Rencana Berjalan #4
Author Pov
Sesampainya di apartement, kaito langsung mempercepat langkahnya untuk masuk secepatnya ke apartement dan mengemas beberapa bajunya. Sedangkan miku, ia hanya berjalan lunglai ke apartementanya tanpa semangat sedikitpun. Sementara kami hanya melihat kejadian itu dari belakang dan sedikit merasa kasihan pada mereka.
'Bruukkkk....'
"Argh... Ittai... Haa~"
Kamipun melihat ke sumber suara. "Ppffftt...." kamipun menahan tawa melihat kejadian itu. Kejadian apa ? Kejadian dimana miku jatuh dengan tidak etisnya, terpeleset dengan posisi terlentang dan saat ia mencoba bangun, ia selalu saja tergelincir dan rambut panjangnya yang terinjak kakinya sendiri, mungkin itu evek memakai sepatu heels yang belum ia ganti.
"Mou miku-chan, hati-hati jalan licin saat musim salju" kata rin yang menjulurkan tangannya dan membantu miku berdiri. "Bwahahahahaha.... Salahmu sendiri miku, kenapa kau masih memakai heels sih" kata leon yang datang tak lama setelah rin menolong miku dan tertawa terbahak-bahak dengan gakupo. "Mou, aku lupa untuk mengganti sepatuku" jawab miku santai dan pergi dari mereka secara perlahan untuk tetap menjaga keseimbangannya.
Tak lama kemudian mikupun jatuh akibat tertabrak kaito. Kaito tak menggubris miku yang dia tabrak dan pergi begitu saja menuju mobil pribadinya.
Sementara itu, mikupun tak bergeming saat kaito menabraknya. Dia hanya menatap kepergian kaito dengan tatapan yang sulit diartikan, lalu mulai berdiri dan pergi menuju apartementnya.
Melihat hal tersebut, anggota vocaloid yang lainnya hanya kasihan dan juga mencoba untuk menghindari kontak mata dengan kaito. Alasannya kenapa ? Tentu saja karena mereka takut jika rencana mereka ketahuan, cukup mudahkan ?
"Oi gakupo, sampai kapan ini akan berlangsung ?" tanya mikuo dengan nada yang berusaha menahan emosinya, mengingat imoutonya seperti tersakiti akan hal tersebut. Tentu saja, kakak mana yang tega melihat adiknya diperlakukan seperti itu.
"Hmm... Mungkin sampai kaito atau miku mulai pembicaraan duluan bagaimana ? Karena sedari tadi aku melihat mereka hanya saling mendiamkan satu sama lain. Itu membuatku gemass" jawab luki dengan tangan yang menopang dagu dan juga tatapan berfikir. "Kurasa itu ide yang bagus" sambung leon dengan santainya.
"Yups, aku setuju" jawab gakupo. "Jadi rencana ini akan diteruskan sampai miku atau kaito memulai pembicaraan, ya ?" sontak kamipun melihat bahwa produser Atsuko mendengarkan pembicaraan mereka. "Baiklah ayo kita lanjutkan !" kata produser Atsuko dengan semangat. "Hai !" jawab kami serempak.
Miku POV
'Akhirnya sampai juga, tapi aku masih penasaran dengan meiko dan juga sedari tadi kaito hanya diam saja' gumamku dalam hati sambil berjalan dan...
'Bruukkk...'
"Argh.... Ittai.... Haa~" rengekku. 'Kuzzo, kenapa pakai jatuh segala haaa~, menyebalkan~' gumamku dalam hati.
Akupun mencoba untuk berdiri, namun gagal. Setiap kali aku mencoba berdiri, rambutku selalu terinjak dan aku juga sempat mendengar mereka sedang menahan tawa, menyebalkan.
"Mou miku-chan, hati hati jalan licin saat musim salju" mendengar suara itu akupun menoleh ke sumber suara tanpa berdiri, ya kalian tahukan jika aku berdiri jadinya bagaimana(?). Ternyata itu rin yang menjulurkan tangannya dan membantuku berdiri.
"Arigatou nee, rin-chan" ucapku sambil tersenyum simpul. "Bwahahahahaha.... Salahmu sendiri miku, kenapa kau masih memakai heels sih" sontak akupun terkejut dan melihat ke sumber suara, 'ternyata leon nii dan gakupo yang tertawa terbahak bahak dan sungguh sangat menyebalkan bagiku' ucapku dalam hati.
