4. Pelampiasan Belaka
Kalau suka ceritanya, jangan lupa vote di tiap bab ya! Klik bintang di pojok kanan atas (komputer) atau pojok kiri bawah (hape). Terima kasih, selamat membaca!
***
Saat ini, Fiona sedang berhadapan dengan pemuda gemuk berkulit putih, berambut perak dan memiliki iris mata merah. Fiona menduga bahwa pemuda itulah pemilik dari kamar mewah ini.
Namun, warna rambut dan matanya menunjukkan kalau dia bukanlah orang Indonesia. Sempat terlintas di pikiran Fiona bahwa itu adalah rambut palsu dan lensa kontak, tetapi setelah dipikir-pikir lagi, jarang sekali ada orang tidur tanpa melepas keduanya.
Tapi, andai dia benar adalah orang asing, dia bicara bahasa yang sama ..., pikir Fiona lagi. Pemuda itu mendekat, membuat Fiona secara refleks bergerak mundur hingga terpojok dan punggungnya mengenai cermin.
"Sudah kukatakan, jangan bangun dari tempat tidur kalau belum dini hari! Apa kau lupa, Fiona Nayesa!"
Lagi-lagi, pemuda itu memanggil Fiona dengan nama belakang Nayesa. Akan tetapi, gadis itu tidak berani bertanya. Jantungnya berdegup kencang tiap kali si lelaki asing berteriak. Sorot mata yang tajam itu menciutkan hati. Yang Fiona bisa lakukan hanyalah berusaha mengingat siapa yang pemuda itu maksud.
Nayesa? Entah mengapa, rasanya tidak asing mendengar nama itu. Nayesa ... Nayesa ... Naye--- ohhh!!
Fiona terkejut dalam diam, hanya mulutnya yang menganga dan langsung ditutupinya dengan tangan. Pemuda di hadapannya bingung melihat reaksi Fiona, "Ada apa?"
"Ah, ti-tidak ada apa-apa, Luc--- err, maksudku, Tuan Lucas!" Fiona segera memperbaiki caranya berbicara pada pemuda di hadapannya, yang tak lain adalah Lucas Foxton. Fiona menoleh ke cermin yang ada di belakangnya. Sekarang, gadis itu makin yakin tentang ingatannya. Ia hanya tidak menyangka, bahwa dirinya akan mengalami apa yang biasa terjadi dalam kisah-kisah transmigrasi ke dunia lain di webtoon.
Lucas Foxton, putra sulung Duke Foxton dari Kerajaan Navarre. Lucas adalah pemuda bertubuh gemuk yang menjadi tokoh antagonis dalam serial "Lady Renata", komik daring yang Fiona baca sembari makan rawon, sebelum ia pingsan dan mengalami perpindahan jiwa. Namun, tak seperti cerita-cerita isekai lainnya, Fiona tidak menjadi protagonis maupun antagonis.
Fiona Nayesa adalah budak yang dibeli oleh Lucas untuk melayaninya. Tokoh figuran yang mudah dilupakan oleh pembaca mana pun. Fiona bisa ingat hanya karena namanya sama dengan dirinya.
Fiona Adiwijaya telah merasuki tubuh Fiona Nayesa, dan si Fiona Nayesa ini bisa berakhir dengan kisah hidup yang tragis kapan saja, selama status budak masih menempel pada dirinya.
***
"Lady Renata" adalah komik daring yang mengisahkan protagonis wanita bernama Renata Basset. Ia hendak dijodohkan dengan Lucas Foxton oleh kakaknya, Alex Basset.
Namun, Lucas memiliki reputasi tidak baik, yakni pria gendut yang suka bermain wanita. Oleh karena itu, Renata kabur dari perjodohan, sampai bertemu protagonis pria bernama Collin, si pemuda desa biasa. Sepanjang cerita, Lucas berusaha menggagalkan rencana Renata yang ingin agar Alex - kakaknya - bisa menerima Collin. Di akhir kisah, Alex menerima Collin karena ternyata ia adalah seorang pangeran, sementara Lucas dihukum mati akibat berusaha meracuni Collin.
Lalu, si budak Nayesa -- Fiona sebut saja begitu agar tidak rancu dengan namanya -- hanya muncul sesekali dalam cerita, ketika melayani Lucas di tempat tidur. Wajahnya pun tidak pernah dilukiskan secara jelas, karena memang hanya figuran biasa. Ia sedikit lebih beruntung karena mendapatkan nama sendiri, ketimbang figuran lain yang cuma disebut berdasarkan profesi saja, seperti "si pelayan" atau "seorang tukang kayu", misalnya.
Yang bisa Fiona ingat, Nayesa ini akan mati ketika melayani Lucas. Entah karena dia sedang sakit lalu dipaksa melakukannya, atau staminanya memang terlalu lemah dari awal sampai tidak bisa mengimbangi. Setelah meninggal, jasadnya dikuburkan Lucas di suatu tempat diam-diam tanpa sepengetahuan anggota keluarga Foxton. Pekerja di Kastel Abbott cukup banyak. Tidak mengherankan, bila salah satunya menghilang, maka majikannya tidak akan ada yang menyadari.
