F A I L U R E

Anime : JSHK

Pair : Amane x Rose (OC)

JSHK ©Aida Iro
Story Ostribae_

Enjoy~

***

Gadis bersurai hitam itu mendengus untuk kesekian kalinya sambil sesekali mengerucutkan bibirnya sedangkan pemuda di sampingnya terlihat serius mengerjakan soal sainsnya, padahal gadis itu rasanya mau lenyap saja mendengar kabar bahwa namanya tercantum pada list olimpiade sains bersama pemuda bermanik amber itu.

"Amane sih ngadi ngadi, udah di bilangin aku goblog sains malah nyantumin namaku sebagai partner! Goblog ah! Aaaa mo mokad aja rasanya liat soalnya doang"Gerutu Rose membuang pensilnya sembarangan, Amane menghela nafas berat mendengar gerutuan Rose kesekian kalinya lalu menyentil kening Rose.

"Heh anj—"

"Toxic lagi gue sentil ginjal lu, suka bgt toxic ke cowok ganteng kek aku"

"Idih, bacod! Gausah narsis, najis jingan"

"Napa sih? Kenapa sebegitu jengkelnya kamu ama hitungan?"

"Aku ga suka ya dipaksa berpikir keras, aku phobia angka fix"

"IQ jongkok ngaku saja kawand"

"Udah tahu IQku jongkok malah ngajak aku mati di Olimpiade sains, goblog"Gerutu Rose jengkel sekaligus merasa insekyur berat dengan partnernya ini.

Siapa yang tidak minder?

Seorang Yugi Amane sampai di sebut otak sains karena kecerdasannya dalam sains yang sudah tidak di ragukan lagi, entah sudah berapa kali olimpiade yang dia menangkan berbeda sekali dengan Rose yang lebih menonjol di sastra.

Amane dan Rose sudah bersahabat sejak kecil, bukan hal aneh jika mereka sering di julukin pasangan serasi karena

Memang udah pacaran hyung.ggg

Dan 2 minggu lalu wali kelas XII IPA 2 meminta Amane untuk mengikuti olimpiade sains tingkat antar kota dalam rangka merayakan kemerdekaan Indonesia dan Amane bebas mengajak satu orang sebagai partner.

Sialnya, Amane malah memilih Rose sebagai partnernya dan memaksa Rose untuk belajar sains setiap pulang sekolah di perpustakaan sekolah.

Seperti siang ini, lagi-lagi Amane menyuguhi Rose dengan  banyak sekali soal sains yang sukses membuat Rose ingin putus hubungan saja dengan Amane.

Rasa insecure nya terhadap Amane terlalu tinggi hampir menyamai langit ke 7.

Apalagi Amane berambisi ingin mendapatkan hadiah utamanya yang berupa teleskop bintang yang canggih.

"Jangan sedih gitu dong, aku yakin Rose-ku pasti bisa"Goda Amane menepuk kepala Rose, kedua pipi Rose memanas.

Rose mendengus menepis tangan Amane sebal lalu menenggelamkan wajahnya ke bukunya.

"Aku gak bakal bisa menyamai  otakmu, kau terlalu cerdas dan apalah aku?"

"Halah sok puitis jingan"

"Bacod, unpren kitah ajg!"

"Nyeh, sudah gausah banyak nyot! Mana yang ga ngerti sini kuajarin"

Rose mendengus menyodorkan lembaran soal sainsnya lalu menunjuk soal yang sulit dan yah..

Semua soal di tunjuk oleh Rose, ingat Rose IQnya sangat jongkok dalam hal hitungan.

Tanpa ada niatan menertawai dengan telaten Amane mengajari Rose semua yang Rose tidak tahu hingga jam hampir magribh.

"Eh, pulang yuk! Muk magribh nih"

"Yaudah ayok sholat magribh barengan sekalian"

"Cih, tumben ngajak kebaikan biasanya kek dakjal Ash"

"Aku alim, gausah ngadi ngadi"

"Cot sia mah, dah ayok sholat! Debat ama dakjal nambah dosa"

Akhirnya mereka pun sholat di musholla sekolah secara berjamaah, setelah selesai barulah mereka berjalan pulang.

