2. Teori Algebra
Ayunan pensil di tangan kiri tampak selaras dengan mulutnya yang sedang mengunyah permen karet. Rhys terlihat sangat fokus mengerjakan soal-soal PR matematikanya tanpa kesulitan. Ia sepertinya telah memahami konsep materi Turunan Fungsi Aljabar. Rumus-rumusnya pun seakan sudah di luar kepala.
4). Tentukan turunan pertama fungsi berikut:
f(x) = (4x³ - 3)(2x²+ 1)
Jawab:
f(x) = (4x³ - 3)(2x²+ 1)
Jika,
u(x)= (4x³-3) ~> u'(x)=12x²
v(x)= (2x²+1) ~> v'(x)=4x
f'(x)= u'(x).v(x) + v'(x).u(x)
=(12x²).(2x²+1) + (4x).(4x³-3)
=24x⁴ + 12x² + 16x⁴ - 12x
=40x⁴ + 12x² - 12x
5). Diketahui g(x)=3−x dengan f(x)=6x²+3x−9. Jika h(x)=f(x)⋅g(x) , turunan pertama dari h(x) adalah h′(x)=⋯
Jawab:
Turunan pertama dari h(x),
h(x)=f(x)⋅g(x)
h′(x)=f′(x)⋅g(x)+f(x)⋅g′(x)
=(12x+3)(3−x)+(6x2+3x−9)(−1)
=36x−12x²+9−3x−6x²−3x+9
=−18x²+30x+18
Gerakan tangan kirinya tiba-tiba saja terhenti. Rhys kembali mengingat soal aljabar yang diberikannya kepada Nara pagi tadi. Angka-angka di soal tersebut sedikit mirip dengan soal yang sedang dikerjakannya. Ia tidak hanya mengingat soal abstrak itu, tetapi juga mengenang sosok Nara yang sepertinya sulit untuk digapai. Nara tampak berbeda dengan perempuan-perempuan di dekatnya--Ibu, Yaya, sang kakak, Rosie, Gigi dan Queen.
Rhys memberikan soal berupa aljabar kepada Nara bukan tanpa alasan. Algebra atau biasa disebut Aljabar berasal dari Bahasa Arab "al-jabr" yang berarti pertemuan, hubungan atau penyelesaian. Dalam aljabar juga terdapat struktur, hubungan dan kuantitas, dengan menggunakan symbol-simbol yang berupa huruf untuk merepresentasikan bilangan secara umum sebagai sarana penyederhanaan dan alat bantu memecahkan masalah-masalah perhitungan.
Seperti itulah yang ingin disampaikan Rhys kepada Nara--pertemuan, hubungan, dan berkelanjutan. Rhys berharap perasaannya pada Nara yang tidak bisa terbilang itu akan bersambung di kemudian hari. Mempresentasikannya dengan cara apa pun.
"Choi Nara...," ketik Rhys di keyboard komputernya seusai meletakkan pensil sembarangan.
Rhys membenarkan posisi kacamatanya ketika nama Nara ternyata memberikan hasil di mesin pencarian internet. Ia membaca hasil pencarian itu satu per satu. Hingga salah satu judul headline berita beberapa tahun lalu telah menarik perhatiannya. Dibukanya tautan itu tanpa ragu, lalu membaca isi berita tersebut dengan penuh kekaguman.
"Choi Nara, Atlet Pemanah Termuda Indonesia di Olimpiade Tokyo.
Choi Nara, atlet muda panahan berdarah Indonesia-Korea. Nara adalah pemanah muda potensial yang dimiliki Indonesia saat ini. Namanya sempat menjadi buah bibir ketika merebut medali emas The SEA Games saat usianya baru 14 tahun. Pada The SEA Games, Nara meraih medali emas di nomor beregu bersama Riau Eka Salsabila dan Henidar Purnama.
Pada Olimpiade Tokyo, Choi Nara turun di nomor perorangan dan beregu putri serta campuran. Nara lolos ke Olimpiade setelah turut mengantarkan tim panahan putri Indonesia menembus final The Archery Final Olympic Qualification Tournament di Paris.
Biodata Singkat Choi Nara,
Nama Lengkap: Choi Nara
Tempat/Tanggal Lahir: Seoul/14 Juni
Kebangsaan: Indonesia
Prestasi: Medali Emas The SEA Games (Beregu Putri)
Nomor Lomba di Olimpiade: Beregu dan Individu Putri."
