71. Pulang

"Tanjiro-san!"

"Tanjiro-san"

"Tanjiro-san"

"UWAHHHH!" 

"AAAA!"

Kami berdua sama-sama berteriak.

"S-sumi, Sumi-chan" panggilku.

"Tanjiro-san, kenapa kau berteriak? Kau mengejutkanku" dia memegangi dadanya, ketika suasana sudah lebih tenang diantara kaki berdua .

Gadis itu sungguh-sungguh memperhatikanku, tangan mungilnya menyusup di keningku, lalu membandingkan suhu kami berdua.

"Apa kau bermimpi buruk Tanjiro-san? Karna aku tidak menemukan adanya demam di tubuhmu"

"Iya, kurasa aku bermimpi, mimpi yang sangat nyata"

"Aku kemari untuk memberitahumu, kalau-"

"Jasad (Name)-san sudah ditemukan kan?" Potongku.

Sumi tersentak, ia menatap ku begitu lekat dengan tatapan yang seolah berkata "bagaimana kau tau akan hal itu"

"D-dimana! Dimana sekarang jasad (Name)-san" aku mencengkram kedua lengannya, menuntut jawaban.

"Itu-"

"Ada di kediaman Oyakata-sama kan! Jasadnya masih ada di kediaman Oyakata-sama! Aku harus bergegas!" Tak menunggu jawaban darinya, aku melenggang, tak mengganti baju atau bersiap.

BAMMM!!!

Saat kubuka pintu kamar kami, aku sudah melihat sinar mentari yang mulai mengintip di balik bukit-bukit.

Mengedarkan pandanganku, aku tidak menemukan Inosuke dan Zenitsu dimanapun.

"Sumi-chan, dimana Inosuke dan Zenitsu? Sekarang ini jam berapa?" Runtut pertanyaan ku menyerang nya.

"Semua orang di kediaman ini sudah pergi, aku sudah membangunkan Tanjiro-san dari tadi subuh tapi Tanjiro-san tidak kunjung bangun, Zenitsu dan Inosuke-san juga sudah pergi satu jam yang lalu"

"Upacara kremasi (Name)-san akan dilakukan di kuil diatas bukit, apa kau benar-benar baik-baik saja? Tanjiro-san hari ini kau cukup sulit untuk dibangunkan-"

"TERIMAKASIH SUDAH MEMBANGUNKANKU! AKU AKAN PERGI SEKARANG DAH! SUMI-CHAN "

Gawat! Ini benar-benar gawat! Kaki ku berlari cepat, menembus pepohonan daerah kuil, waktuku sangat sedikit untuk membawa kembali (Name)-san kedunia ini.

Sudahlah hari sebentar lagi pagi, kalau sampai jasad nya sudah tidak bisa dipakai semuanya akan sia-sia.

Sesampainya diatas sana, orang-orang telah mengerumuni, sebuah kayu yang di tumpuk hingga menjadi ranjang peristirahatan terakhir (Name)-san.

Api mulai berkorban di sekelilingnya, aku menarik napasku, tanpa sanggup lagi berpikiran rasional aku...

"(NAMEEEEEE)-SAANN!!!"

.
.
.

Suatu hari aku bertemu dengan salah satu pelayannya.

Seseorang yang sama berasal dari tempat tertinggi di langit seperti dirinya.

Seseorang yang telah bersama dan melayaninya selama ratusan, atau mungkin ribuan tahun lamanya.

Dia secara langsung datang untuk menemuiku.

"Beliau harus segera terlahir kembali"

Lantas dia menjabarkan arti dari terlahir kembali itu dalam bahasa manusia.

Bahasa yang sanggup ku cerna.

"Itu berarti perpisahan"

Uta-hime nampak mendongak, kali ini dirinya akhirnya memperhatikanku. Di sepasang manik keemasan itu tak kutemukan keraguan sedikit pun.

"Apa kau mau bersama ku?" Tanyanya.

"Bahkan jika harus pergi ke neraka paling dalam?" Sambungnya lagi.

Aku hanya bisa diam...

.
.
.

