9. Udahan yu:3 [End]

Ansatsu Kyoushitsu
by Yūsei Matsui

Kimi ga Suki da [AsaKaru]
by me

Time : sudah SMA
Waktu SMP tidak ada kegiatan "Assasin"

OOC

❗mengandung unsur YAOI❗

.

.

.

Lima tahun telah berlalu, kini Karma dan Gakushuu sudah memiliki pekerjaan masing-masing. Mereka juga sudah resmi berpacaran, tapi ... sekarang mereka berpisah.

Gakushuu mendapat beasiswa ke Amerika dan ia menerimanya. Sebenarnya Karma juga dapat beasiswa, tapi bukan ke Amerika dan ia menolaknya. Ia lebih suka belajar di Jepang, toh di sini juga banyak universitas bagus.

Awalnya Gakushuu juga tidak mau menerima beasiswa itu, tapi Karma memaksanya padahal ia sendiri tidak menerima beasiswa yang ditawarkan padanya.

Bagaimana dengan Itazura? Tenang saja, dia sudah menemukan pengganti Karma. Sekarang dia berpacaran dengan seorang gadis. Yap, sepertinya dia sudah normal, bukan?

Sekarang Itazura berteman dengan Karma, ia bahkan sering mampir ke kafe tempat Karma bekerja dan di sanalah ia bertemu pacarnya yang merupakan pelanggan tetap di kafe tempat Karma bekerja.

"Akabane-kun, bisa tolong antar ini ke meja nomor 7?" pinta salah satu pelayanan kafe pada Karma.

"Ha'i!" Karma langsung menyanggupinya dan segera mengantar pesanan.

Pelanggan kafe hari ini lebih ramai dari biasanya, untungnya beberapa hari lagi hari gajian, semua rasa penat mereka akan terganti dengan upah yang sepadan. Sebentar lagi juga sudah waktunya kafe tutup, setelah tiga pelanggan terkahir selesai dengan minumannya maka pemilik akan menutup tempat ini dna masing-masing pegawai bisa pulang dan beristirahat di rumah.

"Terima kasih sudah berkunjung, semoga hari Anda menyenangkan," ucap Karma saat tiga pelanggan terakhir itu pergi.

"Fuhh ... akhirnya selesai," keluh salah satu pegawai kafe. Kemudian mereka segera merapikan kafe, menyusun kursi dan meja, serta membersihkan piring-piring dan gelas yang kotor.

"Menunggu notifikasi dari pacarmu lagi, hm?" tanya Izumi, salah satu teman kuliah Karma yang juga bekerja di kafe ini. "Apa dia sudah membalas?" tanyanya lagi.

Karma menggeleng pelan seraya menjawab, "Dia belum membalasnya sejak kemarin."

Walaupun Karma dan Gakushuu terpisah jauh, tapi mereka selalu berkomunikasi setiap hari, selalu! Anehnya Gakushuu belum membalas pesan Karma sejak kemarin malam. Baru kemarin malam loh, bahkan belum genap 24 jam, tapi rasanya seabad.

Itazura bilang mungkin Gakushuu sedang sibuk dengan pekerjaannya hingga tidak sempat membalas pesan, tapi tetap saja Karma jadi khawatir jika tiba-tiba Gakushuu hilang kabar begini.

Kring!

Lonceng yang tergantung di dekat pintu berbunyi ketika seorang pelanggan membuka dan masuk ke kafe. Padahal tanda 'Close' sudah dipasang, tapi orang itu tetap masuk dengan santainya.

"Maaf, tempat ini sudah tu ... tup ...." Karma membelalak, ia sangat terkejut melihat pelanggan yang tidak bisa membaca tanda 'Close' itu.

"S-Shuu!" Haiyah! Pelanggan itu adalah Shuu alias Asano Gakushuu, pria yang dari tadi Karma tunggu kabarnya.

"Shuu!" panggil Karma sekali lagi, lalu ia berlari dan langsung memeluk kekasihnya erat. Gakushuu juga membalas pelukannya.

