27. Fariz Gak Jomblo Lagi?
Sambil play mulmed ya gais biar ashoy digeboy coooy!
Votenya juga jan lupa oke!
Btw part ini spesial buat Greenpeanute yang lagi ulangtahun dan namanya aku pake juga buat part ini.
.
.
.
.
.
Acara ngambek Cista lantaran Toro meet up dengan mantannya sudah berakhir. Alasannya adalah Toro membelikan tas branded yang katanya limited edition itu. Eits, ini betulan ya. Toro orang kaya anti KW-KW club.
Malah, sekarang Cista masih senyum-senyum sendiri memandangi tas pemberian sang suami.
"Mak, Emak yakin, Bapak gak beliin Tante Nopi juga?" celetuk Fariz mengompori.
Nopi adalah mantan Toro yang sebenarnya tidak sengaja bertemu saat itu. Bukan Toro yang merencanakan pertemuan mereka.
"Kompor terus!" Toro mencomot ujung kaus Fariz.
"Eh, ampun, Pak. Fariz bercanda ya," ujar Fariz cengengesan sambil mengacungkan jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk huruf V.
"Bercanda sih bercanda, Riz. Jangan mulai lagi deh. Mau, Bapak deportasi ke Mars?"
"Yeu, Bapak siapa bisa deportasi warga negara?"
"Fariz! Jangan mancing deh!" bentak Cista.
Fariz memang selalu saja begitu. Kompornya tidak pernah padam.
"Ya udah, maafin Fariz, Mak, Pak."
"Jangan diulang!" ucap Toro dan Cista serempak.
"Cieee kompak..."
Toro dan Cista sama-sama salah tingkah seperti ABG yang baru jatuh cinta.
"Eh, Mak, Pak. Kalo ada yang nyariin Fariz, bilang Fariz yang ganteng ini gak ada ya."
"Ngomong sama orangtua yang sopan, Riz. Kurang ajar deh kamu!"
"Maaf, Pak. Em, maksudnya, tolong kalo ada yang cari Fariz, bilang aja Fariz lagi menyelam di empang Pak Tarji."
"Kenapa emang, Riz?" tanya Cista penasaran.
Fariz hanya tersenyum sebelum beranjak menuju kamarnya. Dasar tidak sopan!
"Menurut Bapak, Fariz kenapa?" tanya Cista pada Toro yang masih duduk di sampingnya.
"Gak paham, Mak. Dah ah. Kita ke kamar aja, yuk!"
"Kamar terooos! Sana ngerumpi kek sama tetangga. Masih sore juga!"
Toro menutup telinganya karena lengkingan suara Cista yang membuat telinganya berdengung.
"Permisi."
Suara bel di depan rumah membuat Cista dan Toro saling pandang.
"Siapa tuh, Pak?"
Toro yang memang tidak tahu hanya mengangkat bahunya.
"Jangan-jangan si Nopi tuh!"
"Ngapain si Nopnop ke sini, Mak?"
"Hilih, masih aja panggilannya itu!"
"Nggak, Mak. Aduh, kesayangan Bapak cuma Emak seorang. Mak, i love you 3000," goda Toro.
"Dih, murah banget tiga rebu doang!"
"Ya ampun ini punya Bini gak bisa banget digombalin. Untung cantik," gerutu Toro.
Mereka terus berdebat sampai melupakan bunyi bel yang mereka dengar. Untung saja tamu itu tidak berganti kulit saking lamanya.
"Awas, Emak mau buka pintu!"
"Eh, cari siapa ya?" tanya Cista pada gadis yang berdiri di depan pintu rumahnya.
"Sore, Tante. Saya Ayu. Apa boleh saya bertemu Fariz?" ucap gadis bernama Ayu itu.
"Oh cari Fariz? Yuk masuk dulu. Aduh cantik banget ini temannya Fariz," puji Cista pada gadis yang berpenampilan girly itu.
"Terimakasih, Tante. Masih cantikan Tante kok,"
Pujian Ayu membuat Cista mesem-mesem manja.
"Nah, Tante bikin minum dulu, ya."
Ayu mengangguk sopan.
Baru saja Cista menaruh minum di meja untuk Ayu, bel depan rumahnya kembali berbunyi. Cista heran, menapa banyak yang bertamu hari ini?
