Apa yang kau lakukan Meiko !?

Setelah tanganku ditahan oleh gakupo, akupun langsung menuju toilet yang artinya sesuai dengan ucapanku pada gakupo. Namun, sesampainya di toilet aku merasa ada hal yang sangat mengganjal untukku.

Akupun memutuskan untuk mengecek setiap ruangan termasuk gudang yang berada di sebelah toilet.

"Kurasa tidak ada apa-apa" gumamku dalam hati.

Lalu, akupun memutuskan untuk kembali menuju toilet. Tiba-tiba...

"Brraaaakkk......"

Suara itupun mengagetkanku, akupun spontan berteriak "siapa disana ???" namun tidak ada jawaban, akupun mencoba bertanya lagi sembari mengecek toilet dan berjalan menuju gudang "apa ada seseorang disana ???" dan hasilnya sama tidak ada jawaban. Tapi, aku merasa ada hal yang aneh yaitu pintu gudang yang terbuka sedikit. Akhirnya akupun memutuskan untuk mengintip apa yang ada di dalam gudang tersebut.

"Siapa gadis berambut coklat itu ??? Jika diperhatikan, dia sangat mirip dengan meiko. Apakah dia meiko ??? Tapi  jika dia meiko, apa yang dia lakukan disini ???" tanyaku dalam hati. Namun, setelah diperhatikan secara menyeluruh, gadis itu adalah meiko.

"Astaga !!! Dia benar meiko, tapi untuk apa dia membawa pisau ??? Apa dia ingin bunuh diri ??? Tidak mungkin tidak, meiko tidak akan lakukan itu. Tapi, jika itu benar..." kataku dalam hati yang setengah terkejut melihat meiko yang siap memotong nadinya sendiri.

Akhirnya aku tak punya pilihan lain. Akupun langsung membanting pintu secara kasar yang membuat meiko mengalihkan pandangannya padaku, dan dengan sigap aku berjalan menuju meiko dan membuang pisau yang ia pegang.

Aku langsung menampar meiko agar dia sadar "meiko !!! Apa yang kau lakukan !? Mengapa kau ingin bunuh diri !?" tanyaku pada meiko dengan nada emosi, menahan tangis, dan kasihan padanya dengan kata lain campur aduk. "Kau tidak akan mengerti apapun, miku !!!" bentak meiko. "Memangnya, apa yang tidak aku ketahui meiko ? Jika itu urusan yang sangat sulit untukmu, kau bisa bercerita denganku dan akupun akan berusaha membantumu" kataku dengan sedikit mengatur emosiku agar meiko tenang. "Miku, mengapa dia berubah ???" tanya meiko sembari meneteskan air mata. "Memangnya apa yang terjadi meiko ? Katakan padaku !" kataku sembari mendekati perempuan berambut coklat tersebut sembari memeluknya untuk memberikan ketenangan padanya.

"Meiko, ceritakan padaku" bisikku pelan. "Baiklah miku, setelah kita turun..." kata meiko sambil menangis.

Flashback on

"Meiko ! Meiko-chan !" akupun langsung menuju ke sumber suara. "Nanika kaito ?" tanyaku pada kaito. "Sudah lama aku ingin membicarakan ini padamu. Mungkin inilah saatnya" kata kaito dengan tegas. "Memangnya apa yang ingin kau bicarakan, kaito ?" tanya meiko. "Ini mengenai orang tuamu" kata kaito. "Memangnya apa yang terjadi dengan orang tuaku, kaito ?" tanya meiko penuh selidik.

"Sebenarnya orang tua aslimu adalah orang tuaku" kata kaito ringan. "Apa !?" kata meiko dengan terkejut. "Lalu, mengapa orang tuaku tidak menginginkanku ? Mengapa kau tahu akan hal itu ? Dan mengapa kau baru memberitahuku !?" sambung meiko dengan nada kecewa. "Dengar meiko, orang tuamu bukan tidak ingin menginginkanmu, tetapi ia ingin agar kau lebih mandiri lagi, bisa melebihi kedua orang tuamu. Selain itu aku tahu akan hal itu saat ulang tahunku yang ke 20 dan maaf kalau ku baru bisa memberitahumu sekarang" kata kaito dengan sedih.

