Kelurahan 3
Mari kita awali cerita ini dengan sebuah quote,
"Tak apa jika bukan aku yang pertama, asalkan aku yang terakhir singgah di hatimu." -HKR (admin shitposting khusus kelurahan 3)
"Akhirnya selesai juga tugas postingku hari ini," kata seorang pria bermullet yang diketahui bernama Hakaze Kaoru itu.
Ting tong
Kaoru yang awalnya berniat ingin rebahan, terpaksa berjalan ke arah pintu karena ada orang kurang ajar yang mencet bel rumahnya. Kurang ajar banget tuh orang, ganggu orang mau halu-eh rebahan maksudnya.
Cklek, "siapa-"
"KAORU INI ADA SURAT BUAT LO, GUE PERGI DULU YAK."
Belum sempat Kaoru menyelesaikan kata-katanya, pria bersurai coklat gelap itu langsung memberinya surat dan lari balik kerumahnya layaknya orang kesurupan Mitsuru Tenma.
Napa sih? Pikir Kaoru dalam hati.
Dia melihat sekilas surat yang diterimanya dari renjer merah itu sambil bergidik ngeri. Entah kenapa ada hawa tidak kimochi dari surat tersebut.
Karna penasaran dengan isinya, dia memberanikan diri dan nekat membaca surat itu.
Ternyata, surat itu bukanlah surat biasa.
Itu,
surat undangan
untuk perjamuan teh
di rumah sang emperor.
Mampus hayati. -Hakaze Kaoru
Kaoru dengan tangan bergetar kembali menutup undangan yang memancarkan aura-aura kegelapan segelap Darkness 4 itu.
Tapi tunggu, ada sesuatu yang mengganjal di mata kaoru.
Sebuah tulisan kecil disudut kanan bawah yang bertuliskan
untuk : Chiaki Morisawa
"CHIAKI GUGUUUUK"
BRAK.
Dengan heart-heart Kaoru menutup pintu rumahnya lalu berlari menuju kediaman pelaku yang menyerahkan undangan itu padanya tadi.
DOK DOK DOK for punten.
"WOI KENTAKI, INI UNDANGAN BUAT LO. NAPA LO KASIH KE GUA?"
Kaoru terus menggedor pintu tak bersalah dengan itu dengan ketukan ¾.
Tak lama kemudian, sebuah suara menyahut dari dalam rumah "BUAT LO AJA, GUE GA BUTUH."
"GA GITU PROSEDURNYA MAEMUNAH"
"YA BILANG AJA GUE MAU MENYELAMATKAN DUNIA, MAKANYA LO GANTIIN GUE"
"TAPI GUE YANG GA MAU GANTIIN LO!!!"
Dengan sedikit paksaan, akhirnya Kaoru dapat mengeluarkan Chiaki dari kediamannya dan mengajaknya untuk berdiskusi dengan kepala dingin di taman alun-alun.
"Jadi gimana? Gantiin gue ya?"
"Nggak."
Mendengar jawaban singkat dari Kaoru, Chiaki udah siap mau sujud tapi untungnya di cegah sama kedatangan seseorang yang tiba-tiba menghampiri mereka dari dalam kolam ikan.
Iya, jadi ceritanya tuh Kaoru sama Chiaki nongki di gazebo deket kolam. Trus ada orang yang muncul dari situ.
"Apa itu?" Tanya orang itu. Rambut basahnya menitikkan air membasahi undangan Chiaki.
Namun tenang, undangan itu waterproof. Dilengkapi juga dengan perlindungan berteknologi tinggi yang dapat melindungi undangan tersebut dari ancaman air, api, angin, tanah, udara, dan ancaman luck down kunugi. Jadi mau diperlakukan seperti apapun, undangan tersebut tidak akan musnah.
"Kanata... bantu gue plis." Kata Chiaki mengganti targetnya. Dia kini bersembah sujud di hadapan kolam ikan.
"Kamu mau ke rumah Eichi?"
Chiaki menggeleng kuat. Tolong digaris bawahi, Chiaki belum boleh mati sebelum menyelamatkan dunia. Jadi dia harus menyelamatkan diri terlebih dahulu.
"Gantiin aku ya?" Chiaki yang tahu teman berambut birunya ini adalah orang yang baik hati tenti tidak menyia-nyiakan kesempatan ini.
"Maaf... tapi aku... diundang juga. Kalo kamu mau berangkat bareng ayo~puka~puka~"
Chiaki dan Kaoru benar-benar membeku di tempat sekarang.
Kanata, sebagai salah satu anggota grup sableng yang merupakan musuh bebuyutan sang emperor pun diundang.
Seberapa bahayakah perjamuan teh ini?
Grup Sableng, yang berisikan satu putra duyung, satu vampir, satu orang ga jelas, satu dukun, dan satu orang permak boneka memang terkenal sebagai musuh bebuyutan Tenshouin Eichi.
