Mencari Jalan Pulang

Sang Tunggal pernah menetap
di atmaku yang kerap berderap
padaku berkata untuk menunggu erti,
bahwa kebenaran akan esa suatu hari

Namun aku kepalang berang, jelak oleh salak:
tak ada yang lebih brutal dari sebuah sakal,
dan tak ada yang lebih sial dari raibnya sakral

Dia pun berhenti mengetuk pada pintuku yang tertutup
Atau mungkin Dia sudah mati pada detik aku berhenti mencari
Atau Dia harus memberiku waktu, bagai kekasih yang cemburu

Orang-orang bilang iman sepatutnya cetak biru
Tapi di dalamku jelaga kelabu yang sudah tutup buku
Dan jalan panjang menuju-Nya masih berkabut tumpat
Harapku masih sempat, sebelum surya terbit dari Barat

***


Februari 2020
mohon doanya aku mau sidang dan mohon maaf bila banyak yang tak berkenan 😂🙏🏻

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top