"Kenapa kau tidak membalas pesanmu? Kenapa kau tidak mengangkat teleponku? Kenapa ... kenapa nomornu tidak bisa dihubungi seharian ini, huh? Dan kenapa kau ada di sini, Shuu!" karma langsung melontarkan banyak pertanyaan dalam pelukannya, ia ingin meminta penjelasan dari Gakushuu.

Hampir semua pegawai kafe memperhatikan mereka, tapi baik Karma maupun Gakushuu sama sekali tidak mempedulikannya.

'Mereka pasti iri!' Begitu pikir Gakushuu, tapi bagi orang yang melihatnya begini, 'Lumayan life streaming drakor eh drajep.'

"Aku sungguh minta maaf soal itu, akhir-akhir ini aku agak sibuk dengan pekerjaanku. Sekarang saja sebenarnya aku bolos dan melarikan diri ke sini demi melihat wajahmu hehe:3" Gakushuu melepas pelukannya, lalu menyentuh pipi Karma dengan kedua tangannya.

"Hmp! yayu kenyapa kaw aya di dieu?" tanya Karma, ia agak susah bicara karena Gakushuu sedikit menekan pipinya sehingga mulutnya ke halah gitu lah:v //PLAK!

"Sudah kubilang karena aku ingin melihat wajahmu, Karma~" ucap Gakushuu sambil tersenyum lebar dan masih memainkan pipi Karma.

"Dan karena kesibukanku itu sebaiknya kita akhiri saja hubungan ini, ne?" ucapnya lagi sambil tersenyum, tapi kali ini ia sudah menjauhkan tangannya dari wajah Karma.

"Eh?" Karma agak terkejut mendengar kata 'akhiri' yang Gakushuu ucapkan. Ayolah, Karma sudah menunggu lama, ia sangat merindukan kekasihnya itu, apa Gakushuu tidak merindukannya? Apa Gakushuu menemukan orang lain yang lebih berharga dibanding Karma saat berada di Amerika?

"A-apa maksudmu, Shuu? Apanya yang diakhiri?" tanya Karma tidak mengerti.

"Tentu saja hubungan kita," jawab Gakushuu yang masih dihiasi senyum di wajahnya.

"H-hah? T-tapi kenapa? Apa kau sudah tidak mencintaiku lagi, Shuu?" tanya Karma lagi dan hei! Mata Karma mulai berlinang air mata, ia rindu sekaligus takut Gakushuu akan mengatakan hal yang paling tidak ingin dia dengar.

Gakushuu mengangguk dengan santainya, lalu berkata, "Kau memang pintar, Karma."

Karma menggeleng pelan. Shuu hanya bercanda, kan? Dia pasti bohong! Begitu katanya dalam hati.

"Shuu—"

"Aku sudah tidak mencintaimu lagi, Karma~" Gakushuu memotong ucapan Karma dan seketika Karma membelalak mendengarnya. Gakushuu benar-benar mengatakan hal yang Karma takutkan

"Aku tidak bisa melanjutkan hubungan yang jaraknya terpisah jauh begini, aku bosan jika kita hanya berkomunikasi lewat surat atau media sosial, aku tidak bisa menyentuhmu setiap hari seperti dulu. Dan kau tau itu semua karena siapa? Ah, kau pasti ingat siapa yang menyuruhku menerima beasiswa itu, iya kan?"

Tidak! Tidak! Tidak! Karma menggeleng cepat, kenapa malah jadi begini? Kalau tau sih ia tidak akan mengizinkan dan akan melarang Gakushuu menerima beasiswa waktu itu.

"Uso ... uso! Uso! Kau pasti bohong, kan?! Kau bilang kau akan mencintaiku selamanya! Lalu kenapa?! Kenapa ... Shuu ...?" Air asin di matanya mulai membasahi wajah Karma.

Gakushuu menggeleng pelan, kemudian berkata, "Jadi kau benar-benar menungguku, ya? Padahal kau bisa mencari pasangan lain selama aku tidak ada dan dengan mudahnya kau percaya aku akan selalu setia padamu, begitu? Ckckck ...."

"Waduh, dramanya jadi seru," ujar salah satu pegawai kafe yang masih setia menyaksikan.

"Pelukan tadi akan jadi pelukan terkahir kita sebagai pacar, dan mulai hari sebaiknya kau berhenti mencintaiku, Karma," ucap Gakushuu lagi.

