2. Ke Rumah Karma
Ansatsu Kyoushitsu
by Yūsei Matsui
Kimi ga Suki da [AsaKaru]
by me
Time : sudah SMA
Waktu SMP tidak ada kegiatan "Assasin"
OOC
❗mengandung unsur YAOI❗
.
.
.
Seperti yang Karma rencana semalam, sekarang ia sedang di apotek, membeli stok obat anemianya yang habis.
"Semuanya jadi ¥250." Karma mengeluarkan dompet yang disimpan di saku celananya, kemudian mengambil uang sejumlah yang disebutkan, lalu memberikannya pada kasir apotek.
Setelah itu ia keluar apotek. Karena sekarang sudah masuk musim dingin, Karma mengenakan jaket dan sarung tangan agar dirinya hangat, ia juga mengenakan syal merah yang merupakan kado ulang tahunnya dari Nagisa tahun lalu.
Karma mengambil secarik kertas dari kantong jaketnya, sebuah catatan daftar belanja yang harus dibelinya karena persediaan makanan dirumahnya sudah habis.
"Di rumah tinggal ada mi instan, itu pun tinggal satu cup lagi-eh?" Karma menjeda sejenak kalimatnya, ia mendongak memperhatikan langit yang perlahan menurunkan benda putih yang dingin, salju.
"Aku harus cepat sebelum saljunya semakin lebat," ucap Karma, kemudian ia bergegas ke supermarket.
#SkipTime
Sesampainya di supermarket, Karma langsung membeli semua barang-barang yang ada di daftar, seperti beberapa sayuran, daging, dan camilan. Tidak lupa ia juga membeli susu stroberi favoritnya.
"Oh, itu Karma! Hoi! Karma!"
Seseorang menyebut namanya dan Karma tahu betul siapa orang itu. Orang yang semalam memaksanya melakukan ini dan itu, dan sangat menyebalkan. Siapa lagi kalau bukan Gakushuu, ia juga datang bersama Ren.
"Abaikan saja, Karma. Anggap kau tidak pernah melihatnya," kata Karma. Kemudian ia kembali fokus dengan belanjaannya.
"Yo, Karma!" Gakushuu menepuk pundak Karma layaknya orang yang so jadi bestfriend. "Belanjaanmu banyak sekali," ucapnya lagi.
"Apa maumu, Lipan?" tanya Karma tanpa menatap Gakushuu, ia masih memilah-milah saus dan mayones mana yang akan dibelinya.
"Lihat aku jika kita sedang bicara, Karma!" Gakushuu menarik Karma dan memaksanya melihat wajahnya.
"Lepaskan tanganmu dariku, Lipan sialan!" Karma menurunkan tangan Gakushuu yang memegang pundaknya. "Siapa yang bicara denganmu, huh? Melihat wajahmu saja membuatku mual."
"Benarkah? Tapi tadi malam kau makan bersamaku."
"Itu terpaksa."
"Tapi kau menikmatinya, kan? Kau juga tidur di bahuku kemarin."
Seketika wajah Karma memerah, mengingat kembali kejadian itu benar-benar memalukan. "I-itu karena mobilmu sangat lambat, makanya aku jadi ngantuk! Dan seingatku kita duduk berjauhan, jadi mana mungkin aku tidur di bahumu! Kalau pun iya, pasti karena kau yang mendekatiku, kan?!"
"Ahaha! Ketahuan, ya?!" Gakushuu tertawa keras, tidak peduli walau tindakannya itu akan membuat mereka menjadi pusat perhatian.
"Jangan keras-keras, Asano-kun! Mereka semua jadi melihat kita," kata Ren menyenggol bahu Gakushuu.
"Biar saja, justru itu bagus, supaya mereka semua tahu sebentar lagi Karma akan menjadi milikku," kata Gakushuu yang masih disertai tawa.
Karma bergidik ngeri, ia kagum pada Ren karena bisa tahan berteman dengan orang seperti Gakushuu. "Aku tidak akan jadi milikmu, kau yang akan jadi milikku karena kau akan jadi pembantu di rumahku," ucap Karma. Kemudian ia pergi ke kasir karena acara belanjanya sudah selesai.
"Kau dengar itu, Ren? Karma bilang aku adalah miliknya! Berarti kita memang berjodoh dan akan saling memiliki!" ucap Gakushuu penuh semangat.
"Asano-kun, sepertinya kau salah mengartikan. Maksud Akabane kau adalah miliknya karena kau akan jadi pembantu dirumahnya, kau miliknya sebagai pembantu bukan kekasihnya."
"Ah, kau seperti tidak tahu Karma saja, dia tidak akan mau berterus-terang seperti itu." Gakushuu masih pada kepercayaan dirinya, ia yakin sekali yang dimaksud Karma dengan 'milikku' adalah dirinya sebagai kekasih. Kemudian ia juga menyudahi aktivitas belanjanya dan menyusul Karma.
