🍅4 Belajar Nyetir (3)

Bukan Reo namanya kalau tidak membuat masalah. Mulai dari Papah Alan, Hayato, Paman Mandy, Taiki, Ryuto sensei, Ryuta, Gun nii-chan, hingga Sota telah sukses menjadi korban saat Reo belajar menyetir mobil. Hukuman selama 7 hari tampaknya tidak mempan untuknya. Apa yang akan Reo lakukan selanjutnya?

Selamat membaca cerita lanjutannya.

🍅🍅🍅

2 minggu kemudian...

Yang namanya anak kecil kalo punya keinginan pasti akan berusaha mendapatkannya bagaimanapun caranya. Seperti Sota yang tidak pernah gagal merayu Mamah Ayumi untuk dibelikan gulali. Atau Hayato yang selalu berhasil membuat Mamahnya luluh ketika minta uang jajan untuk beli kopi.

Sama halnya dengan Reo. Bocah yang satu ini tidak minta gulali atau kopi tapi hanya satu hal yaitu diajari menyetir mobil. Tentu saja ini bukan hal sepele. Mengingat telah banyak kejadian tak menyenangkan yang terjadi hingga latihan terakhir. Siapa yang bersedia memberikan Reo izin penuh untuk kembali menyetir?

"Pah, Reo kan cuma minta diajarin nyetir? Reo gak minta warisan lho." Gerutu Reo saat permintaannya ditolak oleh Papah Alan.

"Sekali Papah bilang nggak ya nggak. Mobil Papah aja masih dirawat di bengkel sampe sekarang. Kamu mau ngancurin semua mobil keluarga KC?" Alan tetap teguh pada keputusannya.

Reo berdecak kesal. Ia berbalik dan meninggalkan Papahnya yang sedang duduk santai di ruang keluarga bersama dua saudaranya, Hayato dan Taiki. Mereka berdua pura-pura gak denger, malah asyik nonton kartun petualangan Dora.

"Eh, ini tokoh Doranya mirip seseorang gak sih?" Ujar Hayato mengernyitkan dahi, berusaha memeras otak.

"Iya ya kayak familiar gitu." Jawab Taiki, mulai ikutan mikir.

"Mirip bang Sawa gak sih?" Si pirang asal tebak.

"Bang Sawa, dagang batagor keliling itu?"

"Iya, rambutnya mirip 'kan?"

"Kamu ini kepikiran aja yang begituan." Keduanya terkekeh.

Kembali ke Reo, si pemeran utama cerita ini.

"Paman Mandy, lagi ngapain?" Tanya Reo basa basi padahal ia tau pamannya sedang menyiram bunga di kebun belakang.

"Oh Reo, ada apa?" Mandy hanya menoleh sebentar lalu kembali bergerak mengitari kebun.

"Tolong ajarin Reo nyetir mobil lagi donk." Bocah setan kalo minta tolong, ngegas hehe.

Mandy buru-buru menggelengkan kepala. "Reo, main mobil-mobilan aja ya? Paman gak mau mencelakakan orang-orang lagi."

"Dikira aku anak kecil apa disuruh main mobil-mobilan. Dasar Paman botak pelit. Kudoain biar rambutnya gak tumbuh-tumbuh baru tau rasa." Umpat Reo gak jelas kemudian berlalu.

Mandy hanya bisa mengelus dada melihat kelakuan keponakan kesayangannya. Reo pun langsung nyelonong masuk ke kamar Hokuto, mencari teman curhat.

"Kuto-chan..." Sapa nyaring Reo.

Hokuto yang sedang serius menonton DVD pun dengan cepat mematikan TV nya seolah menyembunyikan sesuatu.

"Loh, kok dimatiin?" Tanya Reo polos.

"Kalo masuk ketuk pintu dulu donk." Pekik Hokuto yang terlihat sedikit berantakan.

"Bilangin Mamah nih ya? Pasti nonton DVD por.."

"Siapa bilang? Orang lagi nonton Titanic kok. Udah sana keluar, jangan ganggu." Usir Hokuto mengibas-ibaskan tangan ke arah saudara jahilnya.

"Huh." Desahnya saat menutup pintu kamar Hokuto. "Terakhir coba minta tolong Gun nii-chan lagi."

Reo berlari menemui kakak sulungnya yang sedang fokus menghafal pasal-pasal kitab ka'uhape. Gun kalo gabut suka belajar emang.

"Kalo kamu minta diajarin nyetir mobil, kakak gak mau. Cewek gak dapet. Makanan gak dapet. Mobil malah jadi rusak." Omelnya sebelum Reo sempat mengutarakan maksudnya.

"Kalo gak mau ya udah." Gerutu Reo buru-buru pergi, takut ditimpuk pakai mangkok cemilan yang dipegang Gun.

"Kudoain Gun nii-chan jomblo terus. Doa anak teraniaya biasanya cepet dikabulin jadi tolong kabulin doa Reo." Batin Reo komat-kamit ngelewatin kamar orang tuanya.

Beberapa menit lalu, si bocah setan ini mutusin nyerah belajar nyetir. Eits, tunggu dulu. Barusan dia lihat sesuatu berkilauan di kamar Mamahnya. Reo pun puter balik dan ngintip buat mastiin apa yang dia lihat.

"Kunci mobil Mamah." Gumamnya dengan seringai licik bahkan otak piciknya mulai tumbuh tanduk.

Sayangnya pas Reo mengendap-endap masuk kamar Mamahnya, dia ketahuan sama abangnya.

"Reo, mau ngapain kamu?"

Reo yang gelagapan langsung senyum sambil bilang, "Eh, ada Haya-chan. Ini mau ambil kunci mobil Mamah."

