Akhir yang Tak Terduga
Miku POV
Kini aku memasuki rumah itu dan mendapati meiko didalam peti, terbaring kaku dalam tidur panjangnya. Tak hanya itu, gadis itu tetap saja merangkul kaito tanpa rasa bersalah dan kaito yang melihatku hanya berdiam diri tanpa melepaskan rangkulan gadis itu.
Akupun tak sanggup membendung air mataku. Kini lengkap sudah penderitaanku.
'Kami-sama apa salahku ?, apa salahku !? Hingga kau perlakukan aku seperti ini !? Aku tak ingin berpisah dengan mereka ! Jika kau ingin, mengapa tak kau ambil nyawaku saja !' ucapku dalam batin dan menangis sesenggukan. "Tenanglah nak, kau tak perlu menangis. Meiko akan sedih disana" ucap wanita paruh baya yang dapat dipanggil dengan Kani, ibu kaito sembari memeluk dan mengusap suraiku pelan.
Aku hanya menangis dalam pelukannya. Tak peduli berapa banyak orang menatapku, aku tetap menumpahkan emosiku yang bercampur aduk.
Tak lama saat aku menangis, anggota Vocaloidpun sudah masuk dan berdiri disampingku. Akupun berpindah, memeluk kak lola. Kini ayah meiko, mito akan mulai membawakan pidato singkat yang tak ingin kudengar.
Akupun menutup telingaku rapat-rapat didalam pelukan kak lola. Alhasil, aku tak dapat mendengar suara apapun dan rasanya cukup sunyi hingga satu suara menyadarkanku.
"Selamat Natalll !!!"
Akupun mulai melepas pelukanku dari kak lola dan mulai menatap sekitar. "Selamat natal, miku" ucap meiko yang membuatku terkejut setengah mati. Tanpa aba-aba akupun memeluknya. "Kenapa ! Kenapa ! Kenapa kau lakukan itu meiko !" ucapku sembari memukul pelan punggung meiko. "Gomenna miku, aku tak bermaksud dan hanya berniat mengujimu. Alhasil, kaito bersama mantannya ya" ucap meiko yang sudah melepaskan pelukanku dan mengusap air mataku dengan tatapan sendu.
"Daijoubu, aku tak akan memisahkan mereka jika mereka akan balikan dan aku memilih menghilang dari hidup mereka jika mereka ingin" ucapku dari perasaan yang jauh dari lubuk hatiku. Bagiku, melihat meiko ada disisiku itu sudah cukup membuat hatiku tenang.
"Jadi, kau yang bernama miku ya. Kawaii"
Akupun melihat ke arah kananku dan aku mendapati gadis yang bersama dengan kaito tadi. "Ya, arigatou" ucapku dengan senyum yang kupaksakan. "Heee, kawaii, aku matsuoka gou, mantannya kaito. Dan kau pasti pacarnya kaito, selamat ya" ucapnya bahagia.
Akupun bingung mendengar perkataannya, tiba-tiba kaito muncul dari belakang gou dan memegang tanganku. "Miku..." ucapnya lirih memanggil namaku. Akupun menengadahkan kepalaku tuk menatap matanya.
Tatapan matanya tersirat ungkapan rasa bersalah dan perasaan yang lembut kini kembali. "Miku, mungkin aku akan memberi kado natalmu besok tapi..." dia menjeda perkataannya. Akupun terus menatap matanya dengan tatapan penuh tanda tanya.
Kaitopun mulai berlutut layaknya sang pangeran yang ada di negeri dongeng ketika bertemu dengan sang putri impiannya. "Hime-sama, maukah kau menikah denganku ?" tanyanya dengan tatapan penuh harap.
Aku tak sanggup berkata apa-apa lagi. Aku tak bisa membendung air mata yang terus mendesak keluar. "Iyah...iyah..hiksss... Tentu saja iya" ucapku disela-sela tangis bahagiaku. Tak peduli berapa tatap mata menatapku dan kaito dengan penuh bahagia, aku memeluk kaito. Mencurahkan segala rasa yang bercampur aduk yang telah lama kupendam. "Arigatou..." ucapnya lirih dan membalas pelukanku dengan erat, seolah-olah aku akan pergi jauh darinya.
Sekarang aku tahu maksud dari perkataan gou tadi. Aku sangat senang. Malam ini aku menjadi wanita yang bahagia di dunia ini.
Kaito POV
"Selamat natal !!!"
