Chapter 7 : A New Coworker and Untrue Reality?
"Hei? Hari ini Nanase-san nampak murung, ada apa ya?" Tanya salah satu siswa kepada siswa disampingnya, "entahlah, aku dengar adiknya dilarikan ke rumah sakit tempo hari.. mungkin dia khawatir dengan kondisi adiknya" jawab siswa tersebut kepada siswa disampingnya lagi.
Tenn nampak merapikan buku miliknya dan bergegas keluar dari ruangan seusai kelas berakhir. Ia akan langsung menuju tempat kerja, sebelumnya ia sudah meminta adik Mitsuki untuk menjaga adiknya di rumah sakit. Sungguh berat, namun apapun akan dilakukan oleh Tenn agar adiknya bisa bahagia.
.
.
Tenn memasuki restoran tempat ia bekerja dari pintu belakang, meletakkan tas miliknya kedalam rak dan segera mengambil seragam waiters miliknya untuk dipakai, mengingat setelah ini shift-nya akan dimulai.
"Otsukaresama" Tenn berujar kepada para seniornya di tempat kerja yang sudah menyelesaikan shift pagi hingga sore. "Jadi Tenn-kun benar-benar diterima jadi pekerja tetap ya?! Selamat!" Salah satu senior mengacak rambut Tenn, ia ikut senang mendengar kabar bahwa Tenn diterima sebagai pekerja tetap. "Kini kau bisa menafkahi adikmu bukan?" Salah satu pelayan lainnya berujar dengan senyuman tipis terukir diwajahnya. "Ahaha... Arigatou gozaimas Senpai-tachi" Tenn berterima kasih kepada para seniornya yang selama ini banyak membantu dirinya.
"Kalau begitu semangat ya Tenn-kun!! Kami pulang dulu!" Ujar salah satu senior Tenn diikuti oleh yang lainnya, mereka pergi keluar ruangan secara bergantian... Hingga tak terasa ruangan mendadak sepi menyisahkan Tenn sendirian. "Apakah pekerja yang lainnya belum datang ya?" Tenn bergumam mengingat belum ada pekerja shift sore hingga malam yang datang. Tak lama 3 orang datang secara bergiliran. "Hmm? Aa--apakah dirimu Nanase Tenn-kun yang merupakan pekerja baru disini?" Tanya salah satu pria kepada Tenn, dan ia mengangguk pelan " Itu benar, mohon kerja samanya" Tenn membungkukkan badan, lalu ia kembali menatap pekerja shift sore lainnya.
.
Kaze ga fuite, attakai tsutsumukomi
By:
Acha_Kimari32
.
.
Beberapa menit-pun berlalu, kini mereka sudah menggunakan seragam lengkap waiters restoran, namun salah satu dari mereka berujar "Bagaimana jika kita berkenalan terlebih dahulu, mengingat Tenn-kun masih belum mengenal kita" ucapan tersebut diangguki oleh keduanya.
"Yotsuba Tamaki Yoroshiku!" Nampak remaja bersurai Aqua blue yang cukup tinggi mengenalkan dirinya dengan nada malas. "Salam kenal juga Yotsuba Tamaki, Nanase Tenn desu" Tenn memperkenalkan dirinya kepada Tamaki dan yang lainnya.
"Tamaki-kun masih seorang pelajar SMA jika Tenn-kun tidak tahu, dia diterima disini karena ia sangatlah disukai oleh para pelanggan wanita." Pria disampingnya menyampaikan sesuatu yang sepertinya membuat Tamaki kesal. "Aa--Sou-chan!! Jangan memberitahukan itu pada orang asing!!" Ia nampak menatap kesal pria disampingnya. "Maafkan aku".
"Aku kira Yotsuba Tamaki lebih tua dariku... Ternyata lebih muda.." Tenn sedikit shock, habis Tamaki sangatlah tinggi dibandingkan dengan dirinya.
"Selanjutnya aku, Osaka Sougo desu. Yoroshiku Tenn-kun" Sougo memperkenalkan dirinya dengan ramah, "Yoroshiku Osaka Sougo-san". Tenn menatap salah satu pekerja yang nampak terdiam disamping Sougo "Oh dan ini Hanamiya Hyugo. Hyugo-kun perkenalkan dirimu." Sougo memanggil remaja disampingnya, dan Hyugo menjawabnya dengan anggukan pelan.