"Iya, sebentar." teriak Cista. "Cari siapa ya?" tanya Cista saat melihat lagi-lagi anak muda yang berdiri di depan pintu rumahnya.
Kali ini, gadis yang berpenampilan lebih tomboy yang bertamu. Gadis itu mengenakan ripped jeans, kaus yang dilapisi kemeja tanpa dikancing. Namun, gadis itu tak kalah manis dengan Ayu yang bertamu untuk bertemu Fariz beberapa menit lalu.
"Halo, Tante. Saya Gea. Saya mau ketemu Fariz, Tan," ucap gadis bernama Gea dengan lantangnya memperkenalkan diri.
"Eh? Ya sudah, silakan masuk." Cista mempersilakan Gea masuk dengan masih terheran-heran.
"Ini temen Fariz kok cakep-cakep pada dateng ya? Apa mau reuni? Tapi, Fariz bilang kalo ada yang dateng bilang dia gak ada. Halah lupa!" Cista menepuk jidatnya sambil terus menggerutu.
"Fariznya ada, Tante?" tanya Gea.
"Eh, em, duduk aja dulu ya. Tadi ada teman Fariz juga," jawab Cista gugup.
Kali ini, Cista mondar-mandir di dapur memikirkan ucapan Fariz yang ia lupakan.
"Mak, bolak-balik mulu kayak setrikaan. Kenapa?" tanya Toro.
"Pak, itu ada dua cewek, temennya Fariz katanya. Terus, Emak lupa masa, kalo Fariz titip pesan kalo ada yang datang bilang dia gak ada."
"Halah itu akal-akalan Fariz aja, Mak. Pasti, itu pacarnya, Mak. Mungkin, dia mau kabur karena pacar-pacarnya mau datang barengan. Tenang, biar Bapak yang urus!"
Sementara itu, di ruang tamu, Ayu dan Gea masih sibuk berbincang tanpa tahu maksud satu sama lain.
"Semoga tidak terjadi baku hantam di rumah ini ya, Mak," ujar Toro yang memantau kedua gadis itu.
"Ayo, Pak. Panggil Fariznya. Dia udah gede sampe bisa macarin dua cewek gitu. Masa mau kabur?"
"Siap, Mak!"
Cista hanya berharap tidak terjadi perang dunia ketiga di rumahnya kali ini.
"Halo gais, Fariz ganteng di sini!" teriak Fariz sambil cengengesan seperti tanoa merasa bersalah.
"Sejak kapan kamu panggil aku gitu, Riz?" tanya Ayu.
"Nah. Kok kamu gak bilang kalo ada temen kamu main ke rumah hari ini." Kali ini, Gea yang buka suara.
"Eh, siapa temennya? Gue pacarnya!" ujar Ayu tak terima.
"Ha? Gue pacarnya kali."
"Gue!"
"Aish, lupa atur jadwal," gumam Fariz.
"Oke kita tanya Fariz, siapa pacarnya?"
"Siapa takut?" tantang Gea.
"Jawab, Riz!" teriak Ayu dan Gea bersamaan.
"Kalian berdua," cicit Fariz.
"What?!" teriak Ayu dan Gea lagi.
"Ge, lo yang putus ya!"
"Lo aja, Yu. Gue sih ogah!"
"Riz, kamu yang pilih. Aku atau Gea?" tanya Ayu.
Fariz hanya terdiam karena ia tak ingin memutuskan keduanya.
Sementara itu, Ayu dan Gea berpegangan tangan seperti sedang menunggu penobatan Miss Universe.
"Gue gak mau putusin kalian. Gimana dong?"
"Oke!" jawab Ayu cepat.
"Oke!" Gea tak mau kalah.
"Eh?" Fariz terkejut mendengar jawaban kedua pacarnya itu.
"Kita juga gak mau putus!"
"Ihi, ini namanya sambil menyelam minum kopi luwak," gumam Fariz.
"Tapi,"
"Gak boleh telat balas chat,"
"Gak boleh pilih kasih!"
Ucapan Ayu dan Gea yang bersahutan diiyakan saja oleh Fariz. Dasar kucing garong! Jadi selama ini, dia tidak jomblo? Tapi, menyembunyikan keplayboyannya.
Yaampon jidaaaat! 😨😨😨
#SalamKetjupBasyah 😘💦
#authorterjomblosedunia
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top