Minecraft Roleplay dan Masa Depan Folklor Nusantara
Ketika berbicara soal folklor milik Indonesia, kita dihadapkan pada probabilitas ancaman punahnya salah satu warisan budaya leluhur karena berkurangnya penutur maupun dianggap tidak relevan lagi bagi edukasi masyarakat, khususnya para pemuda di zaman kekinian. Folklor sejatinya tidak hanya mencakup cerita rakyat, tetapi juga tata krama, musik, permainan, dongeng, sejarah lisan, dan lain sebagainya. Minecraft sebagai suatu aplikasi permainan hadir dengan sebuah solusi. Minecraft tidak memiliki tujuan khusus dan tujuan yang jelas untuk dicapai, sehingga pemain dapat memiliki kebebasan dalam mengganti cara bermain. Kelebihan ini membuat Minecraft mampu dimodifikasi untuk menjadi medium dalam penyampaian cerita lewat metode roleplay, yakni berakting menjadi seorang tokoh dalam permainan tertentu. Terbukti, dalam kurun waktu dua tahun terakhir, popularitas minecraft roleplay naik drastis dengan mayoritas audiens remaja usia 13-18 tahun. Artikel ini akan mengeksplorasi potensi tersembunyi minecraft roleplay dan signifikansinya dalam pelestarian folklor Indonesia.
Sudah menjadi sebuah keniscayaan bahwa Indonesia tidak pernah kekurangan folklor untuk diceritakan ulang. Folklor menjadi bagian dari memori kolektif masyarakat kita yang diturunkan secara turn-temurun dari satu generasi ke generasi lain dalam berbagai versi. Meskipun dalam penyebaran folklor ada proses lupa diri atau interpolasi sehingga banyak folklor yang mengalami perubahan secara eksternal atau kemasan, tetapi pada dasarnya folklor tersebut masih memiliki dasar atau tema yang sama.
Kendati demikian, kita sekarang dihadapkan pada tantangan Era Revolusi Industri 4.0 di bidang sosial budaya, bahkan negara lain seperti Jepang sudah mempersiapkan diri untuk memasuki era Society 5.0. Era Society 5.0 yang dimaksud merupakan sebuah masa di mana masyarakat berorientasi pada kepentingan manusia dengan menggabungkan ruang maya sekaligus ruang fisik untuk mencapai keseimbangan perkembangan ekonomi dan menyelesaikan masalah-masalah sosial tanpa memandang umur, jenis kelamin, maupun bahasa. Pada era ini, teknologi diharapkan dapat digunakan semaksimal mungkin untuk memanusiakan manusia.
Perkembangan teknologi tentunya mengubah cara tiap individu maupun masyarakat mencipta, mempublikasikan, maupun mengonsumsi karya-karya komunal. Telah muncul berbagai panggung atau platform multimedia di internet yang mempertemukan antara pencipta karya dengan penikmatnya. Sajiannya pun beragam, mampu mencakup teks, gambar, audio, maupun gabungan ketiganya. Salah satu platform tersebut adalah Twitch.
Aplikasi ini merupakan sebuah platform video berbasis livestreaming yang dimiliki oleh Twitch Interactive, cabang usaha dari Amazon. Umumnya, konten di Twitch berbasis pada permainan gim, tetapi ada pula konten seperti musik dan kesenian. Melalui platform ini, seorang streamer atau pembuat konten di Twitch memiliki satu kanal khusus yang didedikasikan untuk dirinya, sehingga seorang streamer seolah-olah punya stasiun televisi sendiri.
Twitch sendiri memiliki fitur berlangganan atau subscription yang memungkinkan bagi para penyiar untuk memperoleh uang berdasarkan tingkat atau tier yang telah ditentukan. Dengan fitur ini, penggemar dapat membayar untuk mendapatkan fitur lebih, misalnya, mendapat akses ke stiker yang telah dikustomisasi untuk digunakan dalam live chat, adanya video bebas iklan, serta masih banyak lagi. Banyak para penyiar yang menggunakan jasa pihak ketiga—biasanya aplikasi Streamlabs—untuk mengumpulkan donasi dari para penonton atau penggemar.
Tahun 2020 menjadi saksi adanya peningkatan drastis jumlah penonton dan penyiar Twitch secara bersamaan. Jumlah penonton meningkat pesat sebanyak 0.86 juta penonton dari tahun 2019 ke tahun 2020, pun juga dengan jumlah penyiar dengan kanal aktif yang naik sebanyak 3.3 juta. Hal ini tidak terlepas dari faktor pandemi dan social distancing yang membuat tiap individu mesti melakukan isolasi mandiri di rumah mereka masing-masing.
