6. Pindah Kelas
Ansatsu Kyoushitsu
by Yūsei Matsui
Kimi ga Suki da [AsaKaru]
by me
Time : sudah SMA
Waktu SMP tidak ada kegiatan "Assasin"
OOC
❗mengandung unsur YAOI❗
.
.
.
"Yamero ngh ... G-Gaku ... Shuu ngh ...," ucap Karma, tapi Gakushuu tidak mau mendengarkan. Ia terus saja bermain dengan tubuh Karma.
Hal ini bermula saat Gakushuu mengundang Karma ke rumahnya dan tanpa rasa curiga sedikit pun Karma langsung datang ke sana, tapi Gakushuu malah memperkosanya. Membuka paksa seluruh pakaian Karma lalu mensetubuhinya. Tunggu, ini pelecehan seksual namanya.
"Ak—mph!" Tanpa sempat menyelesaikan perkataannya, Gakushuu sudah lebih dulu menyambar bibir Karma.
Karma berusaha menutup jalan, mencegah Gakushuu menjelajah mulutnya lebih dalam. Sayangnya, Gakushuu berhasil menerobos pertahanan Karma.
"Kenapa kau hosh ... me-lakukan ini ... padaku?" tanya Karma seraya menghirup oksigen saat Gakushuu menyudahinya ciumannya.
"Sudah kubilang karena aku mencintaimu, Karma. Apa perbuatanku ini tidak cukup untuk membuktikannya?"
Sudah tiga jam hal ini berlangsung dan sudah banyak bekas yang Gakushuu tinggalkan di tubuh Karma, tapi ia masih belum puas. Sekarang Gakushuu mencari sesuatu, sudah ketemu ia pun memasukan dua jarinya sekaligus lagi—ingat, sudah tiga jam!—lalu mengeluar masukannya sesuka hati.
"Ho-oi ngh ... Yame-tte ngh ... Shuu ...." Gakushuu masih tidak mendengarkan, yang penting baginya adalah kepuasan yang ia dapatkan.
"Ya-me ... ro hh ... G-Gaku ... GAKUSHUU!"
Brukh!
Tiba-tiba energi Karma terkumpul, ia bahkan bisa mendorong Gakushuu hingga terpental cukup jauh darinya.
"AKU BILANG HENTIKAN, GAKUSHUU!" Karma berteriak keras.
Gakushuu menghela napas, kemudian berkata, "Asal kau tahu, Karma. Banyak gadis di luar sana yang mengantri ingin melakukan ini denganku, tapi aku memilihmu. Kau seharusnya bersyukur. Kau tidak mencintaiku, ya, Karma?"
"B-bukan begitu! Ini ... tidak normal, Gakushuu ...," ucapnya lirih.
"Jadi kau berpikir begitu, ya? Baiklah, kalau begitu aku akan melakukannya dengan orang lain saja."
Bola mata Karma seketika membulat ketika sesosok bayangan—entah pria atau wanita—muncul secara tiba-tiba di samping Gakushuu.
"Kenapa? Apa kau terkejut? Kau bilang hubungan kita tidak normal, jadi aku akan mencari orang yang menganggap hubungan itu normal. Kau tidak keberatan, bukan?"
Gakushuu memeluk dan mencium bayangan itu di depan Karma. Siapa? Bayangan siapa itu? Bagaimana bisa Karma tergantikan? Apa Gakushuu sudah tidak mencintai Karma?
"Tidak ... Tidak ... Shuu ... SHUU!!!"
Jantungnya berdegup kencang dan napasnya sesak, disertai keringat dingin yang membasahi wajahnya. Akhirnya Karma terbangun dari tidurnya. Sial. Bagaimana bisa Karma memimpikan Gakushuu seperti tadi? Dan lagi mimpinya terasa sangat nyata.
Karma bahkan tidak sadar dirinya tertidur di dapur, di lantai.
"Maaf aku terlambat menyelamatkanmu, aku tidak akan membiarkan mereka menyentuhmu lagi. Dan aku tidak akan membiarkan mereka mencuri first kiss-mu diriku."
"Apa y-mph!"
"Karma, aku t-"
"KELUAR DARI RUMAHKU!"
Karma teringat lagi dengan kejadian semalam. Padahal Gakushuu sudah berbaik hati menolong Karma kemarin, tapi ia malah mengusirnya karena Gakushuu dengan seenak mencium Karma. Apa tindakannya ini salah?
Memutuskan untuk tidak terlalu memikirkannya, Karma pun berdiri hendak mandi dan bersiap ke sekolah, tapi kepalanya terasa pusing. Yap, karena anemianya.
Karma berjalan sembari berpegangan pada didinding dan benda-benda di sekitarnya. Ia mengedarkan pandangannya guna mencari jam dinding.
