9. Rumah Kata-Kata

PART 9. Rumah Kata-Kata

Perabotan sudah siap ditata, toko buku Aksara pun sudah siap diubah bentuknya. Tersisa konsep dan nama, sebab tidak mungkin library cafe ini akan tetap menggunakan nama Toko Buku Aksara. Maka Kemal, Ladin, Meta, dan Naka kembali berkumpul di dalam Toko Buku Aksara bersama Dewo berdiskusi tentang konsep library cafe itu, dan lahirlah nama Rumah Kata-Kata.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ladin mengamati sekeliling ruangan toko buku. Otaknya berputar mencari nama yang bisa menggantikan Toko Buku Aksara.

"Gimana kalau Rumah Aksara?" cetus Kemal.

Dewo dan Naka menggeleng.

"Malah terkesan seperti nama sekolah sih, Mal," kata Naka dibarengi anggukan Dewo.

"Tapi kata Rumah bagus loh. Bukannya kebanyakan orang ngebayangin tempat yang nyaman, aman, dan hangat kalau dengar kata Rumah?" kata Kemal masih kukuh pada pendiriannya. "Ibaratnya semua orang yang ke sini itu orang-orang yang sedang mencari rumah. Mencari tempat nyaman buat istirahat, bisa sambil baca buku, makan atau ngobrol."

"Bagus kok," kata Meta tiba-tiba sangat berbeda dengan reaksinya tadi kepada Naka.

"Iya sih... tapi tetap aja, nanti orang ke sini malah dikira ini lembaga pendidikan," gumam Dewo kepada Meta. Sementara tangannya sibuk mencorat-coret sesuatu di atas kertas.

"Kalau... Rumah Kata-kata?"

Kepala Dewo mendongak cepat ketika suara Ladin memecahkan senyap. Kemal perlahan tersenyum diikuti wajah Meta yang semringah.

Read more at :

https://karyakarsa.com/mooseboo

***

Halo guys, penasaran dengan kelanjutan cerita Ladinda dan Rumah Kata-Kata langsung kunjungi akun Mooseboo di Karya Karsa dan cari karyaku dengan tag Ladinda dan Rumah Kata-Kata. Ditunggu kunjungannya :)

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top