53. Kekuatan Terbesar Manusiawi


Sepasang netra berwarnakan butiran mutiara itu membelalak kaget, gestur badannya perlahan semakin merosot.

Ia merubah duduknya menjadi sujud, tepat di hadapanmu.

"OYAKATA-SAMA!"

"Ochichiue!"

"Otou-sama!"

"Tuanku!" ramai-ramai berbagai panggilan di suarakan untuk pria sekarat itu.

"Jadi begitu yah"

"Jadi kalimat itu dibaca Tsugu dan Kuni"

"U-ubuyashiki-san! T-tolong angkat kepala anda! Para pillar menatapku dengan tatapan membunuh" kau berbisik, dalam sujud mu padanya.

Kalian berdua sama-sama bersujud satu sama lainnya.

"Ayolah Ubuyashiki-san! Jangan buat aku menanggung kesulitan lebih jauh dari sini! Kumohon, kita bisa bicarakan ini secara kasual"

Kau mengangkat bahunya, susah payah, tidak peduli bagaimanapun caranya kau harus membuatnya duduk kembali.

"Aku tidak akan mengatakan apapun jika kau masih tidak mau duduk!" ancam mu.

"Kumohon! Jangan lakukan itu, kumohon bagikan informasi yang kau tau kepada kami" Kagaya langsung mengangkat kepalanya.

Kau selalu merasa tak nyaman, melihat obsesi pria itu pada Oni, lebih-lebih pada Kibutsuji Muzan.

"Oyakata-sama! Kita tidak bisa mempercayai informasi dari orang asing"

"Shinazugawa benar Oyakata-sama! Dia hanya orang asing! Dia bahkan menyebut adanya pengkhianat diantara-"

"Kupikir (Name) itu orang y-yang bisa dipercaya, dia bahkan membantu pertempuran kami melawan Iblis bulan atas" ragu-ragu Mitsuri menaruh kepercayaan padamu.

Dia menjadi kalangan minoritas diantara para pillar yang masih tak gentar melakukan penolakan padamu.

"Oi! Wanita gorilla yang disana! Jangan lupakan dia menghilang selama empat bulan setelah insiden Mugen-Resha!" timpal Shinazugawa lagi.

"Bahkan kau Kocho! Kalau kau berniat berada dipihaknya sebaiknya kau pikirkan kembali baik-baik! Dia seharusnya menjadi tanggung jawabmu di kediaman Kupu-kupu, tapi malah menghilang, bukankah dia yang sepantasnya di curigai!"

Kau tak percaya, sebesar itu Sanemi membencimu.

"Tuanku, anda adalah pimpinan Kisatsutai, tidak sepatutnya anda-"

Kagaya menaruh jari telunjuk nya di bibir, sontak semua orang kembali diam.

"Sekali lagi maafkan anak-anak dan istriku yang mulia (Name)-sama" Kagaya lihai membaca situasi, ia melihat wajah lelah dan tatapan dari manik mata mu.

Dirinya harus lebih berjuang lagi.

"Ini adalah satu-satunya gulungan yang tersisa, dari informasi masa lalu, kertasnya sangat kering dan rapuh."

"Legenda mengatakan ada banyak upaya dan penelitian yang telah dilakukan Kisatsutai sejak pertama kali dibentuk, dan perkamen-perkamen serta gulungan berisi informasi itu ikut dilalap api di markas Kisatsutai pada zaman Sengoku, bersamaan dengan insiden Honnoji, Nobunaga"

"Oh maksudmu insiden dikudetanya klan Oda dan matinya Oda Nobunaga oleh Akechi Mitsuhide? kenapa bisa kebetulan sekali?"

"Anda sepertinya benar-benar datang dari masa depan " Kagaya tersenyum.

"Ada kebenaran lainnya dari insiden itu"

"Jadi begitu " Balasmu.

