9

Helluwu Minna-tachi kesayangan mochi. Balik lagi di cerita mochi disini. Karena mochi nga mau bertele tele jadi kita langsung aja ya..... Mulai!

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Mitsuko P. O. V

Mungkin sekitar beberapa bulan lagi tragedi itu akan terjadi. Apa yang harus kulakukan agar cerita bisa terus berlanjut tapi dengan cara tanpa keluarga Kamado terbunuh.

Apa kau punya saran Ara-nee Liss-nee??? Tanyaku .

'Etto... Kalo aku sih punya tapi.... Mungkin ini akan sedikit merepotkan..'
[Lisse]

Apa itu Liss-nee aku ingin mendengarkannya dulu.... Baru nanti akan kutentukan akan menggunakan yang mana.

'Ok... Jadi begini.... '
[Lisse]

Beberapa menit kemudian.

'....nah jadi begitu '
[Lisse]

' Kurasa itu lumayan bagus... Tapi itu harus kita lakukan dengasn sangat hati hati dan bahkan Tanjirou dan Nezuko tidak boleh mengetahui rencana kita '
[Arata]

Rencananya memang bagus sih tapi kita harus sangat berh—

' Etto.. Bukan kita tapi kau yang harus berhati hati karena kami tidak akan ikut andil dalam rencana ini '
[Arata]

Ingin kuberkata kasar~~~

Baiklah hanya aku yang akan melakukan misi rahasia ini dan misi ini harus berhasil karena jika tidak itu akan menjadi hal yang buruk.

' saa... Kalau begitu Ganbatte! Ne Mitsuko-chan! '
[Lisse]

Ha'i Arigatou Liss-nee Ara-nee.

Mitsuko P. O. V end

Author P. O. V

Beberapa bulan setelahnya mitsuko mulai mempersiapkan rencana miliknya dan tentu saja itu secara diam diam dan bahkan kedua adiknyapun tidak boleh mengetahuinya.

Mitsuko melakukan perannya sangat baik bahkan tidak ada satupun yang curiga bahkan Tanjiroupun juga tidak curiga akan hal itu karena kalau di depan tanjirou dia selalu berusaha mengatakan semuanya dengan jujur.

Dan tibalah hari dimana keluarga kecil nan hangat itu akan dibantai.... Ya hari dimana Episode pertama dari anime kimetsu no yaiba dimulai.....

Pagi ini Mitsuko yang sudah siap dengan Kimono dan juga Haori hangat miliknyapun langsung keluar dari rumah dan berjalan di dinginnya hutan karena sekarang sedang musim salju jadi suasana yang awalnya dingin semakin dingin apalagi salju pagi itu sangat lebat.

".....Tanji-kun Nezu-chan aku pasti akan menyelamatkan kalian"
Gumam Mitsuko.

Selang 20 menit setelah mitsuko berjalan dia dapat melihat Tanjirou yang sedang membawa arang sambil menuruni gunung. Wajahnya yang awalnya tersenyum berubah menjadi murung.

"...nee... Onee-chan akan melakukan yang terbaik... Onee-chan janji "

Mitsuko melanjutkan perjalananntlya selang sekitar 30 menit kemudian akhirnya dia sampai juga di depan kediaman kamado dapat dia lihat Hanako dan Shigeru yang sedang membantu Takeo untuk menebang pohon.

" Take-kun Hana-chan Shige-kun sini Onee-chan bantu.... "

Ujar Mitsuko membuat ketiga anak itu tersentak dan melihat ke arahnya...

"Onee-chan!!!"
Seru mereka lalu melepaskan semua alat untuk menebang pohon dan berlari lalu memeluk perempuan yang sudah mereka anggap seperti kakak perempuan mereka itu.

" Onee-chan kenapa nga bilang kalo Onee-chan mau dateng? "
Tanya Hanako.

" Onee-chan dimana Yori-nii dan Michi-nii? "
Tanya Shigeru.

" Onee-chan apa kau mau membuatkanku Wagashi lagi? "
Tanya Takeo.

" Ara ara... Akan Onee-chan jawab pertanyaan kalian satu satu nanti sekarang Onee-chan akan membantu kalian untuk menebang Pohon terlebih dahulu"
Ujar Mitsuko.

" Onee-chan tidak perlu kami bisa mel—"

" Tidak ada penolakan Take-kun! "
Ujar Tegas mitsuko membuat anak laki laki berumur delapan tahun itu bungkam.

Ok semuanya tapi sebelum lanjut author ingin memberikan sedikit pengenalan tentang keluarga kamado ok ini bagi beberapa reader yang mungkin nga bisa bedain anggota keluarga kamado.

