8. Sepi Di Tengah Keramaian
Suara kicauan burung terdengar jelas dan keras pada indra pendengaranku. Sontak kedua mataku terbuka sepenuhnya. Menoleh, menatap penuh kebencian pada burung plastik dalam sangkar kecil di atas nakas samping tempat tidurku.
Kuraih benda tersebut dan menekan tombol kematian yang membuat burung kecil itu berhenti berbunyi. Sungguh, aku tidak tahan dengan kicauannya yang mengacaukan ingatanku.
Kupikir semuanya nyata, ternyata hanya mimpi belaka. Akan teetapi ada hal lain yang mengganggu pikiranku selain mimpi itu, keberadaan ayah dan ibu. Ada yang berbeda pada pagi ini. Kipikir mereka tidak mengetahui prihal pemberontakannku di malam kemarin, terlebih semuanya terlihat sama, aku sangat yakin, tidak ada yang berubah sedikitpun dari kamarku, sama persis seperti ketika aku meningalkan dan kembali pulang.
Aku bangkit dari tidurku, berjalan ke luar kamar dan kudapati sepucuk surat di lantai, lebih tepatnya di bawah pintu. Tertulis pesan singkat dari ayah dan ibu, bahwasannya sejak malam kemarin mereka pergi dan entah kapan akan kembali, tidak tertulis di sana. Hanya pamit dan berpesan agar aku tetap menunggu sampai mereka kembali atau calon suamiku yang akan datang menjemput.
Aku tidak terlalu memedulikan surat itu, kuremas dan kulemar begitu saja.
Setelah mencuci wajah, akupun berjalan-jalan ke luar rumah, kulihat cukup banyak orang berlalu lalang di akhir pekan. Aku terus melangkah tanpa lelah, dengang kedua tangan di saku celana dan hoody yang menutupmkepalaku.
Entah apa yang membuatku ter[aku, satu hal yang pasti, aku merasa sepi di tengah keramaian. Lalu lalang bahkan suara seorang memanggil namaku pun tak begitu terdengar jelas. Aku merindukan ibu dan ayah.
Pada akhirnya aku tersadar ketika suara panggilan itu semakin dekat, terlebih tepukan pada pundakku berhasil mengembalikan seluruh kesadaranku.
"Kamu, siapa?" tanyaku.
"Ikut aku, dan semua pertanyaanmu akan terjawab tanpa harus bertanya padaku atau yang lainnya."
Aku bungkam dan mulai berjalan. Mengikuti langkahnya yang semakin menjauh di telan keramaian.
Kayla
08 November 2019
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top