7. Hatchii!

Ansatsu Kyoushitsu
by Yūsei Matsui

Kimi ga Suki da [AsaKaru]
by me

Time : sudah SMA
Waktu SMP tidak ada kegiatan "Assasin"

OOC

❗mengandung unsur YAOI❗

.

.

.

Gakushuuu sudah kembali dari ruang OSIS, pekerjaannya sudah selesai, ia pun bergegas kembali ke lapangan menyusul teman-temannya yang lebih dulu memulai pelajaran.

"Baguslah kau sudah kembali, apa pekerjaan OSIS-mu sudah selesai, Asano-kun?" tanya guru yang mengajar olahraga kelas 2-A pada Gakushuu.

"Iya sudah," jawab Gakushuu tanpa menatap gurunya, matanya melirik ke sana kemari mencari seseorang yang spesial baginya.

"Sensei, di mana Karma? Apa dia bolos?" tanya Gakushuu karena ia tak kunjung menemukan si setan merah kesayangannya.

"Akabane-kun? Tadi dia pingsan, lalu ada siswa kelas tiga yang membawanya ke ke ruang kesehatan. Aku tidak menyangka ternyata orang sepertinya juga bisa sakit, pa—"

"Maaf, sepertinya ada satu dokumen lagi yang harus kuurus. Ah, bagaimana ini? Kalau tidak cepat kuselesaikan, ketua dewan pasti marah." Berbohong. Sebenarnya Gakushuu hanya ingin menemui Karma.

"A-ah, ketua dewan sangat menakutkan jika sedang marah, sebaiknya kau cepat menyelesaikannya. Aku akan mengizinkanmu tidak mengikuti pelajaran hari ini." Membayangkan ketua dewan marah saja sudah menyeramkan, apa lagi jika benar terjadi. Ia mengizinkan Gakushuu tidak mengikuti pelajaran karena takut anak muridnya itu mengadu pada ayahnya bahwa ialah yang menghambat pekerjaan Gakushuu seandainya dokumen itu tidak terselesaikan.

"Benarkah? Kalau begitu aku akan secepat mungkin menyelesaikannya agar tetap bisa mengikuti pelajaran."

"Jangan terburu-buru, Asano-kun. Lagi pula hari ini tidak ada penilaian, kau selesaikan saja dokumen itu dengan baik dan benar agar ketua dewan puas dengan hasil kerjamu."

"Ha'i. Arigato, Sensei." Gakushuu kembali meninggalkan lapangan, bukan ke ruang OSIS melainkan ke ruang kesehatan.

Siswa kelas tiga? Jangan-jangan 'dia'? Begitu katanya dalam hati. Gakushuu mempercepat langkahnya, berharap orang itu tidak melakukan sesuatu lagi pada Karma.

#di ruang kesehatan

Sepi. Tidak banyak orang seperti biasanya, bahkan penjaga ruangan pun sedang tidak ada. Hanya ada Karma dan Itazura di sana. Dengan santainya Itazura menggenggam jemari Karma, sedangkan sang empu sedang tertidur di ranjang sekolah.

Kriet

"Karm-! Kau?!" Gakushuu sudah datang. "Apa yang kau lakukan pada Karma, huh?!" tanyanya sambil menatap tajam saingannya itu, kemudian membubarkan secara paksa acara menggenggam yang Itazura lakukan.

"Hoho! Sang pahlawan sudah datang. Orang yang katanya akan menjauhkanku dari Karu-chan, tapi dia sendiri tidak ada saat Karu-chan membutuhkannya." Terukir senyum di wajahnya, ia memandang remeh Gakushuu.

"Apa maksudmu?!" Gakushuu balas menatap tidak senang.

"Hm? Apa yang kubilang itu benar, kan?" Itazura kembali menggenggam tangan Karma.

"Jangan sembarangan menyentuh Karma!" Sekali lagi Gakushuu membubarkan acara menggenggam di hadapannya. Dan karena ulah mereka ini Karma pun terbangun.

"Karma," ucap Gakushuu dan Itazura secara bersamaan. Karena saingannya berada di sisi kiri Karma, maka Gakushuu pindah ke sisi kanan Karma.

"Kau baik-baik saja? Bagaimana keadaanmu?" tanya Gakushuu khawatir.

"Kau agak demam, se-"

"Bukan agak, tapi memang demam, bodoh!" Gakushuu memotong ucapan Itazura setelah mengecek suhu tubuh Karma lebih tinggi darinya.

"Kau sendiri bertanya apa Karu-chan baik-baik saja, padahal sudah jelas Karu-chan tidak sedang baik-baik saja. Apa kau lebih bodoh dariku, huh?"

"Diamlah! Lebih baik kau pergi sana! Karma, ayo kita pulang. Tinggalkan saja baka-senpai itu di sini, aku akan mengantarmu."

"Ara ara, bukankah ketua OSIS itu sibuk? Kau tidak boleh meninggalkan tanggung jawabmu, jadi biar aku saja yang mengantar Karma."

"Tch, aku tidak akan membiarkanmu menginjakan kaki selangkah pun di rumah Karma."

