0⃣9⃣


Oke sesuai janji aku, aku bakal up:''

Meski aku malas/plak

Oke sebelumnya author mau ngucapin terimakasih bagi para readers yang udah kasih masukan ke ane hiksss terhura ane tuh ternyata aku gak dikacangin:'' /plak

Nah jadi ada yang bilang akhirnya sad, ada ugha yang bilng happy aja dan ada juga yg bilang sad dan happy ending aja oke sip author terima masukan kalian semua.....

Btw gak ada yang ngasih aku lontong apa?:>

Ya sementara ini author masih merahasiakan ending dari cerita ini:) karena kalo dispoilerin gk seru nantinya:v

Dah ya... Hppy reading bebeb akoh/plk

Tihati kesel beb:>

---------------

Kring... Kring... Istirahat pertama

3 jam pelajaran matematika sudah mereka lalui dan hal itu berhasil membuat nutrisi dalam tubuh Yaya serasa hilang hingga akhirnya ia memilih untuk pergi ke kantin  guna membeli beberapa cemilan karena kebetulan jam istirahat sudah tiba.

Yaya pergi ke kantin seorang diri karena Ying, sahabatnya sedang sakit hingga ia tidak sekolah. Di kantin Yaya hanya membeli satu cup pop mie rasa kari ayam  berukuran besar. Ia tak mau berlama-lama di kantin, ia rasa akan ada bencana yang menghampiri dirinya bahkan sakin paniknya tangan Yaya kini sudah mulai dingin dan berkeringat.

"Aku harus segera kembali ke kelas" gumam Yaya. Tak perlu waktu yang lama pesannya sudah siap ia santap ia pun membayar pesannya itu lalu segera kembali ke kelas dengan langkah sedikit berlari. Saat ia sedang berada di samping lorong toilet sebuah tangan berwarna kuning langsat menariknya hingga masuk ke dalam lorong tersebut.

"A-apa yang kau ingin kan dari ku Ci-cika?" tanya Yaya terbata-bata pada Cika, salah satu fans Boboiboy. Cika hanya tersenyum smirk lalu mendorong bahu Yaya kuat hingga tubuhnya terhuyung ke dinding dan tertahan di situ

"Guys ini mangsa kita" ucap Cika sambil menjentrikan jarinya "dia sudah siap" lanjut Cika kini wajah Yaya pucat pasi, tubuhnya lemas, lidahnya kaku ia tak tau harus berbuat apa rasanya hari ini adalah hari tersial baginya. Tak lama kemudian 1 bilik pintu toilet yang sedari tertutup terbuka dan menampakan dua gadis dengan baju yang agak ketat melihat hal itu Yaya tambah lemas.

"Kenapa kau lemas hum? Ini belum apa-apa, bersama Boboiboy saja kau tidak gugup masa bersama kami setakut itu?" ucap Cika lalu kembali tersenyum

"A...apa yang... Ingin kan dari ku... Jangan.... Sakiti aku ku... Mohon" lirih Yaya ditengah ketakutannya

"Kami hanya ingin memberi sedikit pelajaran untuk mu karena sudah mendekati Boboiboy" ujar Cika "Dian cepat lakukan!" titahnya pada gadis berbaju ketat yang memegang sebuah cutter  ditangan kananya

"Apa yang ingin kau lakukan pada ku!! Jangan dekati aku atau kau akan menyesal!" pekik Yaya seraya memberontak namun nihil Cika lebih kuat darinya.

"Tidak akan sakit kok lagi pula Boboiboy pasti mau mengobati luka mu ini" ucap Dian sambil menggoreskan cutter itu pada pipi mulus Yaya

"Aaakhhh hentikan!" ringis Yaya

"Sedikit lagi sayang" kali ini Dian mengarahkan cutter tersebut pada leher Yaya dan membesetnya 3 kali

"Aakhhh hen-tikan... Hiks.." pinta Yaya, tanpa ia sadari air matanya mulai berjatuhan dan melewati luka-lukanya yang masih basah

"Owh apa itu? Apa itu pop mie dengan kuah yang panas?" tanya Erna sambil tersenyum dan menghampiri Yaya

"Cu-cukup!" pinta Yaya, kini ia benar-benar lemas tak ia sangka fans Boboiboy sekejam ini apa Boboiboy sengaja memacarinya agar ia dihajar oleh fans nya ini. Kini Erna sudah ada didepannya, ia merampas Pop mie yang masih setia dipegang Yaya lalu menyiramnya ke wajah putih Yaya, keterlaluan.

"Aakkhhh" perih. Itulah yang dirasakan Yaya saat ini. Ia tak menyangka bahwa jabatannya sebagai ketua OSIS tetap tidak menyelamatkannya dari bullyan.

"Uhhh baby pasti panas ya mau air dingin?" tanya Erna sambil menjambak rambut Yaya dengan kuat, Yaya yang dijambak hanya bisa meringis kesakitan sambil terus menangis

"Lemah!" ujar Cika sambil menampar pipi kiri Yaya, Yaya kini hanya bisa menangis dalam diam dan merutuki Boboiboy

"Cik, lepas gw punya hadiah buat dia" ucap Erna yang kini masih pada posisinya Cika yang mengerti pun mengangguk paham dan membebaskan Yaya, perasaan Yaya kini makin tidak enak, Erna yang sedari tadi menjambaknya pun membawanya masuk ke dalam salah satu bilik toilet dan mengguyurnya dengan air hingga seragamnya basah kuyup.

