07

Jinhwan POV

Aku, Jiwon, Yunhyeong, dan Chanwoo segera menuju rumah Donghyuk setelah ku ceritakan semuanya pada mereka.

Namun nihil, kami tak menemukannya di sana. Ibunya bahkan terkejut karena selama ini mengira ia tinggal bersama salah satu dari kami. Ibunya mengatakan, setelah beberapa hari Donghyuk keluar dari rumah sakit ia bersikeras untuk keluar dari rumah dan mengatakan untuk tak usah mengkhawatirkannya.

Tak habis pikir, Donghyuk tak mungkin pergi begitu saja karena ia bukan anak yang seperti itu. Ia sangat menyayangi keluarganya. Bahkan setiap tahun selalu merepotkan kami menemaninya mencari hadiah dan membuat kejutan untuk ayah, ibu, dan adiknya setiap kali mereka berulang tahun.

Dan jujur, aku menjadi semakin curiga kepada sahabat-sahabatku sendiri.

Tapi Hanbin, Yunhyeong, dan Chanwoo tak mungkin membawa Donghyuk ke rumah mereka karena mereka sama sepertiku yang tinggal bersama orang tua serta saudara di rumah.

Lalu Jiwon.. Ia memang tinggal sendiri. Namun sulit mempercayai ia melakukan semua ini karena ia yang juga sempat di teror seseorang di tempat kerjanya.

Apa mungkin Donghyuk memang benar-benar tinggal sendiri?

Tapi untuk apa?

Untuk apa pergi dari rumah dan tidak memberi kabar pada kami?

Argh! Membuatku semakin pusing saja.






***






Malam hari, 08.11 PM

Jinhwan dan Chanwoo baru selesai menghabiskan ramyun mereka. Setelah pulang dari rumah Donghyuk, Chanwoo ikut Jinhwan pulang ke rumahnya karena mereka masih ingin membahas apa yang sebenarnya terjadi pada Donghyuk. Dan di sinilah mereka berdua, merebahkan diri di atas karpet empuk kamar Jinhwan sambil menatap layar TV.

"Hyung, aku jadi takut kalau-kalau kejadian yang sama juga menimpaku."

Jinhwan menatap Chanwoo, pria berpipi gemuk itu terlihat cemas. "Kita berdoa saja, semoga tidak terjadi apa-apa lagi."

"Tapi hyung, aku takut kalau ia mengincarku sekarang. Aku dan Yunhyeong hyung, hanya kami berdua yang belum menerima teror darinya sampai saat ini."

"Jangan berbicara seperti itu. Semoga kasus Hanbin menjadi yang terakhir dan semoga polisi segera menemukan pelakunya."

Drrrrrrrrt

Jinhwan mengalihkan pandangan ketika merasakan getaran dari ponselnya. Ia lihat nama Jiwon tertera di layar lalu mengangkatnya. "Hallo?"

"Jinhwan hyung! Cepat kesini! Aku sangat ketakutan! Cepat ke sini hyung ku mohon!!"

"Hei, ada apa?! Apa yang terjadi?! Bicara pelan-pelan Kim Jiwon!"

"S-seseorang, seseorang sedang menterorku.. Aku takut. Hiks a-aku sangat takut hyung.."

"Kau berada di mana sekarang?!"

"Aku sedang di apartemenku. Orang itu terus mengirimkan pesan padaku!"

"Tunggu di sana! Tutup rapat pintumu dan tunggu aku! Aku akan menghubungi Yunhyeong dulu dan segera ke tempatmu, kau tenangkan dirimu!"






***






Kediaman Jiwon.

Jiwon menatap takut setengah kesal pada layar ponselnya yang terus menampilkan pesan-pesan dari orang tak dikenal.