"Oya? Oya oya? Hontou? Kalau aku tetap ke rumah Karma, apa yang akan kau lakukan padaku?"

"Ak—"

"Urusai! Bakalipan! Baka-senpai!" Karma berteriak, mendengar Gakushuuu dan Itazura adu mulut membuat kepalanya semakin sakit.

"Aku tidak mau pulang! Aku—hatchii!" Ucapannya terjeda karena bersin. Ah, ekspresi Karma saat bersin terlihat imut di mata Gakushuuu dan Itazura.

"Anj*ng gw fangirl!" kata Itazura gemas.

"Fanboy, gobl*k!" Gakushuuu ngegas.

"Eh iya lupa, maap."

Kryuuuk...

Perut Karma berbunyi, pertanda ia lapar.

'Kenapa harus sekarang sih? Memalukan.' kata Karma dalam hati. Ah, sekarang wajahnya memerah, membuatnya terlihat semakin imut.

"Bgst! Gw makin fangirl!" Kali ini Gakushuuu.

"Fanboy, tol*l!" Itazura yang mengingatkan.

"Kau mau makan apa, Karu-chan? Nanti kubelikan, kau tunggu saja di sini."

"Mana bisa begitu! Aku yang akan membelikan makanan untuk Karma dan kau jangan seenaknya memanggil Karma 'Karu-chan'!" Tadi soal Karma pulang, sekarang makanan. Sepertinya Gakushuuu dan Itazura tidak bisa akur.

"Hahh ... menunggu salah satu dari kalian membelikanku makanan itu kelamaan, lagi pula aku bisa beli sendiri, jadi kalian tidak usah repot-repot."

"Tidak, Karma. Aku sama sekali tidak repot," kata Gakushuu.

"Aku lebih sama sekali tidak repot daripada dia, Karu-chan." Karma menggelengkan kepala, dulu Gakushuu dan dirinya yang bertengkar, sekarang mereka sudah berteman Gakushuu malah mencari sasaran baru untuk bertengkar. Apa dia tidak bosan bertengkar tiap hari? Begitu pikir Karma.

Aduh aduh, Karma ga sadar diri. Padahal dirinya yang lebih sering berkelahi daripada Gakushuu.

"Itu tidak benar! Aku yang lebih sama sekali tidak repot!"

"Haah? Benarkah? Aku tidak yakin." Gakushuu dan Itazura kembali bertengkar, Karma pun berlalu ke kantin meninggalkan dua orang yang bertengkar itu.

"Karma, kau mau kemana?!"

"Tunggu aku, Karu-chan!" Sadar mereka berdua ditinggalkan, Gakushuu dan Itazura segera menyusul Karma.

Sesampainya di kantin, Karma langsung mencari susu stroberi favoritnya. Di kantin tidak terlalu ramai karena sekarang masih jam pelajaran, hanya ada beberapa murid yang masih berkeliaran di kantin. Ketemu, Karma langsung mengambil susu stroberi yang dicari-carinya hendak dibayar, tapi tiba-tiba Gakushuu mengambil susu stroberi itu.

"Hoi, apa-apaan kau, Lipan?!" protes Karma. Ia juga berusaha mengambil kembali susu stroberinya, tapi Gakushuu malah semakin menjauhkannya.

"Kau pasti belum sarapan, jadi kau harus mengisi perutmu, tapi kau tidak boleh minum susu karena setelah ini kau harus minum obat. Obat tidak boleh dibarengi dengan susu," kata Gakushuu. "Kau minum ini saja," kata Gakushuu lagi sambil memberi sebotol air mineral ke tangan kanan Karma.

"Ini roti favoritku, isinya cokelat. Kau pasti menyukainya, Karu-chan." Itazura juga tidak mau kalah dari Gakushuu, ia memberi sebungkus roti isi ke tangan kiri Karma.

"Aku yang bayar."

"Mana bisa! Aku yang akan membayarnya!"

"Haah? Memangnya kau punya uang?"

"Kau sendiri tidak punya uang, kan?!" Ah, mereka mulai lagi. Bertengkar karena memperebutkan Karma? Mending Karma buat gw ya:3 //plak! //ditabok reader

"Urusa—Hatchii! Hatchii!" Karma bersin hingga 2× dan itu tentu membuatnya terlihat menggemaskan. Arhhhh!!! Tidak usah dibayangkan! Takut ga kuad.g.y

"Anj*ng gw fangi—" ucap Gakushuu dan Itazura berbarengan, tapi mereka tidak menyelesaikan perkataannya karena....

"Kawaiiiiii!" Beberapa siswi yang ada di kantin ikut fangirl melihat ekspresi Karma saat bersin.

"Ini tidak bisa dibiarkan!" kata Gakushuu dan Itazura mengangguk disertai kata, "Humm! Humm!"

"Halangi penglihatan mereka, Bakasenpai!" kata Gakushuu lagi memerintah dan Itazura juga mengangguk lagi disertai kata, "Humm!" Kemudian berdua berdiri tepat di depan Karma, menghalangi penglihatan para siswi yang sekarang sedang memperhatikan Karma.

