13. Anak Perempuan 11 Tahun
Waktu terasa berlalu begitu cepat. Aku duduk merenung, bersandar di bahunya. Dia menjaga, menenangkan, juga melidungiku. Namun, kurasa dia melupakan satu hal.
"Aku lapar," gumamku.
Kutegakan posisi duduk, pandanganku beralih padanya. Matanya terpejam, rahang tegasnya serasi dengan leher jenjang juga hidung mancung bak aktor di tv.
Rasa laparku kembali. Tetapi, aku hanya sanggup bergumam. Tak tega rasanya membangunkan dia yang tengah terlelap.
Ingin pergi membeli makanan sendiri. Namun, aku takut. Terlebih, bangunan ini didominasi warna putih dan lorongnya begitu panjang. Aromanya pun aku tida suka.
"Aku benci rumah sakit." Aku bergumam seraya menunduk. Berhenti menatap wajah Erlan.
"Kamu boleh membenci tempat ini, akan tetapi, jangan benci aku dan nasib anak itu, juga dirimu."
Pandanganku kembali fokus padanya. "Kenapa?" tanyaku datar.
"Karena ini takdir kita."
Aku bungkam, hanya menatapnya dalam diam.
"Aku lapar, tapi tidak berselera untuk makan. Namun, kita harus makan untuk hidup. Sabar ya, Kayla. Setelah dia datang, kita akan makan di kantin rumah sakit sekalian kukenalkan padanya."
"Siapa?" Mulutku kembali terbuka dan bertanya. Sebenarnya siapa yang akan dia perkenalkan padaku?
"Dia adalah gadis kecil yang selalu merasa sudah dewasa. Tidak pernah menganggapku ada, sering kali melihatku dengan sebelah mata. Ketika aku mengatakan padanya, bahwa aku telah menemukan seorang wanita muda yang begitu berani juga mempesona. Dia pun mulai tertarik padaku. Dia juga ingin bertemu dengan wanita itu."
"Siapa wanita itu? Dan siapa gadis itu?"
Erlan menatapku dengan tatapan tak terbacanya. "Wanita itu ... kamu, Kayla."
"Terus, siapa gadis itu?"
"Dia adalah kakak dari anak laki-laki yang jasadnya sudah terbujur kaku di sana." Erlan menunjuk ruangan di depanku.
Aku mengikuti arah telunjuknya, dan beralih melihat wajahnya. Dia menangis. Entah apa hubungannya Erlan dengan anak laki-laki juga gadis kecil yang dia ceritakan.
Yang pasti, pikiranku semakin rumit. Pertanyaan selalu bermunculan. Terlebih, ketika gadis yang dimaksud Erlan datang.
"Ayah!" panggilnya.
Kayla
13, November 2019
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top