"Saat bangunannya selesai dipadamkan, hanya perkamen ini saja yang berhasil di selamatkan, banyak dari isinya yang sudah pudar "

"Nampaknya gulungan itu terkena air dan akhirnya kering oleh suhu panas api"

Kagaya memberikan sebuah gulungan yang memang sudah usang sekali padamu.

"Hmmm pantas saja, kualitas kertas di era Sengoku kurang bagus, sayang sekali informasi penting yang masih diperlukan oleh generasi selanjutnya jadi tidak bisa di baca lagi, seharusnya mereka menulis di kulit kerbau saja atau bahkan lebih aman lagi mengukirnya di bebatuan" ujarmu bicara sendiri.

"Oh maaf! Kurasa kalian tidak mengerti apa yang kuucapkan, di era ku ada banyak sekali peninggalan yang bisa diselamatkan, fosil, tulisan kuno, artefak bahkan pedang dari era Sengoku dan sebelumnya"

"Anda sepertinya tinggal di era yang nyaman" balas Kagaya.

"Iya"

"Ini bacaannya apa? Hampir semua tulisan di gulungan itu sudah hancur sisanya hanya beberapa tulisan kuno"

"Saya dan pendahulu saya hanya bisa mengartikan artinya sampai disini, namun nama pendekar pedang legendaris yang ditulis disini seperti ditulis oleh orang lain, hurufnya dan bentuk tulisannya berbeda seperti menggunakan cara penulisan yang, lain dan ini bertuliskan Yoriichi Tsugukuni "

"Nama ini tidak pernah diketahui siapapun selain saya sendiri, dan saya tidak berencana untuk menunjukkan gulungan ini pada siapapun bahkan penerus saya, melihat kondisinya yang sangat rapuh"

"Saya tidak akan meragukan kesaksian anda, karna itu (Name)-sama, bisakah anda memberitahu semua ingatan yang anda saksikan"

Lama, cukup lama kau mempertimbangkan kembali, namun pada akhirnya kau merasa ya sudahlah.

"Saya sendiri tidak yakin apakah ini akan membantu atau tidak"

"Yoriichi Tsugukuni, adalah seseorang pelopor teknik pernapasan, dialah yang mengajarkan pada ahli, pedang lainnya teknik pernapasan, sayangnya napas Matahari tidak bisa diturunkan, itu adalah hadiah dari Amaterasu-san untuk tuan Yoriichi seorang"

"Itu benar! Kisatsutai di era itu sebatas pejuang-pejuang yang berpengalaman, kami tidak menyadari bahwa kami bisa menggunakan teknik pernapasan, baik Teknik Pernapasan maupun bijih Nichirin ditemukan di era itu, lima ratus tahun yang lalu"

"Namun Amaterasu-san juga memberkati para pendekar pedang lain dengan cabang pernapasan Matahari, melalui dewa-dewi Takamagahara, Raijin yang memberikan berkat untuk siapapun yang memiliki potensi menguasai napas petir"

"Fujin memberikan berkat untuk siapapun yang berpotensi menguasai pernapasan angin"

"Kanon Ookami-sama pada siapapun yang memiliki potensi menguasai pernapasan Batu & Tanah"

"Susanoo memberikan berkat kepada siapapun yang berpotensi menguasai pernapasan air"

"Ame no Uzume, kepada pernapasan Suara"

"Dan masih banyak lagi, bahkan pernapasan Serangga, cinta, Bunga, binatang buas, Ular, semua jenis pernapasan selalu diberkati oleh para Dewa"

"Dewa-dewi? Enak sekali bicara mu itu, apa kau pernah tau bagaimana kerasnya kami sampai disini" Lagi-lagi Sanemi.

