Bijak Bercinta
Kala Ayah melengang malam itu,
kutanya: mengapa kaubiarkan, Ibu,
dentur membentur-bentur isakmu
dan jerat menyayat-yayat ringismu
Pada kulitmu yang lebam, jerit-jerit bersemayam
Berkata Ibu, tak mengapa
Ini konsekuensinya,
bila berserah pada pasrah
bila menghamba pada cinta
Para pria, mereka ingin jadi raja atas kita
Mungkin itu hanya rambu
yang katanya biarkan saja berlalu
Tapi kelak aku takkan takluk, Ibu,
biar detak dada berontak
otakku masih bekerja bijak
***
Januari 2020
Mari kurang-kurangi jadi bucin~
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top