"Bukannya tadi Papah gak ngizinin dia buat belajar nyetir? Tapi aneh kok Mamah malah ngizinin ya?" Gumam Hayato dalam hati sambil merhatiin gerak-gerik adiknya yang mencurigakan.

"Haya-chan lagi nganggur 'kan? Bisa nemenin aku belajar nyetir donk."

"Aku agak sibuk sih. Minta tolong yang lain aja ya?" Tolaknya secara halus sebelum jadi makhluk halus.

"Tenang aja, aku udah bisa nyetir kok. Nanti kita sekalian mampir ke Starbak deh. Gimana?"

Hayato masih memikirkan keputusan tepat yang harus dia pilih. Berat konsekuensinya kalo ambil keputusan yang salah apalagi nyawa jadi taruhan.

"Haya-chan kelamaan mikir deh. Ayo berangkat." Reo menarik tangannya menuju garasi.

"Tapi kamu beneran udah bisa nyetir mobil 'kan?" Abangnya memastikan.

"Sekarang aku buktiin." Jawab si bocah setan sambil memasang safety belt.

Entah Hayato itu emang baik atau kelewat polosnya. Dia percaya aja sama adiknya dan merekapun jalan-jalan pakai mobil Mamahnya secara diam-diam. Karena udah pernah jadi korban, Hayato yang duduk di sebelah kemudi makin gak tenang setelah pijakan gas pertama.

Selang beberapa menit, si pirang mulai nyaman. Ternyata bener kata Reo, dia udah bisa nyetir mobil. Buktinya dari mansion sampe parkiran umum perumahan KC lancar tanpa hambatan. Tapi karena Reo lupa bawa dompet jadi mereka harus pulang ke rumah dulu.

"Padahal belum mampir ke Starbak." Hayato memanyunkan bibirnya.

"Nanti kalo Ryuto sensei ngajar ke rumah, minta tolong suruh sensei mampir beliin dulu aja."

"Kamu gak inget sensei kecelakaan gara-gara kelakuanmu? Sekarang mau minta tolong sensei lagi."

"Ah, yang kemarin 'kan emang masih belajar. Kalo sekarang udah ahli." Reo menyombongkan diri.

Tanpa diduga tiba-tiba ada seekor kucing liar menyeberang jalan tanpa lihat kanan kiri. Reo yang kaget mendadak jadi panik. Dia malah majuin gigi dan injak gas poll macam pembalap yang lagi ikut kejuaraan.

"Awas ada bang Sawa sama bang Jin." Bahkan mereka hampir nabrak kang sayur dan kang batagor langganan Mamah Ayumi.

Keduanya teriak histeris, "Aaaaaa...."

Pas di depan mata terlihat bangunan mansion KC, Reo buru-buru nyari pijakan rem tapi anehnya gak ketemu. Saking panik dan parahnya, Reo akhirnya nekan tombol klakson kenceng-kenceng biar penghuni rumah pada denger. Beberapa saudaranya yang lagi di taman juga denger suara nyaring klakson yang tadinya kecil lama kelamaan terdengar semakin jelas.

"Ada apa sih? Ada apa?" Seru Ryuta dan Yusei heboh sambil nemenin adek-adek mereka main engklek.

Yoshi mah gak mau capek mikir. Mending lihatin adek-adeknya main sambil makan es krim. Karena berisik banget, alhasil Mamah Ayumi nyuruh Suaminya nengok ke luar buat mastiin ada keributan apa pagi-pagi gini.

"Pah, coba lihat donk ada ribut-ribut apa sih di luar?"

"Siap sayang."

Sepertinya Mamah Ayumi masih belum sadar ada barang yang hilang. Saat Papah Alan nengok keluar, sayup-sayup dia ngeliat mobil yang melaju kencang dari kejauhan.

"Siapa sih naik mobil kayak lagi balap liar gitu?" Gumamnya sambil menyipitkan mata.

Dia gak yakin itu mobil siapa. Maklum mata Papah Alan kan minus. Untung aja Istrinya gak pernah ketukar. Akhirnya dia manggil Istrinya buat mastiin.

"Mah, sini bentar Mah."

"Ada apa Pah?"

"Itu kayaknya ada yang lagi balapan tapi gak tau siapa."

Pas Istrinya lihat, langsung auto, "LOH, MOBIL W KENAPA ADA DI LUAR?! NGEBUT PULAAA... OIII.. STOPPP.. BERHENTIII!"

Papah Alan dengan muka cengonya, "Hah, mobil Mamah? Mobil kita dicuri?"

Meskipun suara Mamah Ayumi udah menggelegar kayak badai petir di Samudra Pasifik tapi yang di dalem mobil pada gak denger karena mereka juga lagi teriak histeris. Sementara Papah Alan dan ketujuh kurcaci eh ketujuh anaknya yang lagi main di taman pada tutup telinga.

"MINGGIRRR..." Keito, Sota, Riki, dan Ricky yang lagi asyik main engklek buyar lari menyelamatkan diri masing-masing ketika mendengar teriakan Hayato menyembul keluar dari jendela.

Selang beberapa detik, tanpa aba-aba mobil mewah keluaran terbaru itupun melesat nabrak pagar dan air mancur yang ada di tengah taman. Seketika pengemudi dan penumpang mobil pingsan di tempat. Pasangan Shirahama syok berat. Si istri ikutan pingsan lihat mobil dan taman rumahnya rusak parah.

"Mobil kesayanganku. Taman rumahku. REOOO..."

Begitulah si bocah setan yang gak pernah gagal bikin KC jadi rasa nano nano dengan kenakalannya.

Kalo udah kayak gini, enaknya Reo diapain ya?

fin

Arigatou Mamah Ayumi yang selalu kasi ide menarik buat KC Family

Sampai ketemu di cerita selanjutnya 🍅

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top