"Ah maafkan saya" kau berpapasan, melamun di sepanjang perjalanan membuahkan hasil bertabrakan dengan seseorang dengan tubuh kekar.
"Tidak apa-apa nona" ujarnya ramah.
Manikmu menangkap sebuah gerobak dorong berisi potongan papan.
"Apa sedang ada konstruksi di sekitar sini?" Tanyamu.
"Ah! Benar, kami diminta untuk membangun di sekitar tanah ini"
"Begitu yah..."
.
.
.
"Kagaya-san, saya membawa obat dari Pillar serangga untuk anda"
Hari ini kau menawarkan diri untuk membawakan dosis obat-obatan yang harus Kagaya terima, sebenarnya itu tugas Kakushi, namun mereka sedang kewalahan sejak adanya inspeksi yang bersangkutan dengan adanya pengkhianatan di dalam Kisatsutai.
Satu dari persatu mereka diintrogasi, bahkan tak sedikit juga yang harus menetap untuk penyelidikan berlanjut.
Mereka akan ditahan entah sampai kapan, yang pasti sampai mereka memiliki alibi yang dapat diterima para petugas penyelidik.
Dan segera, tidak hanya para Kakushi namun seluruh pasukan Kisatsutai akan mendapat tindakan yang sama.
"Terimakasih banyak" Kagaya nampak lebih sehat dari pertemuan kalian yang lalu.
"Kau terlihat begitu gembira" imbuhnya.
"Saya hanya merasa senang bisa bebas seperti ini" balasmu.
"Saya..." Kau menggantung kalimat mu.
"Tidak akan mengulangi kesalahan yang sama seperti yang saya lakukan pada Muichirou"
"(Name)-sama, apa kau punya waktu?" Tanya Kagaya.
"Saya rasa saya punya banyak waktu"
"Kalau begitu apa anda mau menikmati teh dengan saya? Ayah Yuma mampir pagi ini dan membawa oleh-oleh, saya ingin membaginya dengan anda" Kagaya menoleh, pandangannya terarah pada sebuah kotak bekal yang di lapisi kain bewarna hitam keemasan.
"Yuma? Tentu saja! Bagaimana kabarnya sekarang? Apa dia baik-baik saja?" Mendengar tanggapan positif mu, Kagaya berbalik menghadap anak-anaknya.
"Kuina, Kanata, bisakah kalian menyiapkan teh untuk kami berdua" pinta Kagaya.
"Baik! Oyakata-sama " kompak jawab mereka.
Setelah ditinggalkan kedua putrinya, Kagaya akhirnya bisa melemaskan bahunya.
"Bagaimana kabarmu (Name)-sama? Apa kau sudah sepenuhnya pulih?"
Kau mengerti, 99% kemungkinan pembicaraan ini akan mengarah ke alur yang sulit. Namun Kagaya adalah sosok orang yang sopan, ia bukan orang yang menunjukkan dengan kentara niatnya.
"Saya telah sepenuhnya pulih, spritual saya kembali, dan noda bekas sengatan hilang tak bersisa, terimakasih pada Shinobu yang mau menjadi Shinki sementara saya"
Itu benar, Shinobu adalah Shinki percobaan pertama mu. Yato bilang hanya orang mati yang belum menyelesaikan urusannya yang bisa menjadi Shinki.
Namun dalam kondisimu itu unik, ia belum mendengar Shinki temporary, pria gila itu bahkan datang ke markas ini mengikuti jejak baumu dan mengajukan sebuah opini gila.
Yang ditanggapi Shinobu sama nekatnya.
Yabo bilang, dirimu mungkin bisa membuat kontrak dengan Shinobu atau siapapun yang memiliki tekad kuat untuk tetap hidup.
Dan Shinobu dapat membuat obat untuk membuat seseorang berada dalam kondisi koma.
Dan metode ini pun masih dalam masa perkembangan, meskipun sudah memiliki kedua syarat dasarnya, roh yang keluar dari tubuh orang koma itu eksistensi nya lemah.
