Snow White

Keesokan harinya, akupun langsung mempersiapkan diriku untuk shooting pv. Banyak hal yang sudah kupersiapkan, termasuk hafalan lagu, coreo. Sedangkan yang mengurus make up, costum, dan yang lainnya adalah para staff.

Tanpa kusadari jam telah menunjukkan pukul 07.00 dimana aku harus sudah mulai memakai make up hingga costum. Kostum yang kupakai jelas dengan corak snow atau salju dan make up yang tidak terlalu tebal. Tiba- tiba ada yang memelukku dari belakang dan berbisik "kau sangat cantik, miku"

Akupun spontan melihat kebelakang dan ternyata kaito. Akupun memukulnya pelan agar dia menjauh atau memberiku jarak untuk bergerak dan kaitopun mengerti apa maksudku.

"Gomen, miku" kata kaito dengan rasa bersalah. "Ya, tak masalah" jawabku ringan. Lalu kamipun hening selama beberapa saat. "Nee miku, apa kau ingat apa yang pernah aku katakan saat project ini akan dilaksanakan ?" tanya kaito dengan tatapan serius.

Pada awalnya aku memang tidak ingat apa yang dikatakan kaito waktu itu, tetapi sekilas terpintas di memoriku. "Haa! Kau berjanji akan mengunjungi orang tuamu dan merayakan natal disana" kataku sambil tersenyum. Kaito yang mendengar perkataankupun juga ikut tersenyum. "Tapi kau melupakan hal yang sangat penting" kata kaito. Akupun berfikir kembali, tetapi hasilnya nihil, aku tidak mengingatnya. "Memangnya apa yang aku lupakan ?" tanyaku ringan, lalu kaitopun menjawab "aku akan mengunjungi rumah dan merayakan natal bersama keluargaku dengan kau, miku" jelas kaito.

Akupun langsung terdiam untuk sementara waktu. "Ah, soal itu..." katakupun terpotong oleh panggilan produser shimazaki yang menyuruhku untuk segera kesana dan memulai shooting.

Tiba-tiba kaito menggandeng tanganku dan membawaku ke lokasi shooting yang sangat dingin. "Kita sambung nanti lagi ya, sekarang buatlah mv itu menarik. Ganbatte nee !" kata kaito sembari menunjukkan senyumnya, senyum yang tak pernah kulihat sebelumnya dan tangannya berada dikepalaku, sedangkan tangan yang satunya masuk di saku celananya. Aku merasa saat kaito seperti itu, dia terlihat sangat keren dan lebih sempurna."Um, baiklah" jawabku dengan semangat.

Setelah itu, kaito pergi meninggalkanku. Aku hanya melihat kepergiannya dari lokasi shooting. "Baiklah miku, kau siap ?" tanya produser shimazaki. "A-ah, aku siap" kataku sambil melihat kebelakang untuk memastikan apakah kaito ada disini atau tidak, ternyata tidak. Akupun dengan segera berdiri ditempat yang telah disediakan dan mulai untuk membuat mv.

Tetapi sebelum itu, aku sempat melihat produser Shimazaki dengan seseorang yang mirip dengan manager 48 & 46 girls, yaitu yasushi akimoto atau yang biasa disebut dengan aki p. Mereka tampak sangat akrab sampai aku merasa mereka seperti saudara. Setelah mereka bersetemu, merekapun berpisah (?) dan saat itu juga akupun memulai shootingku.

~~Skip Time~~

"Baiklah, kita sudah selesai" kata salah satu kru. Akhirnya aku bisa istirahat juga setelah  + 8 jam berdiri di antara dinginnya salju dan hangatnya mentari. Disaat bersamaan, kaito membawakanku jaket tebal lengkap dengan sarung tangan dll. Selain itu, kaito memiliki niat mengajakku untuk berjalan- jalan mengelilingi hutan.

Disepanjang jalan yang kulihat hanyalah paparan salju dan pohon- pohon kering nan berwarna putih. Namun, setelah lumayan jauh aku dan kaito menyusuri hutan, terdengar suara nyanyian yang sangat indah.

"Kaito-kun" panggilku sembari berhenti melepas genggaman tangan dan kaitopun melihat kearahku. "Nanika, miku ?" tanya kaito. "Umm, ano, apakah kau mendengarnya juga ?" tanyaku dengan ragu. "Mendengar apa ?" kata kaito berbalik tanya. "Suara nyanyian itu" kataku dengan sedikit berharap agar kaito mengerti maksudku. "Ya, aku mendengarnya" kata kaito singkat. "Nee, mari kita lihat siapa yang menyanyi ya" ajakku dengan menggunakan puppy eyes yang membuat kaito menyetujui hal tersebut.

Kamipun semakin masuk kehutan dan juga semakin jauh kami berpisah dari rombongan kami. "Nee miku, kenapa kau sangat ingin mencari sumber suara itu ?" tanya kaito yang bersusah payah berjalan disalju. "Umm, suara itu sangat indah. Mulai dari melody dan pembawaannya" jelasku. "Kau ini ada-ada saja" kata kaito, mendengar perkataan kaito aku hanya bisa membalas dengan senyuman.

Setelah itu, hujan saljupun turun. "Wah, kirei nee" kataku yang sangat kagum akan salju yang turun sembari menengadahkan tanganku. "Miku, apa kau masih kuat ?" tanya kaito yang mulai khawatir. "Ya, aku masih kuat" jawabku bersemangat sehingga aku dapat meyakinkan kaito untuk membawaku ke asal suara tersebut.

Namun, tak lama kemudian kamipun menemukan sorot cahaya dari balik hujan salju, hal tersebut membuat aku dan kaito mempercepat langkah untuk ketempat tersebut yang berjarak   + 1500 meter dari balik hutan. Setelah kami tiba disana, kamipun bertemu dengan...............................................

To Be Continued....

Minna-san, jumpa lagi ^-^

Lama ga up nih, udah lupa cara basa basi jadinya ya....

See you next chapter ^-^

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top