Happy Anniversary (2/2)

"AMATSUKI-KUN---!!"

Pintu didobrak dengan keras. Kashitarou datang tergopoh-gopoh. Amatsuki menoleh, masih dengan paras kacaunya yang belum reda setelah menerima ciuman kasar dari kriminal numpang lewat tadi. "Kashi-san? :"(("

"A--aku dengar dari tetangga kau habis dirampok---Apa ada yang terluka?!?" Kashi segera berlutut dan mengecek Amatsuki. Pemuda bulan itu menggeleng. "Ada. Bibirku yang lecet hweeee ( ≧Д≦)" rengeknya sambil menunjuk bibirnya yang bengkak.

Kashitarou mengerjap, menatap Amatsuki bingung. "Bagaimana bisa? Terjerembab terus nemplok di lantai?" Pukulan keras di kepala menghantam Kashitarou seketika. "Nggak bodoh!!"

Sambil kembali merengek entah untuk apa, Ama menceritakan kejadian tadi. Soal listrik rumah yang dimatikan lalu menyala lagi, suara keran air yang bernasib dan berakhir sama pula. "Dan seorang kriminal yang kukira awalnya ingin mencuri barang-barang di rumah kita. Nyatanya ia malah mencuri sesuatu yang kau sukai = ="

"Humnn?? Yang kusukai?"

"Y-yaa.. bodoh sekali ia mengagetkan orang dengan bentakan dan ancaman pisaunya, tapi malah berakhir hampir merenggut kesucian korbannya dengan menciumnya habis-habisan. M-meskipun aku memang nggak suci lagi karena sudah kau rusak dan menjadi milikmu  ̄ˍ ̄" kata-kata terakhir terdengar pelan dan beruntungnya tidak didengar oleh Kashi.

Hening. Tiba-tiba saja Kashi tersenyum kecil dan mengambil sesuatu lantas memakainya. "Apa perampok itu setampan ini??"

Ama mematung. Sosok bayangan hitam tadi kembali muncul di depannya--tapi karena sekarang ia tengah bersama dengan Kashi---kemungkinan..

"Aku yang jadi perampok itu tadi, hehe. Menge-prank Amatsuki-kun seperti ini rupanya lebih seru ketimbang ngacungin segepeng kecoa."^^




PLAKK--!!

"ITTAI----

//numpang nyomot gambarnya :"3 yasusatan__

Sebuah tamparan penuh sayang menyambut pipi Kashitarou. Sudah lama ia tidak mendapatkan Ama punch sejak Kashi pernah menawarkan mainan 'ekor spesial' pada Amatsuki bulan lalu.

Jaa, lupakan. Gak ngerti? Author sujud syukur//diinjek

"JADI MAKSUDMU KEJADIAN MENYERAMKAN TADI CUMA LELUCON, HUH?!?"

"YAA HABISNYA KAN TIDAK SALAH JIKA SEKALI-KALI AKU MELAKUKAN PRANK---"

"KETERLALUAN---KUSSOTAROU!!"

Ahh. Anniv tahun ini mereka malah berantem. Amatsuki ngambek. Kashitarou mengusap tengkuknya bingung sambil mencari cara untuk menjelaskan sekaligus membujuk kekasih bulannya itu.

"Heii.. kau pernah bilang kalau hubungan kita rasanya terlalu biasa dan.. ingin merasakan sesuatu yang berbeda?" Kashi kembali bersuara, terdengar lembut. Diraihnya tangan Amatsuki. Ama hanya diam membiarkan namun masih tak mau menoleh ke arah pemuda rubah itu.

"Semacam roleplay?  Dalam pacaran? A-aku sebenarnya juga tidak terlalu mengerti.. TAPI AKU BERUSAHA MEMENUHINYA KOK!"

Pucuk merah bata itu akhirnya menoleh, menghela napas. Tak percaya sebuah keinginan iseng bodohnya dikabulkan oleh kekasih sengkleknya. "Arigatou.. tapi sekarang yang penting kau sudah pulang." Amatsuki menjawab lesu.

Sweatdrop, Kashi tergagap. "Ehhh--Ta--tadaima Amachan.."

"Un, okaeri.. " tak membalas banyak, Ama hanya menubruk dan memeluk erat Kashi lantas terdiam. Membuat Kashi menjadi bingung dan mulai overthinking---

'KENAPA DIA MENDADAK DINGIN BEGINI?!?'