Salah satu gim yang paling sering ditonton di Twitch pada saat itu adalah Minecraft, yang kini menduduki posisi kedua dari bawah. Ternyata, Minecraft tidak hanya merupakan salah satu gim yang paling sering dimainkan dan ditonton di Twitch, tetapi juga di seluruh dunia. Sejak dirilis tahun 2009 oleh Mojang Studios, Minecraft telah memenangkan tujuh penghargaan dari forum gaming yang berbeda karena fleksibilitasnya yang memungkinkan pemainnya untuk mengeksplor dan membuat dunia dengan leluasa.
Seiring berjalannya waktu, banyak pemain Minecraft yang bertemu secara virtual dan menciptakan sebuah server Survival Multiplayer, atau bisa disingkat SMP. SMP bisa didefinisikan sebagai sebuah peladen atau server komunitas di mana para pemain dapat menikmati Minecraft dengan rekan atau teman mereka melalui avatar—wujud visual dalam dunia virtual—yang sudah dipersonalisasi.
Adanya fleksibilitas dalam permainan Minecraft ini memungkinkan para pemainnya untuk memodifikasi sebuah server menjadi sebuah server berbasis roleplay. Roleplaying atau bermain peran dalam Minecraft berarti menciptakan sebuah persona atau karakter fiksi untuk berinteraksi dengan pemain lain dalam dunia yang fiksi pula.
Sekitar tanggal 24 April 2020, seorang konten kreator di Youtube, Clay, menciptakan sebuah server SMP berbasis roleplay yang dinamakan Dream SMP bersama rekannya, George Henry Davidson. Secara bertahap, Clay juga mengundang beberapa konten kreator lain untuk bergabung. Dalam kurun waktu singkat, popularitas Dream SMP meledak di kalangan remaja internasional. Ratusan ribu lukisan digital, video animasi, dan fiksi penggemar yang terinspirasi dari Dream SMP membanjiri media sosial. Artikel ini akan membahas bagaimana salah satu server Minecraft yang terkenal, Dream SMP, bisa meraih popularitasnya dan bagaimana konsep tersebut bisa diaplikasikan dalam upaya pelestarian folklor nusantara sebagai bagian dari budaya nasional.
https://youtu.be/KYTqgKWCuF0
Belajar dari Kesuksesan Dream SMP
Dream SMP, sebagai salah satu server Minecraft berbasis roleplay, menemukan audiens dan popularitasnya melalui siaran langsung di Twitch dan kanal-kanal video klip di Youtube yang menampilkan berbagai konten kreator yang berpartisipasi di dalamnya. Para konten kreator dalam Dream SMP saling berkolaborasi satu sama lain untuk membangun sebuah jalinan cerita dengan tokoh buatan mereka sendiri. Beberapa adegan dalam linimasa cerita ada yang direncanakan dalam sebuah naskah, ada pula yang berbasis improvisasi.
Melalui Twitch, para konten kreator ini kemudian merekam perjalanan kisah karakter mereka lewat kanal masing-masing, menyediakan banyak sudut pandang dan eksplorasi latar belakang untuk ditonton oleh para penggemar. Jika biasanya sebuah cerita disampaikan melalui medium berupa televisi, film, teater, dan lain sebagainya dari satu sudut pandang saja, maka di sini cerita disalurkan lewat permainan video gim yang disiarkan secara langsung dan multi-perspektif kepada ratusan ribu orang dalam waktu bersamaan.
Cerita yang diciptakan juga dikemas semenarik mungkin dengan sebelumnya didahului oleh diskusi antar konten kreator yang terjadi di aplikasi Discord. Di sana, mereka mulai merencanakan kerangka cerita dengan menjabarkan beberapa plot point secara umum, misalnya ada sebuah pemilihan umum, konstruksi bangunan baru, deklarasi perang, maupun penjelajahan. Salah satu alasan mengapa jalinan cerita Dream SMP digemari banyak orang adalah spontanitas yang terjadi di dalamnya.
Contoh kecilnya saja, pada babak mayor ketiga dalam kisah Dream SMP, dikisahkan sedang terjadi pemilihan umum di Negara L'manburg. Ada tiga partai yang ikut berkompetisi: SWAG2020; POG2020; SCHLATT2020; dan COCONUT2020. Voting untuk kursi kepresidenan dilakukan melalui polling di Twitter oleh para penggemar. Hasilnya, POG dan SWAG berada di posisi teratas dengan hasil sebanyak 45% dan 30% secara berturut-turut. Namun, karena semalam sebelumnya terjadi koalisi antara SWAG2020 dengan SCHLATT2020, maka partai POG2020 kalah dengan selisih 1%. Hal ini menunjukkan adanya keterlibatan dari fans sehingga cerita yang terjalin jauh lebih interaktif.
