Aku cerita di sini aja deh. Biar nggak ganggu bab sebelah.

Ingat kucing Qyara n Juna di bab 1 namanya Jaru?

Jadi sebelum cerita ini aku buat, aku emang udah rencana mau masukin ada peliharaan kucing dalam cerita ini. (Karena cerita sblmnya Wenda alergi bulu) .
.tapi aku blm mikirin nama buat si kucing.

Nah, 10 hari lalu, omku nggak sengaja  nabrak kucing di jalan. Bukan dia yang nabrak sih, tapi ada mobil lain yang nabrak itu kucing. Si kucing mental nabrak lagi mobil omku. Kucingnya Masih idup. Karena dia tau aku suka kucing, sedikit banyak tau ttg kucing. Jd Akhirnya dibawa pulang.

Setelah kita bawa ke vet, kata dokternya kaki belakangnya patah, pinggul kanan remuk. Terus juga (maaf) di kelaminnya suka ngeluarin darah. Krn pendarahan di dalam.

Akhirnya aku rawat, Krn dia ditemukan di jalanan baru yang baru dibuka gitu. Jadi aku namain Jaru (jalan baru).

Aku masih sering chat vet ngasih tau perkembangan jaru. Dari dia yang ga bisa ngapa-ngapain. Udh bisa angkat kepala, udah bisa makan minum sendiri. (Awal2nya mesti aku suapin)

Tapi, tiga hari belakangan dia gak bisa pipis. Perutnya kembung banget. Biasanya dia pipis, pup di kasur. aku ada kasur kucing gitu. Krn ga bisa gerak kemana-mana jadi aktifitas dia tidur minum aku bersihin pup pup di kasur dia.

Mau aku bawa ke vet lagi rencana hari ini. Karena hari ini libur kerja.

Tapi, dia udah keburu pergi. 😭😭😭
Aku nyesel kenapa gak bawa ke vet. Mungkin dia masih bisa bertahan.

Jaru Rip subuh kemarin (Selasa, 08 Des 2020).
Semalaman dia tidur di samping aku. Dia neplok gitu emang dia manja sama aku. Tatapannya bening ngeliatin aku.

Aku udah kayak feeling. Cuman aku tepis. Aku bilang ke jaru "Pipislah, biar nggak sakit perutnya."

Harusnya cerita bab 2 bisa aku selesaikan kemarin. Karena suasana hati aku lagi berkabung. Ya jadi ga mood nulis.

Maaf ya telat up. 😔

Selamat Jalan jaru. Si anak hitam putih bermata bening. 😭
Biarin aku ngenang nama kamu dalam cerita ini.