"Salam kenal Nanase-san, Hanamiya Hyugo desu" Tenn kini terdiam sebentar, apa ia salah dengar? Suara dari remaja laki² disamping Sougo terdengar lebih feminim dibandingkan dengan suara laki² pada umumnya. "Aa--suara memang sudah seperti ini sejak aku di sekolah menengah. Karena itu aku dikenal pendiam, tapi sebenarnya aku tidak pendiam... Nanase-san bisa mengajak diriku mengobrol kapan saja kok, jangan sungkan" Hyugo nampak mengukir senyuman kearah Tenn.
Mereka-pun mengakhiri sesi saling mengenal satu sama lain, mengingat sudah waktunya mereka bekerja. Tenn, dan pekerja yang lainnya segera keluar dari ruang karyawan dan mulai melakukan tugas mereka sebagai seorang waiters restoran.
.
.
"Selamat datang di Restoran *, silahkan melihat daftar menu makanan dan minuman dari restoran kami. Saya akan menulis pesanan anda" Sougo terlihat menyapa pelanggan dengan ramah, pelanggan yang dilayani olehnya juga terlihat nyaman ketika memesan makanan.
"Osaka Sougo-san sangat profesional..." Tenn bergumam dari kejauhan, ia sedang menunggu pesanan yang akan ia antarkan ke meja para pelanggan. Tak lama Tamaki datang dan meletakkan beberapa piring kotor dirak lalu menghampiri Tenn yang nampak menatap kagum Sougo dari kejauhan. "Sou-chan sangat ahli bukan? Sou-chan sudah bekerja disini cukup lama, dan juga sebelum aku dan Hyugocchi bekerja disini" Tenn menatap Tamaki yang berada disampingnya, lalu kembali menatap Sougo yang kini mulai menyapa pelanggan lainnya. "Pesanan pelanggan pada meja 5 siap!" Mendengar sang koki selesai menyelesaikan pesanan yang ia tunggu Tenn segera bergegas mengambil pesanan tersebut dan menyajikannya kepada pelanggan yang telah menunggu.
.
.
"Otsukaresama Minna" Sougo menyapa ketiga rekan kerjanya yang baru saja selesai membersihkan restoran seusai tutup pukul 11 malam tadi. "Hoam~ aku sangat ngantuk, Sou-chan ayo kita pulang sekarang." Tamaki yang masih menggunakan seragam waiters miliknya mengeluh karena rasa kantuk yang tidak tertahankan, Hyugo nampak terkekeh kecil melihat tingkah Tamaki. Tenn yang melihatnya merasakan perasaan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. "Tenten?" Tamaki memanggil Tenn dari kejauhan, Tenn nampak tersentak "Iya?". "Dirimu melamun sejak tadi? Apa kau baik² saja?" Hyugo dengan spontan bertanya kepada Tenn, lalu Tenn menjawabnya dengan gelengan pelan.
"Aku baik² saja, Arigatou gozaimas. Untuk besok dan seterusnya mohon kerja samanya" Tenn berujar dengan sopan, yang lainnya hanya menatap Tenn lalu mengukir senyuman tipis. "Kalau begitu aku pamit duluan ya, Shiro pasti kelaparan... Hehe" Hyugo dengan terburu-buru keluar dari ruang karyawan dan melesat pulang kerumah. "Shiro?" Tenn bergumam pelan. "Aa---itu kucing peliharaan Hyugocchi, sepulang bekerja Hyugocchi selalu membelikan makanan enak untuk Shirochi." Tenn cukup terkejut mendengar penjelasan Tamaki barusan.
"Aa---sebenarnya aku dan Hyugocchi sudah bersama sejak dipanti asuhan, jadi kami saling mengenal sejak lama. Setelah Hyugocchi lulus sekolah, ia memutuskan untuk hidup mandiri. Hyugocchi dua tahun lebih tua dariku hehe" Tamaki menambah penjelasannya tentang Hyugo, Sougo hanya bisa diam menanggapi ucapan Tamaki barusan.
