EPILOG
《CINTA tercipta dari takdir. TAKDIR tercipta dari pilihan. PILIHAN tercipta dari hati. Dan HATI menciptakan CINTA.》
♤♡◇♧
Surabaya, 3 April 2022.
Ini aku Kayron. Untuk kamu Mika di ujung sana.
Hari ini hujan. Aku ingin kamu tahu itu. Tapi kemarin di Surabaya panas sekali, bagaimana keadaan ibu kota negara kita? Cuaca sepertinya tidak bisa ditebak dan itu seperti kamu. Pada bulan-bulan pertama hubungan kita, kamu selalu berusaha menguatkan cinta itu kepadaku, namun di akhir kamu membuatku ragu akan cintamu. Apalagi sikapmu terhadapku saat kita akan berpisah.
Perpisahan, terasa menyakitkan membuat luka yang tak berwujud namun membekas dan bermetamorfosis menjadi rindu.
Rindu, harapan untuk memiliki kesempatan untuk bertemu. Acap kali yang aku dengar semua lagu yang mengingatkan pada sosokmu. Aku selalu menutup telingaku agar tidak mendengar lagu-lagu itu. Aku tidak ingin terbayang sosokmu karena aku membencimu. Apa mungkin karena aku terlalu rindu? seakan lagu yang kudengar selalu mengingatkan sosok dirimu.
Tapi aku lebih suka melakukan itu. Menyiksa diriku dengan segala kerinduan. Menekan hatiku sendiri, memikirkan dirimu yang mungkin juga berusaha melupakanku.
Sedikit berlebihan, mungkin iya. Tapi seperti itulah keadaan yang sebenarnya terjadi ketika teringat kalimat yang pernah terlontarkan dari mulutmu kepadaku. "Iya, aku nggak ingin melanjutkan hubungan ini lagi!" Sedikit menyakitkan memang. Tapi? Aku yakin kamu ada alasan mengucapkan itu. Aku mencoba mencernanya akhir-akhir ini. Dan aku tidak tahu alasannya apa sampai aku benar-benar bertemu denganmu lagi.
Bertemu? Apa mungkin bisa bertemu lagi? Aku kecewa yang teramat sangat saat kamu memutuskan berkerja di Jakarta. Keluarga kamu pun sudah pindah dari perumahan Abilion. Lantas bagaimana pertemuan itu akan terjadi.
Aku yakin takdir terkadang sederhana. Tapi aku tidak yakin takdir akan berpihak padaku. Mengingatkan pada sebuah isyarat dan pertanda aku harus melupakan kamu dan kembali ke jalan yang sesungguhnya. Orang tuaku mungkin sukses membuatku seperti ini. Tapi aku kebingungan.
Hatiku seolah sudah memiliki dua sisi, satu menangis dan satu bersabar. Aku tidak yakin hatimu juga seperti itu. Rasa kekecewaanku membuat hatiku bersabar walau kian ia menangis. Teringat kisah pada awal mula perasaan yang mulai tumbuh.
Aku tidak menyangka saat perpisahan itu aku seolah dengan sukarela memberikan kesempatan yang luar biasa untuk menikmati dengan bahagia. Sebagai imbalan atas kepergianmu yang cukup lama. Lalu kemudian menjadikan semua terasa istimewah.
Nathan Sykes, Over and Over Again. Aku ingat lagu itu. Lagu yang aku kira untuk orang lain namun ternyata untukku yang kamu berikan pada malam dengan nyanyian sedu memikat hati. Kamu mungkin sukses memikat hatiku pada malam itu tapi kemudian kamu membuatku kecewa dengan surat tentang perasaan yang terukir dari tinta hitam.
Berkali-kali kamu meminta maaf padaku, entah kenapa kata maafmu adalah kata penyentuh hati. Dan aku ingin mendegar kata maafmu kembali untuk saat ini. Saat di mana aku pada puncak kerinduan ibarat arang yang mulai membara. Membuat jantung berdetak dan setiap detaknya penuh perasaan yang terpendam.