"Jangan mengikutiku, Lipan." Karma mengusir Gakushuu karena ia berdiri tepat di belakang Karma.
"Aku tidak mengikutimu, aku ingin beli camilan, makanya aku ke sini dan sekarang aku mau bayar," kata Gakushuu memperlihatkan keranjang belanjanya yang penuh dengan camilan.
"Ada kasir yang lain, jangan mengantri di belakangku!" Dan Karma mengusirnya lagi.
"Tapi aku maunya di sini, ini kasir yang paling dekat dengan pintu keluar." Dan tentunya Gakushuu tidak akan menyerah.
Gakushuu terus mengoceh, tapi Karma selalu mengabaikannya. Dan sekarang giliran Karma membayar karena antrian di depannya sudah habis.
"Beli camilan, huh? Bukannya kau kemari karena melihat Akabane masuk ke supermar-Aw!"
"Diam, Ren!" Ren meringis kesakitan karena Gakushuu menginjak kaki kanannya.
"Sepertinya Gakushuu prustasi karena peringkatku lebih tinggi darinya saat ujian kemarin," kata Karma dalam hati. Kemudian ia pergi keluar supermarket.
"Karma! Tunggu aku!" Gakushuu berteriak, tapi Karma mengabaikannya. "Ren, cepat bayar, lalu susul aku di luar!" Gakushuu memberi Ren kartu kredit miliknya, kemudian segera menyusul Karma.
"Karma, tunggu!" Gakushuu menahan tangan Karma agar tidak meninggalkannya, dan memaksa Karma berbalik menghadapnya. "Bawaanmu pasti berat, dengan senang hati akan kubawakan belanjaan itu untukmu." Gakushuu menarik kantung belanjaan, tapi Karma menariknya lagi.
"Baguslah kalau cita-citamu memang jadi pembantu, tapi sekarang kau belum jadi pembantuku. Kalau ayahmu lihat bagaimana, huh?"
"Tidak akan, ini masih pagi, ayahku masih sibuk di kantornya." Gakushuu berusaha merebut kantung belanjaan lagi, tapi Karma juga menolaknya lagi.
"Aku tidak mau barang-barangku dibawakan orang yang barangnya sendiri pun dibawakan orang lain." Gakushuu menoleh ke belakang, ternyata Ren sudah selesai membayar dan ia cukup kerepotan dengan belanjaan Gakushuu.
Karma menghela napas. "Kenapa Lipan sialan ini jadi tambah menyebalkan? Apa dia benar-benar jadi gila karena peringkatnya lebih rendah dariku?" kata Karma, lalu ia pergi meninggalkan Gakushuu.
"Rennn! Kenapa kau datang sekarang? Lihat? Karma jadi marah!" Gakushuu yang menyuruh Ren segera menyusul jika sudah selesai, tapi ia malah memarahinya. "Tunggu, Karma! Karma!" Gakushuu terus meneriaki Karm, tapi Karma terus mengabaikannya. "Ayo, Ren, cepat kita susul Karma!" Gakushuu menarik tangan Ren dan membawanya lari mengejar Karma.
"Karma, sekarang turun salju, apa kau tidak mau menepi dulu?" tanya Gakushuu, ia berhasil mengejar Karma dan sekarang ia berdiri tepat disebelahnya, dan Ren berjalan dibelakang mereka.
"Tidak, lagi pula rumahku dekat," jawab Karma seadanya.
"Oh iya, rumahmu kan dekat sini, aku boleh mampir sebentar, kan?"
"Tidak boleh."
"He?! Doushita?"
"Ya pokoknya tidak boleh. Aku tidak mau rumahku kotor oleh orang sepertimu."
Gakushuu terus memaksa dan Karma terus menolaknya. Gakushuu mengoceh sepanjang jalan, ia mengikuti Karma sampai ke rumahnya. Tidak menyerah agar Karma mengizinkannya mampir ke rumahnya.
"Jadi, bagaimana menu-"
Brakh!
Gakushuu belum selesai bicara tapi Karma sudah menutup pintu rumahnya keras.
"Karma! Kau yakin tidak mau membukakan pintu untukku? Karma!"
"Sudahlah, Asano-kun, ayo pulang saja," bujuk Ren.
"Tidak, Ren! Kita sudah di sini, masa pulang?" tolak Gakushuu. "Ayolah, Karma! Saljunya semakin lebat! Aku tahu kau bukan orang yang tega membiarkanku dan Ren membeku di tengah salju kan?" Ia terus berteriak, tidak peduli walau tindakannya itu dapat membuatnya diusir pak RT.
"Lipan sial itu maunya apa sih?!" ucap Karma kesal sambil membereskan belanjaannya.
"Karma! Kar-"
Krek
"KAU MAU APA, LIPAN?!" Akhirnya Karma keluar dan membukakan pintu.
"Aku mau dirimu, Karu-chan."