"Tidak! Aku tidak tau, tapi kalian juga harus tau dimana batasan manusia, uji coba pada manusia sudah dilakukan sejak ratusan tahun yang lalu, jangankan untuk mengetahui batasan raga mereka, seorang ilmuwan di luar negri bahkan pernah menghidupkan orang mati, jadi melatih otot dan teknik kalian adalah batas maksimal yang bisa manusia lakukan, bernafas hingga paru-paru kalian serasa pecah, dan jantung kalian keluar dari telinga"

"Shinazugawa-san, biarkan Shinobu membedah tubuhmu sekali saja, dan melakukan penelitian"

"Di era ku kami sudah membuat banyak sekali teknologi, tapi manusia selalu memiliki batas, tapi konsep eksistensi dewa dewi berbeda, mereka tidak terikat fisika dan logika, Mereka menyebutmu Pillar Angin kan? kau bisa melogika kan bagaimana angin badai, atau sayatan angin atau apapun itu, keluar dari pedang mu? Kenapa hanya kau yang bisa? Bukankah Tomioka-san juga sama Pillarnya dan setara dengan mu? Kenapa dia tidak bisa menggunakan pernapasan Angin tapi air? "

"Kudengar Himejima-san adalah yang terkuat? Jadi Himeji-san? Apakah kau bisa mengeluarkan air? Atau petir? Atau bahkan angin?"

"Tidak, saya tidak bisa melakukannya" balas pria bongsor itu.

"Himejima-san adalah orang paling berbakat di ruangan ini, beliau yang terkuat aku tau itu hanya dengan melihatnya saja, meskipun begitu dia tidak bisa meniru teknik lain, dia tidak bisa menghujani Iblis dengan teknik pernapasan air ke empat, atau menyesatkan pandangan Iblis dengan pernapasan kabut, bahkan menyayat mereka dengan pernapasan angin"

"Tanpa adanya Raijin, Fujin, dan dewan lainnya, kalian hanya orang-orang tua gangguan mental akut yang mengayunkan pedang dan berdelusi menjadi avatar pengendali elemen" kau menunjuk masing-masing pria itu.

"Avatar? " ucap Shinobu merasa asing.

"Chunnibyou? " tanya Mitsuri juga.

"Jadi jangan buat aku menjelaskan logika pada kakek-kakek seperti kalian"

Ubuyashiki tersenyum tipis, sepertinya kali ini dia tidak perlu melindungi mu.

"Amaterasu-san membuat seluruh dewa-dewi Shinto lainnya berjanji, akan memberkati orang-orang Kisatsutai yang berjuang keras, alasan dari mengapa kalian bisa menjadi pillar adalah kerja keras kalian, mereka tidak asal memberkati siapapun yang masuk Kisatsutai, tekad kalian lah yang membuat mereka tergerak"

"Kualitas di atas Kuantitas, kalian lebih diberkati karna kerja keras kalian dari latihan setengah mati dibandingkan anggota Kisatsutai yang lain, seperti tanda yang muncul kepada Tokitou-san dan Mistsuri-chan, kalian mungkin tidak cukup dicintai dewa"

"Dan aku tidak akan memandang rendah itu, itu yang menjadi perbedaan antara kalian dan anggota Kisatsutai yang lain"

"Jika suatu saat nanti kalian berhenti dan pensiun atau bahkan meninggal, calon pillar lainnya akan kembali diberkati"

"Begitulah cara Amaterasu-san dan dewa-dewi lainnya melindungi dan menunjukkan kasih sayang pada kalian"

"Aku tidak tau bagaimana cara Yoriichi-san hampir mmenghabisi Muzan, lagipula ingatan ini bukan milik Yoriichi-san, namun kemungkinan Napas Matahari sangat spesial, Amaterasu-san bahkan tidak bisa memberkati orang lain selain Yoriichi-san "

Kau memainkan jari-jemarimu, menunduk tak menatap mereka semua.

"Apa kau sedang berbohong (Name) -sama" tebak Kagaya.

Kau langsung memberikan tatapan tak percaya, dia menebak mu dengan tepat.

"Katakan yang sebenarnya (Name)-sama, aku akan mempertaruhkan semua yang kumiliki untuk mengatasi kekhawatiran Anda"

"Itu..."

