13. Cista - Toro - Yaya

Vote dulu biar berkah!
.
.
.
.
Cista masih sibuk dengan pekerjaan rumahnya ketika Toro dan anak-anaknya sudah pergi menuju aktivitasnya masing-masing. Memang pekerjaan ibu rumahtangga itu tidak akan pernah ada habisnya.

"Maaak!" teriak Fariz yang datang sambil menggendong seorang anak kecil.

Ya, hari ini hanya Fariz yang tidak ada kegiatan. Katanya, sedang tidak ada kelas. Dan tadi, ia pergi ke warung Pak Tarji untuk mengantri soto ayam yang hanya ada seminggu sekali.

"Berisik amat, Riz. Eh eh, ini anak siapa?" tanya Cista melihat bocah kecil yang Fariz gendong.

"Hayo siapa?"

"Yeh dasar anak durhaka! Emak nanya malah balik nanya!"

"Ehehe,"

"Lucu amat, Riz. Ututu, sini, Emak gendong,"

Bocah laki-laki itu menurut pada Cista ternyata. Anak itu menyambut uluran tangan Cista.

"Duh, Emak jadi kangen pas kalian masih kecil," Cista mencium pipi bocah laki-laki itu gemas.

"Adeknya Fariz, Mak,"

"Adek lahir dari mana, Riz? Emak ngandung Jaki yang terakhir,"

"Yeu, emang, bini Bapak, Emak doang?"

Cista membulatkan matanya dan menjewer kuping Fariz.

"Kamu gak nyulik anak kan, Riz?"

"Gak, Mak! Itu anaknya--"

Sebelum Fariz melanjutkan perkataannya, seorang wanita yang Cista ketahui, datang ke rumahnya.

"Eh, Toya sama Kakak Fariz ya?"

Cista semakin mendidih mendengar perkataan Mpok Yaya. Iya, wanita itu Mpok Yaya. Dan anak kecil yang kini Cista gendong itu, tidak lain tidak bukan adalah Toya. Anak Mpok Yaya. Yang sempat Fariz kompori selingkuhan Toro.

"Jadi ini anak kamu?" tanya Cista ketus.

"I, iya, Mbak," jawab Yaya gugup.

"Jadi bener, dia anak Toro?"

"Hmm, Mbak, ini, anu,"

"Ini, anu? Apa?!" todong Cista.

"Riz, kamu bawa Toya nih. Adegan ini tidak baik untuk anak-anak!" Cista menyerahkan Toya pada Fariz.

Mpok Yaya menunduk tak tahu akan berbuat apa. Apalagi, ibaratnya, kali ini ia masuk ke kandang macan.

Fariz sang biang kerok mondar-mandir sambil mencoba menghubungi Toro. Padahal, niatnya hanya bercanda. Namun, Yaya yang datang tidak tepat waktu, membuat keadaan semakin memanas.

"Ada apa, Riz?" tanya Toro yang baru datang dengan tergesa-gesa.

Toro panik mendengar Fariz yang menghubunginya dengan nada siaga satu.

"Bapak ke dalam deh!"

"Kamu masih gak mau ngaku, ha?" maki Cista pada Mpok Yaya yang mulai menangis.

"Mak! Sejak kapan, Emak kayak gini?" Toro menatap Mpok Yaya prihatin.

"Oh, jadi, Bapak belain dia?" tanya Cista yang semakin memanas.

"Gak gitu, Mak. Semua bisa dibicarakan baik-baik,"

"Baik apa?! Baiknya kita pisah aja? Bapak pilih dia?!"

Emosi Cista tidak bisa tertahan. Mpok Yaya menangis di pojokan. Sementara, Toro malah kebingungan.

"Mak!" bentak Toro.

Cista yang sejak tadi menggebu-gebu, kini mulai menangis karena bentakan Toro.

"Mbak, Mas, saya,"

"Diam!" bentak Cista.

"Puas kamu lihat keluarga saya berantakan?"

"Mbak, biar saya jelaskan dulu biar Mbak Cista gak salah paham," Mpok Yaya mencoba menenangkan dirinya dan juga Cista.

"Jadi, sebenarnya, saya bukan janda, Mbak. Cuma, suami saya memang jarang sekali pulang. Dia kerja di luar negeri, dan kebetulan dia teman dekat Mas Toro. Makanya, waktu itu, Mas Toro sempat ke rumah saya buat antar paket yang dititipkan suami saya," Mpok Yaya menjelaskan panjang lebar.

"Terus, kenapa nama anakmu Toya? Bukan Toro Yaya?" tanya Cista yang masih terisak.

"Suami saya namanya Toto, Mbak,"

"Kamu gak bohong?"

"Bener, Emak sayang!" sambar Toro.

Cista mengelap air matanya yang sudah membasahi pipi. Lagi-lagi, Fariz menjadi biang kerok panasnya keluarga bangsul. Rasa cemburu dan pengaruh kata-kata Fariz membuat emosi Cista meluap. Namun, Cista bukan orang yang egois. Ketika salah, ia mengakuinya. Seperti saat ini, ia tak ragu untuk minta maaf pada Mpok Yaya.

"Saya minta maaf, ya, Mpok,"

"Gak apa-apa, Mbak. Saya juga perempuan. Saya mengerti perasaan Mbak Cista,"

Selanjutnya, kedua wanita itu berpelukan seperti teletubbies kurang personil. Toro yang menyaksikan hal itu hanya menggelengkan kepalanya.

Kali ini, Fariz akan mendapatkan masalah yang lebih besar dari sebelumnya. Tunggu saja!








Hiyahiyahiya! Kira-kira, Fariz mau diapain emak bapak nih? Ahaha
Btw, happy 4k viewers. Makasih udah mengikuti keluarga bangsul ini.
#SalamKetjupBasyah 😘💦
#authorterjomblosedunia

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top