Kamado Tanjirou
13 tahun(untuk chapter ini)

kamado Nezuko
11 tahun(untuk chapter ini)

Kamado Takeo
10 tahun (untuk chapter ini)

Kamado Hanako
9 tahun (untuk chapter ini)

Kamado Shigeru
8 tahun ( untuk chapter ini)

Kamado Rokuta
6 tahun (untuk chapter ini)
[author nga nemu gambar rokuta jadi diatas itu gambar kamado family dan mamanya tanjirou kamado kie, lagi gendong rokuta ]

Mungkun itu aja back to story
————————————————————

Mitsuko pun membantu bocah bocah itu untuk menebang pohon. Sebenarnya mereka tadi sudah berhasil menebang pohon. Tapi baru dua.

Karena mitsuko membantu mereka sekarang mereka sudah berhasil menebang lima pohon ditambah dengan yang tadi ditebang jadi tujuh pohon.

Karna sudah lumayan banyak mereka memutuskan untuk berhenti sampai pohon ini saja. Mitsuko menebang kayu kayu itu menjadi beberapa potongan potongan kecil lalu membawanya bersama ketiga kamado bersaudara itu.

Dan saat potongan terakhir mitsuko langsung melakukan rencananya.

" Hana-chan Shige-kun gomen "
Ujar Mitsuko lalu menutup mulut dan hidung milik Hanako dan Shigeru dengan kain yang sudah dia beri obat tidur.

Hanako dan shigeru pun tidak bisa melawan. Kebetulan juga saat itu Takeo berjalan duluan jadi dia tidak mengetahui kejadian ini.

' Baiklah, semoga ini berjalan dengan mulus... ' batin Mitsuko. Lalu menunggu Takeo untuk mengambil batang pohon terakhir disini.

" Nee-chan!! "
Dari kejauhan dia mendengar suara Takeo dari kejauhan dia berlari kesini.

Saat sudah sampai takeo terlihat terengah engah.

" Take-kun apa kau baik baik saja? "
Tanya Mitsuko khawatir pada Takeo.

" heheh... Aku baik... Hah... Baik saja.... Nee-chan "
Ujarnya lalu memperlihatkan senyum khasnya pada mitsuko

Mitsuko jadi tidak tega.... Tapi dia lebih tidak rela jika Takeo mati di usia muda. ' Baiklah aku harus melakukan ini ' batin Mitsuko.

" Gomen'nasai take-kun "
Ujar mitsuko lalu langsung menutup mulut juga hidung Takeo menggunakan sapu tangan yang sudah diberi obat tidur di dalamnya.

Takeo tertidur dan mitsuko langsung memasukan Takeo ke ruang dimensi. Dia menyerahkan penjelasan untuk dijelaskan nanti oleh Arata dan Lisse

" Yosh!  Mari kita lanjutkan! "
Ujar kecil mitsuko.

Mitsuko mengeluarkan beberapa clone yang dibuat semirip mungkin dari segi bau dan sifat yang dibuat oleh Lisse.

" Ayo... "
Ujar Mitsuko memberi perintah pada ketiga Clone yang sangat mirio Hanako, takeo dan Shigeru itu.

Sekarang tinggal mengamankan Rokuta, kenapa hanya Rokuta? Kan ada nanti muncul di eps berapa gitu tanjirou disuruh melindungi Nezuko.

Mitsukopun kembali seperti biasa dengan ketiga clone itu sambil berakting biasa dan membawa kayu seperti tidak ada sesuatu yang terjadi sebelumnya.

Mereka memasuki rumah sederhana itu dan terlihat langit yang awalnya biru sudah berubah menjadi orange karena hari sudah mulai senja.

Mitsuko memikirkan rencananya karena ini harus dilakukan secepat mungkin. Hari sudah senja dan dia belum bisa mengamankan Rokuta.

Baiklah kini mitsuko harus mengambil tindakan yang sangat cepat dan hanya membutuhkan waktu yang singkat karena dia sudah tidak punya banyak waktu lagi.

" Ne... Nezuko... Biarkan aku menjaga Roku-kun kau membantu Kie Kaa-chan saja nee... "
Ujar Mitsuko dan dijawab dengan anggukan dari Nezuko. Rokuta yang sedang tertidurpun langsung diberikan kepada Mitsuko tanpa Nezuko memasang curiga.

" Aku juga akan membantu Nee-chan "
Ujar Clone yang mirip Hanako lalu dijawab dengan senyuman lembut Nezuko.

" Baiklah kalo Hana-chan ingin membantu. "
Ujar Nezuko memasang senyuman miliknya.