Format pertunjukan naratif-partisipatoris seperti ini terbukti efektif dalam menggaet ratusan ribu penonton dari seluruh penjuru dunia yang rela menonton siaran langsung dari kanal-kanal para konten kreator di Twitch. Kendati demikian, faktor kesuksesan Dream SMP tidak terletak pada jumlah penontonnya, melainkan apa yang terjadi ketika siaran langsung telah usai.
Di sini, para penggemar berperan besar dalam memproduksi ulang, mengolah, dan menyebarluaskan konten dari para streamer. Karya yang dimaksud dapat berupa video analisis, esai, interpretasi visual, fiksi penggemar, musik, dan masih banyak lagi. Tindakan berulang dari dokumentasi, penyebarluasan, pemutakhiran, reinterpretasi, membedah, dan reaksi ini menciptakan kumpulan konten dan komunitas yang luar biasa besar dalam skala internasional.
https://youtu.be/MPiILYNStd8
Sejatinya, private server Dream SMP merupakan sebuah studio entertainment yang terkoordinasi, tetapi memiliki proses produksi yang terdesentralisasi—dalam artian tiap konten kreator akan menjadi tokoh utama dalam siaran langsung mereka masing-masing, memproduksi konten dari satu sumber, satu naskah, dan satu platform atau panggung. Konten kreator diposisikan sebagai sutradara, penulis naskah, aktor, produser, sekaligus sinematografer, begitu pula dengan para penggemar. Dream SMP menawarkan proses produksi konten cinematic universe berbiaya rendah, dengan exposure dan kualitas tinggi, serta dengan dampak yang besar pada kebudayaan warganet. Terbukti, setelah popularitas Dream SMP sebagai server minecraft roleplay naik drastis, banyak komunitas-komunitas roleplay-based yang juga bermunculan di Twitch, misalnya Bear SMP dan Outsiders SMP yang dimodifikasi dari novel The Maze Runner karangan James Dashner. Di Indonesia, ada juga proyek Viva Fantasy yang diproduseri sekaligus disutradarai oleh Marvel Devino atau ElestialHD.
Pengaplikasian pada Folklor Nusantara
Folklor Indonesia sendiri hadir dengan berbagai macam jenis—yang rupa-rupanya sudah mengakar dalam kebiasaan kita sehari-hari—mulai dari lisan, setengah lisan, dan non-lisan. Misalnya saja, ungkapan tradisional, teka-teki, dongeng, mitos, lagu daerah, arsitektur, tata krama, makanan, minuman, dan masih banyak lagi. Meskipun sifatnya pralogis atau memiliki logika tersendiri, tetapi di dalam folklor terkandung untaian amanat yang hendak diwariskan oleh para leluhur kepada generasi selanjutnya agar lebih peka kepada alam sekitar. Semakin dekat kita dengan folklor, semakin dekat pula kita pada alam.
Sayangnya, generasi pemuda masa kini kurang menyadari akan pentingnya melestarikan folklor bangsanya sendiri. Padahal, folklor dapat menjadi penyalur pendapat rakyat sekaligus pemersatu bangsa itu sendiri. Seperti yang dilakukan Kaisar Yui dari Dinasti Hsia dan Kaisar Chow Wen Whang dari Dinasti Chow, mereka memiliki staf khusus yang tugasnya mengumpulkan nyanyian rakyat yang dikidungkan di kedai-kedai, lalu diklasifikasikan dan diarsipkan setelah diteliti isinya. Tujuannya tak lain sebagai tolok ukur kebijakan pemerintahan saat itu, apakah rakyat puas atau kecewa, apakah kebijakan yang diambil berhasil atau gagal.
Selain berfungsi sebagai medium kritik pemerintahan, folklor juga berfungsi untuk mengedukasi anak-anak. Misalnya saja, pasti kita pernah mendengar adanya larangan keluar rumah bagi anak-anak ketika maghrib. Diceritakan, bahwa siapapun yang melanggar akan ditangkap oleh wewe gombel. Meskipun kebenarannya masih dapat disanggah, tetapi larangan tersebut lumayan efektif untuk menjaga anak kecil agar tidak membahayakan dirinya sendiri dengan keluar rumah menjelang maghrib. Contoh lain, ada kisah kancil yang mampu melewati barisan buaya dengan kecerdasannya. Kisah ini membuat banyak anak yang mendengarkannya terinspirasi dan menginternalisasi nilai-nilai dari cerita itu, sehingga seiring berjalannya waktu mereka akan berusaha menerapkan konsep yang sama—yakni menghadapi masalah dengan tenang—dalam kehidupan sehari-hari.