"Hiks... Kalian jahat!" tangis Yaya

"Gak usah cengeng bisa gak sih lu! Lenje banget jadi ketos!" ucap Erna sambil menendang kaki Yaya yang dan membuat Yaya  terjatuh

"Eh gak terasa loh udah 30 menit kita nyiksa si gembel ini yang artinya udah 10 menit kita ngelewatin jam pelajaran ke 4" jelas Cika

"Yah gak seru Cik, baru dikit nih" keluh Dian

"Masih mau?" tawar Cika

"Mau lah" jawab Dian dan Erna serempak

"Oke! Lanjut girls!" pekik Cika, Cika dan Dian pun ikut masuk ke dalam bilik yang Yaya tempati dan berdiri dihadapannya, mereka menatap Yaya dengan tatapan yang bisa dibilang.... Mematikan.

"Cukup! Aku.... Minta.... Maaf huh... Huh..." ucap Yaya yang kini terlihat lemah

"Hmmm gimana kalo kita bikin harga dirinya turun?" saran Cika

"Hah? Gimana caranya?" tanya Dian

"Huh dasar gak peka, sini cutternya " pinta Cika, tanpa basa basi Dian pun memberikan Cika cutter  yang ia pegang daritadi

"Kita rusaki kancing bajunya" ucap Cika sambil tersenyum smirk lagi dan lagi

"Wau aku suka ini!" ujar Erna

"Komohon jangan... Cika... Ini ti...tidak... Lu...cu" ucap Yaya sambil berusaha mengumpulkan tenaga untuk melawan mereka atau berteriak

"Ayo lah 2 kancing baju saja, ya by~" ujar Cika sambil mensajarkan tubuhnya pada Yaya

"TIDAK!!" ucap Yaya sambil meninggikan nada bicaranya

"Sttt jngan berteriak atau kau akan kehilangan bibir mungil mu itu" ucap Cika mendengar perkataan Cika, Yaya diam dan berfikir sejenak

Ada apa ini? Apakah Yaya sedang menghadapi seorang pysicho? Atau kah yandere? Seseorang tolong bantu Yaya!

"Aku bukan perempuan lemah! Aku bukan tipe wanita yang suka menjual diri dihadapan publik! Kau jahat pada ku aku juga bisa!" ucap Yaya mantap, lalu ia menendang dada Cika sehingga Cika meringis kesakitan, setelah itu ia berteriak minta tolong.

Boboiboy POV on

Pelajaran sejarah memang sangat membosankan! Tidak ada salahnya bukan meneguk jus jeruk untuk mengefreshkan pikiran? Lagi pula bisa gila aku jika harus berada di ruangan tersebut.

Oh iya kok gw belum ketemu Yaya ya?

Aihh ngapain sih gw mikirin dia, dia itu kan cuman pacar jadi-jadian buat apa gw peduli.

"TOLONG!"

Bentar! Kok kayak ada yang minta lontong? Eh tolong ding. Be te we suaranya kok familiar ya? Kayak... Kayak Yaya tapi kenapa dari toilet? Jangan-jangan ada korban pemerkosaan nih? Wah mayan vokep gratis intip ah.

Karena gw ke to the poh, kepoh. Ya gw tengok lah tuh toilet perempuan:( eh gw kaget ternyata di dalamnya ada Yaya gw panik kan, gw takut kalo dia jadi gak perawan makanya gw masuk aja ke tu bilik dan ternyata ada Cika, Dian, dan Erna di sana. Perasaan gw mengatakan kayaknya Ya ya habis dibully sama mereka tanpa basa basi gw nerobos mereka dan menghampiri Yaya yang terlihat panik bahkan sudah terdapat beberapa luka di pipi juga lehernya.

"Yaya lu kenapa?" tanya gw panik

"Hiks... Ini semua hiks... Rencana kamu kan boy!" ucap Yaya

"Maksud kamu?"

"Elu yang ngerangkai ini semua kan! Lu sengaja macarin gw biar gw dihajar ama fans lu kan! Ngaku!!" pekik Yaya

"Astaga gak baik nuduh sembarangan" ucap gw sambil berusaha menenangkan Yaya, btw 3 ciwi-ciwi tadi udah kabur gak tau ke mana ke liang lahat kali.

Karena gw gak tega ngeliat Yaya dengan kondisi begini gw peluk aja dia, kasihan kayaknya dia kedinginan tubuhnya aja menggigil.

"Yaya sebaiknya lu pulang deh, gw anter yu" ajak gw, gak tau kenapa gw prihatin aja gitu ama dia

"Hiks... Takut"

"Takut kenapa hum? Aku anterin sampe dalam deh" bujuk gw

"Nanti hiks... Orang tua gw marah"

"Gw temenin lo"

"Hiks... Gak mau"

"Ayo lah badan lu lepek gini masih mau sekolah? Gak malu apa? Ayo pulang!"

"Ga-" belum selesai dia ngucapin kalimatnya gw udah gendong dia ala bridal style, habisnya batu sih!

Gw izin ke guru piket, ngambil barang-barang gw di kelas dan barang  Yaya,  kebetulan ada kenalan gw disitu jadi gw bisa minta tolong ambilin barang Yaya. Diparkiran gw ngasih barang-barang Yaya ke dia dan gw makein hoodie gw ke dia karena gw tau dia kedinginan. Setelah siap gw pun menjalankan motor gw hingga akhirnya bergabung dengan motor lainnya di jalan raya yang ramai itu.

Boboiboy POV off

TBC...

Gimana? Panjang gak?:V

Bullyannya kena gk?
Author bikin nih capther kudu ngaktifin mode kejam dulu ehe:'

Oh iya keknya author kagak bisa updet dulu seminggu kedepan karena harus fokus ulangan:''
ya... Author ulangan onlen di rumah gyues:'''

Btw makasih yg udah setia baca ff ini yg alurnya bulepotan -_- :v

Btw jan lupa voment ya Zeyenk

I lop u ehe

Bye:3

Author mau bobo!

Jumat, 20 maret 2020
23.24

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top