25. Pecinta Tri Garis Kerad
Vote dulu sat! Btw, plagiat tiati kena azab. Awokawok
.
.
.
.
.
Setelah libur yang kurang panjang, kini keluarga bangsul kembali ke rutinitas semula. Jaylani sibuk mencari kerja kembali, adik-adiknya kembali masuk kuliah meski ogah-ogahan.
Bagaimana Cista dan Toro? Pasutri fenomenal itu sudah kembali damai. Karena, seberapapun ributnya mereka, ujung-ujungnya akur kembali.
Jamyla, Adul, Fariz, Ryusman dan Jaki tampak malas-malasan berangkat kuliah. Hanya Tri yang tampak sumringah dan meminta izin membawa motor ke kampus tanpa mau ditebengi Jaki.
"Tri, lo tumben rajin amat kuliah?" tanya Adul sambil memperhatikan Tri dari atas sampai bawah.
"Halah, biasa urusan cewek dia mah!" celetuk Fariz.
"Bacot kamu, Riz. Muka aja bule, jomblonya eternity."
"Oh iya. Bang Fariz kok bule ya? Padahal, Emak sama Bapak gak ada bule-bulenya. Jangan-jangan," Ryusman menutup mulutnya mendramatisir keadaan.
"Oke gitu mainnya! Gak temen!" Fariz merajuk dan berjalan mendahului saudara-saudaranya menuju mobil.
"Yeu baperan banget, Jidat."
"Dah capcus! Nanti telat!" Jaylani memperingatkan.
"Baik, Bang Jay." Adik-adiknya serempak menjawab.
****
Dengan wajah sumringah, Tri menunggu seseorang di depan pagar rumahnya. Sesekali, ia merapikan rambutnya lewat kaca spion.
"Bang Tri," panggil gadis manis yang kini berdiri di samping motor yang Tri kendarai. "Nunggu lama ya?"
"Aku gak masalah asal itu kamu, seumur hidup pun aku sanggup menunggu," gombal Tri yang membuat gadis manis itu kucing-kucing malu.
"Ayo, Tri. Jangan gombal terus, nanti telat!" ucap gadis itu salah tingkah.
"Oke!"
Oh iya, kenalkan, gadis manis yang kini dibonceng Tri ala Dilan-Milea ini bernama Elys. Junior di fakultasnya.
"El, kamu tau gak?" tanya Tri setengah berteriak karena deru motor yang cukup mengganggu pendengarannya.
"Gak!" balas Elys berteriak.
"Sama dong!"
"Yeu!" Elys memutar bola matanya. Hampir saja ia ge-er dikira Tri akan menggombalinya lagi.
Sesampainya di kampus, kedua sejoli itu menjadi pusat perhatian mahasiswi yang menobatkan diri mereka sebagai 'pecinta Tri garis kerad'. Gadis-gadis itu menatap tajam ke arah Elys.
Eits, jangan salah. Di antara saudaranya yang lain, Tri adalah primadona. Bisa dikatakan, Tri punya tonggos yang menawan.
"Bang Tri, itu mereka kenapa?" bisik Elys.
"Lupa sarapan kali," jawab Tri asal.
****
Namanya orang jatuh cinta, pasti ingin berlama-lama bersama. Seperti Tri yang juga pulang bersama Elys dan pergi menonton dulu.
Namun, alangkah terkejutnya Tri ketika baru saja belok ke gang kompleks rumahnya. Depan rumahnya ramai sekali seperti sedang terjadi demo menurunkan harga diri. Eh, BBM.
"Waduh, telepon Emak dulu ada apa nih. Jangan-jangan, Emak gelapin duit arisan!"
Setelah menghubungi Cista, ternyata ia sendiri penyebab masalah tersebut. Ada lima orang yang sedang melakukan orasi di depan rumahnya. Siapa lagi kalau bukan Hana, Tamtam, Resti, Upi dan Niken sebagai founder 'pecinta Tri garis kerad'.
Tri terpaksa memarkirkan motornya di rumah tetangga yang agak jauh dari rumahnya. Kemudian, mengintip diam-diam. Apa yang penggemarnya lakukan?
Tri membaca spanduk yang dibawa perempuan-perempuan.
"Jomblokan Tri!" teriak Hana.
"Save Tri!" sambung Upi.
"Bebaskan Tri dari cabe cilik!" Niken tak kalah bersemangat.
Namun, yang menggelitik adalah spanduk yang dibawa Tamtam dan Resti. Masa, 'Turunkan harga merchand bias' dan 'Turunkan harga kuota'?
Hampir saja Tri terbahak kalau ia lupa sedang bersembunyi.
Tri diam-diam memanjat pohon mangga yang rantingnya bisa ia pijak menuju lantai dua rumahnya.
"Selamat!" Tri mengelus dadanya.
"Tri! Itu demoin kamu di luar!" teriak Cista yang pusing sendiri.
Tri malah mengunci pintu kamarnya dan berteriak, "Tri lelah, Mak. Mau bogan!"
"SUMANTRIII..." teriak Cista membuat bumi gonjang-ganjing.
Haih haih haih. Wkwkwk
Next Mak Bapak LDR inshaallah ya!
#SalamKetjupBasyah 😘💦
#authorjodohnyajackie
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top