"Hoi! Kalian apa-ap—hatchii! paan sih?! Dan kembalikan susu stroberiku!" Karma mengembalikan roti dan air mineral yang diterimanya, lalu merebut susu stroberi yang dipegang Gakushuu. Karma berhasil, Gakushuu lengah karena terlalu mengurusi para siswi yang mungkin akan menjadi saingan barunya.

"Aku pikir Akabane-san orang yang menyeramkan, ternyata dia imut juga."

"Menurutmu lebih tampan Asano-kun atau Akabane-san?"

Beberapa siswi mulai membandingkan Gakushuu dan Karma. Gakushuu mulai gelisah, bukannya takut kehilangan penggemar karena penggemarnya pindah menggemari Karma, tapi takut saingannya mendapatkan Karma bertambah banyak. Dan tanpa mereka sadari, Karma sudah membayar sendiri susu stroberinya.

"Minggir! Aku mau ke kelas." Karma mendorong Gakushuu dan Itazura agar menyingkir dair jalannya, kemudian berjalan lebih dulu ke kelasnya.

"Karma/Karu-chan!" kata Gakushuu dan Itazura berbarengan. Mereka saling memandang dengan tatapan tidak suka, lalu Gakushuu berkata, "Pergilah dan jangan mengikuti kami!"

"Aku? Pergi? Bukannya kau yang mengikutiku dan Karma?" Takut tertinggal semakin jauh, Itazura segera menyusul Karma dan meninggalkan Gakushuu.

"Woi!" Gakushuu meneriaki Itazura, kemudian ikut menyusul Karma.

Sesampainya di kelas, susu stroberi Karma sudah habis, ia pun membuang kotak susu yang kosong itu ke tempat sampah dekat kelas barunya. Tentu dengan Gakushuu dan Itazura yang masih mengikutinya.

"Berhenti mengikutiku dan kembalilah ke tempat asalmu! Hus! Hus! Sana kembali ke alam masing-masing!" kata Karma sambil menggerakkan tangannya seolah mengusir Gakushuu dan Itazura.

"Haha! Karma mengusirmu, Bakasenpai!"

"Kh! Karu-chan bukan mengusirku, Karu-chan ingin aku kembali ke kelas karena sebentar lagi pelajaran kedua akan segera dimulai. Karu-chan tidak mau aku menjadi pembolos sepertimu."

"Siapa yang kau sebut pembolos, huh? Dasar tidak tau diri!"

"Siapa yang tidak tau diri? Bukannya sekarang kau membolos pelajaran olahraga, hm? Padahal kau ketua OSIS, tapi perilakumu tidak patut dicontoh."

Tidak mau terlalu mempedulikan pertengkaran konyol itu, Karma pun masuk duluan ke kelasnya.

"Selamat belajar, Karu-chan~"

"Matte, Karma!" Itazura kembali ke kelasnya dan Gakushuu menyusul Karma ke kelas. "Kenapa kau malah ke kelas? Ayo kembali ke ruang kesehatan, Karma," kata Gakushuu sambil memegang tangan Karma dan membuat pemuda berambut merah itu menghentikan langkahnya.

"Nan—hatchii!"

"Lihat! Ah, atau kau mau pulang saja?"

"Tida ma—hatchii! Hatchii!" Ah, karma bersin lagi, ia menggosok-gosok hidungnya yang gatal. "Sial!"

"Hei, apa kau melihatnya?"

"Ternyata dia manis juga kalau tidak berulah, pantas saja akhir-akhir ini Asano-kun menempel terus dengan Akabane-kun." Beberapa murid kelas 2-A sudah selesai berolahraga dan kembali ke kelas. Sekarang bukan hanya Gakushuu yang melihat sisi lain Karma, beberapa siswi di kelasnya dan yang di kantin tadi juga tahu kalau Karma ini berandal yang manis. //sek sek, emang lu pernah makan karma rasanya manis? //suh! Diamlah Kira!

"Ayo, Karma, kita pulang," ajak Gakushuu lagi.

"Tidak mau!" Karma menolak. 'Lagi pula di rumah tidak ada siapa-siapa.' kata Karma dalam hati. "Aku ingin tau bagaimana rasanya belajar di kelas A."

Gakushuu menghela napas dan akhirnya ia membiarkan Karma tetap di kelas.

#skip time

Pelajaran kedua sudah dimulai. "Katanya mau belajar di kelas A, tapi malah tidur," kata Gakushuu sambil memperhatikan Karma yang terlelap di balik buku. Ya, Karma mendirikan benteng buku agar guru mengiranya sedang belajar. Trik lama yang masih terbilang ampuh sampai sekarang.

Dan bukan hanya Gakushuu, beberapa siswi di kelasnya juga ikut memperhatikan Karma. Sekarang setan merah berandal itu mulai mempunyai fans, iya kan? Dan saingan Gakushuu akan bertambah.

.

.

.

つづく

Dah lah gw bingung mo ngakhiri ni chapter begimana sksksk

Dh lama ga update, ngebct dulu ya.g.y
Intinya pen cepet-cepet namatin ni cerita sih

Btw, suport nya ka:3

Sekian arigatou

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top