Meminta maaf karena kejadian menyebalkan tadi Kashi coba. "Maafkan aku soal yang barusan.. aku hanya ingin memberikanmu kejutan kepulanganku dengan sedikit prank itu ehe. Tapi, sepertinya aku berlebihan?" Kashi tersenyum meringis merasakan pukulan di bahunya. Amatsuki kembali menatapnya cemberut dan hendak memulai omelannya.
"Ya. Kau berlebihan :(("

"Kau sibuk, tapi kenapa sedikitpun tidak bisa kuhubungi?? A-aku ingin sekali berbicara denganmu---mengatakan kalau hari ini anniversary kita bodoh!!" Menatap Kashi lekat, pandangannya mulai mengabur dengan tirta yang mulai mengumpul di sudutnya. Kashitarou hanya tersenyum meringis lagi, meraih tangan Amatsuki dan mengecupnya. "Sore jaa.. sekarang biarkan aku memberimu gombalan ampasku seperti biasa"^^

Kashi menunjuk surat dalam genggaman Amatsuki. Mengisyaratkan Ama untuk membacanya. "Bacalah, sebelum itu aku ingin berbalik ke stasiun sebentar."

"Ehh?? Stasiun? Ngapain?"

"Aku meninggalkan barang yang kubeli di kursi dekat stasiun ketika turun dari kereta terakhir malam ini. Ittekimasuuuu--!!" Dan dengan bodohnya ia malah kembali meninggalkan kekasihnya sendirian yang menatap dengan pandangan masa bodoh. "Gimana ceritanya dulu bisa punya kekasih ceroboh macam dia, dan kenapa malah bisa jatuh cinta padanya?"

Bermonolog tidak jelas Ama mulai membuka surat putih polos itu. Bahkan tidak ada hiasan apapun disaat Amatsuki mengira surat ini adalah hadiah spesial untuknya. Lamat-lamat ia memandang tulisan Kashi yang tertata rapih dan membaca barisan kalimat dari surat itu.

Amanogawa Amatsuki

Ini tulisanku untukmu. Yang tidak terlalu seberapa dan hebat untuk dibandingkan dengan penulis terkenal diluar sana bahkan terlihat konyol untuk dibaca www. Beberapa isinya karangan dan keseharian konyol kita atau bahkan tentangmu yang kuketahui :"3

[ 🍮 ] Puding dengan tumpahan karamel kesukaanmu yang selalu kau makan rasanya memang manis sekali. Semanis dirimu.

[ 🍰 ] Ranum rona merah pada stroberi di atas sepotong cheese cake yang sering kau beli untukmu dan untukku di cafe langgananmu, begitu lembut dan nikmat. Benar-benar mengingatkanku pada rasa dari bibir dan ciumanmu.

[ 🍷 ] Seperempat whisky mahal pembelian natal lalu yang kau tuang digelasku, bahkan masih kalah memabukkan dengan suara lembutmu kala membisikkan kata "suka" tepat di telingaku.

[ 🍧 ] Sensasi ngilu dari dinginnya es serut yang kutraktir untukmu di waktu pertengahan musim panas, sama dinginnya dengan sikapmu ketika sedang ngambek

Kokoroku gak kuatt :")

[ 😊🔪 ] Natural psycho dan posesifnya keluar deh, kalau seseorang terlihat terlalu dekat padaku, aku gak sengaja ngobrol dan menakutimu soal kecoa, atau coba-coba selingkuh dengan orang lain. MAYDAY MAYDAY KITSUNE IN DANGER---

[  >3<  ] Emot yang kau pakai saat memohon, menginginkan sesuatu, atau membantah dengan manis padaku. Imut banget kayak orangnya.

Kokoroku masih gak kuatt :")

[ = = ] Sedang marah, sebal, atau tau kalau aku lagi gak peka dan melakukan sebuah kesalahan, kira-kira mungkin seperti itu gambaran ekspresimu wwww

[ >o< ] Kau sangat bersemangat untuk memaksaku kencan ataupun mengajakku melakukan suatu hal bersama dengan emot itu. Padahal aku baru saja begadang untuk menyelesaikan pekerjaanku.

[ QwQ ] Sedih, menangis, khawatir padaku yang sedang demam ataupun sakit lainnya di sini. Itu mewakili ekspresimu juga sepertinya.

Aku merasa akhir-akhir ini sering membuatmu kesal, ya? Hahh.. meskipun kau bilang tidak apa-apa dan itu bukan apapun, aku justru malah semakin memikirkannya!

Karena aku pemikir yang keras, aku selalu mengingatmu kok!