"Mou, aku lupa mengganti sepatuku" jawabku, berbohong tentunya sambil berjalan ke apartement secara perlahan agar tidak jatuh dengan tidak etisnya seperti tadi. Tetapi, cukup jauh dari jarak jatuh awalku, akupun terjatuh lagi seperti kata pepatah : sudah jatuh tertimpa tangga pula, kurasa itu yang cocok untuk menggambarkan situasiku saat ini.
Namun kali ini aku tak berteriak seperti tadi. Karena saat aku mencoba melihat siapa yang menabrakku, itu adalah kaito. Aku hanya diam dan dia mengacuhkanku begitu saja.
"Souka..." gumamku pelan dan kecewa. Sungguh sangat sakit. Aku tak mengerti mengapa ini begitu menyakitkan. Ingin ku menangis, tapi ku lebih memilih untuk tak menangis.
Karena yang kutangisi hari ini adalah meiko, kakak kaito yang terkadang membantuku saat aku senang dan sedih. Setelah itu, aku langsung bangkit dan meluncur menuju apartementku guna mempersiapkan diri pergi ke kediaman meiko untuk melihatnya yang terakhir kalinya.
Sesampainya di apartement, aku langsung membersihkan diri lalu berganti pakaian dan bersiap menuju kediaman meiko. Tapi, ntah kenapa aku masih memikirkan kejadian tadi, kejadian dimana kaito mengacuhkanku begitu saja.
Tanpa sadar aku memegang dadaku yang terasa amat sakit akibat ulah dari kaito dan juga aku sedikit menyunggingkan senyum kekecewaan yang disusul dengan setitik air mata. "Mou ii yo, miku. Kau tahukan kalau kaito sedang sedih, jadi maklumilah saja dan bersiaplah untuk melihat meiko yang terakhir kalinya" ucapku pada diriku sendiri dan mengusap air mataku, lalu aku pergi dengan menggunakan mobil pribadiku juga.
Kaito POV
'Akhinya sampai juga' gumamku dan lanhsung melesat menuju apartementku tanpa mempedulikan yang lainnya. Cukup egois bukan ? Ya begitulah, karena hari ini aku cukup frustasi juga.
Sesampainya di apartement, aku mengemasi barangku sedikit dan memasukkannya ke tas lalu bersiap untuk pulang. Sebelum aku pulang, aku sempat melihat sebuah foto dimana ada seorang anak perempuan berambut coklat pendek sedang tersenyum dan menunjukkan peace pada jarinya, dan disebelahnya yaitu aku.
Aku hanya tersenyum sebentar, "Ternyata kau pergi begitu cepat ya, nee-chan" kataku lirih. Setelah itu aku berjalan tanpa memperhatikan sekitar termasuk saat aku menabrak miku.
Manik kami bertemu sebentar dan aku meninggalkannya begitu saja. Sekilas namun pasti, dapat kulihat jika tatapan miku mengatakan bahwa aku berubah dan juga tersirat begitu banyak kekecewaannya padaku hari ini.
Akupun mempercepat langkahku menuju mobilku dan mulai tancap gas. Selama perjalanan aku hanya bisa diam dan merasa sakit yang teramat dalam pada hatiku dan akupun tahu alasannya. Walaupun hatiku sakit saat dia menatapku seperti itu, namun hatiku sudah lebih sakit ditinggal oleh nee-chanku sendiri yang pernah ku rahasiakan statusku sebagai adiknya hingga ia menyimpan rasa padaku.
Sungguh hari ini aku membuat banyak kesalahan, terutama pada miku. "Kumohon maafkan sikapku hari ini, hime-sama" ucapku tanpa sadar sebagai akibat dari frustasi yang menggangguku dan rasa sakit hati yang menyerangku.
To Be Continued.....
Hola, konbanwa minna-san.
Update special selesai PAS nyahahahahaha....
Semoga hasilnya memuaskan ya~ Amiiieeennn...
Dan juga kalau kalian ada saran buat kedepannya cerita ini bagaimana tulis di comment biar nanti saya pertimbangkan. Demo, jangan lupa vote dan comment ya minna. Sorete ni wa, hountou ni arigatou minna-san.
Sampai ketemu di next chapter ya ^-^/
Jaa nee ^-^/
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top