"Daebak!" puji Rhys. "14 Juni..., Gemini, Cancer...."
Kedua jemari tangan Rhys kembali sibuk di atas keyboard. Mencari informasi kembali tentang tanggal lahir Nara. Dalam beberapa detik informasi mengenai zodiak pun muncul di layar komputernya. Rhys segera mencari artikel tentang zodiak milik Nara--Gemini.
"Gemini memiliki banyak karakter positif yang membuat orang-orang tertarik padanya. Mereka merupakan pribadi yang sopan, banyak bicara, pandai bergaul, dan humoris. Inilah yang membuat banyak orang nyaman dan memercayainya. Mereka juga memiliki kecerdasan dan intelektualitas yang tinggi.
Orang yang lahir dalam naungan zodiak Gemini dikenal sebagai sosok yang cenderung plin-plan alias tidak konsisten. Itulah yang membuat mereka gampang berubah pikiran serta sulit mengambil keputusan. Dalam hal pekerjaan, Gemini tidak bisa diberikan tanggung jawab yang besar karena pada umumnya mereka mudah berubah pikiran. Selain itu, Gemini juga cenderung mudah cemas dan moody," baca Rhys dalam hati.
Rhys segera menyanggah isi artikel tersebut, "Apaan. Anaknya aja pendiem banget, kalau nggak disenggol juga nggak bakalan ada suaranya."
Meski tidak menyetujui tentang karakter Gemini di tulisan tersebut, tetapi Rhys masih saja terus membacanya. Hingga senyum sumringahnya merekah. Menampilkan semua giginya, tidak terkecuali kedua gigi taring yang membuatnya semakin manis saat tersenyum.
"Dalam percintaan, Gemini merupakan sosok yang sangat menarik. Pribadinya yang mudah bergaul, cerdas, dan humoris membuat banyak orang nyaman berada di dekatnya. Meski demikian, Gemini memiliki mood yang gampang berubah-ubah, jadi mereka butuh pasangan yang bisa mengimbanginya. Pemilik zodiak Gemini paling cocok berpasangan dengan Libra, Aquarius, dan Aries. Sementara itu, zodiak yang paling tidak cocok dengan Gemini ialah Pisces, Virgo, dan Scorpio," terang artikel pada paragraph terakhir.
Rhys tersenyum-senyum setelah selesai membaca artikel tersebut. Semangatnya kembali berkobar dengan hati yang berbunga-bunga. Nama Nara sedang menari-nari di otaknya. Menyingkirkan semua materi Turunan Fungsi Aljabar untuk sementara.
"Cocok." Rhys bergumam.
Suara pintu yang terbuka tanpa izin langsung menginterupsi kebahagiaan Rhys. Tangan kanannya segera mengklik sebuah simbol, hingga merubah tampilan layar komputer menjadi gambar animasi hasil karyanya sendiri. Rhys memutar kursi belajarnya. Raut mukanya langsung berubah menahan kesal.
"Bisa ketuk pintu dulu nggak? Gimana kalau aku lagi ganti baju?" sungut Rhys sebal.
"Kakak udah pernah lihat kamu bugil. So what?" tutur Re santai pada adiknya.
"Gimana kalau ada setan lewat? Habislah, Kakak," oceh Rhys gemas.
"Kamu yang bakalan habis dibanting Ayah sama Kakung," jawab Re sambil meletakkan selembar kertas di atas meja belajar Rhys, "Tolong bantu Kakak."
"Apaan ini?" tanya Rhys yang sedang membaca deretan situs website di kertas yang diberikan sang kakak.
"Itu website jurnal penelitian. Bantuin kakak cari judul skripsi. Please...," pinta Re memelas.
"Ini kata kuncinya?"
"Iya. Bisa, kan, Dek?"
"Nggak usah panggil Adek. Geli dengernya."
"Please.... Capek rasanya. Masa tiap hari ngajuin judul ditolak terus."
"Oke. Jangan lupa tulis nama aku di skripsi nanti."
"Ih. Nggak ada yang kayak begitu di skripsi."
"Ada. Aku pernah lihat. Skripsi itu dibuat sekali seumur hidup, masa nggak ada ucapan terima kasihnya."
"Kakak tambahin uang jajan kamu. Gimana?"
"Uang jajan aku udah banyak. Kemarin baru ditransfer sama Yaya."
"Oke. Tulis nama aja, kan?"