Dan ayo kita bicarakan banyak hal hari ini. Tentang bagaimana suasana hatimu sekarang, apa kau merasa lelah? Juga soal keinginanmu padaku yang belum kuturuti, atau adakah sifat kelakuanku yang kau tidak suka dan menurutmu harus kuubah? Ayo, aku ingin mendengarmu sangat cerewet hari ini!

Gomennee, setiap kau menelponku selalu tidak diangkat---
Gomenneeee selalu membuatmu terjaga sampai larut malam hanya untuk menemaniku yang ingin dimanja :)
Tahan banget sih, lengket, denganku yang ceroboh, tidak peka dan menyusahkan ini. Padahal aku tidak memakai pelet apalagi pelet topeng :)

Kuharap segala masalah-masalah kecil yang sering membuat kita selalu berakhir dengan berdebat membuat hubungan kita semakin terikat kuat. Tetaplah bertahan denganku yang memang menyebalkan ini.. yahh egois sekali permintaanku.

Astaga, darimana coba aku bisa menulis semua ini, rasanya sangat memalukan.

Dan…

Happy Anniversary Amanogawa Amatsuki. Terima kasih sudah mencintai seorang Itou Kashitaro hingga detik ini.


"B-baka.. bakatarou.. kau memang ceroboh.. tidak peka! Menyebalkan! Mesum! Selalu sibuk berselingkuh dengan semua pekerjaan itu..! Tapi.. bodohnya aku juga malah yang.. hiks.. masih menunggu dan mencintaimu di sini..!"

Buliran air asin itu sudah tidak sanggup terbendung. Rasanya ia terlalu lebay jika hanya terharu oleh hal seperti ini? Tidak.. ini dari Kashi.. orang yang setiap harinya selalu menyimpan dan memberikan penuh kejutan untuknya. Dan ketika pemuda hazel itu kembali ke rumah, mungkin Amatsuki akan menyeruduknya sambil menangis layaknya anak kecil sebelum---

---sebelum ia merasakan usapan halus di pucuk kepalanya. Mendongak, ada Kashi yang berdiri sambil membawa sesuatu. Nampan dengan sebuah kue penuh lilin. Eh?

Mengusap air matanya kasar Ama memiringkan kepala bingung. "Kau sudah pulang? U-untuk apa kue dan lilin-lilin itu? Tidak ada yang berulang tahun hari ini..?" Kashi hanya tersenyum simpul menanggapi. Satu tangannya yang bebas terulur meraih dan membantu menyeka air mata itu. "Yahh.. tadi saat aku membuka pintu aku melihatmu menangis dan mengatakan sesuatu.."

"Ehhh---??"

"Dan tentu saja kue ini untuk ulang tahun hubungan kita!"^^ Tersenyum manis seperti biasanya, Kashi ikut duduk di sisi Amatsuki seraya meletakkan piring kue itu di meja. "Kau sudah membaca suratnya? Y-yahh isinya terdengar memalukan sih.. tapi dibandingkan dengan itu, semua yang ingin kukatakan padamu sudah tertuang di sana." Semburat rona tipis menghiasi wajah Kashi yang nampak sedikit gugup. Heee... sejak kapan? Amatsuki belum pernah melihat Kashitarou semanis ini sebelumnya.

"Nee, banyak juga yang ingin kukatakan padamu selama ini. Jadi tolong perhatikan aku---"

"Aku selalu memperhatikan Amatsuki-kunnn."

"Jangan dipotong dulu, baka---!!"

"Gomen wwww kau terlihat imut."

Amatsuki hanya menggeleng pelan lalu menghela napas. Ditatapnya serius kekasih rubahnya. Meraih tangan semi kekar itu dan meletakkannya di pipi, rona merah manis mulai menyebar di wajahnya juga. "Etto.. sepertinya aku memang tidak bisa merangkai kata-kata seindah milikmu, tapi..."

"Terima kasih sudah bersedia menjadi milikku. Dan bersedia memilikiku."

"Terima kasih sudah tahan dengan segala kejahilan yang sering kulakukan padamu. Yang terkadang sampai membuatmu kesal tapi kau malah mengatakan kalau aku tidak boleh berhenti menjahilimu www."

"Terima kasih karena selalu memberikanku semangat, meskipun terkadang kau mengatakannya bukan disaat yang tepat.. tapi kau tahu? Itu sangat berarti."

"Terima kasih karena selalu ada untukku. Aku sempat berpikir apakah kau tidak bosan setiap hari mengobrol denganku terus??"

"Terima kasih sudah bersedia menjadi sebalok gula dalam hidupku yang terasa seperti kopi pahit ini.. kau memang pemanis alami www."