Namun tidak ada jawaban dari meiko. Ia hanya terdiam 1000 kata. Kaitopun langsung memeluk kakaknya sembari berkata "gomennasai nee-chan, aku tidak bermaksud menyembunyikannya dan maafkan atas sifatku yang tadi ya, nee-chan".  Dan tak lama kemudian isakan tangis dari meikopun keluar.

Flashback off

"Sou desuka, bersabarlah meiko" kataku sambil memeluknya. "Yang dikatakan kaito itu memang ada benarnya" kataku sambil menenangkan meiko. "(*hiks *hiks) Memangnya yang benar mik ? Kaito selama ini sudah menyembunyikannya dariku (hiks hiks), apakah dia pantas melakukan itu mik ?" kata meiko sambil menangis.

Akupun terdiam sesaat untuk memikirkan  jawaban dari pertanyaan meiko sambil memeluknya. "Mungkin kaito belum menemukan waktu yang tepat. Jikapun dia memiliki waktu yang tepat sedari dulu, ia akan langsung memberitahukannya padamu" kataku. Tangis meikopun mulai mereda "sou desuka. Nee miku, apakah kaito pantas menjadi adikku setelah apa yang ia lakukan padaku dan padamu ?" tanya meiko sambio menghapus air matanya. "Um, kurasa dia pantas menjadi adikmu. Karena bagaimanapun kalian adalah saudara dan alasan itulah yang membuat kalian harus saling memaafkan" kataku santai.

"Um, miku" kata meiko. "Nani ?" jawabku santai. "Jika aku menganggap kaito sebagai adikku, berarti secara otomatis kau akan menjadi adik iparku" kata meiko dengan nada mengejek. "Nani !!!" teriakku. "Ya betulkan ? Kalau kau menikah dengan adikku, maka secara otimatis kau akan menjadi adik iparku" kata meiko memperjelas perkataannya.

Akupun mulai mencerna semua perkataan meiko. "Iya juga ya" kataku setengah bingung. "Lha iya benar" sambung meiko. "Ayo kita balik, semua orang sudah lama menunggu" kataku sambil mengalihkan topik pembicaraan. "Dan anterin aku ke toilet ya" sambungku. "Iya, iya, adik iparku tercinta" kata meiko. "Sudah, hentikan panggilan itu" kataku. "Baiklah" kata meiko santai.

Akhirnya aku dan meiko menuju ke toilet, kemudian kembali ke acara tersebut. "Meiko, dari mana saja kamu !?" tanya gakupo. "Tadi aku sedang berkeliling, terus bertemu miku, jadinya aku pulang dengan miku" tetapi gakupopun percaya akan hal itu dan membiarkan kami bergabung.

Tiba-tiba salah satu anak datang dan bertanya "Kak miku, apakah lagumu yang berjudul Ievan polka itu tidak kesusahan seperti menyebut nama ossas ?" kemudian semua anggota vocaloid tertawa dan akupun menjelaskan padanya "laguku tak serumit itu, sayang" kemudian anak itu berbicara lagi "mengapa kak ? Aku mencoba mendengarkan lagu kakak dan menyanyikannya dengan lirik sama sekali tidak nyambung kak" dan kaito menyambung "lalu apa hubungannya dengan ossas ?" lalu anak kecil itu menjawab "ada hubungannya kak. Begini, kan namanya ossas itu sangat sulit dibaca dan lirik lagu Ievan polka milik kak miku juga susah dibaca"

Lalu meiko yang sedari tadi tertawa akhirnya menyambung juga "memangnya siapa nama panjang ossas ?" lalu anak itu menjawab "uvuvwevwevwevwe onyetevwevwevwe ugubwembwembwen ossas" lalu kamipun semakin tertawa. "Hahaha.... Kau sangat kreatif,nak" kataku sambil memeluk anak itu.

Tiba-tiba, ada seseorang yang datang menghampiri kami. Tepatnya seorang anak kecil....

To Be Continued....

Yo minna-san, sashiburi
Ha ~~ lama tidak bertemu dan mungkin author akan sangat sibuk dan akan jarang update seperti sekarang. Selain itu, terima kasih banyak untuk para reader yang sudah mau membaca ff author ini. Sampai bertemu di next chapter

Jaa nee ~~
Arigatou ~~

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top