(8) Kukang
Seekor kukang terbangun dari tidurnya. Tak sepemalas koala, dia pergi untuk berburu telur burung.
Burung nokturnal di pohonnya sedang pergi mencari mangsa, jadi ia mendapatkan salah satu telurnya dengan mudah.
Mengambil anak tetangga bisa disebut tidak sopan, tetapi burung itu tidak mengetahui bahwa dia yang mengambilnya jadi tidak apa, itulah alam.
Jika ditanya, "Di mana telurku?" ia mungkin akan menjawab "um, menetas dan terbang?" saking malasnya berpikir.
Melupakan telur, dia masih merasa lapar. Mengambil lagi, telur-telur itu tidak cukup jadi dia mencari mangsa selanjutnya.
Hari ini dia sedang tidak ingin memakan buah-buahan, biji-bijian dan dedaunan. Mungkin yang terbaik adalah mamalia kecil atau ... kadal.
Melihat seekor kadal di pohon, ia dengan tenang menangkap ekornya. Setelah itu, langsung diangkatnya dan dijatuhkan ke dalam mulut.
Kukang itu mengunyahnya, tetapi ada yang tidak beres. Kenapa terasa hanya sedikit? Padahal tadi dia melahapnya utuh-utuh.
Melihat ke atas pohon, kadal tersebut merayap tanpa ekor.
Oh ... sudahlah.
Saat ingin kembali ke siklus malasnya, sekilas ia melihat tetangga burungnya terbang di atas seekor beruang madu. Ah, nyawanya mungkin tak tertolong ....
(10) Beruang Madu
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top