9. Anak Lelaki 7 Tahun
"Tunggu!"
Dia seperti tidak mendengarku, anak lelaki itu terus berjalan semakin jauh di telan keramaian, aku berusaha mengejarnya, tetapi tak kutemukan dia.
Langkahku terhenti, aku mencoba memikirkan semuanya kembali. Dari mulai aku pergi, pertemuan, perpisahan, hingga surat yang kutemukan juga seorang anak lelaki yang memberikan jawaban tetapi meninggalkan semakin banyak pertanyaan yang belum terjawab.
Kepalaku terasa sakit. Kulihat sebuah kursi kayu kosong di ujung jalan depan sebuah toko roti. Kupikir rehat sejenak, menghirup udara pagi yang menjelang siang ini lebih baik kulakukan dari pada kembali ke rumah dengan pikiran yang masih tidak karuan.
Aku duduk sendiri, menghadap keramaian yang terjadi di persimpangan jalan. Kurang lebih lima menit aku duduk, secangkir teh dan dua lembar roti bakar khas buatan sang koki yang tidak asing bagiku telah siap berada di meja. Tepat di depanku.
"Selamat pagi dan selamat menikmati sarapanmu," ucap sang pelayan.
"Tunggu, aku tidak memesan ini. Eh, maksudku belum."
"Tapi, wajah dalam foto itu betul, nona sendiri." Pelayan itu menggarul kepala belakangnya. Raut wajahnya nampak aneh bagiku.
"Foto apa?" tanyaku penasaran.
"Sebentar, saya ambil dulu." Pelayan itu bergegas kembali ke dapur.
Tidak lama dia pun kembali membawakan selembar foto. Betapa terkejutnya aku melihat potret diriku ada pada pelayan itu.
"Dari mana kamu mendapatkan potret diriku?"
"Dari seorang anak laki-laki, dia bilang kamu adalah ibunya."
Deg
Seolah ada petir menyambar di pagi hari. Anak? Mana mungkin. Aku belum menikah, hamil, bahkab melahirkan. Bagaimana bisa ada seorang yang mengaku anakku.
Apa mungkin aku masih di dalam mimpi? Atau aku kejadian semalam memang bukanlah mimpi dan aku mengalami hilang ingatan.
"Lalu, di mana anak itu? Eh, maksudku, di mana anakku?"
"Saya rasa dia sudah berada di Taman, tadi dia berpesan, setalah nona selesai makan pergilah menyusul dia."
Tanpa berpikir panjang, aku menyesap teh yang masih hangat, dan berlalu menuju anak itu.
Kayla
09, November 2019
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top