"Napas Matahari bukan hanya sebatas spesial, bukankah itu syarat utama yang paten untuk menyamai Kibutsuji Muzan, katakan yang sebenarnya... "

"Maaf karna aku berbohong, aku tidak bisa menjelekkan nama Amaterasu-san yang telah menyelamatkan ku" alis mu turun, tersirat sedih di wajah cantik itu.

"Tapi alasan dia tidak memberkati ahli pedang yang lainnya adalah, karna berkat itu adalah bukti, Napas Matahari adalah cinta yang diberikan Amaterasu-san kepada Yoriichi-san"

"Saya tau yang kalian pikirkan, ini salah seorang dewi besar Shinto, yang pilih kasih tidak pantas berada di posisinya saat in, saya pun berpikiran seperti itu"

"Tapi setelah melihat ingatan Amaterasu-san, saya sendiri sampai malu dibuatnya, saya malu telah menghakimi perasaan Amaterasu-san"

"Sebagai manusia kita mungkin bisa jatuh cinta kepada banyak hal, tapi tidak dengan dewa, selayaknya kekuatan mereka yang begitu besar, kapasitas cinta yang mereka miliki juga sangat besar"

"Cinta itu bebas, cinta itu sebuah kebebasan yang berhak semua orang rasakan, Binatang, manusia, oni bahkan dewa sekalipun, dan saya tidak memiliki hak untuk merenggut kebahagiaan Amaterasu-san, sejak lima ratus tahun lalu, sampai saat ini beliau masih mengingat Yoriichi Tsugukuni sebagai cintanya, dan mungkin saat ini beliau menghilang dan meninggalkan tanggung jawabnya untuk mencari Yoriichi-san, di masa lalu"

"Meskipun telah melewati 6 abad dalam kesendirian dan kesepepiannya, beliau merasakan rasa sakit yang berlipat, Amaterasu sama menjalani nya seolah tidak ada apa-apa,mengetahui kenangannya akan abadi bersama dengan kehidupannya yang tiada akhir itu, Yoriichi Tsugikuni adalah cinta yang dimiliki Amaterasu-sama, Yoriichi san adalah sebuah tanda, sebuah simbol cinta dari Matahari untuk Manusia"

Kau sudah tersenggal-senggal, air mata mu lolos dan kau berusaha mati-matian sedang menutupinya.

"Maaf! Maafkan aku..."

"Tidak seperti Amaterasu sama yang mencintai Tsugikuni Yoriichi-sama, dan memberinya berkat, aku tidak memiliki otoritas apapun untuk memberkati kalian"

"Kuina, Kanata bisa tolong kalian bawa kemari aku tangan (Name)-sama" Kagaya meminta.

"Baik"

"Yang mulia (Name)-sama, bolehkah kami meminjam kedua tangan anda?"

"Huum, silahkan"

Meskipun belum selesai menangis, kau memberikan apa yang mereka minta, mereka menuntunmu kepada Kagaya.

"Semua yang anda katakan itu tidak benar, kami tidak akan lagi menghakimi Amaterasu-sama yang anda cintai, tindakannya untuk mengejar impiannya adalah sesuatu yang berhak dilakukan siapapun"

"Anda adalah Amaterasu-sama yang baru , andalah yang berhak memutuskan kepada siapa anda akan memberikan berkat itu"

"Amaterasu Omiikami-sama, tidak! (Full Name)-sama, saya sudah menanyakan hal ini sejak anda datang kemari, dan saya akan terus menanyakannya lagi dan lagi, meskipun pada akhirnya saya gugur sebelum mendapat jawaban dari anda"

"Saya akan meneruskan permintaan ini kepada para penerus saya, seperti apa yang para pendahulu saya lakukan" Erat nan hangat, Kagaya mengenggan telapak tanganmu.

Menangkupkannya menjadi satu.

"Apakah anda mau membantu kami? "

Tbc~

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top