh, jadi seperti itu? Kau perhitungan dengan Mama dan aku? Aku tau kau memiliki uang yang banyak dari warisan pria tua bangka itu."
Plak!
Wajah Jennie tertoleh ke kiri, Tzuyu menampar nya dengan sangat keras, "Jangan pernah sekalipun, mulutmu mengatai mendiang Papaku! Bersyukurlah karena aku masih menganggap kalian! Kau dan Mamamu hanyalah anjing yang gila akan harta keluargaku! Sudah cukup! Pergi dari rumahku!"
Jennie mendorong tubuh Tzuyu dengan keras hingga kening Tzuyu membentur tepian meja tamu yang terbuat dari besi.
"Akh," Tzuyu meringis, tangannya menyentuh dahinya dan melihat darah di tangannya, dia mendongak menatap Jennie yang justru tersenyum, "Jennie kau—"
"Mati saja sana kau, dasar menjijikan."
Pintu rumah terbuka, Nilee menghampiri putrinya yang tersenyum menatap Tzuyu.
"Bodoh, apa yang kau lakukan pada dia? Bagaimana jika dia mati? Pengalihan surat warisan bukannya belum selesai?" Nilee menatap marah pada Jennie.
Jennie mendengus, "Sudah beres, Mama lukai jempol Tzuyu. Kita gunakan darah Tzuyu sebagai bukti pengesahan surat warisan dari pria tua bangka yang telah mati itu."
Nilee memekik senang, sebentar lagi dia akan menjadi kaya raya!
"Kalau begitu cepat ambil suratnya!" Desak Nilee dengan tidak sabar.
Jennie mengangguk dan berjalan menaiki tangga, namun tiba-tiba tubuhnya terbentur ke lantai dengan keras. Dia terkejut menatap pria di depannya, matanya merah dengan taring yang mencuat di bibirnya.
"Vam-vampire!"
Vampire tersebut adalah Kim Taehyung, "Manusia seperti dirimu dan Ibumu sungguh menjijikan, kalian pantas membusuk di neraka."
Dia mencekik leher Jennie, bibirnya bergerak mengucap sebuah mantra. Tubuh Jennie hangus menjadi abu. Dia tidak sudi menghisap darah dari gadis menjijikan seperti Jennie, apalagi dia sudah menyakiti Tzuyu.
Nilee sudah melukai jempol Tzuyu, gadis itu masih tidak sadarkan diri dari pingsannya. Dahinya yang terluka mengeluarkan darah sangat banyak tanpa henti.
"Aish, dimana anak itu?" Nilee berdecak sebal dan melangkahi tubuh Tzuyu yang tergeletak di lantai. Saat hendak menaiki tangga, kakinya kembali berjalan mundur.
"Vam-vampire!"
Nilee berbalik dan berlari menuju pintu, tapi dia kalah cepat dengan gerakan Taehyung. Pria itu membunuhnya dan membuat Nilee menjadi abu seperti putrinya, Jennie.
Dia meludah pada abu Nilee, matanya menatap tubuh Tzuyu yang terkulai lemas di lantai. Dia menyentuh luka Tzuyu, luka tersebut mulai mengecil dan menghilang.
Taehyung harus mengontrol dirinya agar tidak meminum darah Tzuyu, aroma darah Tzuyu begitu khas dan berbeda dengan manusia lainnya.
"Tzuyu sadarlah."
Tzuyu mengerang kecil dan membuka matanya, yang dia lihat adalah Taehyung dengan wujud vampire nya. Membuat Tzuyu hampir saja memekik terkejut, dia menyentuh dahinya. Tidak ada luka.
Dia menatap Taehyung dengan tatapan bertanya, Taehyung tersenyum, "Aku sudah mengobatimu."
"Terima kasih."
Tzuyu hendak bangun dengan tangannya yang menyentuh lantai, tapi ia meringis saat jempolnya terasa perih ketika tertekan dengan beban tubuhnya.
Dia melihat jempolnya, membuat Taehyung mengalihkan wajah. Tzuyu melihat Taehyung yang seperti tersiksa, mungkin karena darahnya. Bagaimanapun Taehyung sudah menolongnya, dia yakin jika luka di dahinya tadi sangatlah lebar dan cukup dalam. Jika terlambat, maka otaknya bisa mengalami masalah.
Tapi untung ada Taehyung, tangan mungilnya menyentuh pipi Taehyung, dan menariknya wajah Taehyung.
"Minumlah darahku, hanya ini yang bisa aku lakukan untuk membalas jasamu."
Taehyung tersenyum dan menyingkirkan jempol Tzuyu yang mengeluarkan darah, dia menarik tengkuk Tzuyu dan menghisap bibir mungil yang telah menjadi candu nya sejak kemarin malam.
Giginya sengaja mengigit bibir Tzuyu, mengalirkan darah Tzuyu. Taehyung dengan tidak sabaran menyesap bibir bawah Tzuyu yang mengalirkan darah.
"Sshh," Tzuyu meringis saat merasakan perih di bibir bawahnya. Kedua tangannya meremas jubah bangsawan yang Taehyung gunakan.
Taehyung melepas ciumannya dan mengelap bibir bawah Tzuyu dengan jempolnya, "Terima kasih, darahmu sangat manis dan memiliki rasa yang khas."
"Benarkah?" Taehyung mencubit pipi Tzuyu dengan gemas, kenapa Tzuyu bisa semenggemaskan ini?
"Tentu saja."
Tzuyu menatap jempolnya yang masih terluka, dia menciumnya dan merasakan darahnya sendiri. Wajahnya mengernyit tidak suka, "Apanya yang manis? Ini tidak enak tau."
Taehyung tertawa terbahak-bahak seraya memegangi perutnya. Astaga, baru kali ini dia bisa tertawa seringan ini. Semuanya berkat Tzuyu. Mengesankan.
🦋🦋🦋
Cerita ini khusus baby couple ya, buat yang bingung kok ada momen evee couple, itu cuman buat oleng-olengan aja:)
Male Lead tetap Jeon Jungkook dan Kim Taehyung jadi Second Male Lead di sini.
Dah itu aja, terima kasih atas support kalian semua man-teman ❤❤❤
Bila ada typo langsung komen aja ya, biar aku benahinnya cepet. See u girl's 🦋
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top