Jadi dia harus di perkuat oleh keberadaan dewa, dan membuat kalian harus terhubung lebih dari sekedar kontrak antara Shinki dan tuannya.
Sebuah perasaan yang dalam, waktu yang begitu lama, atau bahkan kontak fisik yang benar-benar intens, semuanya dapat memperkuat eksistensi roh dengan dirimu.
Tentu saja kau menolak mentah-mentah cara terakhir karna itu tidak etis.
"meskipun itu cukup aneh pulih dalam waktu kurang dari tiga hari, saya bahkan merasa lebih baik dari sebelum datang ke era ini" ujarmu.
"Itu pasti karna kuilnya" Kagaya tersenyum.
"Benarkah? Aku tidak melihat satupun kuil Amaterasu-sama disekitar sini, bahkan ketika-"
"Itu adalah kuil anda"
"Yahh, lucu sekali Kagaya-san, kuilku sendiri, memangnya apa yang bisa lebih istimewa dari mendapat kuil dan memiliki jemaat sendiri, selanjutnya apa? Apakah Kisatsutai akan menyembahku? Pfttt!" Kau terkikik.
"Tidak sekarang, kuilnya belum jadi, konstruksinya masih berjalan, segera setelah diresmikan para Kisatsutai dan Kakushi juga setiap pekerja di sini akan berdoa disana setiap harinya"
Tawamu sirna, wajahmu berubah menjadi tatapan ketakutan.
"K-KKK KUIL!!! KUILKU SENDIRI???? "
"Iya"
"Tidak!"
"Itu sudah 80% jadi"
"Kau mengarang kan? Dimana anda mendapatkan lahannya? Dana siapa yang digunakan? Apa saya akan benar-benar disembah!?"
"Seluruh lahan di wilayah ini adalah milik leluhurku, keluarga Ubuyashiki melakukan banyak bisnis, mengetahui keluarga kita akan tumbuh lebih banyak, mereka juga mulai menabung sebidang tanah secara legal lewat pendanaan pribadi"
"Jangan membodohi ku! Kalian tidak mungkin kan menguasai seluruh wilayah? Maksudku! Tempat ini akan menjadi salah satu kota terbesar di Jepang kelak! "
"Kami juga mendapatkan dukungan penuh dari negara, asal kami melakukan aktifitas tanpa diketahui khalayak umum, untuk menghindari kericuhan serta banyaknya kemungkinan buruk lainnya"
"Tch! " bisikmu memaki.
"Kembali ke kuil! Aku tidak bisa memiliki kuil ku sendiri! Ini ilegal! Ini penistaan agama! Kenapa anda melakukan ini? Terlebih tanpa seizin saya?"
"Anda mengatakan kepada saya bahwa perasaan milik Muichirou dikonversi menjadi kekuatan spiritual anda bukan? Saya ingin anda memiliki kekuatan penuh itu dari seluruh anak-anak Kisatsutai saya"
"tidak cukup dengan memintaku menikahi para Pillar, kau kini memintaku untuk menikahi setiap anggota Kisatsutai? Ini-"
"Kau ingin membuka prostitusi dan menjadikan dewa budak?" Seluruh wajah hingga telingamu memerah.
"Hahaha! Tidak seperti itu" Kagaya tertawa.
"Saya rasa anda salah menangkap niat saya, memang betul saya masih berharap anda mempertimbangkan untuk menikahi salah satu dari para Pillar, atau paling tidak mencintai mereka dan memberikan berkat anda, namun seluruh anggota Kisatsutai bisa menjadi masalah besar tentu saja, anda adalah rahasia, baik identitas anda maupun asal usul anda"
"Jangan berbicara tanpa rasa berdosa seperti itu"
"Saya hanya ingin anda mendengarkan mereka, saya ingin anda mengkonsumsi kepercayaan, harapan, keinginan dan doa mereka, mungkin dengan cara itu juga anda akan mengerti bagaimana kami berharap untuk masa depan tanpa adanya Oni"
Suara Kagaya surut, jika ia bisa mengubah semua itu menjadi kekuatan, mungkin rantai tragedi itu telah terkikis.
