Kelurahan 1
Pada sebuah pagi yang suram di sebuah kelurahan. Terlihatlah seorang anak bakul sayur bernama Takamine Midori sedang menatap pasrah langit pagi yang mendung di teras rumah.
Pasrah, bosen idup.
Tapi tiba-tiba.
BRAK
"MIDOOOOOOR, GASWAAAAAT" seorang bocah bersurai item-item merah menggedor pagar rumah Midori yang sebenarnya tidak ada pagarnya.
Iya kan jualan sayur. Kalo ada pagarnya warungnya ngga buka dong? Ya kalo warungnya ngga buka tutup dong. Berarti kalo tutup ya ngga buka.
"Ya di rem tor."
"BUKAN ITU!"
"Bukan itu ya berarti ini."
"Serah, bodo amat. Tora capek"
"Ya udah, ada apa?" Midori mengalah, daripada si tetot ngamuk.
Tetora menghembuskan nafas kasar lalu menjawab, "Hinata, ilang".
"UAPAH?! DIA KEMAREN MASIH NGUTANG TAUGE DI WARUNG INI!"
Midori auto panik, padahal tadi lemes.
"MAKANYA BANTUIN NYARI" Tetora ngomongnya ngikut capslock.
Tanpa hahihuheho lagi mereka langsung cabs nyari wrong one dari si kembar itu.
Tetora nyari di kampung 1a, si Midori nyari di kampung 1b. Sapa tau Hinata lagi pulang kampung ke rumah Yuuta, saudara kembarnya yang sebenarnya berjarak tidak lebih dari 50 meter itu.
"Nanti jam 11, kita ketemuan di alun-alun yak. Sapa tau ada yg ketemu atau dapet informesyen." Begitulah kata Tetora sebelum akhirnya mereka berdua berpisah di depan gapura.
Masing-masing dari mereka mulai mencari keberadaan abangnya si yuuta itu. Namun hasilnya nihil, dan pada akhirnya mereka pun pergi ke alun-alun tanpa hasil apapun.
Tapi kok....
massanya tambah banyak?
Ya, diketahui di alun-alun tersebut sekarang berkumpul hampir seluruh warga kelurahan 1.
Ini listnya:
Tetora, Midori, Shinobu, Yuuta, Tori, Tsukasa, Mitsuru, Tomoya, dan Sora.
Usut punya usut, di kampung 1a si Tetor ketemu sama Tomoya. Sisanya ketemu sama Midori di kampung 1b. Kenapa mereka ngikut ke alun-alun? Karena mereka ini juga punya masalah sama si Hinata, jadinya ikut nyariin.
Oit- sadar ngga kalo Shinonon ngga ada?
Menurut narasumber berinisial Tomoya Mashiro, Shinonon lagi ke kampung 3a karna dia diundang ke perjamuan teh di rumah Eichi.
Shinonon kalau ngilang alasannya jelas kok kawan-kawan, dia kan anak baik-baik :)
Si Tomoya awalnya panik banget waktu Shinonon bilang mau pergi ke sana, gimana enggak, bandar sianida coy. Tapi si Shinonon malah santuy aja padahal Tomoya udah keringat dingin.
Fyi, Shinonon udah kebal ama yang namanya sianida. Organ-organ tubuhnya sama ikatan karbon-nitrogen tuh udah lama jadi sahabat karib. Jadi, bagi shinonon minum teh sianida itu bagaikan minum coca cola.
Oke, balik ke alun-alun.
"Jadi, kalian semua juga punya masalah ke Hinata?" Kata Tetora membuka rapat paripurna.
Mulai dari sini, anda akan melihat beberapa kesaksian.
Tomoya:
"Bulan lalu Hinata minjem buku catetan aku, belum kembali sampe sekarang. Padahal besok ulangan."
"WANJIR LUPA BESOK ADA ULANGAN" - Tetora numpang lewat.
Shinobu:
"Hinata kemarin minjem shuriken, mau kuminta lagi takutnya dibuat hal-hal yang ngga baik sama dia de gozaruyo."