Waktu terus berputar ke depan namun kenangan mengajakku berputar kebelakang pada putaran waktu yang mengharukan. Saat hari menjadi terasa manis semanis madu, saat kamu memberikan rasa sederhana dari jatuh cinta. Sehingga muncul kenangan yang tidak pernah bosan untuk di kenang.
Namun semua kenangan itu tak selamanya akan bertahan lama. Karena aku tak lagi mendegar detak jantungmu yang terdengar menenangkan daripada nyanyian. Sembari menunggu waktu kapan kita akan bertemu.
Kata orang hujan pada setiap tetesnya membawa harapan. Yah, aku berharap sekarang kamu membuat janji dengan satu kata pengikat ketenangan dan itu adalah sebuah janji kecil untuk "bertemu". Janji memang terasa sedikit menyulitkan, tapi janji tersebut muncul ketika sebuah hati sedang diuji dari arah menuju akhir dimana kita akan bertemu.
Tapi, aku butuh waktu menyesuaikan untuk berhenti berharap. Karena tidak satupun kesempatan itu terwujud. Di satu sisi hatiku terus saja gelisah menitih waktu yang tidak pasti. Dan hanya kamu yang mampu menenangkan hatiku. Tercipta dari senyumanmu kepadaku.
Dan untuk nanti, besok dan lusa atau kapanpun itu aku masih ingin bertemu denganmu, dan jika itu terwujud antara gembira dan rasa yang terpendam untuk mengutarakan rasa kebencianku untul menagih penjelasanmu atas kalimat yang selama ini membuatku tertekan. Aku yakin waktu yang aku tunggu tidak lama akan terjadi. Dari saksi bisu sebuah perpisahan berujung manis dalam pertemuan penuh rindu.
Kemana kamu? Aku menunggu dan tidak berharap kamu membaca ini.
Anggap saja surat ini. Surat yang tidak akan pernah terkirim untukmu.
Jika kita bertemu dan mungkin kita tidak saling suka lagi. Aku hanya bisa menganggapmu orang yang pernah membuatku bahagia. Aku akan memaafkan semua kesalahanmu. Semua kalimatmu yang pernah menyiksaku. Dan tolong maafkan aku jika aku mempunyai salah kepadamu.
Mari kita bersama-sama meninggalkan kisah cinta yang salah ini. Lupakan soal perjalanan cinta kita. Lupakan segala kenangan tentang mempertahannya dulu. Karena itu, tidak berguna lagi di masa depan. Semua akan menjadi pengalaman buruk kita. Aku yakin masing-masing dari kita pasti bisa membuat lembaran baru pada cinta yang sewajarnya untuk orang lain. Pastikan luka yang kita rasakan akan membuat hati kita terbiasa, tersadar jika ada wanita yang sedang menunggu di sana.
Terima kasih dariku, Kayron Triwicaksono. Untukmu Mika Wahyu Anggriawan.
((SELESAI.))
Maaf jika ceritanya sedikit menggantung. Tapi seperti inilah kisah perjalan cinta Mika dan Kayron. Penulis hanya berharap pembaca bisa menerima itu.
Tapi jika kalian ingin tahu cerita selanjutnya. Maka tunggu saja pada "Ketika Hati Memilih" yang akan datang.
Terima kasih semuanya yang berada dibelakang layar KHB. Dan terima kasih Pembaca yang sudah mengikuti ceritanya. Tanpa kalian penulis mungkin tidak akan mampu menyelesaikan ceritanya.
Terima kasih pembimbing dan terima kasih para konsultan pribadi. Terima kasih The WWG. Penulis akan coba celen berikutnya.
Thx. Salam hangat di Ujung KHB dari penulis untuk pembaca.
AILA RADIT
LAMONGAN, 18 Februari 2018
Direvisi tanggal
23 Agustus 2020
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top