08.23 PM
Unknown : Dasar pembunuh!

08.24 PM
Jiwon : Kau siapa?! Sudah ku katakan aku tak pernah membunuh siapapun!

08.24 PM
Unknown : Sekali pembunuh akan tetap menjadi pembunuh!

08.25 PM
Jiwon : Hei! Kau gila atau salah nomor hah?!

08.26 PM
Unknown : Aku tidak gila. Mungkin kau yang gila karena telah membunuh sahabatmu sendiri, Kim Jiwon.

08.26 PM
Jiwon : Kau bicara apa?!

08.27 PM
Unknown : KAU MEMBUNUHNYA KIM JIWON! TAK USAH BERPURA-PURA TAK MENGETAHUINYA!

08.27 PM
Jiwon : SUDAH KU KATAKAN AKU TAK PERNAH MEMBUNUH SIAPAPUN!

08.28 PM
Unknown : HAHAHAHA! KAU MULAI MENYANGKALNYA LAGI!

08.29 PM
Jiwon : DASAR SINTING! SIAPA KAU SEBENARNYA?!

08.29 PM
Unknown : Aku? Kau tahu siapa aku :))

08.30 PM
Jiwon : BRENGSEK! SIAPA KAU?!

08.30 PM
Unknown : Rahasia :))

08.31 PM
Jiwon : KAU BENAR-BENAR PSIKOPAT GILA! TUNGGU SAJA POLISI AKAN SEGERA MENANGKAPMU!

08.31 PM
Unknown : Uuuh, takut sekaliii~

08.32 PM
Jiwon : GILA! KAU HANYA PENGECUT YANG BANYAK MEMBUAL!"

08.33 PM
Unknown : Kau mengatakan aku membual?

08.33 PM
Jiwon : YA! KAU PEMBUAL BESAR YANG SINTING!

08.34 PM
Unknown : KAU MEMBUNUH KOO JUNHOE BAJINGAN! KARENA KAU IA MATI!

08.35 PM
Jiwon : APA?! AKU BAHKAN TAK BERADA DI CLUB SAAT ITU! KAU BENAR-BENAR SUDAH TIDAK WARAS!

08.37 PM
Unknown : KAU KIRA AKU TAK MENGETAHUINYA?! AKU TAHU KAU YANG MEMBERIKAN KONTAK JUNHOE PADA PEREMPUAN GILA ITU!

08.38 PM
Jiwon : Kau.. tahu dari mana?

08.40 PM
Unknown : Haha. Kenapa? Kau terkejut karena aku mengetahuinya? Perempuan itu, senior cantik dan kaya yang terus memaksamu memberikan kontak Junhoe. Kau padahal tahu kalau ia perempuan gila yang berani melakukan apa saja demi keinginannya. Tapi demi uang, kau memberikan kontaknya!

08.42 PM
Jiwon : Tidak mungkin..

08.43 PM
Unknown : Itu benar Kim Jiwon. Ia meracuni Junhoe di club malam itu karena Junhoe yang terus saja mengacuhkannya.

08.44 PM
Jiwon : TIDAK!! TIDAK MUNGKIN!! AKU BUKAN PEMBUNUH!! AKU BAHKAN TAK PERNAH MENGIRA SEMUA AKAN BERAKHIR SEPERTI ITU!!

08.45 PM
Unknown : YA! KAU PEMBUNUH DAN KAU MEMBUNUH SAHABATMU SENDIRI!

08.46 PM
Jiwon : HENTIKAN!!

08:47 PM
Unknown : KALAU AKU JADI KAU, LEBIH BAIK AKU MATI SAJA!

08:48 PM
Jiwon : HENTIKAN! KU BILANG HENTIKAAAAN!!

08:48 PM
Unknown : HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHHAHAHAAA!!






***






Yunhyeong POV

Demi Neptunus! Panggilan dari Jinhwan hyung membuatku panik setengah mati! Aku langsung bersiap-siap sebelum ku dengar klakson mobilnya berbunyi nyaring di depan rumahku. Berlari keluar rumah dan membuka pintu mobil tak sabaran, kami langsung melaju menuju apartemen Jiwon dengan kecepatan penuh.

Disinilah kami sekarang, berdiri mengetuk dan memanggil Jiwon yang tak membukakan pintunya sedari tadi.

"Permisi, kalian teman Jiwon? Ada apa? Ia tak membukakan pintunya?" seorang pria mendekat, berpakaian training lengkap dengan tangan memegang tali yang tersambung pada kalung seekor anjing di sampingnya. Aku yakin ia baru selesai berolahraga malam dan berakhir mendekat karena heran melihat kami yang terus menggedor pintu.

"Iya, kami temannya Jiwon. Kami khawatir ia tak membukakan pintunya dari tadi."

"Tidak biasanya ia seperti ini. Kalian sudah mencoba menghubungi ponselnya? Siapa tahu ia sedang keluar."

"Kami sudah menghubungi berkali-kali tapi ia tidak mengangkatnya."

"Benarkah?"

"Kami khawatir karena belakangan ini banyak hal buruk terjadi. Kami takut terjadi sesuatu dengannya."

"Kalau begitu kalian tunggu sebentar. Aku akan memanggil security untuk membantu kalian."

Ia pun pergi dan tak lama datang kembali dengan tergesa bersama dua orang security di sampingnya. "Tolong kalian minggir. Kami akan mendobraknya."

BRAK!

Pintu terbuka, terlepas dari engselnya. Kami semua pun langsung masuk dan di dalam apartemen itu benar-benar berantakan. Aku segera berlari menuju kamarnya, ku buka dengan sekali dorongan karena pintu kamar yang untungnya tak terkunci.

"Astaga.." mataku melebar, mulutku menganga melihat pemandangan di hadapanku.

Kim Jiwon, sudah terkulai lemas dengan sayatan dan darah yang mengalir deras di pergelangan tangannya.


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top