BLAM!
Karma menutup lagi pintu rumahnya. Sejak kapan Gakushuu memanggilnya 'Karu-chan'? Ia tak habis pikir, sebenarnya Gakushuu ini kenapa?
"K-Karma! Kenapa kau tutup lagi? Aku kan belum masuk! Karma!"
Krek
"BERISIK, LIPAN!" Karma kembali membukakan pintu, menatap Gakushuu dan Ren dengan tatapan sebal.
"Kumohon, Karma, izinkan aku masuk," kata Gakushuu dengan puppy eyes miliknya. Ia juga menyenggol-nyenggol Ren agar ren menunjukan puppy eyes-nya juga, tapi Ren tidak melakukannya.
Karma menghela napas, kemudian berkata, "Baiklah, tapi sebentar saja."
Gakushuu langsung girang bak anak kecil yang baru diberi permen. Kemudian mereka bertiga masuk ke rumah. Tanpa dipersilakan lagi, Ren duduk begitu saja di sofa ruang tamu Karma. Sementara Gakushuu, ia mengikuti Karma ke dapur.
"Kau mau minum apa?" tanya Karma.
"Ah, tidak usah repot-repot, kita kan baru sampai, kau juga pasti lela-"
"Hoi, Akabane! Apa kau tidak mau memberiku segelas air?" teriak Ren dari ruang tamu.
"Ren gobl*k!" kata Gakushuu dalam hati.
"Sana duduk, nanti kubawakan cokelat panas."
"Eh? Kalau begitu, biar aku ban-"
"Tidak usah, kau itu tamu, hush hush!"
"Tamu tapi diusir..."
"Haah cerewet!"
Gakushuu kembali ke ruang tamu, lalu duduk tak jauh dari Ren. Sementara Karma membuat tiga gelas cokelat panas di dapur. Setelah itu, ia membawakannya ke ruang tamu.
"Nah gini dong, kan enak," kata Ren sambil mengambil cokelat panas bagiannya. "Eh bentar, ini aman kan?" Ren menatap curiga pada Karma. Bisa saja Karma memasukan sesuatu yang aneh di dalamnya, secara Karma adalah 'setan'.
"Ya aman lah, kan Karma yang buat." Gakushuu membantah pikiran buruk Ren, ia mengangkat gelasnya dan bersiap meminumnya, tapi tiba-tiba Karma mengambil gelasnya.
"Eh eh, saljunya reda, berarti cokelat panasnya ga jadi, pulang sana," kata Karma sambil mengambil kembali cokelat panas yang ada di tangan Gakushuu dan Ren dengan wajah evil-nya.
"Woi! Woi! Kok gitu?!" protes Ren.
"Kalian kan cuma numpang berteduh, sekarang saljunya reda, jadi silakan kembali ke alam masing-masing," kata Karma mempersilakan pintu terbuka.
"Kau kira aku ini setan?!" teriak Ren. Kemudian ia melirik Gakushuu.
"Berikan padaku! Berikan padaku! Woof! Woof!"
"Ayo, Shuu! Lebih tinggi lagi, nanti kuberi tulang!"
"Woof! Woof!"
"A-Asano-kun ... kau sedang apa?"
//Ren speechless liat AsaKaru;-;
Padahal tinggi Karma dan Gakushuu tidak beda jauh, tapi Gakushuu malah jongkok dan berlagak seperti anjing yang sedang dilatih tuannya.
"NGAPA LU JADI ANJING, GOBL*K?!" //Ren:eh wait, ko bahasanya jadi gw/lu *ralat
"KENAPA KAU JADI ANJING?!"
Oke skip, sekarang keadaan kembali normal. Karma, Gakushuu, dan Ren sudah menghabiskan cokelat panasnya dan sekarang mereka sedang main game di kamar Karma.
Sudah lama Karma tidak merasa sesenang ini. Semenjak lulus SMP, semua temannya sibuk dengan urusan masing-masing, makin hari makin jarang mereka berkomunikasi.
Karma yang awalnya sama sekali tidak peduli dengan Gakushuu, sekarang mulai tertarik untuk berteman dengannya. Tapi Gakushuu tidak mau hanya sekedar teman.
.
.
.
つづく
Gomennn,, telat update:-|
Lupa kemarin tu hari senin;-;
Ah, ga jelas beut amsu!
Apa-apaan Gakushuu jadi anzeng😭🙌🏿
Help! Ini bukan fanfic bobrok!!!
Tadinya Kira mau ambil gambar jadi di google,,, nyari Gakushuu versi dogo yg muncul malah Gakushuu versi ayam😭🙌🏿
Yoda templokin aja tu pala Karma ma Gakushuu lah👁👄👁
Btw, yang belum mampir??
Kuy kuy "Kumpulan Oneshot AsaKaru"
Ja ne~
Gomen kalo ada typo:>
Jan lupa voment XD
#29-12-2020
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top