Dongeng Seorang Babysitter

[Originally made by me, TheRedFoxx. please give credit if you want to take it. Thank you.]

"Em, aku tidak bisa tidur. Ceritakan aku sesuatu!" pinta seorang gadis balita kepada babysitternya.

"Cerita macam apakah yang anda ingin dengar, Nona Kecil?" ucap babysitter itu lembut. "Apapun," balas si gadis. Tanpa ba bi bu, sang babysitter pun segera bercerita.

"Suatu hari terdapat seorang gadis berumur 12 tahun bernama Mara. Ia memiliki paras yang sangat cantik, sanggup membuat orang terpana," buka si babysitter. Gadis itu pun mulai tertarik mendengarkan.

"Namun di balik kecantikannya, Ia memiliki sebuah kekuatan. Entah itu kutukan atau anugerah. Kau tau kekuatan apa itu?" tanyanya yang langsung dibalas gelengan bingung si gadis.

"Ia memiliki kekuatan untuk menjadikan sesuatu dengan mudah. Hanya tinggal berbicara, maka apa yang Ia katakan akan menjadi nyata," jelas si babysitter. Si gadis berusaha membayangkan apa yang akan terjadi.

"Memang Ia menyukai hal itu. Ia bisa membuat dirinya cantik secara instan. Ia bisa mendapatkan uang tanpa bekerja keras. Ia bisa membuat cintanya tidak bertepuk sebelah tangan, dan masih banyak lagi. Namun suatu hari, Ia tak sengaja mengeluarkan kutuk," mendadak si babysitter itu terdiam. Si gadis, dipenuhi rasa penasaran, mulai bertanya, "Bagaimana setelahnya?".

"Dia sakit hati karena cintanya sebenarnya menyukai gadis lain. Dia mengutuk mereka, membuat napas mereka terputus saat matahari muncul keesokan harinya."

Si gadis tercekat, kaget bahwa orang bisa mengeluarkan kutuk semengerikan itu. Meski bulu kuduknya berdiri, dia tetap menunggu kelanjutannya, menunggu happy ending.

"Setelah Ia sadar, Ia sangat menyesal. Ia kabur membawa hatinya yang hancur, menuju sebuah gua di tengah hutan," ceritanya sembari melihat sekeliling. "Ia berusaha bunuh diri di situ, namun tidak bisa. Ia pun baru ingat akan perkataannya dulu, kalau Ia tidak akan bisa mati atau terluka. Akhirnya Ia menghabiskan hidup di dalam gua.".

"Beratus-ratus tahun kemudian, Ia memutuskan cukup sudah kesengsaraannya. Ia keluar dari gua, berbaur dengan kehidupan masyarakat pada era tersebut. Sampai sekarang ucapannya masih ampuh, Ia tetap hidup dengan wajah tetap belia. Untuk mencukupi hidupnya, Ia bekerja menjadi seoramg babysitter, mengurus seorang gadis kecil yang selalu ditinggal orang tuanya."

Si gadis terpana mendengar keberhasilan orang itu berbaur cepat dengan era sekarang, padahal pasti era sekarang dengan eranya sangat berbeda.

"Ia kasihan dengan gadis kecil ini. Bergelimpangan harta, tetapi kehausan kasih. Ia mulai berpikir akan membawa gadis ini ke tempat yang lebih baik, di mana Ia tidak perlu meminta kasih, tetapi Ia juga tetap bergelimpangan harta."

Kata tersebut mengundang perhatian sang gadis. "Memangnya ada tempat seperti itu ya?" gumamnya.

"Akhirnya Ia mengucapkan sesuatu, yang bagi orang lain terlarang, namun baginya penyelamat. Tepat saat orang tua gadis kecil itu mencari buah hatinya, Ia akan pergi ke Surga, berkelana di dunia baru. Sementara itu, tepat setelah mereka menemukan tubuh gadis itu, mereka akan menderita. Mereka akan kehilangan segalanya," ekspresi babysitter itu semakin aneh. Ia nyaris melanjutkan perkataannya jika tidak mendengar deru mesin mobil mendekat.

"Ah, orang tuamu sudah datang. Lekaslah tidur dan jadilah anak yang baik di mata mereka. Besok kamu akan bahagia," ujar babysitter itu cepat-cepat merapikan selimut gadis itu dan pergi. Meski gadis itu masih terpikir akan cerita tadi, Ia tetap memejamkan matanya.

Sementara itu, si babysitter keluar dari kamar si gadis. Ia tersenyum ketika berpapasan dengan kedua majikannya, yang tentunya tidak direspons. Ia menatap keduanya pergi sembari membatin, "Seperti itu saja terus, pulang pergi kerja tanpa memerhatikan anak.". Namun Ia menyeringai, teringat akan dongengnya tadi.

Keesokan harinya pagi-pagi benar, ketika sang Ayah menyadari kalau pintu anaknya terbuka. Ia memanggil anaknya berulang-ulang. Akhirnya Ia masuk dan syok menemukan sekujur tubuh anaknya sudah pucat kebiruan. Tepat saat itu, si Ibu yang belum tahu apa-apa mendapatkan telepon kalau tempat kerjanya kebakaran besar. Berita itu disusul pula dengan berita yang menggemparkan, kapal sang Ayah yang membawa gelondongan kayu siap jual, tenggelam. Membuat perusahaannya rugi besar yang terancam bisa menimbulkan kebangkrutan.Tak hanya itu, Ia sangat kaget ketika menemukan anaknya dan pingsan. Mereka berdua mendadak menjadi gila. Mereka memanjat perabotan, bergulung-gulung di lantai, melempar-lempar perahotan, dan berteriak tidak jelas. Tetangganya yang mendengarnya segera menelepon polisi. Mereka ditangkap dan akhirnya dibawa ke rumah sakit jiwa. Desas-desus mengatakan kalau hingga akhir hayat hidup mereka, mereka tidak pernah sembuh.

Kalian pikir dongeng itu sudah selesai sejak beberapa kalimat yang lalu, tapi ketahuilah kalau dongeng itu baru selesai, dan akan ada dongeng-dongeng lain bermunculan. Namaku Emmara, dan itu dongengku. Sekarang maukah kamu membagikan dongengmu?

END

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top