Hargai Wanita
Anime : Akagami no Shirayukihime
Pair : Zen X Shirayuki
Akagami no Shirayukihime ©Sorata Akizuki.
Story by Rrryuu
Enjoy~
***
kemerdekaan memang telah usai, tapi
kami tetap berjuang dengan cara kami sendiri. Mengeluarkan tulisan - tulisan penuh makna untuk mewarnai kemerdekaan Indonesia.
.
.
.
.
.
Brukkk
Terdengar suara seseorang yang terjatuh.
Kebetulan, ada seorang gadis berambut merah apel didekat sana. Gadis itu sedang mencari daun herbal untuk pengobatan herbal dirumahnya.
"Siapa disana? A-apakah kamu—?" suara gadis itu tercekat ketika melihat tubuh lelaki terbaring lemah.
Lelaki itu bersuara pelan. pelan... sekali. "Tolong.."
Gadis polos bernama Shirayuki itu mendekat kearah tubuh yang tidak ia kenali itu.
"Tu-tuan? Kau mau minum?" ucapnya takut - takut.
"beri aku air" laki - laki itu berusaha duduk.
Shirayuki yang kasihan-pun membantu lelaki itu untuk duduk. Setelah itu, dia memberikan air bekal yang ia bawa yang awalnya untuk dia minum sendiri.
"ini tuan" ucap Shirayuki sambil memberikan botol minum yang terbuat dari babu tersebut.
Lelaki berambut hitam itupun langsung meminum air Shirayuki dengan rakusnya. Bahkan, ia tidak menyisakan setetespun.
Shirayuki yang mengira lelaki itu sedang kehausan hanya bisa tersenyum pahit.
"Siapa namamu?" ucap lelaki berambut hitam tersebut sambil melempar botol minum kearah Shirayuki. Namun, gagal ditangkap dan jatuh ke tanah.
"Shirayuki.. Dan.. Siapa namamu?" tanya Shirayuki balik sambil menodongkan tangannya, khas orang perkenalan.
Namun, lelaki itu tidak menerima salam Shirayuki dan malah menebas tangannya.
"aku Obi. Berapa umurmu?" lelaki Obi tersebut berdiri, seakan ia lupa ia baru saja terjatuh dan terbaring lemah ditempat ia berdiri itu.
Untuk sesaat Shirayuki merasa aneh. Untuk apa lelaki yang baru ia kenali menanyakan namanya. "aku 18 tahun" jawabnya pelan.
Obi tersenyum sesaat. "Kurasa kau bisa ikut denganku, Shirayuki"
Shirayuki yang bingung-pun bertanya "Untuk apa Tuan? Dan—"
"—sodaraku ada yang tertembak di bagian kakinya. Kurasa kamu herbalis dan bisa menolongku" Obi menarik tangan Shirayuki kasar, namun Shirayuki yang merasa bahwa Obi khawatir akan kesehatan sodaranya malah diam tak berkutik.
Kesehatan adalah yang paling utama. Sebagai herbalis, dia paham betul bahwa kesehatan adalah hal penting bagi manusia.
Saat Sampai dirumah Obi, Shirayuki kaget dan ingin kabur rasanya.
Rumah Obi lebih mirip gudang daripada rumah. Dan Shirayuki-pun berfikir itu pasti memang gudang.
Shirayuki melepaskan pegangan Obi, lalu bertanya "Tu-tuan obi.. Anu.. Kenapa kita ke gudang?"
Obi tersenyum miring yang memberikan kesan kecurigaan.
"Kau pikir apalagi? Sodaraku sakit, nona"
Shirayuki dan Obi masuk kedalam gudang tua yang sempit itu. Tempatnya kumuh dan pintunya berkarat. Lumut dimana - mana serta tergeletak sampah amunisi dimana - mana.
Sepertinya ini gudang bekas senjata Api
Shirayuki masuk kedalam dan melihat sekeliling, tempat ini kosong. Tak ada seorangpun disana.
Srrrrrkkkktthhhk.
Suara pintu macet menutup terdengar tak sedap ditelinga.
Shirayuki melihat dengan jelas apa yang Obi lakukan sekarang. Obi melepas pakaiannya satu per satu.
Shirayuki yang polos segera mendekati Obi. "Apakah tuan Obi yang terluka?" tanya Shirayuki dengan wajah tertegun.
"Aku tidak terluka, sayang" Obi maju perlahan dan mendesak Shirayuki. Shirayuki pun mundur karena ketakutan. Namun, sialnya Shirayuki terpojok.
"Jangan kabur, ini tak akan lama, sayang" Obi mendekat, dan menikam Shirayuki.
.
.
.
.
Shirayuki terisak pelan. Ia tak tahu apa yang baru saja Obi lakukan terhadapnya. Yang pasti, bagian bawah Shirayuki sakit dan tak berhenti mengeluarkan darah.
Obi juga memukuli Shirayuki sedari tadi, dan itu menakutkan. Obi terus memaksa Shirayuki yang tak tahu apa - apa.
Sekarang Shirayuki tak bisa berjalan karena sakit sekali.
"Tuan Obi? Kau bilang saudaramu terluka? Kenapa kau malah memukuliku? Ini sakit!" Shirayuki terisak lebih keras, sesaat Obi meninju pipi Shirayuki.