Hati milik Mitsuko berdenyut sakit melihat itu. Kenapa?  Karena mungkin dia tidak akan melihat senyuman itu dengan waktu dekat.

Namun dia tidak menampakan raut sedihnya dan berlalu berjalan menuju kamar yang ditempati oleh Hanako, Nezuko, Rokuta, Shigeru dan Takeo.

Tugas menjaga Nezuko dan Kie (Mamanya tanjirou)  sudah diatasi oleh Katiga Clone yang sekarang tengah menyamar menjadi Takeo, Shigeru dan juga Hanako itu.

Setelah merasakan semuanya aman Mitsuko langsung mengeluarkan Clone yang mirip dengan Rokuta lalu memasukan rokuta yang tengah tertidur ke dalam dimensi miliknya.

Rokuta Clone itu sekarang mengambil posisi yang sama seperti Rokuta asli yaitu tidur di paha milik mitsuko sebagai bantalnya.

Sekarang Rokuta, shigeru, hanako dan takeo sudah aman. Dan yang belum aman adalah Mitsuko sendiri karena sebentar lagi akan terjadi pembantaian itu.

Mungkin subuh besok itu adalah hari pembantaiannya. Ini baru saja malam jadi mungkin masih ada waktu.
Shoji yang ada di ruangan itu bergeser pelan dan terlihatlah Nezuko.

" Nee... nee-chan biar aku yang menjaga Rokuta, Nee-chan makan lah dulu "
Ujar Nezuko pelan dengan suara lembutnya agar tidak menganggu tidur milik Rokuta.

" Gomenne Nezu-chan, Nee-chan harus kembali ke rumah Nee-chan sekarang. Ada sesuatu yang harus Nee-chan periksa... Gomen... "
Ujar mitsuko penuh sesal kepada Nezuko.

Nezuko yang melihat itupun tersenyum sedih.

" Apa tidak bisa dilakukan besok Nee-chan? "
Tanya Nezuko dengan nada sedih pada mitsuko.

Dan hanya dijawab dengan senyiman milik mitsuko.

" Gomenne... Nezu-chan tapi itu tidak bisa ditunda "
Ujarku lalu menaruh pelan pelan kepala Rokuta yang sedang tidur di pahaku ke tatami.

" Kalo gitu Nee-chan akan pamit ke Kie Kaa-chan dulu ok.... Mata ne Nezu-chan "
Ujar mitsuko lalu berlalu menuju dapur untuk bertemu dengan kie Kaa-chan.

Mitsuko melangkahkan kakinya pelan menuju dapur.

" Kie Kaa-chan "
Panggil Mitsuko pada wanita beranak 6 yang sudah dia anggap seperti ibunya sendiri itu.

" Ne... Mitsuko-chan ayo makan... "
Ajak Kie yang belum mengetahui niat milik mitsuko itu.

" Gomen... Kie Kaa-chan, Aku harus pulang ada sesuatu yang harus kulakukan hari ini dan tidak bisa ditunda Gomen kie Kaa-chan "
Ujar Mitsuko menjelaskan niatnya kepada kie.

Kie melihat itu awalnya kaget namun pada akhirnya dia tersenyum lalu memeluk Mitsuko. Mitsuko yang dipeluk entah kenapa dia menangis.... Mungkin karena ini adalah terakhir kalinya Kie memeluk mitsuko.

'Gomen.... ' batin Mitsuko. Kie yang melihat mitsuko menangispun mengelus kepalanya dan melinyarkan kata kata untuk menenangkan Mitsuko.

Pada akhirnya mitsuko berhenti menangis. Dan karena mitsuko harus pulang. Makanan miliknya dibungkus dan kie menyuruh membawa itu pulang. Mitsuko hanya menurut saja.

Mitsuko pulang dengan jalan pelan. Dia tau ada yang mengawasinya. Dan dia juga tau siapa orang itu. Ya dia adalah laki laki berambut keriting berwarna hitam, memiliki kulit putih pucat dan mata merah dengan pupil vertikal.

Dia adalah Muzan. Namun Mitsuko terlihat tidak peduli akan hal itu. Dia berjalan dengan santai dan pergi ke gubuk tua yang sangat jauh dan berlawanan arah dari rumah miliknya.

Dia tidak mau selanjutnya yang akan menjadi tempat pembantaian muzan adalah rumahnya nanti. Lebih baik dia pura pura menjadi anak yatim dan bermalam di gubuk tua yang terlihat masih sedikit terawat itu.

Mitsuko memasang Barrier di depan gubuk itu. Dan meminta Ara-nee untuk membuat Muzan melupakan Mitsuko.

Author P. O. V end

Bersambung~~~~

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top