"Hahh ... sepertinya hari ini aku akan terlambat," ucap Karma setelah melihat sekarang sudah jam 7.45 dan tinggal 15 menit lagi bel masuk akan berbunyi. Ia pun bergegas mandi dan berangkat.
•
Sementara itu, di tempat Gakushuu. Tidak biasanya ia menemui ayahnya pagi-pagi begini. Yap, saat ini ia sedang menghadap ayahnya—Asano Gakuho.
"Tumben sekali kau menemuiku seperti ini. Katakan, ada apa? Apa ini soal permintaanmu kemarin?" tanya Gakuho langsung to the point.
"Iya, kau benar-benar mengizinkannya, 'kan?" tanya Gakushuu untuk memastikan.
"Tentu saja, sudah kubilang kau bebas melakukan apa pun asal nilaimu tidak menurun dan itu tidak melanggar peraturan," jelas Gakuho.
"Naruhodo," kata Gakushuu. Kemudian ia membalikkan badan dan melangkah hendak keluar dari ruangan ayahnya. Namun, ia berhenti sejenak dan berkata, "Arigatou." Lalu melanjutkan langkahnya dan benar-benar meninggalkan Gakuho sendirian di ruangnya.
•
Kembali ke Karma. Ia baru sampai dan sekarang sedang menuju kelasnya. Karma tidak terlambat, bel berbunyi sedetik setelah ia menginjakkan kakinya di halaman sekolah. Tentu Karma snagat buru-buru. Ia belum sarapan, bahkan mengeringkan rambutnya yang basah pun tidak sempat.
Beberapa menit Karma berjalan, sekarang ia sudah sampai di kelasnya. Namun, ada yang aneh. Ada segerombol orang yang berdiri tepat di depan pintu kelas Karma, membuat yang di luar tidak berani ke dalam dan yang di dalam tidak berani ke luar.
"Apa-apaan mereka? Menghalangi jalan saja," ucap Karma sambil terus melangkah hendak menerobos kerumunan itu.
"Karma-chan, akhirnya kau datang!" seru seseorang. Seketika Karma langsung bergidik ngeri melihat siapa yang menyambutnya itu. Karma teringat kejadian semalam, ia langsung memegang di mana orang itu meninggalkan jejak di tubuhnya. Yap, orang itu Itazura dan teman-temannya.
"Kalian mau apa?" tanya Karma
"Aku hanya ingin mengucapkan 'ohayou' padamu, Karma-chan. Kalau mereka sih cuma menemaniku," jawab Itazura.
"Hee~ ternyata senpai kita ini masih anak-anak, ya? Mau menyapa kouhai-nya saja harus ditemani sebanyak ini." Kali ini Karma lebih percaya diri, toh kalau Itazura berbuat macam-macam akan ada banyak saksi yang bijak melaporkannya kapan saja.
"Karma, ada yang—" Gakushuu datang, tapi ia tidak meneruskan perkataannya, ia agak terkejut melihat Itazura di depan kelas Karma. "Mau apa kalian kemari?" tanya Gakushuu.
"Ah, kau menanyakan hal yang sama dengan Karma dan aku sudah menjawabnya, jadi aku tidak mau menjawabnya dua kali."
"Berkelahilah di tempat lain, sekolah itu tempat belajar," ucap Karma sembari berjalan memasuki kelasnya. //Ga sadar diri woi//plak!
"Eh?" Ada yang aneh. Meja dan kursi Karma tidak pada tempatnya. Siapa yang memindahkannya? "Kemana meja dan kursiku?" Tanyanya sambil menatap semua orang yang ada di kelasnya, tapi tidak ada yang berani menjawab.
"Itu dia yang mau kusampaikan padamu, Karma." Sedikit perdebatan dengan Itazura, akhirnya Gakushuu berhasil mengusir saingannya itu kemudian ia menyusul Karma ke kelasnya. "Mulai sekarang kau akan sekelas denganku di kelas 2-A."
"N-nani? Apa maksudmu, Lipan?" tanya karma tidak mengerti.
"Aku sudah memindahkan kursi dan mejamu ke kelasku, jadi mulai sekarang kita akan sekelas, Karma."
"H-haah? Kenapa begitu? Kau tidak bisa mengubah kelasku sesukamu, Lipan!"
"Ayolah, Karma. Aku tidak mau senpai sialan itu mengganggumu terus, aku ingin lebih dekat denganmu."
"Tap—"
"Tidak ada 'tapi'! Ayo ke kelas barumu, sebentar lagi pelajaran dimulai!" Gakushuu menarik tangina Karma dan mengajaknya paksa pindah ke kelas 2-A. Bahkan mereka duduk bersebelahan. Yap, inilah permintaan Gakushuu pada ayahnya dan Gakuho mengabulkannya.
