SSM | Menulis Flashback
Pemateri • M : AleenaLin
Tema : Tips Menulis Flashback
________________________________________________
Di kesempatan ini, aku akan sharing 'sedikit' tips tentang menulis flashback.
Di antara kalian, pasti sudah nggak asing lagi dong sama istilah yang satu ini. Flashback atau dalam bahasa Indonesia biasa disebut sebagai kilas balik atau sorot balik. Dalam hubungannya dengan sastra, apa sih flashback itu? Kilas balik adalah adegan yang disisipkan ke dalam kerangka waktu naratif saat ini dari periode yang mendahului alur cerita utama.
Flashback erat kaitannya dengan cerita beralur mundur. Di mana keseluruhan cerita itu merupakan sebuah flashback. Namun, di sini aku akan membicarakan tentang flashback di cerita beralur campuran.
Jadi, apa sih tips buat nulis flashback atau kilas balik ini?
1. Ketahui mengapa ceritamu memerlukan flashback
Sebelum menulis, kamu perlu tahu mengapa ceritamu membutuhkan flashback.
Tanyakan pada dirimu sendiri:
Apa manfaat menunjukkan adegan flashback ini kepada pembaca?
Apa adegan ini cukup penting untuk alur utama ceritamu?
Jangan biarkan flashback yang kamu tulis itu hanya jadi angin lewat yang tidak bermakna apa-apa. Katakanlah bahwa karaktermu memiliki latar belakang yang menarik dan erat kaitannya dengan perilakunya saat ini. Atau kilas balik yang kamu tulis merupakan penyebab terjadinya peristiwa besar saat ini.
2. Pastikan bahwa pembaca mengenali flashback yang kamu tulis
Pernah nggak, sih, saat kamu membaca sebuah cerita entah bagaimana kamu melewatkan fakta bahwa alurnya sudah pindah ke masa lalu? Katakanlah kamu sedang asyik membaca tentang karakter yang tengah mati bosan karena pandemi, tiba-tiba kamu berada di tengah konser BLACKPINK tahun 2019. Dan kamu tidak ingat bagaimana kamu sampai di sana. Akhirnya kamu harus membaca ulang untuk menemukan di mana transisi itu terjadi.
Jangan biarkan hal yang sama terjadi pada pembacamu!
Cara paling mudah untuk mengatasi masalah ini adalah dengan memberikan flashback pada satu bab tersendiri dan membubuhkan keterangan waktu di awal bab.
Jika bab baru tidak dibutuhkan atau terasa berlebihan, kamu hanya perlu memastikan bahwa pembacamu mengetahui waktu dan tempat saat kamu menulis flashback dan kembali ke waktu saat ini.
Hindari penggunaan keterangan yang tidak terkait dengan narasi ceritamu, seperti "Flashback on" "Flashback off". Menurut pengamatan kasarku, ada beberapa orang yang mengeluh terganggu dengan penanda itu.
Sebagai seorang penulis, kamu harus kreatif bahkan untuk detail-detail kecil. Bubuhkan keterangan-keterangan itu sebagaimana kamu menulis narasi seperti biasa. Kemudian, pastikan pembacamu secara alami tahu bahwa ia tengah berada dalam flashback.
3. Perhatikan pembacamu saat menulis flashback
Seberapa menariknya kejadian di masa lalu, itu tetap menjadi gangguan terhadap alur cerita. Tak jarang pembaca mengeluhkan tentang flsahback dan ingin lekas kembali untuk mengetahui kelanjutan dari alur utama.
Dengan itu, perhatikan bahwa flashback-mu tidak begitu panjang hingga pembaca tidak lupa dengan kelanjutan alur utamanya. Mungkin kamu tergoda untuk membongkar setiap kenangan karaktermu, tapi tulis apa yang benar-benar perlu diketahui pembaca.
Terakhir, jaga bahasa di bagian ini jelas, selalu ingat tingkat pemahaman pembaca terhadap alur cerita yang tengah berlangsung.
4. Buat flashback alami
Lupakan fiksi sejenak dan pikirkan tentang dunia nyata. Apa yang terjadi ketika kamu mengalami kenangan masa lalu dalam hidupmu sendiri? Bagaimana penyebabnya?
Biasanya, ingatan dipicu oleh suatu objek, seperti foto lama atau benda-benda yang kamu temukan di loteng.
Terkadang juga dipicu oleh indra, seperti mencium aroma petrikor atau mendengar suara burung camar di laut lepas. Kamu akan dibawa kembali kepada kejadian di mana kamu mecium bau atau mendengar suara yang sama.
Ingatan dari sebuah objek atau indra ini dapat kamu jadikan sebagai pemicu untuk menulis flashback.
Katakanlah kamu ingin seorang karakter mengingat sesuatu tentang mantan pacarnya,
- Buat dia menemukan foto mereka berdua di sudut terjauh galeri hp-nya
- Buat dia bertemu seseorang yang mengingatkan padanya
- Atau buat dia mencium aroma parfum yang biasa mantan pacarnya pakai
Namun, perlu diperhatikan bahwa ada baiknya jika adegan-adegan flashback ini memiliki tujuan yang jelas.
