Pemandian Air Panas

Warning : echi, chara mulai ooc dri sebelumnya

Setelah kaito memutuskan untuk ikut gakupo mencari asumsi, tetapi kaito belum tau siapa yang menjadi sasaran gakupo. "Yosh ! Mari kita berangkat !" kata gakupo dengan semangat. "Aku akan menyusul" kata kaito sambil merapihkan bajunya. "Baiklah, nanti temui kami di pekarangan belakang pemandian ya" kata gakupo dengan semangat. "Baiklah" jawab kaito datar. Akhirnya merekapun berangkat untuk memenuhi permintaan gakupo dan asumsi mereka.

Saat itu juga, rin, miku, luka dkk sedang bersiap untuk mandi. "Yosh ! Selesai juga, ayo kita mandi" ajak rin untuk kedua kalinya "Baiklah" jawab mereka serempak. Akhirnya mereka berangkat untuk mandi.

Ditengah perjalanan, mereka asik mengobrol hingga akhirnya
Brukk...
"Ah, ittai nee" kata luka sambil mengusap kepalanya. "Nani !? Kaito hentai !" kata rin sembari menunjuk kaito yang sedang pingsan di dada luka.

Akhirnya kaitopun sadar, dan dia merasakan sesuatu yang berbeda, yaitu kenyal dan sangat empuk. "A--ah.. sshhh... ah" desah luka. "A-a !!! Luka ! Gomenasai" kata kaito sambil menyingkirkan tangannya dari dada luka. "Anata wa hentai !" teriak luka. "A-ah luka, mungkin kaito tadi hanya tersandung dipersimpangan  dan tidak sengaja jatuh di dadamu" kata miku sambil mengecilkan suara pada kata terakhir dan membantu luka berdiri.

"Oi-oi ada apa ini ?" tanya gakupo yang entah muncul dari mana bersama dengan lelaki yang lain. "E-eh tidak ada apa apa kok, gakupo" kata rin sambil menutupi kejadian tadi. "Begini, tadi kaito tersandung kemudian tidak sengaja menimpa luka dan tepat di dadanya" kata kak lola dengan ringannya. "Seharusnya kau jangan beritahu hal itu lola (-_-)" kata produser atsuko dengan nada pelan.

"Oh, jadi begitu ya. Nee kaito, apa kau baik-baik saja ?" kata gakupo enteng. "Hei baka, harusnya yang kau tanya itu aku bukan kaito !" bentak luka. "Oh, seperti itu ya. Baiklah akanku tanyakan padamu, bagaimana dadamu ?" kata gakupo dengan sedikit menggoda luka. Alhasil, luka ngeblush ria. "Aku tidak paham dengan apa yang kalian bicarakan" kata oliver dengan polosnya. "Aku juga" sahut IA dengan raut wajah bingung. "A-a-ano, sebaiknya kalian berdua tidak perlu tahu akan hal seperti itu karena kalian belum cukup umur" jelas len.

"Kakak sendiri juga belum cukup umur, kenapa kakak juga mengerti hal seperti itu ?" tanya oliver sebagau serangan balik kepada len. "Hum, benar juga. Kenapa kak ? Bisa jelaskan ?" sahut IA. "Len itu tidak seperti yang kalian lihat, diluar dia memang shota tetapi didalam wush, warbyazah" jelas mikuo. "Apalagi, kalau dia sedang acting dalam merayu wanita, yakan len ?" sahut luki sambil lebih menggoda len. "Ah sudahlah, apa yang kalian katakan itu tidak benar. Begini saja, oliver dan IA tunggu saja saat yang tepat untuk mengetahui hal seperti ini, okee ? Sebagai gantinya nanti aku belikan ice cream deh" kata len agar keingintahuan oliver dan IA tidak semakin menjadi-jadi. "Baiklah !!!" jawab oliver dan IA bersamaan.

"Nah, kita lupakan saja peristiwa ini agat member vocaloid yang belum cukup umur tidak mengetahui hal ini. Mengerti ?" jelas produser takahashi. "Mengerti" jawab kami serempak. "Nah, sekarang mari kita kembali ke kamar masing-masing" kata produser shimazaki dan kamipun menuruti kemauannya untuk kembali.

Saat akan kembali, tanganku ditahan oleh kaito. "Nee miku, ikut aku sebentar" kata kaito sambil menggandengku ke tempat yang tidak salah adalah sisi belakang dari pemandian air panas, dimana ada pohon sakura disisi kanannya. "Kaito, ada apa ?" tanyaku setelah kaito melepaskan tanganku. "Aku hanya ingin kau tahu bahwa kejadian tadi bukan disengaja" jelas kaito sambil tertunduk. "Um, ya, aku mengerti" jawabku sambil tersenyum. "Sekarang aku merasa bersalah padamu, miku" kata kaito dengan rasa bersalah. "Tidak apa apa, lagi pula hal itu tidak disengaja juga" kataku ringan. "Tetapi, jelas saja saat aku memegang tubuh luka kau ada didepanku. Dan hal itu jelas membuatku gagal untuk menjaga perasaanmu dan juga hal itu terasa menyakitkan untukku" jelas kaito sambil menahan tangisnya. Akupun hanya terdiam tanpa sepatah katapun keluar dariku karena aku juga merasa sakit akan hal itu. "Nee miku, sebagai permintaan maafku, apakah aku boleh menciummu untuk menghilangkan rasa bersalahku ?" kata kaito yang mulai menyentuh pipi kananku dan mengelus pipiku perlahan. Hingga pada akhirnya diapun mulai mendekatkan wajahnya padaku.

Tanpa berkata apapun dan secara spontan akupun memejamkan mataku dan juga mulai mendekatkan wajahku. Aku dapat merasakan bahwa saat ini bibir kaito telah menciumku dan mulai menggigit bibir bawahku. Dia mulai memberi isyarat padaku untuk membuka mulut dan akhirnya aku menurutinya. Diapun mulai mengabsen gigiku satu persatu dan mulai bertarung dengan lidahku. Hingga pada akhirnya aku memukulnya pelan, karena aku kehabisan oksigen.

Setelah itu, aku dan kaitopun mengatur nafas cukup lama sebagai akibat dari ciuman tersebut. "Gomen miku, mungkin aku terlalu bernafsu pada dirimu" kata kaito sambil mengelus rambutku. "Um, tak apa kaito. Sepanjang kau tahu bagaimana mengaturnya aku tak masalah yang penting tidak berlebihan seperti gakupo dan luka" kataku dengan santainya. Kaitopun sempat terdiam sejenak, hingga akhirnya dia memecah keheningan diantara kami. "Baiklah hime-sama, apa kau ingin ku antar ke tempatmu ?" tanya kaito yang kembali dengan sifat semulanya. "Ah, tidak usah. Karena jika dilihat oleh pengunjung lain, itu sangat tidak pantas" kataku sambil tersenyum. "Benar juga" kata kaito seolah mengiyakan perkataanku. "Aku akan kembali dulu" kataku sambil tertunduk. "Baiklah, kalau begitu persiapkan dirimu untuk pembuatan mv besok ya" kata kaito sembari tersenyum. "Um, baiklah" kataku sambil membalas senyumannya. Akupun mulai berjalan meninggalkan kaito sendirian di tempat itu.

Esok harinya.........

To Be Continued...

Hi minna-san !!!

Nyahahahaha, akhirnya up lagi tapi ada penambahan genre + sepertinya melenceng jauh dari cerita awal, tapi ga papalah memang rencana alurnya seperti ini juga ^-^

See you next chapter minna-san ^-^

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top