Kok bisa musuhan?
Alkisah, Tenshouin Eichi yang sedang mengikuti lomba lari marathon lupa kalau memang dirinya mempunyai penyakit keras langka dan berstadium akhir yaitu bengecc.
Eichi yang tidak bisa melanjutkan perlombaannya sangat menyesali hal tersebut. Padahal garis finishnya hanya tinggal 100km lagi. Hal ini mebuat Eichi sangat frustasi.
Begitu tau yang memenangkan perlombaan itu adalah Kanata-sang putra duyung, awalnya Eichi ingin memberi selamat. Namun, sayangnya ia malah bertemu dengan Leo sang penebar hoax.
Leo mengatakan kepada Eichi kalau Kanata sebenarnya bekerja sama dengan keempat orang sableng lainnya.
Eichi yang suka memfitnah orang tidak suka jika ia difitnah, dan ia pun akhirnya murka dan pingsan karena lupa lagi kalau bengecc.
Lalu kebencian itu masih berlanjut hingga saat ini.
"Jadi ini siapa aja sih yang diundang?" Tanya Kaoru tiba-tiba.
"Satu kelurahan diundang kok." Jawab seorang berkacamata.
Eh tunggu, Kaoru memeriksa penglihatannya. Perasaan Chiaki sama Kanata ngga ada yang pake kacamata.
"Lah Amoeba-eh Aoba. Kenapa ada disini?" Kata Chiaki.
"Aku mau nganterin undangan ini, buat Kaoru."
Bangsat. -Hakaze Kaoru
Kaoru udah siap-siap mau lari dari gazebo, tapi tangannya dicegat sama Aoba.
"Ayo kita hadapi ini bersama-sama, Kaoru." Katanya kepada Kaoru dengan senyum yang menunjukkan tidak lama lagi.
Kita? Lo aja kali.
Kaoru yang masih sayang nyawa, berusaha melepaskan diri dari perjamuan ini namun sayangnya hal itu tidak berhasil.
Jam sudah menunjukkan pukul 3 sore yang menandakan mereka harus segera menghadiri perjamuan itu. Karena jika tidak entah apa yang m̶e̶r̶a̶s̶u̶k̶i̶m̶u̶ akan terjadi.
Kaoru dan teman-temannya mulai memasuki gerbang depan kediaman Tenshouin. Namun mereka harus berjalan melalui 15 hektar halaman + 2 hektar kolam renang untuk dapat mencapai tempat acara.
Setelah sampai disana, ia melihat Squad Kebal Sianida lagi ngobrol santai.
SKS, Squad Kebal Sianida ditujukkan kepada mereka yang telah teruji klinis kebal terhadap racun khas Tenshouin Eichi. Mereka memiliki imun yang diduga telah berevolusi karena teralu sering berdekatan dengan sang emperor. Hajime Shino, Hasumi Keito, Hibiki Wataru, Nazuna Nito, dan Kuro Kiryu.
Nazuna Nito? Kuro Kiryu? Bagaimana bisa?
Diduga mereka dekat dengan oknum Hajime dan Hasumi. Hal ini menyebabkan mereka kini tertular kekebalan terserbut.
Tanpa berpikir panjang, Kaoru pun ikut ber-jb jb. Iya, sapa tau kekebalan mereka bakal nular juga.
Mumpung sedang ada satu kursi kosong diantara mereka.
Namun, ada saja cobaan. Ternyata ada dua orang lainnya yang ingin duduk di kursi itu juga, yaitu Madara dan Ijum.
Supaya adil, mereka bertiga akhirnya memutuskannya dengan cara yang sederhana. Yaitu pertama-tama mereka akan melakukan voting yang diikuti oleh semua hadirin, lalu hasil voting terbanyak akan menngambil random number untuk memutar rolet. Rolet tersebut hanya akan menentukan tempat mereka hompimpah. Selanjutnya mereka akan hompimpah dan yang menang dapat mengambil kursi itu. Mudah bukan?
Ternyata keberuntungan tidak dipihak Kaoru. Ijum berhasil mendapatkan kursi diantara orang-orang legendaris tersebut.
Kaoru sudah pasrah dengan hidupnya. Mungkin dosanya terlalu banyak, karena selama ini dia terlalu banyak julid dan ghibah di sosial media.
Namun, hal mengejutkan terjadi.
Satu bulan telah berlalu dari pesta teh itu dan tidak terjadi apa-apa. Mereka semua sehat walafiat meskipun Kanata sering masuk angin.
Teryata, usut punya usut Eichi belom nge-re-stock teh sianida miliknya. Jadi yang kemarin itu sebenarnya adalah marimas gula batu.
Sekian.
-belom the end-
SELAMAT, KINI MURID-MURID KELAS 3 TELAH LULUS. SETELAH BEBERAPA TAHUN NGGA NAIK KELAS AKHIRNYA MEREKA BISA LULUS 😭
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top