Gakushuu tidak mau hanya mengandalkan Ren untuk mengawasi Karma, ia ingin mengawasinya langsung dengan matanya sendiri.
Dimulailah hari pertama Karma sebagai siswa kelas 2-A dan pelajaran pertama adalah olahraga. Semua siswa/i kelas 2-A sudah siap dengan seragam olahraga masing-masing, termasuk Karma dan Gakushuu.
"Hatchi!" Tiba-tiba Karma bersin, kepalanya pun sakit dan terasa pusing, dan wajahnya agak pucat. Sepertinya ia terkena flu. Mungkin gara-gara semalam ia tidur di lantai tanpa selimut dan paginya ia mandi tanpa mengeringkan rambutnya.
"Daijoubu ka, Karma?" tanya Gakushuu khawatir.
"Aku baik-baik saja. Ayo!" jawab Karma. Ia berjalan lebih dulu ke lapangan dan Gakushuu mengikuti di belakang.
"Asano-kun!" panggil seorang siswi yang tak jauh dari mereka, ia adalah salah satu anggota OSIS. Gakushuu menghentikan langkahnya, begitu juga dengan Karma. Lalu perempuan itu menghampiri mereka, lebih tepatnya hanya Gakushuu.
"Ano, bisakah kau menandatangani ini?" tanya gadis itu sembari menyodorkan beberapa dokumen pada Gakushuu.
"Apa harus sekarang? Aku sedang ada kelas, setelah pelajaran olahraga selesai baru akan kutanda tangani."
"T-tapi ketua dewan sudah menunggunya dari kemarin."
"Hahh ... apa boleh buat." Gakushuu membuang napas berat. Mau tidak mau ia harus menemui ayahnya, kalau tidak bisa saja Gakuho mengembalikan Karma lagi ke kelas 2-B. Tunggu! Mengembalikan? Memangnya Karma barang?
"Gomen ne, Karma. Kau duluan saja dan tolong sampaikan aku ada urusan," kata Gakushuu dan Karma hanya mengangguk paham. Kemudian Gakushuu pergi dan Karma segera ke lapangan. Entah kenapa rasanya agak tidak menyenangkan bagi Karma saat melihat Gakushuu bersama orang orang lain. Apa ia cemburu?
Karma menyampaikan pesan Gakushuu. Tak lama setelah itu pelajaran pun dimulai.
"Untuk pemanasan, sekarang kalian lari 5 putaran lapangan ini. Setelah itu kita akan belajar teknik permainan bola besar. Mengerti?" icap guru yang mengajar mengajar mereka. Kemudian para siswa/i pun segera lari mengelilingi lapangan, termasuk Karma.
"Padahal masih pagi, kenapa panas sekali sih?" keluh Karma. Baru satu putaran dan Karma sudah kelelahan. Ia berhenti berlari, lalu mendongak, melihat betapa teriknya matahari walau waktu masih menunjukan 8.30 a.m.
Karma melanjutkan larinya, tapi semakin lambat hingga ia tertinggal oleh yang lainnya. Kepalanya sakit, kakinya lemas dan pandangannya mulai kabur.
Brukh
Karma ambruk. Ia tak kuat berdiri apa lagi berlari. Terlihat beberapa orang mulai mengerumunginya dalam pandangan yang semakin kabur.
Tak jauh dari lapangan, Itazura kebetulan sedang lewat dan agak penasaran dengan yang terjadi di lapangan.
"Jatuh? Atau ada yang pingsan?" tanya Itazura pada dirinya sendiri, menebak kira-kira apa yang terjadi.
"Benarkah? Si setan merah itu yang pingsan?"
"Aku tidak percaya ternyata berandalan sepertinya bisa sakit juga ya."
Begitu yang Itazura dengar dari beberapa siswi yang menggosip tak jauh dari tempatnya berdiri.
Setan merah? Ia berusaha mengingat-ingat siapa yang mendapat julukan seperti itu di sekolah ini? Ah, tentu dia ingat. Julukan itu sudah tersebar bahkan ke luar sekolah.
Karma!
.
.
.
つづく
Hayoo~ kalian pengen mimpinya Karma nyata yekan~
Ngaku ngaku~
xixixi
Dh lama ga update(ಥ ͜ʖಥ)
Eh, tapi ga selama di lapak sebelah si-;
Btw, gomen kalo ada typo, nanti kucek lagi deh:>
Dan jangan lupa voment nya yaw~
Buat yang udah baca dan voment, ini untuk kalian👇🏻👇🏻👇🏻
Aligato nya iksi iksan nya
Aligato nya iksi iksan nya
//mengswit smel
Matta ashita~
#11/03/2021
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top