Kebetulan mereka satu arah, jadi geludnya lanjut unch.

"Ngomong-ngomong, kau kenapa milih aku jadi partnermu?"

Amane tersenyum lalu menggandeng tangan Rose.

"Karena aku yakin kamu tercipta untukku by"

"GA GITU KONSEPNYA GEBLEG! MAKSUDKU PARTNER SAINS BUKAN PARTNER HIDUP, JINGAN! ga melting malah geli gw ajg"

"Damage toxicnya ga ngotak hiks"

"Cot, jawab atau aku talak kamu"

"Harusnya aku yang talak bukan kamu ajg ngadi ngadi"

"Gapapa, kau jadi Uke aja wkwk"

"Ogah! Di kira kita lagi nge-BL? Ngadi ngadi! Gelud kitah?!"

"Lah daritadi ngapain ajg?! Maen gundu?!"

"G, congklak"

"Sini aku congklak mata kamu biar bisa bedain"

"Congkel goblog, jangan bikin aku nyesel pacaran ama cewek goblog kek kau"

"Yang penting canss"

"Hilih, pake susuk aja belagu"

"Ajg, yaudah nih jadi jawab atau nggak?!"

"Y"

Amane berdehem dengan wajah sok seriusnya.

"Jadi gini hyung, sebenarnya aku..."

"Apa sih ajg, malah nge drama"

"Ga gitu, aku bisa jelasin"

"HEH APA SIH GELI JINGAN!"

Rose melepas gandengan tangan Amane lalu menatapnya jijik, Amane tertawa mengacak-acak rambut Rose gemas.

"Ya pengen aja sih, lagian daripada aku partner ama cewek lain mending ama pacar sendiri ye kan?"

"Hilih, mulut fakboi sok suci cuih"

"Tapi, kamu suka aku kan by?"

"G, aku cuma kasian nerimanya"

"Tapi"

"Ngadi ngadi sih nembaknya di tempat umum, bikin malu aja jingan"

Amane tertawa menggaruk tengkuknya lalu kembali menggandeng tangan Rose, mereka pun mengakhiri pergeludan mereka karna sudah sampai di rumah masing-masing.

。:゚*✧✿ ✧*。゚:。

Tibalah hari olimpiade itu, sejak tadi tangan Rose sudah gemetaran karena takut dengan hasil belajarnya yang mungkin bisa mendadak hangus disini karena terlalu gugup.

Amane tersenyum menggandeng tangan Rose memberi sedikit ketenangan buat Rose.

"Kita bisa, sudah jangan panik"

"Thanks Amane"

Amane memandangi manik ruby Rose lekat-lekat, wajah gadis itu terlihat pucat membuat Amane cemas jika pacarnya ini sedang sakit karna terlalu stress melawan phobianya selama beberapa minggu.

Phobia hitungan.ggg

"Kamu sakit Rose?"Tanya Amane cemas menyentuh kening Rose sejenak, Rose menggeleng tersenyum.

"Aku ga sakit, mungkin terlalu gugup aja kek demam panggung gitu"Balas Rose lembut, Amane menghela nafas berat sedikit menyesal sudah memaksa Rose mengikuti olimpiade itu.

Mereka pun segera masuk ke ruang perlombaan didampingi oleh Tsucigomori, perlombaan berjalan selama 4 jam dan Amane beberapa kali berusaha menyemangati Rose yang beberapa kali ingin menyerah karena soal-soal yang dia kerjakan.

Begitu olimpiade sains selesai, ternyata mereka gagal memenangkan hadiah utama karena Rose gagal menjawab pertanyaan cerdas cermat terakhir.

Sejak tadi Rose sudah menangis sesenggukan karena merasa bersalah sudah membuat Amane gagal mendapatkan hadiah utama yang berupa teleskop bintang dan Amane sudah lama mengidam-ngidamkan teleskop mahal tersebut.

Amane tertawa menyeka air mata Rose, karena bagi Amane bukan masalah teleskopnya tapi Rose sendiri pasti sangat kecewa usahanya belajar ternyata tidak mencapai ekspetasinya dan hanya berhasil menduduki juara ke-3 hadiahnya berupa uang tunai.