.
.
Seusai bekerja sejak sore hingga dini hari, Tenn memutuskan untuk langsung pergi menuju rumah sakit untuk bertemu adiknya walaupun cuman melihat Riku saja karena ia pasti sedang tidur sekarang. Tenn nampak berjalan dengan santai, hanya sedikit orang yang berlalu lalang... Walaupun sudah malam dan sepi, Kota Tokyo masih terlihat terang... Sampai saat ini pun Tenn masih mengagumi keindahan Kota Tokyo. "Riku pasti senang jika aku mengajak dirinya melihat keindahan Kota Tokyo saat malam hari dari Tokyo Tower" Guman Tenn pelan sambil membayangkan wajah adiknya yang tersenyum lebar. Tak terasa kini ia sudah dekat dengan rumah sakit tempat adiknya dirawat, Tenn mempercepat langkahnya... Sehari penuh ia belum bertemu adiknya sama sekali, dan ia ingin sekali melihat sosok belahan jiwanya sekarang.
.
Tenn POV~
Aku meraih kenop pintu ruang inap milik Riku dengan perlahan, aku tidak ingin membangunkan dirinya tengah malam begini. Manikku melembut ketika melihat sosok adikku yang tertidur dengan pulas diatas ranjang, walaupun alat² yang berada disamping ranjang cukup membuat perasaanku tersayat cukup dalam. Aku duduk di kursi yang berada di samping ranjang tempat Riku berbaring, aku menyibak pelan poni miliknya... Memainkannya sambil mengukir sebuah senyuman, dan juga berdoa untuk kesehatan adik yang paling aku sayangi.
"Riku... Aku berdoa kepada Kami-sama supaya dirimu diberi kesehatan... Dan juga aku berdoa supaya kita berdua dapat hidup bahagia." Aku menatap wajah Riku lekat, ia tertidur pulas sekali ya? Ia bahkan tidak merasa terganggu sekalipun dengan ocehanku. "Mimpimu indah ya? Baiklah, Tenn-nii akan mulai tidur... Karena besok aku akan kuliah dari pagi hingga sore dan juga bekerja hingga malam. Aku harap dirimu mengerti Riku" gumanku pelan sambil mulai menjauh dari ranjang menuju Sofa yang tak jauh dari sana. Berbaring dan menggunakan selimut yang aku bawa dari apartemen untuk menyelimuti tubuhku. "Oyasumi~ Riku" Ujarku lalu terlelap menuju alam mimpi.
Tenn POV off~
.
.
Riku POV
Mimpi ini lagi? Apakah ini sungguh mimpi? Kenapa begitu nyata kalau ini hanya mimpi?
"Nanase-san? Apa yang kau lakukan? Setidaknya cepatlah membereskan barang²mu" sepertinya Iori yang ada dimimpiku lebih cerewet dibandingkan Iori yang kukenal, walaupun ia juga cerewet padaku saat aku dirumahnya
"Riku-kun? Sini kubantu" aku yang melamun mendadak sadar karena seseorang mengambil kardus dari tanganku. "Sougo-san? Tidak perlu, aku bisa" Ujarku tak enak padanya, ia adalah Sougo-san... Orang yang sama sekali tidak aku kenal, namun kenapa ia ada dimimpiku? Aneh...
Aku dan yang lainnya mulai menata barang² disebuah ruangan bersama² entah kenapa aku sedikit menikmati mengobrol ringan bersama mereka disini. Aku melihat seorang wanita yang menggunakan seragam kantor yang kini sedang berbincang dengan Iori dan Tamaki.
.
.
Mimpi ini terasa panjang bagiku? Rasanya aku seperti berada didunia lain... "Omong² dimana Tenn-nii? Aku tidak melihat Tenn-nii dimimpi ini?" Gumanku pelan sambil membuka salah satu kardus barang milikku. Lalu aku terdiam menatap sampul CD yang ada didalam kardus. Nampak jelas di sana ada Tenn-nii dengan aura seorang Idol, dengan rasa bingung aku memutar CD tersebut dan menontonnya.