Seni menjadi salah satu medium folklor untuk mampu menyalurkan dan menginisiasi adanya internalisasi amanat dan nilai-nilai dalam diri seseorang, baik itu seni rupa, gerak, musik, teater, sastra, dan masih banyak lagi. Dengan munculnya server seperti Dream SMP, kita diajak meredefinisi ulang apa sebenarnya hakikat kesenian dan bagaimana tiap bidang seni bisa saling berkaitan untuk menciptakan sebuah mahakarya yang indah dan tak lekang oleh waktu. Hal ini juga memungkinkan membuka ruang baru bagi kreativitas remaja dan metode pembelajaran baru.
Medium lain yang digunakan, Minecraft, juga turut berperan sebagai alat edukasi yang efektif, dibuktikan dengan hasil penelitian yang dilakukan Šajben et al. (2021) terhadap partisipan usia empat belas sampai dua puluh tahun. Hasilnya menunjukkan, bahwa dengan partisipasi aktif, para partisipan menjadi lebih fokus terhadap materi yang diajarkan. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Sudarmaji (2021) sendiri membuahkan hasil positif di mana para siswa yang melakukan pembelajaran melalui Minecraft setuju jika prosesnya lebih mudah, cepat, dan menyenangkan.
Melalui kajian yang telah dilakukan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa minecraft roleplay dapat difungsikan sebagai medium internalisasi nilai-nilai yang ada di dalam folklor Indonesia sekaligus melestarikan budaya kolektif yang ada di dalamnya. Bagi konten kreator, minecraft roleplay berbasis folklor Indonesia merupakan potensi bisnis yang menjanjikan, mengingat minimnya konten-konten demikian sebagai hiburan sekaligus edukasi bagi masyarakat luas. Bagi penonton, minecraft roleplay berbasis folklor Indonesia dapat menjadi ladang inspirasi dan semangat untuk terus-menerus berkarya dan mengembangkan bakat masing-masing. Maka, dengan adanya kolaborasi dari para konten kreator dan penggemar, akan memacu resurgensi (resurgence) dalam pengenalan folklor pada masyarakat sendiri maupun dunia internasional, sekaligus memanusiakan manusia itu sendiri.
Daftar Pustaka
Alexander, Julia. Verge. Living The Dream SMP. Diakses 27 Oktober 2021 melalui https://www.theverge.com/22338418/dream-smp-youtube-minecraft-fanart-fanfiction-video-edits-fandom.
Çakır, Gökhan. Dotesports. What is a Minecraft SMP? Diakses pada 27 Oktober 2021 melalui https://dotesports.com/news/what-is-a-minecraft-smp.
Danandjaja, James. 1984 Folklor Indonesia: ilmu gosip, dongeng dan lain-lain. Jakarta: Grafiti Press.
D'Anastasio. Cecillia. Wired. In Minecraft's Dream SMP, All the Server's a Stage. Diakses 27 Oktober 2021 melalui https://www.wired.com/story/minecraft-dream-smp-political-drama/.
Hays, Edward. Sportskeeda. 5 Best Minecraft Roleplay Servers in 2021. Diakses Rabu, 27 Oktober 2021, melalui https://www.sportskeeda.com/minecraft/best-minecraft-roleplay-servers-2021.
Hirsh, Jesse. Metaviews. Dream SMP is the hottest show in the media business and you've never heard of it!?. Diakses Rabu, 27 Oktober 2021 melalui https://metaviews.substack.com/p/dream-smp-is-the-hottest-show-in.
Iqbal, Mansoor. Business of Apps. Twitch Revenue and Usage Statistics. Diakses pada 27 Oktober 2021 melalui https://www.businessofapps.com/data/twitch-statistics/.
Kevin, Anthony. 2019, Januari 26. Mengenal Twitch, Platform yang Bisa Buat Gamer Jadi Miliarder. CNBC. Diakses pada 26 Oktober 2021 melalui https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20190126185118-33-52505/mengenal-twitch-platform-yang-bisa-buat-gamer-jadi-miliarder.
Sudarmaji, Imam, dan Yusuf, Danu. 2021. The Effect of Minecraft Video Game on Students' English Vocabulary. JETAL: Journal of English Teaching & Applied Linguistics Vol 3. No.1.
UGM Channel. Youtube. Menyingkap Karya Sastra dan Budaya Masa Lalu untuk Pembelajaran Masa Depan – UGMtalks. Diakses Sabtu, 30 Oktober 2021 melalui .
Youtube Culture & Trends. Youtube. The DreamSMP - An Epic for the Modern Era. DiaksesRabu, 27 Oktober 2021 melalui .
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top