"Saya tidak bisa menerimanya, ide tentang kuil ini salah,-"
"Apakah anda masih belum bisa memutuskan, (Name)-sama? "
"Maksudnya?" Panikmu terasa langsung dibungkam.
"Saya telah memberikan anda cukup waktu, untuk memutuskan, tapi yang anda lakukan hanyalah lari dan terus lari, saya memang mungkin tidak ada kaitan nya dengan mengapa anda bisa berada di era ini"
"Saya masih belum bisa menangkap maksud anda Kagaya-san" kau mencengkram tanganmu, hingga kuku-kuku itu memutih pucat.
"Anda dewa tapi tidak pernah percaya pada diri anda sendiri, anda mencari jawaban tapi anda dilema, terkadang anda maju, terkadang pula anda melihat ke belakang"
"Sudah saya katakan, saya masih tidak mengerti-"
"Anda tidak memiliki sebuah tekad" jelas Kagaya.
"Siapa anda saat ini? Apa yang ingin anda lakukan saat ini? Apa tujuan anda? Sampai saat ini saya merasa saya sudah sangat bersabar pada anda, dari generasi ke generasi keluarga Ubuyashiki mengabdikan diri mereka untuk memburu Kibutsuji Muzan, meskipun memiliki segalanya, kami tidak memiliki umur yang panjang" Kagaya mengusap dadanya, jantung yang berdegup pelan itu ada disana.
"Saya ingin mengangkat pedang saya, saya ingin melindungi anak-anak saya, saya ingin tiada di Medan perang, dan saya ingin menemui Kibutsuji di pertarungan yang saya perjuangkan, namun saya tidak bisa melakukannya, saya mematahkan tangan saya hanya dengan mengayunkan tiga belas kali Nichirin"
"Namun saya sudah meninggalkan semuanya dibelakang, impian, harapan, keinginan saya"
"Saya sudah menerima semua hal itu, dan memenuhi kewajiban saya, meskipun tidak secara langsung saya tetap berada di jalur yang sama dengan impian saya, kini saya telah berdamai dengan hal itu"
"Bagaimana dengan anda? Apakah anda ingin kembali ke era anda? Meskipun anda tau seseorang telah menikam anda dengan menyeret anda ke era ini, apakah anda akan diam saja dan menutup mata selagi berjalan mundur?"
"Saya harap anda tidak melakukannya"
"Seperti yang anda katakan, anda bukan Amaterasu-sama, dan saya mengerti akan hal itu, oleh karenanya saya memberi anda kesempatan untuk pergi"
Pria itu membuka matanya, ia terpejam cukup lama dalam damai.
Kudapati sepasang manik marun itu manatapi kekosongan, lurus di depan sana, lain dengan raut wajahnya, jiwanya bergejolak dengan amarah yang samar.
Kerutan muncul dari setiap inchi wajahnya, namun aku memandangi dirinya sudah seperti kiblatku.
"Apa kau sudah selesai?" Tanyanya.
"Apanya?" Jawabku.
"Kau memandangiku seolah aku dunia mu" ia menarik kurva tipis, di wajah yang nampak lelah itu.
"Kau memang dunia ku"
Aku menjawab, tidak ada kata mundur, bulat sudah tekad ku, dia duniaku, Takamagahara ku, istanaku, hartaku paling berharga, semuanya.
Aku tidak akan melihat kebelakang, bahkan untuk sebuah tempat bernama surga, Yoriichi, kau lebih dari semua itu.
"Saya tidak akan melihat kebelakang, bahkan jika surga menghukum saya yang harusnya tidak berada disini, saya tidak akan kembali Kagaya-sama"
Tbc~
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top