Aku sangat terkejut saat mengetahui meiko berteriak seperti itu. Kukira aku tak bisa bertemu dengannya lagi. Aku melepas rangkulan gou dan memeluk meiko dengan erat, seakan-akan tak ingin melepaskannya.
Setelah itu, meiko tak mengatakan apapun lalu pergi memeluk miku yang disusul oleh gou. Aku merasa bersalah padanya. Dimalam natal ini, aku hanya memberikan rasa sakit hati pada miku karena ku membiarkan gou merangkulku tanpa henti.
Menatap miku dari jauh membuat rasa bersalahku semakin besar, akhirnya kuputuskan tuk datang menujunya dan mengungkapkan semuanya. Gou telah pergi dari miku dan aku langsung memegang tangan miku, "Miku..." panggilku lirih dan kuyakin dia mendengarnya.
Kini dia menengadahkan kepalanya menatapku. Pikiranku bercampur aduk antara akan mengungkapkan apa yang kurencanakan sedari dulu atau tidak. Aku membalas tatapan miku yang penuh akan tanda tanya, dan tatapan itulah yang membuatku mengalah dari suara hatiku.
Akupun mulai menunjukkan kasih sayangku kepadanya yang telah lama kuhilangkan semenjak banyak hal yang menimpaku dan miku. Aku mulai memikirkan kata yang tepat untuk kuucapkan. "Miku, mungkin aku akan memberi kado natalmu besok tapi..." jedaku, karena aku tak tahu harus melanjutkan apa.
Akhirnya aku memilih pose ala pangeran di negeri dongeng. "Hime-sama, apakah kau mau menikah denganku ?", kini aku menatapnya dengan penuh harap agar dia menerimaku setelah apa yang pernah kulakukan padanya.
Aku tahu aku salah, karena selalu menjauhi dan mendiamkannya akan suatu hal yang sudah direncanakan anggota Vocaloid yang lainnya termasuk produser kami. Tapi jika miku menolak juga tak masalah, dia berhak memilih lelaki yang lebih baik daripada aku ini.
"Iyah...iyah...hiksss... Tentu saja iya"ucap miku disela-sela tangisnya dan mulai memelukku erat. Aku masih tertegun akan perkataan miku, namun tangis miku membuyarkan lamunanku dan akupun mulai membalas pelukannya, seakan aku tak ingin ada seorangpun merebut miku dariku. "Arigatou..." lirihku.
Normal POV
Semua orang menatap miku dan kaito dengan cucuran air mata bahagia, karena di malam natal ini ada dua insan yang telah memiliki ikatan sebagai tunangan. Namun, dua orang pria dan wanita paruh baya datang mendekati mereka.
"Miku putriku tersayang, selamat ya" ucap seorang wanita paruh baya yang membuat miku melepas pelukkannya dari kaito. "Kaa-san !" ucap miku yang terkejut dan memeluk wanita yang diakuinya sebagai ibunya.
"Tak terasa ya, sebentar lagi anak ayah jadi milik orang lain" ucap pria paruh baya yang mengaku sebagai ayah miku dan mengelus surai miku dengan lembut. "Otou-san jangan sedih, mau bagaimanapun aku tetap milik ayah dan ibu" ucap miku dengan bahagia yang membuat ayah dan ibunya tersenyum.
"Wah tak kusangka keluarga hatsune akan menjadi menantu kita ya"
Sontak, keluarga hatsune pun melihat ke belakang yang mendapati sepasang pasangan suami istri yang diakui sebagai orang tua kaito. "Aku sangat senang, akhirnya aku punya anak perempuan selain meiko" ucap ibu kaito dengan senyuman yang tak luntur dari wajahnya.
"Tak ayah sangka, ternyata selera anak ayah bagus juga" ucap ayah kaito yang menggoda kaito dan merangkulnya, yang berhasil membuat miku dan kaito memalingkan wajahnya karena malu. "Hmm, hatsune-san kita harus bahas ini secepatnya ya, agar aku cepat memiliki anak perempuan lagi" ucap ibu kaito dengan bahagia.
Saat ibu kaito berkata seperti itu, kaito menggandeng miku menjauh dan pergi ke rombongan Vocaloid yang tengah asik bercerita satu sama lain.
Dan.....
To Be Continued....
Konnichiwa minna~
Yeay !!! Bisa up lagi, ga kebayang berapa lama ga upnya. Mungkin saat libur nanti bisa up lagi kali ya. Cukup sekian, bagi kalian yang sudah memberikan vote dan commentnya, sangat membantu.
See you next chapter~
Arigatou Gozaimasu~
Jaa naa~
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top