19. Ada Apa Dengan Cista?
Vote dulu biar berkah ya! (:
.
.
.
.
.
Tak biasanya, Cista terlihat sangat lemas. Tidak masuk akal, kan? Jika Cista tidak kuat puasa. Ibu tujuh anak itu selalu aktif meski menjalankan puasa di cuaca yang tidak menentu. Teriknya kadang membuat cairan tubuh seperti dikuras sampai titik nol.
Tri dan Ryusman yang saat itu tidak ada kelas dan tentu saja enggan ke mana-mana karena di luar matahari seperti mengkloning dirinya menjadi tujuh. Mereka saling bertukar pandang saat melihat Cista tak seperti biasanya.
"Emak sakit?" tanya Tri sambil menghampiri Cista yang terduduk lemas di atas sofa.
Cista hanya menggeleng. Tri dan Ryusman dibuat bingung oleh sikap Cista.
Tanpa bertanya lebih banyak, Tri dan Ryusman mulai memijat bahu dan tangan Cista. Khawatir ibunya kelelahan karena mengurus keluarga yang tidak pernah ada beresnya.
"Enakan, Mak?" tanya Ryusman.
Cista hanya menjawabnya dengan anggukan. Tri dan Ryusman yakin, kalau Cista tidak baik-baik saja. Ibunya itu pasti sakit.
"Buka aja, Mak," usul Tri yang langsung mendapat tatapan tajam dari Cista.
"Ngaco aja!"
"Ya, kan, Emak sakit. Daripada Emak kenapa-napa," Ryusman ikut meyakinkan.
Namun, sekali lagi, Cista menggeleng. Wajahnya memang sudah terlihat sangat pucat.
"Ya udah, Emak istirahat aja,"
Cista mengangguk kemudian berdiri di bantu Tri dan Ryusman. Namun, sebelum sampai ke kamarnya, Cista tiba-tiba berlari ke arah wastafel dan muntah. Tetapi, tidak mengeluarkan apapun.
Tri dan Ryusman saling pandang satu sama lain. Setahu mereka, itu adalah tanda-tanda hamil. Itu artinya, mereka akan punya adik baru lagi.
"Mak gapapa?" tanya Ryusman yang menghampiri Cista dan memijat tengkuknya.
Cista lagi-lagi hanya menggeleng dan minta segera diantarkan ke kamarnya.
"Bang," panggil Ryusman pada Tri saat sudah keluar dari kamar Cista.
"Kenapa, Yu?"
"Itu, Emak hamil lagi kan?"
"Gue rasa sih gitu, Yu. Weh permintaan Jaki akhirnya dikabulkan,"
"Iya, Bang. Menurut Abang, cewek apa cowok?"
"Cewek. Masa Kak Jamyla gak ada temennya?"
"Nah iya, Liyu setuju!"
"Gak usah sok cadel, Yu. Malu sama badan,"
Ryusman hanya terkekeh. Kedua kakak beradik itu masih sibuk membicarakan Cista yang katanya hamil sampai anggota keluarga yang lain datang.
Dan, tentu saja kehebohan langsung terjadi. Apalagi Jaki yang kegirangan mendengar hal tersebut.
"Jaki mau ketemu Emak," kata anak itu antusias.
"Jangan ganggu, Jak. Emak harus istirahat!"
Perkataan Tri membuat Jaki memajukan bibirnya dan kembali duduk sambil misuh-misuh. Padahal, Jaki sudah sangat bersemangat untuk berterimakasih pada Cista.
Tak berselang lama, Toro datang dengan beberapa kantong di tangannya.
"Katanya, Emak sakit, ya? Makanya, Bapak beli makan di luar," ujar Toro.
Semua anaknya mengangguk.
"Jem, kamu siapin ke meja makan ya," titah Toro yang langsung dilaksanakan oleh Jamyla.
"Pak, ada kabar gembira," bisik Tri.
Toro mengernyitkan keningnya.
"Emak hamil lagi, Pak!" sambar Ryusman yang tidak sabar karena Tri bicara terlalu lama.
Demi mendengar perkataan Ryusman, Toro segera berlari ke kamarnya dengan wajah sumringah.
"Emaaak!" pekiknya hingga membuat Cista terkejut.
"Bapak, udah pulang?" tanya Cista dengan suara parau.
"Akhirnya ya, Mak!"
Cista masih belum mengerti, kenapa Toro segirang itu.
"Apa sih, Pak?"
"Akhirnya, Jaki mau punya adik lagi, kan?"
"Eh?" Cista langsung terduduk di tepi ranjang dengan lemas.
"Emak jangan banyak gerak. Nanti, dedek bayi kenapa-napa. Besok kita ke dokter," ucap Toro sumringah.
"Lah? Siapa yang hamil, Pak?"
"Emak, lah. Masa, Bapak yang hamil?" balas Toro.
"Kata siapa? Ih hoax banget!"
"Tri sama Ryusman. Anak-anak juga pada heboh,"
"Ya ampun! Emak masuk angin, Bapak!" Cista menepuk jidatnya.
Kenapa, keluarganya selalu saja rusuh dalam menanggapi suatu hal? Kalau sudah begini, Cista harus melakukan klarifikasi dihadapan semua keluarganya.
Capek deh!
Mak Cista gak jadi hamil. Penonton kecewa ):
Sorry for late update!
#SalamKetjupBasyah 😘💦
#authorterjomblosedunia
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top