🌼 Orientasi 🌼
Kinana Kurnia Meiga, seorang gadis yang memiliki otak yang cukup unggul di bidang komputer dan public speaking. Dia memegang siswa teraktif di sekolah walau tidak mendapat gelar siswa super cerdas. Baginya ilmu memang penting, namun kalau hanya menguasai pengetahuan tapi tidak terampil menyampaikannya tidak berguna juga. Ilmu yang di dapat hanya untuk diri sendiri. Kalau mengasah diri supaya mahir di pandang orang, di dengar orang, itu lebih bermanfaat untuk orang lain dan pastinya menyenangkan.
Kinan memiliki kaki yang jenjang dan tubuh body slim. Cukup banyak siswa-siswa yang tertarik karena senyuman yang manis dan tidak pernah lekang. Dagunya sedikit terbelah dan punya tahi lalat kecil di dagunya sebelah kanan. Kulitnya putih dan bersih. Wajahnya seperti keturunan orang-orang Eropa dengan rambut berwarna pirang. Matanya bulat, semakin manis dengan bulu matanya yang agak lentik. Di tambah lagi kedua alisnya yang rapi seperti di rajut dan berderet-deret seperti semut hitam berjejeran.
Kinan adalah anak yang periang. Arza-lah yang dapat menaklukkan hati gadis yang lebih suka mengasyikan hidupnya itu. Tepat di awal masuk kelas 2 SMA, Arza meminta Kinan untuk menjadi pacarnya. Sebatang white chocolate silverqueen kacang mente plus kertas kecil yang di lipat menyerupai bentuk amplop mewakili perasaan Arza untuk Kinan. Arza meletakkannya di dalam tas Kinan menjelang pulang sekolah. Menurut penuturan Arza, dia malu kalau Kinan harus membaca surat cintanya itu di sekolah. Arza sebenarnya kurang percaya diri, namun dia ternyata sudah menyukai Kinan sejak pertengahan kelas 1 SMA di sebuah acara sekolah.
Kinan membaca surat itu sambil tersenyum-senyum. Surat yang ia dapati saat membongkar tasnya untuk mengganti buku-buku yang harus dibawanya besok. Ini perdana Kinan menerima surat cinta yang isinya langsung membuat hatinya gaduh. Darah di tubuh Kinan mengalir ngilu. Menjalar sampai ke otak kemudian ke ujung-ujung jari dan tertinggal di jantungnya. Jantungnya kembang-kempis melipat kembali surat itu seperti sedia kala.
Cokelat putih bermerek silverqueen itu ia genggam di tangannya. Kinan duduk di atas kursi belajar di depan jendela kamarnya. Angin sore mengibas-ibas rambutnya yang sepundak lurus dan lembut serta tumbuh subur. Ia membolak-balik cokelat itu sambil tersenyum.
"Aku kayaknya mau deh jadi pacar Arza. Dia pinter photoshop dan komputer sama kayak aku. Ngga buruk-buruk seperti apa yang dia bilang di surat itu. Dia juga ganteng dan tinggi. Ngga usah mikir lagi deh, aku mau," bisik Kinan kepada bunga-bunga yang sudah tumbuh sampai ke jendela kamarnya.
Ia menjatuhkan tubuhnya ke kasur empuk dan mulai membuka bungkus cokelatnya. Mematahkan dan mengunyahnya di dalam mulutnya. Cokelat putih itu mencair di lidah Kinan. Sama cairnya dengan hatinya yang mabuk kasmaran cinta pertama.
Saat malam sebelum tidur, Kinan kemudian teringat untuk membalas jawaban tembakan Arza kepadanya.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top