"Konbawa~ TRIGGER desu"
Suara yang kudengar pertama kali adalah suara kakak yang paling aku sayangi, setelah itu sorakan yang memanggil namanya terdengar jelas. Aku menatap lekat Tenn-nii yang berada di atas panggung bersama kedua orang lainnya yang tidak aku kenali. Mereka bernyanyi dan menari di atas panggung dengan kompak bahkan selaras membuat sorakan demi sorakan terdengar. Sebuah ingatan mendadak terlintas dibenaknya, cukup singkat namun membuatku secara tidak sadar mengucapkan sesuatu "Tenn-nii?? Meninggalkan keluarga dan diriku... lalu menjadi Idol... tanpa diriku?" Aku bergumam pelan, lalu aku menutup mulutku kasar... Apa ini?? Apa yang baru saja kulihat?? Tenn-nii... Tidak mungkin meninggalkan Keluarganya... Aku--tidak percaya ini?!!
Riku POV Off
.
.
"Hah?!" Terbangun dengan perasaan campur aduk sang Surai merah mencoba mengatur nafasnya yang tak beraturan karena merasakan mimpi semalam yang sangat mengerikan... Walaupun hanya sebuah mimpi, namun yang ia rasakan begitu nyata... Ia bahkan kesulitan membedakan mana yang mimpi dan kenyataan...
"Riku?! Apa yang terjadi!" Tenn yang baru saja kembali dari luar menghampiri adiknya yang berkeringat dingin dengan tergesa, Riku nampak menatap Tenn dengan manik yang bergetar lalu memeluk kakaknya secara spontan. "Tenn-nii?! Tenn-nii tidak akan meninggalkan diriku bukan?!!" Ujar Riku yang mulai terisak, Tenn yang mendengarnya terkejut bahkan bingung... Namun sepertinya adiknya memimpikan hal yang buruk tentang dirinya. Tenn membalas pelukan adiknya dan mengelus pelan surai adiknya, mencoba menenangkan adiknya yang terisak.
"Sstt... Sudah... Itu hanya mimpi, Tenn-nii tidak akan pergi kemanapun dan meninggalkan Riku sendiri..." Tenn menggantung kalimatnya, melepas pelan pelukan adiknya dan menatap manik adiknya lembut. "...karena Tenn-nii sangat menyayangi Riku lebih dari apapun... Lupakan mimpi burukmu itu, itu semua tidak benar. Tenn-nii akan selalu mendampingi Riku sampai kapanpun" imbuhnya sambil menyeka air mata milik Riku dengan perlahan. Riku nampak lega mendengar penuturan dari kakaknya ia mengukir senyuman dan memeluk kakaknya kembali, Tenn tidak punya pilihan lain selain membalas pelukan adiknya dan menenangkan adiknya.
.
.
Menjelang sore seperti biasa Tenn akan pulang dari kampus dan pergi ke tempat kerjanya, ia khawatir dengan Riku yang masih memikirkan mimpi yang ia alami semalam, tentang Tenn yang meninggalkannya. Tenn sendiri kurang mendapat penjelasan soal hal tersebut, karena jika ia bertanya lebih lanjut maka itu akan buruk bagi kesehatan Riku karena bisa mengganggu pemulihannya di rumah sakit. Tenn berpikir sambil berjalan menuju tempat ia bekerja sebelum seseorang memanggilnya dengan nama lengkap. "Nanase Tenn". Mendengar itu sontak Tenn menoleh dan menatap pria yang memanggilnya tersebut.
.
.
"Yaotome... Gaku?"
.
.
To be continued
~Aa---Author sempet²kan update diwaktu Author lagi agak gak enak badan... Yah karena pasti pada nunggu update kan? Heheh... Nikmati aja, oh iya Author udah ganti cover book ini dengan cover yang lebih cakep... Tentu gambarnya bukan milik Author, tapi editannya asli buatan author sendiri:D
※Credit to Artist!
~book lain juga sudah Author ganti covernya yang kecuali cover book project karena sudah disediakan... Aku harap Readers semua masih suka dengan cerita Fanfiction yang aku buat ini (. ❛ ᴗ ❛.)
Sampai jumpa~
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top