Aku meraih (Name)-san, di dalam kobaran api itu, mendekap nya dengan seluruh tubuhku.

"Aku bisa merasakanmu"

"Aku bisa melihatmu (Name)-san" entah mengapa air mataku mengalir begitu saja.

Sorak panggilan orang-orang di belakangku memanggil namaku begitu kencang. Namun di kobaran api yang menyakitkan ini, hanya disini, bersama (Name)-san yang kini berada di dekapan ku itu, aku merasa tenang.

Kehadiran (Name)-san yang kurindukan, eksistensi nya, senyuman apa ada yang hanya miliknya seorang, keangkuhannya, hanya (Name)-san seorang...

"(Name)-san, akan ku kembalikan saat ini juga, yang kau berikan kepadaku waktu itu"

.
.
.

"Bahkan sampai Neraka yang paling dalam, aku akan meraihmu, dengan sepasang tangan ini"

Itu lah yang dikatakan Yoriichi-san, pada Amaterasu-sama, di hari itu.

Waktu itu, ketika aku di tarik dan terjatuh di dalam Yomi yang gelap, aku selalu mendongak keatas langit-langit bebatuan.

Meskipun tak sedikitpun cahaya yang meresak masuk dan dapat menggapai ku.

Bahkan Mentari pun tidak dapat menggapai ku, kini kurasa aku sedikit banyak mengerti kesepian yang dirasakan Izanami.

Ingatan milik Amaterasu masih menyertaiku, benar-benar tidak memberi ampun.

Sejauh ini aku tidak mengerti maksudnya, dia ingin membunuh Yoriichi-san, beliau membencinya, namun yang kutemukan dari serpihan ingatan itu adalah semua cinta ny, cinta yang di miliki oleh Amaterasu -sama, untuk Yoriichi-san. 

Aku melihat kedua tanganku, membandingkannya dengan ingatan itu.

"Apa seseorang akan menggapai ku bahkan ketika aku ada di neraka?" Ucapan ku bahkan hanya menggema untukku seseorang.

Seperti yang Yoriichi-san lakukan pada Amaterasu-sama.

.
.
.

"Terimakasih telah menggapai ku yang ada di Neraka"

"Aku kembali, Tanjiro-kun"

Tbc~

A/N : Haiii gaisss...
Ini An pertama Yukitan, setelah sekian lamanya.
Yukitan pengen banget berinteraksi sama kalian-kalian lagi reader-reader Yukitan yang eemmuachhh sekali :* 

Tentang chapter yang ini, sebenernya Yukitan sendiri kurang puas, kayak terlalu pendek aja gitu, atau terlalu kurang?

Sebenernya Yukitan mau nulis ini inspired sama filmnya Wanda Vision, kalau kalian suka  nonton Avanger series, kalian harus banget sih nonton Wanda Vision, sebenernya kalau ditanya kenapa Wanda Vision? kan MC sama Tanjiro kan ga punya relasi kayak Wanda & Vision.

yah karna cuma "Inspired by" bukan plek ketiplek ketiplek bjirr...

Di Wanda Vision, eps 2 eps terakhir itu, sebenernya Yukitan lihat setelah Infinity War & End Game kan final Vision udah final gabisa balik yah kan, nah tapi Wanda ini bisa balik dari kejadian "Snap" nya Thanos.

Tapi setelah itu dia di kasih lihat, belahan hatinya yang mana sih "Vision" ini bukan malah di kubur tapi malah mau di renovasi, di remake sama pemerintahan, padahal buat Wanda nguburin Vision itu jadi keinginan terakhir dia.

Disana sewaktu Wanda nyentuh jasad nya Vision, dia bilang "I can't feel you" yang berarti, dia udah gabisa ngerasain keberadaannya Vision, dan itu hit me like DHUAR DHUAR~

Yukitan juga mau bikin Tanjiro sekena mental itu sih sebenernya, kayak apa yang di rasain Wanda, tapi gimana yah :") 

Gatega gua bang...

Yaudah segitu dulu interaksi Yukitan sama kalian, see you in 3 year! awakwowkwo canda tiga tahun.

Ini beneran Tbc~

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top