"Sudahlah jangan menangis, ini bukan salahmu"

"Tapi, tetap saja! Maaf Amane"

Amane tertawa lagi mengacak-acak rambut Rose gemas lalu mengajak gadis itu duduk sambil merangkulnya.

"Kamu ingetkan hari ini hari apa?"

"Yaiyalah gebleg, sekarang hari kemerdekaan!"

"Ya gausah ngegas maemunah"

"Y"

Amane mengadahkan kepalanya memandangi tiang bendera Indonesia yang berkibar bebas di langit biru.

"Indonesia butuh waktu ratusan tahun sebelum akhirnya merdeka, padahal mereka sudah berjuang mati-matian dan taruhannya nyawa tapi kemerdekaan baru di dapatkan setelah milyaran nyawa melayang"

"Artinya?"

Amane tersenyum mencubit hidung Rose gemas, pipi gadis itu merona tersenyum memandangi Amane yang sedang bercerita hal seperti ini selalu membuat Rose betah memandanginya berlama-lama.

Gak sih, dasarnya Amane emang ganss.ggg

"Artinya, ga ada yang instant di dunia ini bahkan mie instant perlu di rebus dulu sebelum dimakan! Para pahlawan pasti mengalami banyak kegagalan selama memperjuangkan kemerdekaan dan gagal itu wajar, menyesal itu ga guna kalo gak di benahi penyebab gagalnya! Mengulang kesalahan yang sama itu sama aja goblog udah tahu salah malah diulangi"Cerita Amane panjang x lebar x luas, Rose tertawa menyeka sisa-sisa air matanya.

"Siap bang jago!"

Amane tersenyum mengacak-acak rambut Rose gemas.

"Kita perlu gagal untuk berkembang, ingat itu"

"Iye iye bawel banget sih astaga, untung ganteng"

"Dih tumben ngatain ganteng, biasanya ngelak jingan! Tapi, yawdahlah ternyata gagal olimpiade bisa bikin kau insaf"

"Ngadi ngadi ajg, dahlah gajadi"

Mereka pun tertawa, hari ini Dirgahayuku Indonesia berulang tahun yang ke-75 tahun.

Sugeng Ambal Warsa Indonesiaku, semakin jayalah Indonesiaku dan sehat selalu Pak Jokowi selaku bapak negara agar bisa terus memajukan Indonesia.

Merdeka!.

***

||End of JSHK version…||

Um, jadi tuh ini pertama kalinya aku bikin cerita Amane x OC wkwk gegara biar ga ngadat ide trus jugak semisal pake Yashiro tuh kurang kalem.

Kalo pake Rose sebagai OC kan makin keliatan kalemnya seperti cerita diatas unch

Inti dari cerita di atas adalah

Kegagalan itu wajar, yang ga wajar itu kalo kamu menyalahkan kegagalan itu lalu berhenti berusaha membenahi kegagalan itu.

"Tapi, aku sudah berusaha dan masih gagal!
Bahkan aku sampai lupa berapa kali aku gagal, semuanya percuma aku tetap gagal"

Kalau begitu, tarik ulang saja perjuangan para pahlawan kita di masa lalu yang gigih merebut kemerdekaan dari para penjajah.

Untuk mendapatkan kemerdekaan ini, mereka harus mengalami kegagalan yang mengerikan pertumpahan darah serta nyawa yang di renggut paksa bukan hal yang dapat di bandingkan dengan kekalahan olimpiade sains barusan.

Kegagalan mereka taruhannya mati kawand, bayangkan kalau mereka sampai berpikir "Sudahlah, nurut saja sama penjajah toh endingnya tetap mati".

Dari cerita tersebut bisa di simpulkan? Jangan takut gagal, karena tidak ada yang instant semua perlu proses.

Dan kita butuh gagal untuk berkembang menjadi lebih baik.

Terakhir, Sugeng Ambal Warsa NKRI-ku yang ke-75 tahun sukses dan jayalah selalu.

Sekian terima senyum sejuta watt Amane(◕ᴗ◕✿)
-

Rose

Total words : 1411

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top