"To my Dearest lil brother, Rhys Adhyasta Nataya, thank you so much for always helping me at every crusial moments."
"Ih. Ogah!"
"Ya, udah."
Rhys kembali fokus ke layar komputernya. Menggambar kartun khayalannya untuk dikirimkan ke divisi animasi tempat dirinya bekerja magang secara freelance--Perusahaan game terkenal, Ryotasoft. Ia mencoba mengabaikan keberadaan sang kakak yang sudah mengganggu kebahagiaannya dengan mengenang kehadiran Nara pagi tadi.
"Adek, please...." Re merengek sembari memeluk leher jenjang Rhys dari belakang.
"Kakak..., geli. Aku lagi kerja ini," ucap Rhys mencoba melepaskan dekapan Re.
Cup.
Cup.
Cup.
Cup.
"Ish!" pekik Rhys kala Re menciumi leher dan wajahnya. "Oke."
"Deal?" tanya Re memastikan.
"Tulis nama aku di skripsi seperti contoh, dan transfer uang jajan."
"Fine! Deal?" Re mengulurkan tangan untuk berjabat tangan sebagai janji kepastian.
"Deal."
Re kembali mencium pipi Rhys sebelum beranjak meninggalkan kamar sang adik. Embusan napas kasar langsung meluncur dari Rhys. Hingga panggilan Re kembali membuatnya kesal bukan main.
"Dek," panggil sebelum membuka pintu kamar Rhys.
"Apalagi?" sahut Rhys sambil memutar kursi belajarnya.
"Ada yang kelupaan."
"Apa?"
Re mencoba mengambil sesuatu dari kantong celana jeans-nya. Kemudian tersenyum manis kepada sang adik sebelum memberikan jari hati--isyarat dimana seseorang membentuk sebuah bentuk hati memakai jari telunjuk dan jempol.
"Saranghae," ucap Re yang mampu membuat Rhys membatu karena langsung teringat kepada Nara.
♡♡♡
Kepala Nara menunduk, ketika sesuatu terjatuh dari buku yang diambilnya dari dalam tas ransel. Ia menatap foto yang baru saja diambilnya pagi tadi. Fotonya bersama Rhys yang telah dicetak sebagai tanda bukti bahwa ia sudah bertemu dengan Jendral Kancil. Diambilnya foto tersebut sebelum duduk di kursi belajar. Kemudian menatap foto itu dalam diam, diiringi detak jantungnya yang berdegup kencang.
Nara mengambil lem di kotak perlengkapan alat tulisnya. Ia mengoleskan lem itu di setiap sudut belakang foto. Setelahnya menempelkan foto tersebut di bawah tulisan biodata singkat Rhys yang ditulisnya pagi tadi. Dalam hati ia kembali membaca tulisan tersebut. Catatan itu akan menjadi kenangan tersendiri bagi Nara.
"The Biographical Data.
Name: Rhys Adhyasta Nataya
Nickname: Jendral Kancil
Class: XI IPA 1
Date of Birth: 06 April
Interest: Math
Motivational words:
Life is a matter of choice. Whatever makes you sad, leave it. And whatever makes you smile, hold it tight."
Nara tidak akan pernah lupa, bagaimana ia mengakhiri pertemuannya dengan Rhys. Ia seperti terhipnotis akan sosok Rhys yang ternyata juga bisa berbahasa Korea meski tidak terlalu lancar. Senyum manis Rhys setelah menyahut jawaban Nara saat mengucapkan kata 'saranghae' dalam bahasa Korea begitu terpatri dalam hati--'Nado' yang berarti aku juga.
"Nataya," ketik Nara di kolom pencarian mesin internet melalui laptop.
Nataya, nama belakang yang sempat menarik perhatian Nara. Bukan hanya Rhys yang memiliki nama belakang tersebut, Rosie pun ternyata menggunakannya. Dari yang sempat Nara dengar, Rosie adalah adik Rhys. Berita itu sudah menyebar bak virus di kalangan siswa-siswi SMA Biru pagi tadi, setelah Rosie dengan begitu mudahnya membuat Rhys tersenyum bahkan bersentuhan fisik tanpa canggung. Hal yang sangat jarang dilakukan Rhys pada perempuan mana pun selain Gigi dan Queen.
Kedua mata Nara terlihat fokus menatap layar laptop yang telah berhasil menampilkan beberapa tokoh termuka dengan nama belakang Nataya. Ia membaca satu per satu nama-nama tersebut. Kemudian mencoba menghubungkannya satu sama lain. Lagi, degup jantung Nara menjadi liar saat melihat nama Rhys juga terpampang di layar laptopnya.
