Kekasih Bayangan! (3)

Siwon baru saja menyelesaikan jam mata kuliahnya. Yap! Saat ini ia menjadi seorang mahasiswa jurusan Management, di salah satu kampus terfavorit yang bernama Seoul Universitas. Ia telah berada di semester 4.

"Akhirnya terbebas juga dari dosen killer itu..." keluhnya.

Siang ini Siwon bebas, dikarenakan jadwal kuliahnya hanya satu dan telah selesai. Ia melangkah santai menuju ke kantin. Perutnya sudah berdemo ingin makan.

Beberapa menit berjalan, Siwon telah sampai di kantin. Suasana kantin ada siang hari begitu ramai. Yap! Jam makan siang telah tiba.

"Aku ingin makan samyang dan jus lemon." ucap Siwon memesan makanan di salah satu stan kantin.

Ia pun duduk di bangku belakang kantin. Hanya itu bangku yang tersisa.

Pesanannya telah datang. Siwon menatap makan siangnya penuh nikmat.

"Saatnya maka-,"

Perkataan Siwon terpotong. Tiba-tiba seseorang berdiri di depannya sambil membawa nampan berisi makanan.

"Apa aku boleh duduk di sini?" tanya namja itu.

"Semua bangku di kantin sudah penuh, hanya tempat ini yang kosong." lanjutnya tersenyum canggung.

"Boleh. Silahkan ini bangku umum bukan milik saya hehehe..." jawab Siwon tertawa kecil.

Deg!

Debaran jantung namja itu berdetak kencang. Ia begitu terpesona melihat pria di depannya. Wajah yang tampan, badan atletis dan senyum yang menawan.

"Mungkinkah ini rasanya jatuh cinta pada pandangan pertama." batin namja itu.

Ia pun duduk di depan Siwon. Ia meletakkan nampan pelan.

Siwon sendiri sudah melanjutkan makannya dengan lahap. Ia melirik sekilas ke arah pemuda di depannya.

"Kenapa kau tak makan?" tanyanya heran.

"Ah iya, aku mau makan kok." jawab namja itu tersadar dari lamunannya.

"Perkenalkan aku Siwon." ucap Siwon setelah menyelesaikan makannya.

"Aku... Yesung. Salam kenal." balas Yesung tersenyum manis.

"Oke... Yesung-ah. Aku duluan ya." pamit Siwon.

Yesung hanya diam. Ia masih terpesona dengan sosok mirip pengeran di depannya.

Siwon membalas dengan tersenyum. Ia pun segera beranjak dari kantin, tetapi membayar makanannya terlebih dahulu.

Yesung menatap kepergian Siwon dengan perasaan sedikit kecewa. Ia masih ingin berlama-lama mengobrol dengannya.

"Ah tak apa. Setidaknya aku sudah mengetahui namanya." gumam Yesung. Ia melanjutkan makan siang yang tadi tertunda.

.....

Donghae masih sibuk mencari pakaian yang pas untuk acara dinner nanti malam. Bersama dengan sang kekasih yang sudah beberapa hari ia tak temui.

"Arghh! Kenapa aku malah seperti gadis saja?!" gerutu Donghae. Ia mengacak-acak rambutnya sampai berantakan.

Donghae menghela napas kasar. Ia menghirup udara melalui hidung dan membuangnya perlahan dari mulut. Ia sudah mulai tenang.

"Kyu, pasti akan suka kalau aku memakai baju yang ia beli dari Singapura." ucapnya.

Ia langsung membuka lemari di sebelahnya. Donghae memiliki dua lemari berukuran besar.

Tak perlu susah untuk mencari pakaian tersebut. Ia mengambil secara perlahan. Pakaiannya masih terbungkus rapi oleh plastik. Ia belum pernah memakainya.

Kemeja dengan pola bergaris berwarna biru muda. Celana bahan hitam yang terbuat dari kain sutera. Pakaian yang begitu mewah dan mungkin berharga jutaan.

"Aku tak sabar menunggu malam tiba." ucapnya tersenyum lebar.

.....

Seorang namja berambut pirang memasuki kawasan komplek perumahan. Mobil sport berwarna merah menyala melaju pelan sampai di depan sebuah rumah.

Seorang satpam membuka pintu gerbang tersebut. Mobil sport itu masuk ke dalam rumah. Ia pun keluar dari mobil miliknya.

Namja itu memiliki gummy smile yang menawan. Mampu memikat wanita maupun uke di luar sana.

Ia pandangi rumah berlantai dua penuh kerinduan. Mungkin hampir dua tahun lamanya ia meninggalkan rumah, keluarga serta teman-temannya.

Baru saja ia tiba di kota Seoul. Ia menyelesaikan kuliahnya di negeri dengan sebutan 'Kincir Angin' Belanda.

"Aku pulang." ucapnya ceria.

Ia buka pintu rumah perlahan. Bisa di lihat seorang wanita yang sudah menginjak usia kepala empat tengah bersantai di ruang santai.

Senyum jahil terukir di bibir namja berambut pirang. Ia jalan dengan sangat perlahan, lalu kedua tangannya ia gunakan untuk menutup mata sang Eomma.

"Yak! Siapa ini?" seru sang Eomma. Ia berusaha menarik kedua tangan yang menutup matanya.

"Hihihi... Tebak siapa hayo?" goda namja itu tertawa kecil.

"Eunhyuk." jawab Eomma tepat.

Kedua tangan namja itu di tarik kembali. Ia segera berlari dan memeluk Eommanya erat. Rasa kerinduan terhapuskan sudah.

"Kau sudah pulang nak." ucap Eomma lembut. Ia mengelus punggung anak pertamanya penuh rindu.

"Baru saja. Aku rindu Eomma." balas Eunhyuk lirih. Airmata keluar dari kelopak matanya.

Eomma melepas pelukan anaknya. Ia menatap kedua mata Eunhyuk penuh rindu. Ia menghapus airmata yang terus keluar.

"Eomma juga sangat rindu padamu nak." ucap Eomma berwajah cantik tersenyum tulus.

Eunhyuk tersenyum kecil. Ia sungguh bahagia dan beruntung memiliki Eomma.

"Ayo makan siang dulu nak." ujar Eomma.

Eunhyuk menganggukan kepala kecil. Ia mencari-cari sosok dongsaeng yang begitu dirindukan.

"Eomma, dimana Donghae?" tanyanya tak menemukan sosok sang dongsaeng kesayangan.

"Dia sedang di kamarnya." jawab Eomma.
Eunhyuk hanya tersenyum tipis. Ada beberapa ide jail muncul di benaknya.

Eunhyuk tak sabar untuk menjaili sang dongsaeng. Eomma langsung menuntut anaknya ke meja makan. Keduanya berbincang-bincang kecil dan sesekali tertawa.

...........

TBC

Chapter ketiga sudah selesai ku buat. Hore!!!

Beberapa karakter sudah mulai muncul. Bagaimanakah kisah cinta antara Donghae, Kyuhyun dan Siwon?

Penasaran?

Sama saya juga :v

Selamat membaca dan jangan lupa tinggalkan jejak kalian....

@16/10/2019@

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top