"kalian wanita memang lemah! Kalian juga sangat bodoh! Maka dari itu kalian pantas mendapatkan ini!"
Lebam demi bertambah di sekujur tubuh Shirayuki. Lebamnya semakin banyak setiap harinya. Sudah 1 minggu Shirayuki disana dan sudah 1 minggu pula ia mendapat siksaan. Air matanya sudah kering, bahkan pakaian ditubuhnya-pun sudah termasuk tak layak. Bajunya sudah sobek - sobek karena Obi.
Setiap hari Shirayuki berdoa dengan khidmat "Kumohon tuhan, selamatkan aku.. " doanya setiap hari. Ini adalah hari ketujuh ia berdoa, ia hampir putus asa dengan keputusan tuhan yang sama sekali tak membantunya.
Namun, kali ini takdir berkata lain. Sepertinya Shirayuki sedikit beruntung hari ini. Dia melihat lelaki berambut putih yang membawa pedang melintas disini. Lalu ia berteriak sekencang - kencangnya.
Obi sedang keluar hari ini. Tak ada larangan untuknya berteriak.
"UNTUK YANG DISANAAA SELAMATKAN AKU!!"
"SELAMATKAN AKU!!"
Teriak Shirayuki sekerasnya. Ia langsung terengah ketika selesai berteriak.
Untungnya, lelaki rambut putih itu mendengar teriakan Shirayuki. Lelaki itu segera mendatangi gudang itu dan menendang pintunya kuat - kuat.
"SIAPA DIDALAM!!" Teriak lelaki itu lantang
"Aku! Shi-Shirayuki!" Shirayuki agak sembunyi kebelakang. Karena, ia takut lelaki itu seperti Obi yang hanya ingin melepaskan hawa nafsunya.
"Aku Zen Wisteria! Aku kesini untuk menolongmu, tunjukkan dirimu" Zen berjalan kedalam gudang sambil memegang pedangnya dengan posisi siap tusuk.
Shirayuki yang tidak punya pilihan lain keluar.
"Maaf, aku dikurung disini" Shirayuki segera mendekat kearah Zen sambil menunduk. "Aku harap kamu bisa menyelamatkanku" isak Shirayuki pelan namun, tak ada jawaban dari Zen.
Shirayuki melihat kearah muka Zen. Muka Zen bersemu kemerahan sambil menatap Shirayuki.
Zen yang sadar atas sikapnya yang tidak sopan itu segera memalingkan mukanya. "Ma-maaf.. Pakaianmu.. "
Shirayuki menunduk. Pakaiannya memang sudah sobek - sobek dan tak layak dipakai.
Zen yang mengerti situasi inipun langsung membuka mantelnya dan menutupkannya ke Shirayuki, setelah itu mereka segera keluar dari gudang terkutuk itu.
Shurayuki akhirnya merasa lega karena bisa menghirup udara segar lagi.
Zen yang tak tahu harus membawa kemana Shirayuki akhirnya membawa Shirayuki ke rumahnya. Namun, Shurayuki yang masih trauma enggan memasuki rumah Zen yang terkesan agak mewah itu.
Untungnya, Zen berhasil meyakinkan Shirayuki untuk tinggal bersamanya.
Meski serumah, Zen sama sekali tak menyentuh Shirayuki. Ia menghormati Shirayuki dan tetap menjaga jarak aman dengan Shirayuki begitupun sebaliknya.
Mereka berbagi tugas ketika tinggal dirumah Zen. Zen yang bekerja, Shirayuki mengurus rumah.
Zen juga mengajarkan beberapa hal kepada Shirayuki. Mulai dari membaca, menulis, sampai adab lelaki dan perempuan.
Lama - lama, sepertinya Shirayuki merasa nyaman dengan Zen Begitupun sebaliknya.
Karena Shirayuki merasa Zen adalah lelaki baik, Shirayuki-pun memutuskan untuk menikah dengan Zen.
Setelah keduabelah pihak setuju, akhirnya mereka menikah dan dikaruniai 1 anak perempuan.
***
||End of Akagami no Shirayukihime version…||
Heyyo! Kalian paham gak kenapa aku milih tema ini buat hari kemerdekaan?
Ya karena disini temanya ibu Kartini kawanku. "lah kan hari kartini beda lagi?"
Memang. Itu memang Bener, tapi derajat wanita sebelum kemerdekaan itu rendang bngt. Udh kek wanita itu sampah sedangkan lelaki itu emas.
Dihari kemerdekaan itu kita merdeka dari semua penjajahan. Termasuk penjajahan atas wanita kawan.
Jdi gan, mulai sekarang HARGAI WANITA
Kenapa? Karena perjuangan Ibu kartini itu sangat berarti bagi kaum wanita Indonesia.
Dulu wanita Indonesia dianggap rendah dan gak pantas untuk sekolah. Derajat wanita dulu rendah bngt.
So.. Inti ceritaku itu mksdnya dlu wanita itu bodoh bngt karena gaada pendidikan(maaf ni maaf) jadi kek dia percaya aja mau dibawa kemana mana juga, padahal gatau itu bahaya atau gak gt lho mksdnya.
Dn akhirnya setelah kemerdekaan itu wanita diperbolehkan sekolah dong!!
Makanya, hari kemerdekaan menurutku masuk kategori wanita juga.
Ok sekian. Salam hangat.
-LiHan
Total words : 1151
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top