"Tidak ... tidak ... aku ... tidak bisa melakukan itu ... aku mencintaimu, Shuu! Dan akan selalu begitu! Kenapa kau tidak mencintaiku lagi? Apa aku berbuat salah padamu?" tutur Karma.

"Sudah kubilang aku tidak suka dengan hubungan jarak jauh, aku jadi tidak bisa menyentuhmu jika kita berjauhan seperti ini. Dan sekali lagi akan kuingatkan berhentilah mencintaiku, kau seharusnya sangat sangat sangatttttt mencintaiku karena aku akan menikahimu dan membawa ke Amerika bersamaku, Karma."

Karma terkejut bukan main, ia bingung harus berkata apa, saat ini otaknya sedang berusaha mencerna maksud perkataan Gakushuu. Tadi Gakushuu bilang ingin mengakhiri, tapi sekarang dia bilang ingin menikahi Karma.

"A-eeh? Me-menikahiku?" tanya Karma dan Gakushuu mengangguk sebagai jawaban. "T-tapi bukankah tadi kau bilang ingin mengakhiri hubungan kita?" tanya Karma memastikan. Jawablah yang benar, Shuu! Jangan berputar-putar dan membuat otak Karma bingung!

Gakushuu masih dengan senyum lebarnya, senang rasanya mengerjai Karma seperti ini.

"Hari ini juga aku akan menikahimu, Karma. Malam ini!"

"Malam ... ini?" tanya Karma sekali lagi.

"Yap! Oh iya, hei kalian semua yang ada di sini, kalau mau makan gratis ayo ikuti aku!" seru Gakushuu, lalu tiba-tiba ia mengangkat Karma dan menggendongnya ala bridal style. Semua yang ada di kafe pun berseru-seru tidak sabar mau makan gratis, tidak lupa mereka menyiapkan kantong kresek untuk membawa pulang kue-kue nantinya👍

"S-Shuu? Kita mau kemana?" tanya Karma.

"Sudah kubilang aku akan menikahimu."

"Apa? S-sekarang? Tapi aku belum siap!"

"Kau pasti siap! Tenang saja, Ren sudah menyiapkan semuanya, dia memang pemban—ah, maksudku sahabat yang baik." Gakushuu keluar dari dari kafe dan membawa Karma masuk ke mobilnya yang terparkir tidak jauh dari kafe.

"Kebetulan sekarang musim semi, musim yang baik untuk kelangsungan pernikahan. Oke, bukan kebetulan, aku memang sudah merencanakannya hehe ...."

Mereka pun langsung tancap gas ke Kunugi Hotel dan pernikahan dilangsungkan dengan meriah, hampir semua temannya datang. Kue pengantin 3 tingkat dengan hiasan bunga yang cantik dan indah, tertera pula nama 'Gakushuu & Karma' di puncak kue.

//anggep aja tu tulisannya Gakushuu ama Karma🗿

Pergi lama meninggalkannya, seharian tanpa kabar, dan tiba-tiba kembali untuk memaksanya menikah. Tiba-tiba menarik Karma ke altar pernikahan itu namanya pemaksaan, bukan?

Apa Karma terpaksa? O ya tentu tidak lah. Karma ikhlas lahir batin👍
Dan ia—ralat—mereka berdua alias Gakushuu dan Karma sama-sama tidak sabar menanti malam pertama mereka sebagai pasangan resmi yang tercatat dalam catatan sipil.

.

.

.

End

Hore kelar hore end yey🎉
Sebulan lebih ditinggal pas balik update langsung 1 chapter terakhir dengan jumlah kata 1.314👍
Skip timenya banyak bgtttttt:v

Arigatou Minna-san yang uda berkenan baca ampe end, arigatou juga buat semua voment-vomentnya:3

Apa? Bonus? Chapter setelah menikah? Malam pertama? Bulan madu? Kaga kaga, lainkali maybe tapi jangan berharap :)

Btw, watashi bikin BajiFuyuKazu
Mampir gaes

Watashi juga collab, cek di profil

Sekian arigatou
Matta ne~

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top