Hanya itu yang bisa Fiona ingat. Gadis itu langsung bergidik ngeri. Meski sedang sangat berduka, bukan berarti ia ingin mengakhiri hidupnya sendiri. Di dunia yang asing seperti ini pula.
"Tuan Lucas, saya tadi hanya mencari air minum. Itu saja," jawab Fiona. Gadis itu berusaha berkelit sebisanya.
Lucas tampak menaikkan sebelah alis, memandangi Fiona curiga. "Bukan mau kabur?"
Fiona terkesiap. Tadi dia memang punya niat seperti itu, sebelum dia mengetahui kalau jiwanya telah berpindah ke dunia lain.
"Bu-bukan, Tuan!"
Sekarang, aku sudah tahu di mana aku berada, memangnya aku bisa kabur ke mana? Lagi pula, ada sanksi yang berat bagi Nayesa untuk bisa kabur dari kediaman Foxton, ucap Fiona dalam hati.
Kerajaan Navarre memiliki hukum yang melarang adanya perdagangan manusia. Bila dilanggar, penjual dan pembeli akan dihukum penjara. Korban tidak akan mendapat hukuman, tetapi secara tak langsung akan mendapat sanksi sosial dari masyarakat, yakni dipandang sebelah mata, dihina, dan dikucilkan. Sama saja seperti mati.
Meski begitu, masih ada saja oknum nakal yang melakukannya secara sembunyi-sembunyi. Contohnya adalah ayah Nayesa. Dikisahkan kalau Lucas membeli budak dari seorang pria tua yang hobi berjudi dan mabuk-mabukan. Sejak saat itu, si budak tinggal di kediaman Foxton, memiliki dua pekerjaan. Siang hari sebagai pelayan rumah biasa, malam hari sebagai budak. Dengan begitu, tidak ada yang tahu profesi Fiona yang sebenarnya.
"Kau tahu, bukan, apa yang bisa kulakukan, kalau kau berani kabur?" Lucas makin mendekat ke arah Fiona hingga gadis itu tidak bisa menghindar ke belakang lagi. Tubuhnya mengimpit Fiona, hingga tangan gadis itu dapat menyentuh perut gembul majikannya.
Mudah bagi Lucas mengancamnya seperti itu. Ia adalah putra seorang Duke. Hukumannya bisa diringankan asal menebus uang denda. Dengan kekayaan tiada habis milik keluarga, Lucas bisa terbebas dari jeratan hukum kapan saja. Hanya Fiona sendirian yang menanggung akibatnya nanti.
"I-iya, Tuan ...," ucap Fiona lirih. Ia hanya menunduk, tak berani membalas tatapan mata majikannya. Fiona berusaha mengingat semua yang ada di webtoon, terkait tentang Nayesa. Gadis budak itu akan mengembuskan napas terakhir saat berhubungan intim dengan Lucas. Fiona tidak tahu kapan itu terjadi.
Mungkinkah, Nayesa yang asli sudah tiada, dan karena hal itu, aku bisa merasuki tubuhnya yang sekarang? Kalau benar seperti itu ... berarti, aku juga sudah mati di duniaku?
Fiona termenung, mengingat nenek dan kedua orang tuanya. Fiona tak lagi harus mengucapkan pamit pada siapa pun, karena pada akhirnya dia jadi sebatang kara sebelum ke dunia barunya ini. Ia juga sudah jadi pengangguran.
Benar-benar tidak ada lagi yang tersisa untukku di dunia itu. Aku hanya bisa bertahan hidup untuk duniaku yang sekarang ini. Tapi ... bagaimana caranya? Sedangkan, tubuh ini bisa mati kapan saja kalau masih harus melayani Lucas.
"Ada apa? Kenapa menangis?" Suara Lucas membuyarkan lamunan Fiona. Tanpa Fiona antisipasi, lelaki itu menghapus air mata yang mengalir di pipinya. Bahkan gadis itu sendiri tak sadar kalau sedang menangis.
Fiona melihat, sorot mata tajam Lucas tiba-tiba melembut. Ini aneh sekali. Padahal seingatnya, Lucas tidak pernah berbuat seperti ini pada siapa pun di cerita yang sebenarnya.
Perlahan tetapi pasti, tubuh Lucas makin mengimpit Fiona. Sampai ia tidak dapat bergerak, baik itu ke kanan atau kiri. Tangan kanan Lucas menangkup pipi budaknya, lalu langsung mendekatkan bibirnya ke arah milik gadis itu. Ciuman yang dingin dan kasar datang bertubi-tubi. Dari bibir turun ke leher. Tidak ada cinta sama sekali yang terasa. Hanya pelampiasan belaka.
Kedua tangan Lucas mulai bergerilya, menempatkan posisinya secara tak sopan di tubuh si budak. Spontan, Fiona mendorong tubuh majikannya itu sampai mundur, menjauh dari dirinya.
***
Baca lebih cepat di Karyakarsa.com/ryby dengan harga hanya Rp. 1000/bab! Di sana sudah TAMAT + 1 Extra ch yang tidak ada di Wattpad! Tanpa download, tanpa apk, tanpa jeda iklan, dan babnya lebih cepat tayang!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top