"Selalu setia mendengarkan segala ocehanku, dari yang rasanya galau hingga ocehan-ocehan tidak jelasku. Bersedia menjadi tempat ternyaman buat kupeluk, cerewet untukku, menuruti apa pun yang kumau.. tidak pernah bosan dengan sifat tidak mudah ditebakku ini.. diriku yang juga membosankan. Ahh.. intinya terima kasih untuk segalanya."

"Sekarang sudah setahun saja sejak dimana hari pertama kita memulai sebuah obrolan berdua. Awalnya memang agak canggung dan selalu saja banyak halangan lainnya namun lama-kelamaan tanpa sadar... kita terikat bagaikan lem. Menurutmu bagaimana dengan masa depan? Apakah hari-hari seperti ini nanti akan sulit di temui atau mungkin justru hubungan kita malah akan semakin dekat lagi? Kadang hal seperti ini yang sesekali kukhawatirkan."

"Aku benar-benar bersyukur bertemu denganmu. Apa Kashi-san tahu? Orang yang memiliki karakter sepertimu itu sangat jarang ditemukan dimanapun. Sejujurnya aku masih ingin mengetahui lebih banyak tentangmu. Berbagai hal yang bisa membuatmu senang. Aku ingin lebih dan lebih dan lebih lagi untuk mengenal dirimu!"

"Gomennasai... terkadang aku refleks menjadi dingin padamu sampai kau merasakan kesepian. Sering membuatmu khawatir hingga tanpa sadar malah berefek padamu yang ikut merasa sedih... hiks.. aku sudah terlalu banyak mengoceh lagi hari ini.. demo Kashi-san, hontouni suki.. hontouni anata ga suki!!"

Tubuh Amatsuki sedikit bergetar, air mata itu perlahan turun. Menatap dalam manik hijau menenangkan Kashitarou yang tersenyum sangat manis untuknya. "Doitashimashite. Aishiteru yo Amatsuki-kun."


Diraupnya lembut bibir kemerahan Ama. Mengulumnya manis hati-hati. Ama membuka mulutnya, membiarkan Kashi menyeruak masuk menyentuh dan memainkan lidahnya. Hanya sebuah ciuman panas singkat, tapi mampu membuat dentuman jantung keduanya berpacu. Hanya karena itu, Ama menubruk dan menyembunyikan parasnya yang memerah padam di dada bidang Kashi. Kashitarou juga, ia mengalihkan pandangan sambil menutup setengah wajahnya yang ikut merona. Heee.. kenapa mereka malah kembali bersikap seolah-olah baru saja berpacaran? Www

"Jaa.. ayo makan kuenya. Tapi sebelum itu kau harus membuat permohonan dan meniup lilinnya!"

Melirik Kashi kening Amatsuki berkerut, "Kau kira ini ulang tahun? Ini anniversary!"

"Sudah kubilang ini ulang tahun hubungan kita!"

"... yamerooo!! Jangan kau kotori wajahku dengan krim kue itu!!"

"Justru kuenya akan semakin manis kumakan jika bersama Amatsuki-kun. Itadakimasu~"

Malam itu, atmosfir kehangatan memenuhi ruangan. Gelak tawa yang terdengar hangat milik Kashi, dan juga omelan pedas Amatsuki. Mereka benar-benar merasa sangat bahagia. Ini masih tahun pertama, hubungan mereka masih belum ada apa-apanya. Yang pasti, keduanya akan terus berusaha saling menjaga agar moment ini akan terus berlangsung menghiasi kehidupan keduanya.

















KRIIIIINGGGGGGGGG---

Tangan meraba-raba alarm asal, Amatsuki mematikannya sambil terkantuk-kantuk. Ahh.. rasanya pinggangnya mati rasa. Tentu saja akibat kemarin malam. Oleh seseorang yang tertidur lelap di sisinya ini. Betapa malunya Amatsuki mengingat kejadian sepanjang sisa kemarin malam. Kashi yang tidak tanggung-tanggung jika soal urusan di atas ranjang. Ups.

"Humnn?? Are? Kore tte..."

Sejak kapan. Sejak kapan jari manis kirinya terasa sedikit berat dan aneh. SEJAK KAPAN ADA CINCIN PERAK INDAH BERMATA BULAN SABIT MUNGIL DI JARI MANISNYA!?!?!?!?

Perlahan Ama berbalik menghadap seseorang di sisi ranjang. Yang sudah bangun sambil menguap kecil seraya tersenyum sangat lembut ke arahnya.

"Ohayou Amatsuki-kun. Menikahlah denganku."








End.



Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top