Christian
Judul : Christian
Bentuk : Drabble maksimal 300 kata
Genre : Spiritual
Tema : Natal
Penyelenggara : Pseudonyme Community
Ditulis untuk mengikuti event Natal dan Tahun Baru di grup Pseudonyme Community.
Dingin merasuki pori-pori kulitku hingga ke tulang rusuk. Uap putih berhembus dari mulutku, setiap kali aku merenggangkan gemerutuk gigiku. Meskipun sudah mengenakan mantel tebal, tubuhku masih menggigil. Butiran putih seperti kapas bertaburan dari langit kelabu malam ini. Untuk pertama kalinya, aku merasakan salju di musim dingin.
'Mukjizat itu nyata,' demikianlah yang aku yakini saat ini. Seperti yang selama ini kudambakan, merayakan Misa Malam Natal di Gereja Vatikan, Roma. Gereja Katolik Roma terbesar di dunia, di mana Paus, pemimpin tertinggi agama Katolik berpusat. Bangunan yang sangat indah dan megah, dengan ciri khas arsitektur Italia pada tempo dulu.
Aku melangkah cepat memasuki gedung Gereja, kemudian berlutut di salah satu tempat yang masih kosong. Akhirnya kehangatan jiwaku terasa ketika tangan manisku mengayunkan lambang Salib ke tubuhku. Nyanyian kidung Natal dengan bahasa Latin terdengar merdu, diiringi oleh dentuman organ tua yang menggema.
Terlihat miniatur kandang domba di salah satu sudut Altar. Aku tertegun memandangnya. Patung bayi Yesus terbaring di sebuah palungan, dikelilingi oleh orangtuanya, Bunda Maria dan Santo Yusuf. Keluarga yang sangat bahagia dan harmonis. Andai aku dapat merasakan kebahagian berkeluarga seperti itu.
"Nanti kita pasti bisa merayakan Natal di Vatikan. Kita berdua, bersama anak-anak kita." Terngiang janji seorang laki-laki kepadaku. Ia menatapku seraya menggenggam erat kedua tanganku.
Christian, namanya. Satu-satunya nama kaum adam yang mengisi hatiku, sejak dulu hingga saat ini. Hanya Christian yang pernah mencintaiku dengan tulus. Di depan kandang domba Gereja kami di Jakarta, ia berjanji akan menikahiku setelah kami lulus kuliah. Namanya akan selamanya kukenang dalam hati.
Sepuluh tahun sudah berlalu. Kini, mimpiku untuk merayakan Natal di sini pun tercapai. Namun, bukan Christian yang mengabulkannya. Allah Bapaku telah memberikan anugerah terindah dalam hidupku, lebih besar dari impianku selama ini.
"Suster Margareta, apakah Suster terharu hingga berlinang air mata?" tanya sahabat yang berlutut di sebelahku, seorang biarawati sepertiku.
Tamat
Telah di-post di wall official account Pseudonyme Community dengan link :
https://timeline.line.me/post/_deorcr89QYWlfrZhRsMwPVKHXKlaJvotx6Hay90/1148182195902013519
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top