Nah kira-kira itu sedikit hal yang dapat kubagikan. Semoga yang sedikit itu bermanfaat.
Sesi tanya jawab:)
1. Tama : Kira-kira untuk mengetahui tentang waktu yang tepat dalam pemakaian kilas balik kayak gimana? Terus, untuk kilas balik di tengah-tengah bab gitu ditulis miring atau bagaimana? Soalnya aku bingung dengan kilas balik di tengah bab. Tolong beri saya pencerahan. Terima kasih.
Kapan waktu tepat dalam pemakaian kilas balik?
Menurutku, kilas balik ini bisa dimasukkan di waktu-waktu krusial. Seperti di posisi setelah konflik di mana karakter membutuhkan alat untuk menyelesaikan konfliknya. Bisa jadi ingatan/kejadian 'masa lalu' menyimpan informasi sebagai pemecah masalah.
Atau bisa ditempatkan di mana clue-clue ceritamu dikeluarkan satu per satu. Bisa jadi 'masa lalu' itu dapat melengkapi clue yang sudah keluar tadi.
Di mana pun penempatannya, asal flashback tadi punya tujuan, sah-sah aja kok.
Gimana untuk kilas balik di tengah bab?
Dari beberapa tips kepenulisan yang kubaca, mengatakan kalau kilas balik di tengah bab tidak perlu ditulis miring. Asal jelas keterangan transisi flashbacknya.
2. Reef : Untuk poin nomor 2, ada tips nggak, kita ngasih tau adegan flashback gimana? Kan emang menurutku pas kita nemu 'flashback on/off' gitu kadang ganggu. Maaf kalau membingungkan, hehehe
Di awal kilas balik, bisa diberikan keterangan waktu (lampau). Misal begini:
A. Di saat aku masih sangat muda, ayah membawaku ke utara. Di mana salju turun tanpa jeda. Semuanya putih kemana pun pergi. Aku membenci tempat tanpa warna itu. Namun, ayahku berkata, "Utara adalah tempat yang tepat untukmu tumbuh. Kau bisa belajar banyak hal di mana moyangmu berasal."
Atau
B. Aku tak sanggup menahan gugup. Gadis pirang itu berdiri di depan pintu, tersenyum tanpa kecanggungan sedikit pun.
(Flashback on) Sebelumnya, sebelum gadis pirang itu tiba, kakak mengajakku duduk di ruang tamu. Dia mengatakan hal mencengangkan yang membuat rahangku jatuh ke tanah. Dia bukan manusia... bla .... bla. (Flashback off)
Sekali pun demikian. Aku masih ditelan kegugupan dan lupa bagaimana bersikap senormal mungkin.
3. Reona : Gimana
pendapat Kakak kalau satu bab dipenuhi flashback?
Boleh banget. Seperti materi yang sudah kusampaikan sebelumnya, itu salah satu cara paling manjur untuk mengatasa 'pembaca bingung'. Apalagi kalau kilas balik itu cukup panjang. Bisa banget untuk ditaruh bab terpisah.
4. Thia : Apa flashback harus pake huruf miring? Atau cukup narasi yang bisa menuntun pembaca menuju kilas balik itu? Lalu, panjang flashback itu sendiri kalo misalnya masa lalu dari MC nya panjang, gimana? Apa harus di sebar flashback nya di beberapa bab ke depan?
Apa flasback harus ditulis miring?
Yah, aku pun masih cukup kebingungan di sini. Seperti jawabanku di atas, dari sedikit tips menulis yang kubaca, gaperlu ditulis miring. Cukup bubuhkan keterangan aja.
Kalau masa lalu dari MC panjang gimana? Apa harus disebar?
Yap, untuk karakter yang punya masa lalu panjang ini, ada baiknya untuk disebar.
Ingat bahwa gak semua pembaca bersemangat untuk baca kilas balik. Ada kalamya mereka terlalu bersemangat dengan alur utamanya sampai-sampai kilas balik yang panjang akan bikin mereka jengah. Mereka kadangkala juga tidak bisa mengingat atau enek dengan semua hal yang kamu limpahkan di satu waktu.
Ibarat menyusun puzzle, lebih enak untuk menyusun kepingannya satu per satu.
5. Voni : Saya punya cerita dan saya suka memasukkan kilas balik di tengah bab, dan untuk mengakhiri kilas balik itu saya sering pake dialog lawan si tokoh utama, contohnya: waktu itu aku bla bla dan aku ingat di berkata padaku "bla bla bla" "Hei kamu melamun?" Seru temanku secara tiba-tiba. Nah dari kadang itu celanya sedikit banget antara kilas balik dan masa kini, menurut kakak bagaimana, ada masukan?
Gimana kalau mengakhiri kilas balik dengan dialog?
Menurutku bukan masalah. Karena dengan dialog, "Hei kamu melamun." Secara alami sudah memberitahu pembaca bahwa kilas baliknya sudah berakhir.
________________________________________________
Terima kasih kk Herlina atas sharingnya.
Tetap pantengin sampai materi berikutnya ya~
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top