17. Selamat Hari Jadi(an), Adul!
Masih kuat gak nih puasanya? Eh masa enggak? Hihi
Vote dulu ya!
.
.
.
.
.
Masih dalam mode malas-malasan. Adul menelungkupkan tubuhnya di atas sofa sepulang kuliah. Entah betulan, atau hanya perasaannya saja. Matahari siang ini terasa sangat terik.
"Loyo amat, Dul? Baru dua hari," tegur Cista yang tengah sibuk membuat kue.
"Di luar panas banget, Mak. Adul merem bentaran, ya,"
"Eh, ini kuenya mau pake almond gak, Dul?"
"Terserah Emak deh,"
"Lah, ini kue ulangtahun kamu,"
Adul terperanjat mendengar ucapan Cista. Ia buru-buru mengecek kalender di ponselnya. Ternyata benar. Hari ini adalah hari ulangtahunnya.
"Adul kan puasa, Mak,"
"Emak gak nyuruh kamu makan, Dul!"
Adul berjalan ke arah dapur dengan lemas. Ia hanya berdiri bersandar pada cabinet dapur.
Sudah lemas, ditambah harum kue kering yang sudah hampir matang membuat perut Adul seperti sedang konser orkestra.
"Emak, kenapa kuenya wangi banget? Adul jadi gak kuat," lirih Adul.
"Heh! Sembarangan kamu! Malu sama umur dong!"
Bentakan Cista membuat Adul ciut. Ia lantas memotong buah-buahan yang akan di jadikan topping kue tartnya nanti.
"Tuh kan, kalau dibawa kerja, waktu gak kerasa, Dul. Sana mandi dulu, biar Emak yang beresin,"
Adul mengangguk kemudian melepas celemek yang dikenakannya.
"JANGAN SAMBIL MINUM AIR KERAN, DUL!" teriak Cista.
****
Malam ini, semua anggota keluarga bangsul berkumpul untuk merayakan ulangtahun Adul. Semua menunggu ucapan selamat dari Toro yang memang selalu mengucapkan paling awal pada siapapun yang berulangtahun di keluarganya.
"Selamat ulangtahun, Adul. Semoga di usia kamu sekarang, kamu semakin," kemudian ucapan selamat ulangtahun dari Toro malah terdengar seperti kultum.
Bahkan, Ryusman dan Jaki sudah menguap dan menahan agar matanya tidak terlelap. Jamyla bersandar pada bahu Jaylani. Bahkan, lilin di atas kuenya hampir habis.
"Pak, itu ucapan selamat atau ceramah?" tegur Cista.
"Oh, iya. Kebablasan. Ini, Dul, dari Bapak ya!" Toro menyerahkan sebuah kotak kecil yang katanya harus dibuka nanti saat sendiri.
Kemudian, ucapan selamat datang dari Cista dan seluruh saudaranya. Tak lupa juga kadonya.
Selanjutnya, dilanjutkan pada acara potong kue. Waktu yang ditunggu-tunggu. Yaitu, makan. Cista bertugas membagi kuenya, karena sudah terlihat akan ada huru-hara jika dibiarkan mengambil sendiri.
Sedang seru-serunya, tiba-tiba pintu rumah keluarga bangsul terdengar seperti diketuk.
"Biar Adul yang buka, Mak,"
"Yang punya hajat duduk aja. Biar Tri yang buka,"
Setelah beberapa menit Tri pergi untuk membukakan pintu, ia datang bersama seseorang yang belum Adul sadari keberadaannya sampai Cista mempersilakannya duduk.
"Dul, cewek lo dateng kok diem-diem aja?" goda Jaylani yang langsung dikode untuk diam oleh Cista.
"Ha? Eh, Yang. Makan, Yang makan," Adul pura-pura bersikap biasa di depan keluarganya.
"Emang lo gak tau dia mau dateng?" tanya Jaylani lagi.
"Em, Kuyang yang inisiatif kok. Gak ngabarin Adul dulu," jawab Kuyang pelan.
"Cie so sweet!" teriak Tri, Ryusman dan Jaki secara bersamaan.
"Berisik jomblo!"
Bentakan Jaylani membuat trio itu diam namun masih terkikih pelan.
"Anak-anak, makannya pindah, yuk!" Cista memberi kode pada anak-anaknya yang lain untuk meninggalkan Adul dan Kuyang. Ia tahu, hubungan mereka sedang ada masalah. Insting seorang ibu.
"Dul," panggil Kuyang pelan.
"Hm," Adul hanya bergumam pelan.
"Maaf,"
"Hm,"
"Selamat hari jadi, Adul!" Kuyang masih mempertahankan sikap manisnya meski agak kesal dengan reaksi Adul.
"Hm,"
"Adul Sabyan! Ih ngeselin! Selamat hari jadian!" ucap Kuyang dengan nada kesal.
"Ha?"
"Selamat hari jadi, dan selamat hari jadian, Adul!"
"Kita udah putus, Yang." jawab Adul datar.
"Tapi aku gak iyain. Adul, oke, Kuyang salah," kemudian menjelaskan semuanya.
Adul mengangguk-angguk mendengar penjelasan Kuyang. Ia beruntung waktu itu Kuyang tidak mengiyakan kata putusnya.
Jadi, hari ini tepat sebulan mereka jadian. Dan Adul senang karena bersamaan dengan hari ulangtahunnya. Dan hubungannya dengan Kuyang akhirnya membaik.
Selamat ulangtahun, Porsche as Adul! Telat sehari. Wkwk
#SalamKetjupBasyah 😘💦
#authorterjomblosedunia
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top