Reshwara Abi Nataya-Wattpedia
Jendral TNI (Purn) Reshwara Abi Nataya
Menteri Pertahanan Reshwara Abi Nataya, Tegaskan BIN tidak dibawah Kemhan.
Rishi Aksara Nataya-Wattpedia
Mengenal Lettu Inf Rishi Aksara Nataya, S.Tr.Han., Calon Menantu Presiden Laksamana Mada Paramarta.
Tentang Keluarga Nataya, Calon Besan Presiden Laksamana Mada Paramarta.
Resmi Jadi Menantu Presiden Laksamana Mada Paramarta, Ini Deretan Prestasi Lettu Inf Rishi Aksara Nataya.
Berkenalan dengan Paspampres Presiden Laksaman Mada yang Ganteng, Reksa Arashi Nataya.
Mengenal Letda Pnb Reksa Arashi Nataya, Paspampres Ganteng di Pernikahan Adia Paramarta.
Reksa Arashi Nataya 'Paspampres Ganteng', Rela Jauh dari Pacar demi Negara.
Ryota Alrescha Nataya-Wattpedia
Biografi Yuga Pratama Adhi dan Ryota Alrescha Nataya, Sosok Duet Bos Ryotasoft yang Masuk ke Dalam Daftar 10 Orang Terkaya di Indonesia.
Kekayaan Ryota Alrescha Nataya Naik 1,4 Triliun Dalam Sehari, Crazy Rich Indonesia yang Suka Makan di Warteg dan Angkringan.
Rasi Antares Nataya-Wattpedia
Rasi Antares Nataya menjadi CEO termuda di Indonesia, Ini Sosok dan Perjalanan Kariernya.
Profil Rasi Antares Nataya CEO Muda di Indonesia yang Penuh Inspirasi.
Bukan Lagi CEO RAN Esports, Nalendra Ibrahim Perkenalkan Penggantinya, Riyu Akandra Nataya.
Inilah Profil CEO RAN Esports, Riyu Akandra Nataya.
CEO RAN Esports, Riyu Akandra Nataya Jadi Pemain di OPL Invitational.
Rengganis Ava Nataya-Wattpedia
Silsilah Keluarga Rengganis Ava Nataya: Brand Ambassador RAN Esports.
Sumber Kekayaan dan Penghasilan Rengganis Nataya, Lahir dari Keluarga Kaya Raya.
Potret Ibunda Rengganis Ava Nataya yang Jadi Sorotan Netizen, Cantik dan Awet Muda.
Rhys Adhyasta Nataya-Wattpedia
Drifter Termuda Di Indonesia, Rhys Adhyasta Nataya, Masuk Dalam Top 5 Ajang Indonesia Drift Series (IDS)
Rhys Adhyasta Nataya: Pembalap Rally Termuda dalam Achilles Formula Drift Indonesia.
Rhys Adhyasta Nataya, Peraih Juara Pertama Olimpiade Matematika Internasional.
Profil Shooter SMA Pradita Nusantara yang Mencuri Perhatian di Development Basketball League Indonesia, Rhys Nataya.
Helaan napas panjang Nara berembus, setelah berusaha menetralkan degup jantungnya yang tidak menentu akibat membaca profil Rhys beserta keluarga besarnya. Nara akhirnya mengetahui, bagaimana Rhys begitu terkenal di sekolah. Rhys tidak hanya pintar dalam pelajaran Matematika. Ia juga merupakan pebasket dan pembalap muda berprestasi di Indonesia. Membuat Nara semakin terkagum-kagum akan sosok Rhys.
Tiba-tiba Nara berjongkok, sembari menutupi kedua telinganya dengan tangan saat mendengar suara makian dan teriakan dalam bahasa Korea. Perlahan mata Nara menutup rapat. Ia seperti tidak ingin mengetahui pertengkaran kedua orang tuanya yang selalu meledak setiap kali mereka bertemu.
"Geumanhae...," lirih Nara meminta berhenti. "Jebal."
Tbc.
Sat, 15 Apr.23
27.05.23
Happy weekend semua,
Apakah kalian sudah mulai menikmati cerita ini?
Semoga bisa menghibur.
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian, ya, di sini, biar semangat next-nya.
Thank you so much all...
🤗
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top