Mitsuru:
"Hinata janji mau nemenin Mitsu lari pagi, eh tapi udah siang aja. Ya udah mau Mitsu ajak lari siang eheh.
Tsukasa:
"Last night Hinata juga udah promise mau nemenin aku makan parfait di café ngehits yang baru buka di kelurahan sebelah yang which is kalau beli disana tuh harus ngantri lama. That's why aku ngajak dia, biar ada temen chatting while waiting gitu."
Tori:
"Dia janji mau beliin Tori JaSuKe, tapi dia ngilang. Dih kalau missqueen bilang aja."
Yuuta:
"Dia kabur sambil bawa kartu pelajarku."
BUAT APA HEH?!
"Kalo Sora kenapa?" Tetora sadar kurang satu orang testimoni diatas.
"Sora ngikut aja~ kalian mau baku hantam kan? Sora suka perkelahian~"
Tetora: ...
Se-alun-alun: ...
Hinata yang lagi dicariin: ...
Se-kelurahan: ...
Alam semesta: ...
"Ya udah, bagus tambah banyak yang gebukin Hinata tambah bagus." Kata Yuuta sambil mengepalkan tangan menahan amarah.
Sebenarnya dia tuh takut kartu pelajarnya diapa-apain ama abangnya. Udah pencitraan berapa lama coba cuy.
"Jadi kita mau nyari Hinata gimana lagi? Mau mencar lagi? Tapi jangkauan kita bisa lebih luas dengan banyak orang-"
"Aahhn~"
Diskusi ini berhenti gegara suara laknat itu. Telinga Tetora yang memang tajem, bisa langsung membuatnya mendengar desahan itu dan menghentikan omongannya.
"Kalian denger kan?" Kata Midori, yang disambut dengan anggukkan serempak dari teman-temannya.
Padahal baru saja mereka ingin mencari lagi Hinata yang hilang, namun fokus mereka sekarang mengarah pada desahan yang beradal dari toilet umum itu.
Iya,
DESAHAN,
SIANG-SIANG,
DARI TOILETNYA ALUN-ALUN,
DAN KELURAHAN INI ISINYA COWO SEMUA.
GIMANA PIKIRAN ADEK-ADEK KITA INI TIDAK MENJADI LIAR SAUDARA-SAUDARA?
Maap ngegas.
Tetora berjalan perlahan menuju toilet tersebut, lalu memberi isyarat kepada yang lain untuk mengikutinya.
Alhasil mereka sudah sampai di depan toilet umum itu, ya cuma di depan belom masuk. Karna si Tetor curiga kalau suara yang tadi mereka dengar itu bukan dari dalam bilik tapi diluarnya.
"Ahh...akhh..mmmh.."
ANJIR.
Begitulah isi hati Tetora. Ini dari tadi dia udah menahan umpatan, coba kalo engga udah ngabsen kebun binatang.
"Eh bentar-bentar, itu barusan... suara Yuuta ngga sih?" Semua sontak menoleh ke arah Midori yang sedang beropini, lalu menoleh ke arah Yuuta.
"Aku disini dari tadi bambang, jelas-jelas itu suara Hinata-"
"Mon maap nih, pengisi suara kalian tuh sama."
"Ya mon maap juga, suaraku diatur dari kabupaten."
...
"Mmh... jangan... disituhngh..ahngh"
Suara laknat itu kembali terdengar dan tiba-tiba...
BRAK
"TOBAT SETAN, TEMPAT UMUM INI ANJING."
Tomoya ngedobrak pintu sambil teriak dengan lantangnya.
Teman-temannya pun terkaget, TOMOYA NGEGAS WAW.
Tapi mereka lebih kaget waktu tau siapa di dalam toilet itu...
Hinata yang lagi duduk diatas wastafel dengan lutut yang berdarah bersama dengan Shinonon yang memegang kapas.
Kan udah dibilangin, Shinonon tuh anak baik-baik. Tapi yang kedengaran emang cuma suara Hinata, jadi pada suudzon semua :)
"Kalian ngapain disini?"
- tbc(?)
Masih ada yg nungguin cerita absurd ini ngga? :")
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top